Anda di halaman 1dari 9

PEMUTAKHIRAN DATA PELAYANAN ANGKUTAN

KAJIAN TRANSPORTASI ANAK SEKOLAH


KABUPATEN NGAWI - TAHUN 2018

BAB III
METODOLOGI

3.1 PERMASALAHAN UMUM

Mencermati perkembangan kebutuhan akan transportasi khususnya

bagi para pelajar di Kabupaten Ngawi ini, maka penulis bermaksud untuk

melakukan kajian Perencanaan bis sekolah di Kabupaten Ngawi.

Kajian ini didasarkan pada permasalahan Kabupaten Ngawi secara

umum:

1. Pertumbuhan dan jumlah penduduk Kabupaten Ngawi yang tinggi

serta semakin meningkatnya kegiatan sosial dan ekonomi

masyarakat.

2. Sebagai kota yang berkembang, Pemerintah Kabupaten Ngawi harus

dapat menjamin perbaikan/peningkatan sarana dan prasarana

kehidupan terutama yang berhubungan dengan tingkat produktifitas

dan efisiensi kerja masyarakat.

Dinas Perhubungan Kabupaten Ngawi | II1-1


PEMUTAKHIRAN DATA PELAYANAN ANGKUTAN
KAJIAN TRANSPORTASI ANAK SEKOLAH
KABUPATEN NGAWI - TAHUN 2018

3. Karateristik tata guna lahan Kabupaten Ngawi yang kompleks dan

sudah mulai merata mengharuskan adanya konsep terbaru

mengenai pola mobilitas penduduk yang komprehensif dan

representatif.

4. Kondisi transportasi dan lalu lintas yang tidak jauh dari persoalan-

persoalan klasik seperti tingkat kecelakaan pelajar, layanan

perangkutan kota (angkot) yang kurang layak, disiplin pengguna

jasa pengangkutan yang rendah dan lain-lain.

5. Mayoritas penduduk Kabupaten Ngawi masuk kategori kelompok

captive, namun penerapan moda yang berbasis transportasi massal

belum optimal. Sementara kelompok choise semakin besar

ketergantungannya pada kendaraan pribadi.

6. Tuntutan-tuntutan masyarakat terhadap angkutan umum yang

harus dipenuhi:tarif yang terjangkau, perbaikan kualitas pelayanan,

rute jalan yang efisien terhadap waktu.

3.2 METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data dilaksanakan menggunakan dua metode yaitu

survei primer dan survei sekunder.

3.2.1 Survei Primer

Survei primer adalah survei untuk mengumpulkan data primer, yaitu data

yang dibuat untuk keperluan penelitian di lapangan dengan metode pengamatan

Dinas Perhubungan Kabupaten Ngawi | II1-2


PEMUTAKHIRAN DATA PELAYANAN ANGKUTAN
KAJIAN TRANSPORTASI ANAK SEKOLAH
KABUPATEN NGAWI - TAHUN 2018

langsung dilapangan, penyebaran kuisioner dan wawancara dengan narasumber

terkait.

A. Observasi Lapangan

Teknik ini dilakukan untuk memperoleh informasi dan data primer dengan

cara mengadakan pengamatan langsung di lapangan dan hasilnya disimpan dalam

bentuk catatan yang kemudian akan ditabulasi pada tahapan analisis. Data yang

didapat pada teknik survei ini sebagian besar merupakan data kualitatif.

Observasi yang dilakukan ini untuk mengetahui kinerja angkutan di lapangan.

Observasi dilakukan di lokasi yang terkait langsung dengan angkutan Kabupaten

Ngawi. Tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui tingkat pelayanan angkutan

perkotaan pada waktu puncak dan pada waktu normal. Hal-hal yang diobservasi

adalah kecepatan rata-rata angkutan, besarnya load factor, dan jarak antara

angkutan (headway). Survei ini dilakukan secara survei dinamis.

Tujuan dari survei dinamis adalah mengetahui sirkulasi kendaraan yang terdiri

dari kecepatan rata-rata selama perjalanan berikut waktu tempuh yang dibutuhkan

sekali rit (travel time) dan banyak henti di masing-masing segmen jalan. Tujuan

lainnya adalah mengetahui sirkulasi penumpang sepanjang satu rit perjalanan serta

karakteristik penumpang dengan sistem wawancara.

B. Kuisioner

Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data primer dengan cara

menyebarkan kuisioner berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh

narasumber. Proses pengisian kuisioner dilakukan dengan panduan surveyor untuk

menghindari kesalahan data yang mengakibatkan data menjadi kurang valid.

Dinas Perhubungan Kabupaten Ngawi | II1-3


PEMUTAKHIRAN DATA PELAYANAN ANGKUTAN
KAJIAN TRANSPORTASI ANAK SEKOLAH
KABUPATEN NGAWI - TAHUN 2018

Narasumber yang menjadi sumber data adalah penumpang angkutan dan sopir

angkutan. Dari penumpang angkutan kota kita akan mengetahui asal tujuan,

karakter penumpang, serta karakteristik perjalanan dari pengguna angkutan umum

perkotaan ini. Sedangkan dari narasumber sopir kita akan mengetahui jumlah

pendapatan dari masing-masing angkutan.

C. Wawancara

Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data-data primer dengan cara

wawancara terhadap narasumber yang memiliki keterkaitan dengan studi mengenai

kinerja operasional angkutan perkotaan.

3.2.2 Survei Sekunder

Survei sekunder merupakan kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dari

instansi-instansi terkait (instansi pemerintah maupun swasta) yang relevan dengan

permasalahan objek penelitian. Kegiatan pengumpulan data ini dapat dilakukan

dengan cara pencatatan, peminjaman dokumen, ataupun penggandaan dokumen.

Data yang dikumpulkan berupa data sekunder yaitu data-data yang sudah tersedia

baik berupa peta/gambar, tabel, grafik maupun dokumen perencanaan.

3.3 JENIS DATA

Berikut ini adalah jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data

primer dan data sekunder.

3.3.1 Data Primer

Dinas Perhubungan Kabupaten Ngawi | II1-4


PEMUTAKHIRAN DATA PELAYANAN ANGKUTAN
KAJIAN TRANSPORTASI ANAK SEKOLAH
KABUPATEN NGAWI - TAHUN 2018

Data yang akan dibutuhkan dalam penelitian ini mewakili mengenai kondisi

pelayanan angkutan perkotaan saat ini. Sedangkan data-data primer yang

dibutuhkan meliputi:

a. Karakteristik penumpang.

Karakteristik penumpang meliputi usia, tingkat pendidikan, jumlah

kepemilikan kendaraan, tingkat pendapatan, jenis kelamin. Karakteristik

penumpang akan menggambarkan jenis atau golongan pengguna

angkutan umum perkotaan.

b. Karakteristik perjalanan.

Karaktersitik perjalanan memperlihatkan maksud perjalanan, asal dan

tujuan perjalanan, jarak yang ditempuh setelah atau sebelum

menggunakan angkutan, kendaraan yang digunakan sebelum dan sesudah

menggunakan angkutan, waktu yang digunakan untuk menunggu serta

saat melakukan perjalanan dengan angkutan kota ini, biaya yang

dikeluarkan untuk menuju angkutan ini, biaya saat menggunakan

angkutan ini dan biaya yang dikeluarkan setelah menggunakan angkutan.

c. Pendapatan.

Pendapatan diperoleh dari kuisioner dari sopir angkutan perkotaan pada

masing-masing trayek.

d. Load factor.

Data load factor digunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas masing-

masing angkutan berdasarkan daya angkut serta daya tampung

kendaraan.

Dinas Perhubungan Kabupaten Ngawi | II1-5


PEMUTAKHIRAN DATA PELAYANAN ANGKUTAN
KAJIAN TRANSPORTASI ANAK SEKOLAH
KABUPATEN NGAWI - TAHUN 2018

e. Headway.

Data mengenai waktu tunggu (headway) ini merupakan data yang

digunakan untuk mengevaluasi lama waktu tunggu atau waktu yang harus

disediakan minimla bagi penumpang untuk memperoleh angkutan.

Semakin kecil headway, angkutan ini semakin tinggi kinerja pelayanannya

karena semakin mudah didapatkan.

f. Kecepatan rata-rata.

Kecepatan rata-rata dalam melakukan perjalanan merupakan salah satu

variabel yang diamati untuk menentukan kenyamanan pelayanan. Semakin

cepat atau semakin sedikit waktu tempuhnya sesuai dengan standar

kecepatan rata-rata yang telah ditentukan akan meningkatkan kinerja

pelayanan.

g. Rute yang dilalui.

