Disusun oleh:
Khaerul Lukman
20171210026
Puja dan puji serta syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat dan rahmat. Sehingga saya dapat menyelesaikan laporan penelitian seminar
arsitektur yang berjudul “MENGKAJI KENYAMANAN AKSESBILITAS
TERHADAP SIRKULASI HORIZONTAL BAGI PENYANDANG
DISABILITAS PADA STASION KERETA API”.
Penelitian ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang
telah membantu saya dalam melakukan penelitan sebagai program studi arsitekur sebagai
syarat kelulusasn mata kuliah seminar arsitektur.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan laporan penelitian ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, saya selaku
penyusun dan peneliti menerima segala kritik dan saran yang membangun.
Dengan karya ini saya berharap dapat membantu terhadap terciptanya kenyamanan
aksebilitas dan sirkulasi horizontal bagi penyandang disabilitas pada stasion kereta api.
Demikianlah yang saya bisa sampaikan, semoga penelitian ini dapat menambah ilmu
pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri
maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang
bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api. Stasiun kereta api adalah
tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api yang merupakan prasarana
angkutan yang berfungsi sebagai pelayanan publik, berupa tempat kendaraan umum
menaikkan dan menurunkan penumpang dan/atau barang, bongkar muat barang, tempat
perpindahan penumpang antar moda transportasi yang terjadi akibat adanya arus
pergerakan manusia dan barang untuk efisiensi transportasi. Keberadaan fasilitas publik
tersebut seharusnya dapat menjangkau berbagai kondisi pengunjung, baik yang normal
maupun disabilitas.
Pentingnya aksesibilitas yang baik bagi penyandang disabilitas dalam menjalankan
kegiatan sehari-hari merupakan satu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam sebuah
bangunan, karena hal tersebut adalah penentu bagi kemudahan dan kenyamaman
mobilitas penyandang disabilitas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemudahan
dan kenyamanan penyandang disabilitas dalam mengakses Stasiun Bandung dengan
memperhatikan aspek kenyamanan, kemudahan dan efisiensi. Undang-undang no. 22
tahun 2009 menyebutkan bahwa stasiun adalah pangkalan merupakan komponen penting
dalam sistem transportasi yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan
keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang atau barang, serta perpindahan dari
satu moda ke moda angkutan lain.
Dalam hal ini saya sebagai calon ahli arsitektur harus memperhatikan kenyaman alur
sirkulasi bagi penyandang disabilitas dalam suatu bangunan publik ataupun lingkungan.
Penyediaan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas merupakan suatu keharusan untuk
mewujudkan kesetaraan hak antara penyandang cacat dan masyarakat normal, agar tidak
terjadi kesenjangan sosial. Sehingga tidak ada lagi penghambat bagi kaum difabel dalam
melakukan aktivitas.
1.2 Perumusan Masalah
Apakah sirkulasi horizontal di Stasion Kereta Api Bandung sudah nyaman bagi
penyandang disabilitas?
Bagaimana dengan Kondisi fasilitas di Stasion Kereta Api Bandung bagi
penyandang disabilitas agar menunjang kenyaman sirkulasi horizontal di Stasion
Kerata Api Bandung?
MULAI
STUDI PUSTAKA
SURVEY
PELAKSANAAN SURVEY
PENGUMPULAN DATA
METODE KUALITATIF
OBSERVASI WAWANCARA
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, rumuan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi landasan teori, kerangka teori, serta hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi metode penelitian, jenis penelitian, variable, teknik
pengumpulan data, instrument penelitian.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi proses data penelitian dan pembahasan analisis dari
pengumpulan data observasi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan, saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA `
a. Pengertian pola sirkulasi Pola sirkulasi dapat diartikan sebagai jalur pergerakan yang
terikat dengan elemen penyambung inderawi yang menghubungkan ruang-ruang sebuah
bangunan ruang luar dengan ruang dalam secara bersamaan. Sistem sirkulasi sebagai
elemen-elemen positif yang memperharui pandangan manusia terhadap bentuk dan
ruangan bangunanbangunan.( F.DK Ching, Arsitektur Bentuk Ruang dan tatanan
Erlangga 1996).
d. Disabilitas Menurut Marjuki (2012) Penyandang disabilitas atau difabel adalah istilah
yang ditujukan kepada seseorang yang memiliki gangguan atau masalah pada fungsi
tubuh atau strukturnya. Di Kota Bandung sendiri menurut data terakhir tahun 2013, PPID
(Pejabat Pengelola Informasi Data) Kota Bandung mencatat terdapat total 5.701 orang
penyandang disabilitas yang saat ini terdata dan terpantau dengan baik. Meurut Undang –
Undang NO. 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, pada Pasal 1 BAB 1
menyatakan penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan
fisik, intelektual, mental, dan/ atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam
berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk
berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga Negara lainnya berdasarkan
kesamaan hak Penyandang disabilitas dapat di klasifikasikan ke dalam 7 golongan yaitu :
2.3 HIPOTESIS
Untuk permasalahan yang ada saat ini banyak ahli arsitektur yang mengabaikan
pentingnya kenyamanan aksesbilitas terhadap pola sirkulasi horizontal bagi penyandang
disabilitas di Stasion Kereta Api . Oleh karna itu penelitian ini berguna agar bisa
mengetahui akan pentingnya kenyamanan aksesbilitas terhadap sirkulasi horizontal
khususnya bagi penyandang disabilitas.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif dengan metode observasi dan wawancara.
