PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ekonomi tergolong mengalami peningkatan yang pesat. Hal ini di buktikan dengan
sebagai mobilitas untuk berbagai aktivitas. Sebagai dampak yang muncul akibat
pada masyarakat dengan menghadirkan “Bus Rapid Transit” atau yang dikenal
mengangkut atau mengalihkan suatu obyek dari suatu tempat ke tempat lain, di mana
di tempat lain ini obyek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan
masyarakat yang juga di tuntut untuk memberikan pelayanan yang baik sesuai
atau prasarana transportasi. Hal ini sangat penting untuk menjawab semakin tidak
terkendaliya jumlah penduduk yang linier dengan pengguna jalan raya serta
pertumbuhan kendaraan saat ini. Dimana semua juga terjadi di kota Banyumas
1
Bus Rapid Transit atau disingkat BRT adalah sebuah sistem bus yang cepat,
nyaman, aman dan tepat waktu dari infrastruktur, kendaraan dan jadwal.
Menggunakan bus untuk melayani servis yang kualitasnya lebih baik dibandingkan
servis bus yang lain. Setiap sistem BRT pasti menggunakan sistem improvantasi
yang berbeda, walaupun improventasinya berbagi dengan sistem BRT yang lain.
Hasil dart sistem tadi untuk mendekati rail transit jika masih menikmati keamanan
dan tarif bus. Negara yang memakai BRT ada di Amerika Utara, di Eropa dan
Australia dinamai busway dan nama tersebut juga dipakai di Indonesia, sedangkan
negara lain memanggilnya quality bus atau service bus mudah saat mencapai
kualitas tinggi.
Bus rapid transit memakai sebagian nama dari rapid transit yang
dan tipikal kereta berbadan panjang dalam jalur pendek dalam beberapa menit.
Ironisnya, kecepatan dari bus rapid transit tidak mengikutsertakan kecepatan dari
bus-bus BRT. Kecepatan transit tipikal dari sistem BRT rata-rata dari 19–48 km/jam
BRT yang ada di banyumas memiliki 2 rute yaitu rute terminal bukateja dan
rute terminal bukateja dan memiliki 3 shelter yaitu shelter terminal bukateja , shelter
terminal bulupitu dan shelter milik kabupaten Banyumas. dan banyumas adalah rute
koridor 1 BRT Trans Jateng dengan memiliki jam operasional pukul 05.30 WIB
sampai dengan pukul 19.30 WIB dengan keberangkatan awal dari Bulupitu dan
2
Bukateja pukul 05.30 WIB dan keberangkatan akhir dari bulupitu pada pukul 18.30
dengan tarif 4000 Rupiah kemudian untuk pelajar , buruh ,dan veteran dengan tarif
menggunakan sepatu.
evaluasi kinerja operasi Bus Trans Jateng Purwokerto pada penulisan skripsi ini,
3
B. Rumusan Masalah
C. Pembatasan Masalah
Purbalingga.
dengan mengamati subjek penelitian dan Perolehan data dari kantor BRT
Purwokerto
transportasi perkotaan.
D. Tujuan Penelitian
Transport.
4
Pada penelitian ini akan di dapatkan data berupa :
3. Time Headway
5. Rasio Operasi
7. Waktu Tunggu.
8. Kecepatan operasi.
E. Manfaat Penelitian
peningkatan mutu dan kualitas operasi BRT maupu moda transportasi lainya ,
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Akademik
5
a. Penelitian ini akan menjadi salah satu refrensi yang bermanfaat bagi para
pembaca.
b. Penelitian ini juga dapat di jadikan sebagai salah satu bahan atau refrensi
a. Sebagai bahan evaluasi dan acuan dalam peningkatan mutu dan kualitas
pelayanan trayek angkutan kota yang ada selama ini, guna meningkatkan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Study Pustaka
Studi pustaka adalah kajian teoritis, referensi serta literatur ilmiah lainnya
yang berkaitan dengan budaya, nilai dan norma yang berkembang pada situasi
1. Literatur
teori yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan studi pustaka. Literatur
Kajian terdahulu yang saya gunakan sebagai acuan penelitian ini adalah
7
Dari Hasil penelitian yang di dapatkan Time Headway sebesar 6.92 detik,
dan kecepatan perjalanan : 25,45 km/jam telah memenuhi standar world bank.