Data mengenai rute yang dilalui akan dijadikan pedoman apakah rute yang

telah tersedia saat ini telah mampu melayani kebutuhan masyarakat.

3.32 Data Sekunder

Jenis data yang dibutuhkan dan dapat diperoleh dengan melakukan survei

sekunder adalah:

a. Data jumlah armada masing-masing trayek

b. Data rute masing-masing trayek angkutan perkotaan

c. Data gambaran umum wilayah.

d. Data statistika penduduk

e. Data tata guna lahan wilayah

Dinas Perhubungan Kabupaten Ngawi | II1-6


PEMUTAKHIRAN DATA PELAYANAN ANGKUTAN
KAJIAN TRANSPORTASI ANAK SEKOLAH
KABUPATEN NGAWI - TAHUN 2018

f. Data kebijakan pengembangan wilayah dan pengembangan transportasi

3.4 ANALISA DATA

Untuk mendapatkan keluaran yang optimal, maka dalam studi

”Kajian Transpprtasi Anak Sekolah Kabupaten Ngawi” ( tiga (3) rute :

Ngawi-Mantingan, Ngawi-Karangjati dan Ngawi-Geneng ) perlu dilakukan

analisis-analisis sebagai berikut:

 Analisis Jaringan Trayek

 Analisis Rute

 Analisis populasi siswa, sehingga dapat diketahui jumlah permintaan

perjalanan yang terjadi.

 Analisis kebutuhan Armada bis sekolah

 Analisis Kebutuhan Pemberhentian Bus

 Analisis Biaya Operasi Kendaraan.

3.4.1 Analisa Jaringan Trayek

Analisis Jaringan trayek adalah analisis untuk mengetahui kondisi

eksisting jaringan trayek yang tersedia di Kabupaten Ngawi dan bagaimana

kondisinya agar dijadikan bahan masukan dalam pengembangan transportasi

anak sekolah di Kabupaten Ngawi.

Dinas Perhubungan Kabupaten Ngawi | II1-7


PEMUTAKHIRAN DATA PELAYANAN ANGKUTAN
KAJIAN TRANSPORTASI ANAK SEKOLAH
KABUPATEN NGAWI - TAHUN 2018

3.4.2 Analisa Rute

Analisa rute adalah analisa untuk mengetahui kondisi dari rute yang

akan dikembangkan sebagai jaringan transportasi anak sekolah di Kabupaten

Ngawi

3.4.3 Analisa Populasi Siswa

Analisa populasi siswa adalah analisa permintaan perjalanan yaitu

potensi siswa yang akan menjadi pasar/penumpang Angkutan Anak Sekolah di

Kabupaten Ngawi. Pada kegiatan penyusunan ”Kajian Transpprtasi Anak

Sekolah Kabupaten Ngawi” ( tiga (3) rute : Ngawi-Mantingan, Ngawi-

Karangjati dan Ngawi-Geneng ) ini penentua siswa yang mempunyai

kemungkinan untuk menggunakan bis sekolah, identifikasi diperoleh dari :

tempat tinggal/domisili pelajar, sesuai dengan rute yang akan

dikembangkan

3.4.4 Analisa Kebutuhan Armada

Tahap ini merupakan tahap awal dalam merencanakan ”Kajian

Transpprtasi Anak Sekolah Kabupaten Ngawi” ( tiga (3) rute : Ngawi-

Mantingan, Ngawi-Karangjati dan Ngawi-Geneng ) yaitu tentang pengolahan

data untuk memperkirakan jumlah permintaan perjalanan, jenis bis dan

jumlah bis yang beroperasi, analisa jaringan jalan dan pemilihan rute bis

sekolah

Dinas Perhubungan Kabupaten Ngawi | II1-8


PEMUTAKHIRAN DATA PELAYANAN ANGKUTAN
KAJIAN TRANSPORTASI ANAK SEKOLAH
KABUPATEN NGAWI - TAHUN 2018

3.4.5 Analisa Kebutuhan Pemberhentian Bus

Tahapan ini berfungsi untuk menentukan lokasi tempat pemberhentian

Bus baik titik naik turun penumpang maupun titik lokasi2 bangkitan dan

tarikan

3.4.6 Analisa Biaya Operasional Kendaraan

Tahapan ini berfungsi untuk menghitung besar Biaya Operasi

Kendaraan pada rute/trayek bis sekolah yang direncanakan.

Dinas Perhubungan Kabupaten Ngawi | II1-9

Anda mungkin juga menyukai