3.2 Jenis Penelitian
Sebelum mendapatkan hipotesis, penelitian ini banyak dimulai dari meninjau dari
banyak hasil penelitian sebelumnya. Sehingga dapat menemukan teorinya lalu dapat
menyimpulkan hipotesis dari penelitaian ini.
3.3 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Stasion Kereta Api Bandung dan waktunya bisa kapan saja.
3.4 Variable
Faktor yang diamati pada penelitian variable independent adalah metode
kualitatif dengan meneliti,mendeskripsi dan mewawancarai narasumber
PEMBAHASAN
4.1 OBSERVASI
4.1.1 Alur Kegiatan di dalam Stasiun Kegiatan yang dilakukan di dalam stasiun
dibagi menjadi dua aktivitas umum yaitu, keberangkatan dan kepulangan.
Keberangkatan meliputi kegiatan, antara lain:
-GUIDE BLOCK
-GUIDE BLOCK
-RAMP
Terdapat 2 akses masuk menuju stasiun kereta api bandung, pertama melalui Jl. Kebon
Kawung dan akses masuk yang berada di Jl. Stasion Timur No.1 Saya memilih untuk
menganalisis jalur sirkulasi dan aksesbilitas yang berada di Jl. Stasion Timur dikarenakan
jalur tersebut adalah jalur kometer domestik. Pewarnaan kuning pada gambar diatas
adalah sirkulasi yang memberikan kenyaman bagi penyandang disabilitas. JPO memiliki
ramp dan guide block untuk penyandang disabilitas .
Variabel fasilitas penunjang penyandang disabilitas di akses masuk
1 Guide Block v
2 Ramp v
1 Guide Block v
2 Ramp v
c. Menuju Peron
SITE PLAN
Sirkulasi dari loket tiket menuju peron, pada bagian gate terdapat tangga yang memiliki
ramp tetapi tidak memiliki guiding block sepanjang jalan sirkulasi hingga area masuk ke
kereta api.
1 Guide Block v
2 Railing pada Ramp v
3 Ramp v
1 Guide Block v
2 Railing pada Ramp v
3 Ramp v
1 Guide Block v
2 Railing pada Ramp v
3 Ramp v
4.2 WAWANCARA
4.2.3 Pembobotan
KEADAAN BOBOT
Sangat Baik/Sangat Nyaman 5
Baik/Nyaman 4
Cukup Baik/Cukup Nyaman 3
Tidak Baik/Tidak Nyaman 2
Sangat Tidak Baik/Sangat Tidak Nyaman 1
RUMUS : T X Pn
T : TOTAL JUMLAH RESPONDEN YANG MEMILIH
Pn : PILIHAN ANGKA SKOR LIKERT
CONTOH :
Responden yang menjawab sangat suka (5) = 8 x 5 = 40
Responden yang menjawab suka (4) = 14 x 4 = 56
Responden yang menjawab netral (3) = 21 x 3 = 63
Responden yang menjawab tidak suka (2) = 31 x 2 = 62
Responden yang menjawab sangat tidak suka (21) = 26 x 1 = 26
Semua hasil dijumlahkan, total skor = 247
Agar mendapatkan hasil interpretasi, terlebih dahulu harus diketahui skor tertinggi (X)
dan skor terendah (Y) untuk item penilaian dengan rumus sebagai berikut:
Misal :
Pra Penyelesaian
Sebelum menyelesaikannya kita juga harus mengetahui interval (rentang jarak) dan
interpretasi persen agar mengetahui penilaian dengan metode mencari Interval skor
persen (I).
Rumus Interval
I = 100 / Jumlah Skor (Likert)
Maka = 100 / 5 = 20
Hasil (I) = 20
(Ini adalah intervalnya jarak dari terendah 0 % hingga tertinggi 100%)
Penyelesaian Akhir
= Total skor / Y x 100
= 247 / 500 x 100
= 49.4 %, berada dalam kategori “Cukup/Netral”
NO NAMA 5 4 3 2 1
1 SAFERI X
2 ERWIN D SANJAYA X
3 NANANG X
4 EVELIA X
5 SATIA MULYA X
6 DODO JULIANTO X
7 HARI GUSTIAWAN X
8 SONI X
9 IGOR PARLINDUNGAN X
10 SATRIA X
11 ROBERT X
12 ALI MUSTAQIM X
13 DENI NUGRAHA X
14 ASEP SUHENDAR X
15 ARDI HERIYANTO X
16 ANDI WIDYA X
17 RINDRA RISMAWANSYAH X
18 AMAK HADI X
19 DEWI X
20 SINTYA X
Baik/Nyaman :4
1x5=5
1x4=4
12 x 3 = 36
5 x 2 = 10
1x1=1
56
Y : 20 X 100 = 200
56/200 x100 = 28 %
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA