Anda di halaman 1dari 6

ANALISA TINGKAT PELAYANAN TRANSPORTASI BUS TINGKAT CITY TOUR

JAKARTA TERHADAP PENGGUNA RUTE HALTE BUNDARAN (HI) - BALAI


KOTA
Yosie Malinda (41113120118)
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Mercu Buana
Abstrak - Penelitian ini dilatar belakangi oleh penyelenggaraan Bus Tingkat City Tour Jakarta
yang merupakan terobosan baru dalam meningkatkan pariwisata di Jakarta, karena itu perlu
banyak masukan untuk menjawab tantangan tantangan bagi penyelenggaraan Bus Tingkat
City Tour. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah guna memahami penilaian penumpang
terhadap mutu pelayanan Bus Tingkat City Tour Jakarta, menemukan faktorfaktor
permasalahan yang mempengaruhinya sehingga dapat dirumuskan langkah langkah
perbaikan dan peningkatan mutu pelayanannya serta rekomendasi perbaikan kualitas
pelayanan kepada pemerintah DKI Jakarta. Metodologi yang digunakan pada pengambilan
sampel adalah sampling aksidental dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden yang
berasal dari penyebaran kuisioner di lapangan pada penumpang.Variabel pengamatan
sebanyak 19 pertanyaan yang berkaitan atribut reliabilty, responsiveness, emphaty, assurance
dan tangiable. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey melalui kuisioner
dan wawancara. Selanjutnya untuk analisis menggunakan metode One way ANOVA untuk
menguji hipotesis ada atau tidaknya perbedaan rata-rata sampel. Sebanyak 70% responden
merasa tingkat pelayanan dalam kategori sedang, 12% kategori tinggi dan 18% berada dalam
kategori rendah. Jumlah bus yang tepat sesuai dengan kebutuhan adalah 15 trip bus.
Kata Kunci : Bus Tingkat City Tour Jakarta, kualitas pelayanan, One way ANOVA
I. PENDAHULUAN
Daerah Khusus Ibukota Jakarta merupakan ibu kota negara Indonesia. Berdasarkan
data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta tahun 2013, Jakarta memiliki luas
sekitar 661,52 km, dengan penduduk berjumlah 10.187.595 jiwa dan terus bertambah setiap
tahunnya.
Sebagai sarana transportasi umum gratis dengan konsep wisata, bus tingkat bisa
menjadi pilihan bagi wisatawan yang menjadi salah satu solusi yang sangat dibutuhkan
mengingat banyaknya dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan transportasi yang
berlebihan, Bus tingkat merupakan bus yang memiliki dua lantai sehingga jumlah penumpang
yang dapat diangkut bisa mencapai dua kalinya bus lantai tunggal. Pada tahap pertama
adalah jalur yang menghubungkan Bunderan HI (Hotel Indonesia) Sarinah. Bus wisata ini
namanya

City Tour

Jakarta,

dioperasikan

oleh

Pemerintah

memperkenalkan tempat-tempat serta situs bersejarah di Jakarta Pusat.

DKI

Jakarta

untuk

Manfaat industri pariwisata di Jakarta yaitu menambah pemasukan daerah,


memperluas kesempatan serta lapangan kerja dan membuat pembangunan di Jakarta menjadi
semakin cepat. Selain memberikan kemudahan bagi para wisatawan atau pun warga Jakarta
untuk menikmati keindahan dan kemacetan kota Jakarta, ternyata masih ada permasalahan
yang masih terjadi di lapangan pada saat ini seperti jumlah armada yang dinilai masih kurang
karena animo masyarakat yang tinggi.
Pasca pergantian pemerintahan Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2015, terdapat
beberapa perubahan dari operasional, seperti pengelolaannya berada di bawah kendali PT.
Transportasi Jakarta, bukan lagi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta serta
menghilangkan peran polisi wisata dan pemandu wisata yang bertugas di dalam bus demi
efektifitas. Sebagai sarana transportasi untuk tujuan wisata seharusnya ada kekhususan
perlakuan sehingga tidak disamakan dengan busway yang rutin penggunaannya.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, maka perlu dirumuskan langkah
langkah solusi strategis yang diharapkan dapat diwujudkan sebagai langkah terobosan bagi
pemerintah DKI Jakarta untuk optimalisasi operasional Bus Tingkat City Tour Jakarta.
Dalam penelitian ini yang dicari adalah :
1.

Bagaimana solusi serta realisasi yang bisa dilakukan dalam memecahkan permasalahan

2.
3.
4.

jumlah armada yang dinilai masih kurang dikarenakan animo masyarakat yang tinggi.
Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi penilaian kualitas mutu pelayanan bus.
Bagaimana persepsi penumpang bus tingkat City Tour Jakarta terhadap mutu pelayanan
Perbaikan kualitas pelayanan mana yang perlu mendapat prioritas perbaikan

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


- Jumlah bus yang tidak sebanding dengan jumlah penumpang sehingga menyebabkan waktu
tunggu yang lebih lama.
- Ada perbedaan tingkat pelayanan ditinjau dari dimensi kemampuan nyataan, kecepatan
tanggapan, jaminan, kepedulian dan fasilitas tersedia dari pelayanan bus.
Adapun tujuan penulisan ini adalah merumuskan suatu rekomendasi perbaikan kualitas untuk
pelayanan yang diberikan kepada penumpang Bus Tingkat City Tour Jakarta.
Sedangkan maksud dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.

Menganalisis permasalahan pada bus tingkat City Tour Jakarta.

2.

Mengidentifikasi mengenai kelebihan dan kelemahan bus tingkat City Tour Jakarta.

3.

Mengidentifikasi headway yang ada di lapangan dengan standarisasi yang ada.

4.

Mengetahui tingkat pelayanan bus tingkat City Tour Jakarta


II. TINJAUAN PUSTAKA
Bus tingkat City Tour Jakarta merupakan sarana transportasi umum yang memiliki dua

lantai sehingga jumlah penumpang yang dapat diangkut lebih banyak untuk meningkatkan
angka kunjungan wisatawan.
Bus Tingkat City Tour Jakarta beroperasi pada hari Senin - Sabtu mulai pukul 07.00 19.00 WIB dan hari Minggu pukul 12.00 19.00 WIB, berhenti di 9 halte yaitu Halte
Bundaran Hotel Indonesia, Sarinah, Museum Nasional, Pecenongan, Pasar Baru, Masjid
Istiqlal, Monas 1, Monas 2 dan Balai Kota.
Dimensi tingkat pelayanan terdiri dari tangible, reliability, responsiveness, assurance

dan emphaty. Untuk menentukan sampel menggunakan rumus Slovin :

N.
1 Ne

Jumlah armada yang tepat sesuai dengan kebutuhan sulit dipastikan, yang dapat
dilakukan adalah jumlah yang mendekati besarnya kebutuhan. Rumus jumlah armada per

waktu sirkulasi yang diperlukan,

CT
HXfA . Dimana : K = Jumlah kendaraan, CT=Waktu

sirkulasi, H= Waktu antara (headway), fA


Biaya pokok yang

dikeluarkan

= faktor ketersediaan kendaraan (100 %)


untuk menghasilkan produksi jasa angkutan

merupakan rekapitulasi biaya langsung dan biaya tidak langsung Metode yang digunakan
untuk uji validitas dalam SPSS yaitu metode Korelasi Pearson. One way ANOVA digunakan
untuk menguji hipotesis ada atau tidaknya perbedaan rata-rata sampel. Kategorisasi yang
digunakan dalam tingkat pelayanan akan dibagi menjadi rendah, sedang, dan tinggi.
III. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Metode survei digunakan
untuk mendapatkan informasi dalam bentuk opini dari sejumlah orang terhadap isu dan topik
tertentu. Tujuan dari survei adalah untuk mengetahui gambaran umum dari populasi. Dalam
survei, informasi dikumpulkan dari responden (pengguna Bus Tingkat City Tour Jakarta)
dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Wawancara dilakukan dalam tatap muka
dua orang atau lebih, lalu mendengarkan secara langsung informasi atau keteranganketerangan yang dibutuhkan. Kuesioner yang disusun sesuai dengan informasi yang
dibutuhkan, sehingga didapat informasi yang relevan sesuai dengan tujuan penelitian dengan

tingkat validitas yang tinggi. Pilihan jawaban yang digunakan pada kuesioner telah
disediakan dan ditentukan terlebih dahulu, sehingga tidak memungkinkan diperoleh jawaban
lain.
Lokasi penelitian ini khusus untuk jalur bus tingkat City Tour Jakarta rute Halte
Bunderan (HI) - Balai Kota. Rute diawali dari terminal atau halte asal sampai terminal atau
halte tujuan yaitu Halte Bundaran (HI) Hotel Indonesia - Halte Sarinah Halte Museum
Nasional Halte Pecenongan Halte Pasar Baru - Halte Masjid Istiqlal Halte Monas 1 Halte Monas 2 - Halte Balai Kota. Pertimbangan diambilnya koridor tersebut adalah
dianggap sudah bisa mewakili pelayanan bus tingkat City Tour Jakarta dan rute yang paling
diminati.
Metodologi perencanaan untuk menentukan tingkat pelayanan dimulai dari
pendekatan permasalahan, perumusan masalah dan tujuan penelitian, landasan teori dan
tinjauan pusataka, studi pendahuluan dan orientasi lapangan, identifikasi variable penelitian
terhadap kualitas pelayanan, teknik pengumpulan data, analisis data, terakhir evaluasi.
Data primer yang diperoleh antara lain kuesioner dan wawancara langsung dengan
pengguna, yaitu untuk mengetahui tingkat kepuasan para pengguna. Sedangkan data sekunder
diperoleh dari PT. Transportasi Jakarta dan Badan Pusat Statistik DKI Jakarta antara lain peta
perjalanan, jumlah armada bus, spesifikasi dan standar bus, jumlah wisatawan 5 (lima) tahun
terakhir.
Untuk populasi pengguna jasa Bus Tingkat City Tour Jakarta dengan jumlah
wisatawan nusantara tahun 2013 sebesar 17.097.669 jiwa, berdasarkan rumus slovin
diperoleh 100 sampel penelitian. Dalam penelitian ini digunakan sampling aksidental dimana
teknik pengambilan sampling secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dipandang cocok
sebagai sumber data.
IV. HASIL PEMBAHASAN
Berdasarkan pengolahan data, maka dihasilkan sebagai berikut :
1. Pada hasil survey di lapangan didapatkan rata-rata lama perjalanan dari Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal adalah 43 menit 3 detik dan rata-rata headway adalah 5 menit 42 detik.
2. Nilai dari dimensi pelayanan bus tingkat City Tour Jakarta dapat digunakan karena
memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation > 0,456, sehingga dapat dikatakan
memenuhi syarat validitas. Pengujian reliabilitas diperoleh nilai Alfa Cronbach yaitu
0.943 > 0.60 maka skala pertanyaan kuesioner termasuk andal dan baik.

3. Dalam pengujian hipotesis dengan one way ANOVA diperoleh F hitung < F tabel
( 1,345 < 3,112) maka tidak ada perbedaan tingkat pelayanan (dimensi kemampuan
nyataan kecepatan tanggapan, jaminan, kepedulian dan fasilitas tersedia) dari pelayanan
bus.
4. Sebanyak 70% responden merasa tingkat pelayanan dalam kategori sedang, 12%
kategori tinggi dan 18% berada dalam kategori rendah. Jadi, kebanyakan responden
merasa bahwa tingkat pelayanan bus dalam kategori sedang atau cukup.
5. Jumlah bus tingkat yang dibutuhkan untuk melayani kebutuhan penumpang pada jamjam sibuk adalah 15 trip kendaraan. Biaya pokok yang

dikeluarkan

untuk

menghasilkan satu satuan unit produksi Bus Tingkat City Tour Jakarta adalah Rp.
7.811,59/bus-km dan Rp. 156,23/pnp-km.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Untuk populasi pengguna jasa Bus Tingkat City Tour Jakarta, berdasarkan rumus slovin
diperoleh 100 sampel penelitian. Dalam penelitian ini digunakan sampling aksidental.
2.
Jumlah Bus Tingkat City Tour Jakarta terdiri dari 5 (lima) unit dengan kapasitas 50
penumpang. Rata-rata lama perjalanan dari Masjid Istiqlal Masjid Istiqlal (1 putaran)
adalah 43 menit 3 detik dan rata-rata headway adalah 5 menit 42 detik.
3.
Nilai dari dimensi pelayanan bus tingkat City Tour Jakarta dapat digunakan karena
memenuhi syarat validitas, memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation > 0,456.
Pengujian reliabilitas diperoleh nilai Alfa Cronbach yaitu 0.943 > 0.60 maka dapat
diambil simpulan bahwa skala pertanyaan kuesioner termasuk andal dan baik.
4.
Dalam pengujian hipotesis dengan analisis one way ANOVA diperoleh F hitung < F
tabel ( 1,345 < 3,112) maka tidak ada perbedaan tingkat pelayanan ditinjau dari dimensi
kemampuan nyataan kecepatan tanggapan, jaminan, kepedulian dan fasilitas tersedia
5.
Sebanyak 70% responden merasa tingkat pelayanan dalam kategori sedang, 12%
kategori tinggi dan 18% berada dalam kategori rendah.
6.
Jumlah bus tingkat yang dibutuhkan adalah 15 trip kendaraan. Biaya pokok adalah Rp.
7.811,59/bus-km dan Rp. 156,23/pnp-km.
Saran untuk meningkatkan pelayanan transportasi Bus Tingkat City Tour Jakarta, adalah :
1. Berdasarkan penelitian, jumlah bus yang tepat sesuai dengan kebutuhan adalah 15 trip
bus, maka diharapkan pemerintah DKI Jakarta dapat menambah jumlah bus sesuai
dengan kebutuhan yaitu 10 bus lagi.
2. Pemeliharaan dan operasional bus tingkat wisata Jakarta ini harus baik karena bus
tingkat wisata ini dipertaruhkan jadi ikon wisata,
3. Diharapkan kedepannya informasi mengenai rute dan pelayanan Bus Tingkat City Tour
Jakarta bus tingkat bisa lebih diperluas lagi.
4. Penelitian mendatang dapat dilakukan dengan mengkaji trayek transportasi Bus Tingkat
City Tour Jakarta, sampai saat ini trayek hanya dibatasi wisata Jakarta Pusat.

1.
2.
3.
4.

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2010. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Black, John, 1981, Urban Transport Planning. London : Croom Helm
Ghazali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Menggunakan Program
SPSS. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Press
Manheim, L., M. 1979. Fundamental Transportation Systems Analysis, Volume I, Basic
Concept, The MIT Press, Cambridge

Anda mungkin juga menyukai