Sedangkan jarak tempuh : 112,36 km per bus , dan load factor : 20,53 tidak
bus yang di bagi dengan nilai biaya operasional bus (operating ratio) sebesar 0.7
Jurnal Ke 2 yang menjadi acuan penelitian ini yaitu , Siti Rahmani dengan
Dimana penelitian tersebut memiliki Hasil dari penelitian ini yaitu kecepatan
rata-rata yang dijalani BRT rute Rajabasa-Panjang yaitu 26,25 km/jam, dan dari
rute Panjang- Rajabasa adalah 27,87 km/jam. Untuk nilai rata-rata Load Factor
pada rute Rajabasa-Panjang adalah 38,23 % dan pada rute Panjang- Rajabasa
adalah 38,80 %. Dari hasil data yang telah didapatkan yaitu nilai Time Headway
didapatkan sebesar 16,5 menit dan nilai frekuensi layanan yaitu sebesar 4
kendaraan/jam. Cycle Time rata-rata pada BRT terdapat pada hari Senin dan
Jumat yaitu sebesar 2 jam 49 menit dan untuk hari Sabtu hanya 2 jam 28 menit.
Kebutuhan jumlah armada bus didapatkan hasil yaitu 10 unit untuk satu kali
siklus.
8
Keandalan layanan dari BRT dianalisis menggunakan Changzhou BRT
sebagai contoh, termasuk nilai rentang dari perhitungan, distribusi temporal dan
spasial, dan perbandingan. Kerangka kerja ini dapat diterapkan untuk sistem
bawah ini, dan untuk setiap perbaikan, langkah-langkah untuk agen transit
rendah, masing-masing pada 3,12– 3,96 menit dan 2,17-2,82 menit. Penumpang
transit sering menganggarkan waktu tambahan untuk menunggu bus dan untuk
seluruh perjalanan di luar waktu tunggu dan perjalanan yang khusus untuk
bus berkontribusi lebih dari 80 persen dari waktu tambahan yang dianggarkan
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah mana, atau data (informasi)
apa yang akan dicari melalui penelitian itu. Tujuan penelitian dirumuskan dalam
bentuk pernyataan yang konkret, dapat diamati (observable) dan dapat diukur
(measurable). Biasanya, tujuan penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus. Tujuan khusus pada hakikatnya adalah penjabaran dari
tujuan umum. Apabila tujuan umum suatu penelitian tidak dapat atau tidak perlu
9
dispesifikasikan lagi, maka tidak perlu adanya tujuan umum dan khusu, cukup dibuat
yang akan di tuju sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan
diajukan. Oleh karena itu, rumusan tujuan harus relevan dengan identitas masalah
3. Time Headway
5. Rasio Operasi
7. Waktu Tunggu.
8. Kecepatan operasi.
10
A. Definisi Transportasi
Kata Transportasi berasal dari kata latin traspotare, dimana tran berarti
seberang atau sebelah dan portare berarti mengangkut atau membawa. Jadi
transportasi berarti mengangkut dan membawa (sesuatu) kesebelah lain atau dari
satu tempat ke tempat yang lainya. Dengan demikian transportasi itu dapat diberi
definisi sebagai usaha mengangkut barang dan manusia dari satu tempat ke
Usaha transportasi itu bukan hanya berupa gerakan barang dan orang dari
suatu tempat ke tempat lain dengan cara kondisi yang statis, akan tetapi
dengan transportasi ini adalah dengan maksud untuk dapat mencapai ke tempat
tujuan dan mencapai atau menaikan utilitas (kegunaan) dari barang yang
jangkauan dan lokasi dari kegiatan yang produktif, dan selingan serta barang
barang dan pelayanan yang tersedia untuk dikonsumsi (Morlok, 1984 dalam
Romli, 2008).
11
B. Moda Transportasi
1) Sepeda Motor
Sepeda motor adalah kendaraan bermotor beroda 2 (dua), atau 3 (tiga) tanpa
2) Mobil Penumpang
3) Mobil Bus
motor yang lazim digunakan oleh masyarakat, umumnya digunakan untuk skala
C. Klasifikasi Transportasi
lanjut dapot ditinjan dari (Kamaludin 1987) Dari segi barang yang diangkut,
12
1. Angkutan psemumpang Passer yaitu angkutan yang akan nengangkut
tunggal atau jamak dari asal ke tujuan, baik untuk penugaoan menerus ataupun
jawab aie transport muatan, menarik ongkonya, dan sebagainya, tetapi pada
cepatdan murah, untuk umum Secara umum dapat dikanakan angkutan umum
angkutan pribadi tertarik berpindah ke angkutan umum. Hal ini dapat diukur
secara relatif dari kepuasan pelayanan. Beberapa kriteria angkutan umum ideal
13
Keandalan: setiap saat tersedia, kedatangan dan sampai tujuan tepat waktu,
waktu total perjalanan singkat dari rumah, sedikit waktu berjalan kaki ke
mudah turun naik kendaraan, tersedia tempat duduk setiap saat, tidak
berdesak-desakan.
1. Safety
pengguna) dan pada hentian termasuk aman dari pencopetan dan kejahatan fisik
2. Kenyamanan Fasilitas.
14
udara/suara). fasilitas bagi manula dan kaum penyandang cacat atau disable,
kendaraan, frekuensi dan jam operasi, identifikasi dari hentian kendaraan dan
4. Tingkat Pengujian.
yang selalu siap, ketepatan terhadap jadwal serta informasi yang memadai jika
ada perubahan layanan serta jaminan perjalanan sambungan (transit) pada titik
transfer
Salah satu faktor dari informasi yang penting dalam pengelolaan angkutan
umum adalah harga tarif. Penetapan tarif akan sangat menentukan nilai
ekonomis dari keberadaan angkutan umum. Penctapan tarif yang kurang tepat
6. Efektifitas.
serta terbebas dari tundaan lalu lintas, jumlah hentian yang memadai untuk jarak
berjalan minimum, jadwal dan titik transfer yang terkoordinasi agar tidak repot
serta rute yang langsung, jika perlu layanan yang cepat (patas) atau khusus jika
15
pemeliharaannya dengan fasilitas yang memadai, manajemen yang efisien serta
jeuis angkutannya enupa angkutan individu dan angkutan massal, memiliki ciri
1. Kota kecil: Angkutan umum terdiri dart Angkuian Kota (Angkot) dan Bus Sedang
2. Kota Menengah: Angkutan umum terndirn darl Bus Besat, Bus sedang, Angkutan
3. Kota Besar Angkutan Massal, terdliri dari sistem Transit. Bus Besar, Bus Sedang
4. Kota Metropolitan:
Angkutan Massal, terdiri dari Mass Rupld Transit (MRT), Bus Besar, Bus
Sedang, Angkutan koua (Angkot), Angkutan Individu: becak dan ojek. F Bus Rapld
Transi Bus Rapid Transi (BRT) atau busway merupakan bus dengan kualitas tinggi
yang berbasis sistem transit yang cepat, nyaman, dan biaya murah untuk mobilitas
pelayanan yang crpat dan sering, perbedaan keunggulan pemasaran dan layanan
F. Transportasi Perkotaan
16
Pentingnya sarana transportasi dalam perkembangan dunia bersifat
tempat kediaman dengan tempat beker tau para pembuat barang dengan
pelanggannya (Khisty,2005:1).
memindahkan atau mengangkut sesuatu dari suatu tempat mpat lain schingga
transportasi bukan merupakan tujuan melainkan sarana untuk mencapai tujua una
kebutuhan aka ransportasi pada masa mendatang atau pada tahun rencana yang akan
dapat dipecahkan menjadi beberapa sistem yang lebih kecil (mikro) ya nasing-
2. . Pola Pergerakan
maupun antar wilayah. Dalam skala loka porgcrakan yang terjadi diantaranya;
aktifitas pencari nafkah jauh dari tempat mercka tinggal, baik di kantor, pabrik,
maupun di daerah pertanian. Adapun dalam skala wilayah yang lebih besar dijumpa
17
cnyataan bahwa secara spasial terjadi pemisahan antara suatu potensi sumber daya
penumpang Pemerintah maupun operator swasta, antara lain: 2.2.1 Angkutan Dalam
Kota
a. Bus Besar
b. Bus Sedang
d. Angkutan Pedesaan
f. BRT
F . BRT
Pengembangan pertama dalam skala besar dari layanan bus ekspress dimulal
di Curitiba (Brazil) pada tahun 1974, tetapi ada beberapa proyek-proyek kecil
sebelum pembangunarn iru. Pada tahun 2005, mungkin ada sampal 70 sistem BRT
di dunia, menurut definisi BRT Di Asla, sebelum tahun 2000, percobaan BRT sangat
terbatas ada jumlah dan cakupannya. Sistem BRT di Nagoya-Jepang dan Talpe-
Chins telah dianggap sistem yang relatif lengkap di kawasan Asia (Wright, 2003)
18
G. Standar Kinerja Angkutan Umum
yang ada .
1 Jarak Perjalanan Bus Rata-rata perjalanan (kilometer per bus 210 - 260
per hari)
2 Rasio Operasi Total pendapatan dai bagi dengan biaya 1,05:1
operasi ( termasuk depresi ) 1,08:1
Sumber : World Bank (1986)
19
yang di ukur pada suatu titik tertentu
(menit)
H. Landasan Teori
Perhitungan digunakan dalam penelitian ini berdasarkan atas teori dan rumus yang
telah di tetapkan. Adapun Teori yang telah di tetapkan. Adapun beberapa teori dan
Trip adalah perjalanan yang dilakukan oleh Bus untuk satu arah saja, yakni
perjalanan Bus dari Terminal 1 sampai Terminal 2, atau sebaliknya. Jumlah trip
adalah jumlah perjalanan antar terminal tersebut. Jumlah trip per kendaraan per hari
diperoleh dengan cara membagi jumlah total trip untuk seluruh kendaraan per hari
20
Σ kend = Jumlah kendaraan yang beroperasi
Jarak tempuh per kendaraan per hari diperoleh dengan cara mengalihkan jumlah
trip per kendaraan per hari dengan panjang rute. Adapun rumusnya jarak tempuh
J=t.L
L = Panjang rute
3. Frekuensi Layanan
Frekuensi layanan angkutan umum adalah jumlah kendaraan angkutan umum yang
melewati titik pengamatan per satuan waktu (Sutiyono, 2004). Frekuensi layanan
Keterangan :
21
4. Selang Waktu Antar Kendaraan (Time Headway)
Time Headway adalah selisih waktu antara satu kendaraan dengan kendaraan yang
lain yang berurutan di belakangnya pada rute yang sama. Semakin kecil headway
Namun headway yang kecil dapat menyebabkan gangguan arus lalu lintas karena
jarak antar kendaraan yang terlalu berdekatan. Data headway dihitung dari data
Keterangan :
H = Headway (menit)
Besar headway ideal menurut World Bank sebesar 10-20 menit. Sedangkan waktu
Heryana, 2003)
Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan satu bus untuk berangkat ke
terminal tujuan dan kembali pada terminal asal. Waktu siklus dapat dihitung
dengan rumus :
22
Keterangan : CT = Waktu siklus (menit)
Jumlah kendaraan yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cara membagi cycle time
H = Headway
cara membagi jarak tempuh dengan waktu tempuh , termasuk waktu berhenti
23
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
Mulai
Survey Prapenelitian
Rumusan Masalah
Studi Pustaka
Tujuan Penelitian
24
X
Pengolahan Data :
Identifikasi dan Klasifikasi data yg di kumpulkan
Rasio Operasi
Jarak Perjalanan Bus
Waktu Tunggu
Headway
Waktu Perjalanan
Analisis Data :
Menganalisa kinerja angkutan massal (bus Trans
Jateng) dari pengolahan data primer dan
sekunder. Data tersebut dianalisa apakah
parameter-parameter ini sudah sesuai dengan
standar world bank.
Menganalisa jumlah kendaraan yang dibutuhkan
dari pengolahan data primer. Apakah kendaraan
sudah mencukupi dengan kebutuhan permintaan
yang ada.
Selesai
25
1. Survey Pra Penelitian
Survey pra penelitian atau bisa disebut pra-riset adalah melakukan sebuah observasi
terhadap objek penelitian dalam hal ini adalah meneliti tentang Bus Rapid Trans .
Yang perlu dipantau adalah bagaimana sistem kerja yang ada dalam BRT Tersebut.
Bidang kerja apa saja yang terdapat di lingkungannya dan permasalahan apa yang
terjadi.
melakukan wawancara untuk mengetahui lebih dalam lagi seperti apa sistem di objek
karyawan kantor BRT yang telah di temui. Hal ini bertujuan agar mengetahui apa
saja yang menjadi kendala, datanya seperti apa, siapa saja yang terlibat dalam sistem
2. Data Primer
langsung dari lapangan. Adapun data-data yang didapat dari hasil survei
antara lain : Data Angkutan Umum Dalam melakukan evaluasi kinerja BRT
angkutan umum penumpang yang terdiri dari Jarak Perjalanan Bus , Rasio
Blangko survey.
26
Stop watch.
Alat tulis.
Dari hasil survey tersebut data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Survey Statis
lokasi pengamatan.
Survey Dinamis
dengan metode pencatatan jumlah waktu yang di perlukan untuk naik dan
turun yang menempuh suatu trayek dan atau waktu perjalanan pada tiap
Wawancara dengan sopir dilakukan untuk melengkapi data yang ada , penguatan
data berupa kendala kendala di lapangan dan evaluasi yang sekiranya dapat
27
Adapun data yang akan diperoleh yang akan di tuangkan dalam data primer
adalah hasil data primer ini juga terbagi dalam tiga bentuk hitungan yakni berupa
1. Frekuensi Layanan
Dari data frekuensi layanan akan dianalisa berupa waktu senjang (time
headway), waktu siklus, jumlah trip per kendaraan per hari, jumlah trip total, jarak
tempuh per kendaraan per hari dan jumlah kendaraan yang dibutuhkan.
2. Jumlah Penumpang
Didapatkan dari hasil survei jumlah penumpang dan jarak tempuh rata-rata
Data jumlah kendaraan yang beroperasi ini diperoleh dari hasil survei frekuensi
armada bus di lapangan dengan mencatat plat nomor kendaraan BUS BRT.
3. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diambil secara tidak langsung dari
sumbernya. Dalam pembuatan tugas akhir ini data sekunder diperoleh dari buku-
buku kepustakaan, jurnal-jurnal ilmiah, paper, tesis, dan mencari informasi dari
28
internet, yang dijadikan sebagai landasan teori serta pelengkap data primer. Data
sekunder juga bisa di dapatkan dengan meminta data yang ada di dalam kantor
1. Luas Wilayah
Ruang Wilayah Nasional: Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis
beserta segenap unsur terkait padanya, yang batas dan sistemnya ditentukan
2005) Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi
Sebuah peta jalan atau peta rute adalah peta yang menampilkan terutama jalan
dan jaringan transportasi ketimbang informasi lainya. Ini adalah jenis peta navigasi
yang biasanya mencakup batas-batas politik dan label, sehingga juga merupakan
jenis peta politik. Selain jalan dan batas-batas, peta jalan sering termasuk tempat yang
akan di lewati oleh BRT , salah satunya adalah instansi pendidikan, tempat
29
4. Peta Route perjalanan
Purwokerto, melintasi Jalan (Jl.) Sultan Agung, Jl. Menteri Supeno, Jl. Jenderal
Sudirman Sokaraja, Jl. Letjend Suprapto, Jl. Klahang Sokaraja. Kemudian melintasi
Jl. Jompo Kulon, Jl. Mayjend Sungkono, Jl. Ahmad Yani, Jl. Komisaris Noto
Sumarsono, Jl. Letkol Isdiman, Jl. Letjen S Parman, Jl. Raya Bojong, Jl. Raya
Data Load Factor di dapatkan memalui data yang di dapatkan dari kantor
6. Jumlah Halte
Jumlah Halte yang tersedia dalam pelayanan yang ada dalam route perjalanan
Bus Rapid Trans Jawa Tengah data ini akan menunjukan berapa jumlah halte yang
7. Jumlah Armada
Jumlah Armada yang tersedia yang melayani perjalanan BRT , data ini akan
8. Jaringan Trayek
menjadi satu kesatuan jaringan pelayanan angkutan orang baik diperkotaan, antar
9. Waktu Tempuh
30
Waktu yang akan di tempuh BRT dalam perjalanan trayek Purwokerto , data
ini akan menunjukan waktu yang di butuhkan BRT dalam sekali perjalanan.
33,8 kilometer dengan waktu tempuh 90 menit dan kecepatan rata-rata bus 30-40
Purbalingga.
13. Dan data lain yang belum tertulis yang akan menguatkan data dari
penelitian ini
31
4 . Instrumen Penelitian
10 FT UNSOED 2 STA 10
14 Indokores STA 14
32
18 Simpang 3 Bojong 2 STA 18
30 FT UNSOED 1 STA 30
33 BULOG STA 33
37 RS Ortopedi STA 37
38 RS Margono STA 38
33
39 Simpang 4 Karang Bawang 2 STA 39
47 RRI STA 47
34
35
FORM WAKTU TUNGGU No Bus : SURVEYOR :
Senin, . . . . Kamis, . . . Minggu, . . .
NO NAMA HALTE Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam :
1 Terminal Bulupitu
2 SPBU Candimas
3 Depo Pelita
4 SMP 2 Sokaraja
5 SMPN 1 Sokaraja
6 Simpang 4 Klenteng
7 SMAN 1 Sokaraja
8 Kel Banjarsari
9 Terminal Jompo
10 Akper Yapermas
11 BULOG
12 SMP N 1 Sokaraja
13 SMP N 2 Sokaraja
36
FORM WAKTU TUNGGU No Bus : SURVEYOR :
Senin, . . . . Kamis, . . . Minggu, . . .
NO NAMA HALTE Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam :
14 FIKES UMP
15 RS Ortopedi
16 RS Margono
18 Andang Pangrenan 2
19 Bioskop Rajawali 2
20 Bank Mandiri
21 SMA N 1 Purwokerto
22 SMP Bruderan
23 Pasar Manis
24 Pratistha Harsa
25 RRI
37
FORM WAKTU TUNGGU No Bus : SURVEYOR :
Senin, . . . . Kamis, . . . Minggu, . . .
NO NAMA HALTE Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam :
26 Bioskop Rajawali 1
27 Andang Pangrenan 1
29 Terminal Bulupitu
38
HEADWAY ( SECOND ) No BUS : Surveyor :
Senin, . . . Kamis, . . . Minggu, . . .
NO NAMA HALTE
Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam :
1 Terminal Bulupitu
2 SPBU Candimas
3 Depo Pelita
4 SMP 2 Sokaraja
5 SMPN 1 Sokaraja
6 Simpang 4 Klenteng
7 SMAN 1 Sokaraja
8 Kel Banjarsari
9 Terminal Jompo
10 Akper Yapermas
11 BULOG
12 SMP N 1 Sokaraja
13 SMP N 2 Sokaraja
39
HEADWAY ( SECOND ) No BUS : Surveyor :
Senin . . . . Kamis . . . . Minggu . . . .
NO NAMA HALTE
Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam :
14 FIKES UMP
15 RS Ortopedi
16 RS Margono
18 Andang Pangrenan 2
19 Bioskop Rajawali 2
20 Bank Mandiri
21 SMA N 1 Purwokerto
22 SMP Bruderan
23 Pasar Manis
24 Pratistha Harsa
25 RRI
40
HEADWAY ( SECOND ) No BUS : Surveyor :
Senin . . . . Kamis . . . . Minggu . . . .
NO NAMA HALTE
Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam :
26 Bioskop Rajawali 1
27 Andang Pangrenan 1
29 Terminal Bulupitu
41
Waktu Perjalanan BUS 00.00 ( Menit . Detik) No BUS : Surveyor :
Senin, . . . . Kamis, . . . Minggu, . . .
NO NAMA HALTE Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam :
1 Terminal Bulupitu
2 SPBU Candimas
3 Depo Pelita
4 SMP 2 Sokaraja
5 SMPN 1 Sokaraja
6 Simpang 4 Klenteng
7 SMAN 1 Sokaraja
8 Kel Banjarsari
9 Terminal Jompo
10 Akper Yapermas
11 BULOG
12 SMP N 1 Sokaraja
13 SMP N 2 Sokaraja
42
Waktu Perjalanan BUS 00.00 ( Menit . Detik) No BUS : Surveyor :
Senin, . . . . Kamis, . . . Minggu, . . .
NO NAMA HALTE
Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam :
14 FIKES UMP
15 RS Ortopedi
16 RS Margono
18 Andang Pangrenan 2
19 Bioskop Rajawali 2
20 Bank Mandiri
21 SMA N 1 Purwokerto
22 SMP Bruderan
23 Pasar Manis
43
Waktu Perjalanan BUS 00.00 ( Menit . Detik) No BUS : Surveyor :
Senin, . . . .
NO NAMA HALTE Kamis, . . . Minggu, . . .
Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam : Jam :
24 Pratistha Harsa
25 RRI
26 Bioskop Rajawali 1
27 Andang Pangrenan 1
29 Terminal Bulupitu
44
5 . Pelaksanaan Survei
Survei kinerja operasional Bus Trans Jateng dilaksanakan pada hari Senin
dan Kamis untuk mewakili hari kerja dan sibuk sekolah serta Minggu untuk mewakili
hari libur, dan dilakukan mulai pukul 06.00 Sampai dengan 18.00 WIB.
Survey di laksanakan dengan tim survey dengan menyiapkan Instrumen
penelitian seperti :
1. Stopwatch
2. Alat Tulis
3. Form Survey
Hasil survey kemudian di tulis dalam form lalu di akumulasikan dan di olah
menjadi data yang akan menyokong penelitian .
Setelah hasil diketahui penulis bisa memberikan kesimpulan dari hasil
analisis data tersebut , kemudian dapat memberikan saran dan juga rekomendasi
kepada pihak – pihak terkait untuk mengevaluasi kinerja operasi BRT Tersebut.
45
46