PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Survey statis adalah survey yang dilakukan dari luar kendaraan dengan
mengamati/ menghitung/ mencatat informasi dari setiap kendaraan
penumpang umum yang melintas diruas jalan pada setiap arah lalu lintas,
serta dipintu masuk dan pintu keluar terminal.
Survey inventarisasi adalah survey yang dilakukan dengan melakukan
wawancara langsung kepada sopir atau pengemudi sehingga diperoleh data
mengenai karakteristik pelayanan kendaraan umum pada suatu trayek serta
survey ini jga mengenai pelayanan angkutan umum yang beroperasi
dilapangan baik aspek operasional maupun fasilitas angkutan umumnya
serta segi kepengusahaannya.
Survey statis dan inventarisasi Angkutan Umum ini perlu diadakan agar taruna/i
dapat melatih diri dan lebih mendalami serta lebih memahami materi Karakteristik
Operasional dan Survey Angkutan Umum serta mampu mengumpulkan dan
METEDOLOGI SURVEI
Survey inventarisasi dan survey statis merupakan survey yang paling utama
didalam mempelajari Karakteristik Operasional dan Survey Angkutan Umum.
Didalam pelaksanaan survey ini dilakukan survey-survey pendahuluan yang
bertujuan untuk mengetahui karakteristik angkutan umum yang ada.
Dalam pelaksanaan survey ini dilakukan perhitungan waktu tiba dan waktu
pemberangkatan angkutan umum serta pencatatan nomor kendaraan dan jumlah
penumpang.
A. Metodelogi
Persiapan-persiapan yang dilakukan adalah :
Pengorganisasian
Survey ini dilaksanakan oleh 30 taruna dengan 1 kordinator yang
membagi dalam 6 kelompok masing-masing terdiri dari 5 orang dan
dibagi kedalam 6 trayek, dimana dalam 1 kelompok itu dibagi menjadi
3 titik. 2 orang dititik awal ( pintu masuk dan keluar Terminal), 2
orang di titik tengah (depan PT Indoporlen) dan 1 orang dititik akhir (
Perumahan Bumi Anggrek).
Survey Statis
a. Hari/tanggal : Kamis, 24 Mei 2012
b. Waktu : 07.00 s.d. 17.00
c. Lokasi : Terminal Bekasi – Depan PT Indoporlen –
Perum Bumi Anggrek
d. Penanggung Jawab : Caesarius Boing, ATD,MT.
e. Pimpro : Imam Bintang
f. f. Instruktur Lapangan : Bp. Dartim
𝑃
𝐿𝑉 = × 100%
𝐶𝑉
P : Jumlah Penumpang
b. Frekuensi
Frekuensi adalah jumlah kendaraan dalam setiap jam. Faktor
utama yang akan menentukan frekuensi pelayanan angkutan
adalah permintaan penumpang. Rata-rata frekuensi dirumuskan
sebagai berikut :
𝐾
𝐹=
𝐽𝐴𝑀
d. Headway
Headway yang teratur dapat menjadikan lalu lintas dapat
berjalan dengan lancar dan untuk mengurangi kemacetan.
Headway adalah selisih waktu dan selisih jarak antara
kendaraan yang satu dengan yang lainnya
Dimana:
RTT = waktu perjalanan pergi pulang
TT = waktu perjalanan
LOT = waktu tunggu kendaraan
Pasal 124
(1) Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum untuk angkutan orang
dalam trayek wajib:
a) mengangkut Penumpang yang membayar sesuai
dengan tarif yang telah ditetapkan;
b) memindahkan penumpang dalam perjalanan ke
Kendaraan lain yang sejenis dalam trayek yang
Pasal 138
(1) Angkutan umum diselenggarakan dalam upaya memenuhi
kebutuhan angkutan yang selamat, aman, nyaman, dan terjangkau.
(2) Pemerintah bertanggung jawab atas penyelenggaraan angkutan
umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Angkutan umum orang dan/atau barang hanya dilakukan
dengan Kendaraan Bermotor Umum.
Pasal 139
(1) Pemerintah wajib menjamin tersedianya angkutan umum untuk
jasa angkutan orang dan/atau barang antarkota antarprovinsi serta
lintas batas negara.
(2) Pemerintah Daerah provinsi wajib menjamin tersedianya
angkutan umum untuk jasa angkutan orang dan/atau barang
antarkota dalam provinsi.
Pasal 140
Pelayanan angkutan orang dengan Kendaraan Bermotor Umum
terdiri atas:
a) angkutan orang dengan Kendaraan Bermotor
Umum dalam trayek; dan
b) angkutan orang dengan Kendaraan Bermotor
Umum tidak dalam trayek.
Pasal 141
(1) Perusahaan Angkutan Umum wajib memenuhi standar
pelayanan minimal yang meliputi:
a) keamanan;
b) keselamatan;
c) Kenyamanan:
d) keterjangkauan;
e) kesetaraan; dan
f) keteraturan.
b) PP no 41 th 1993
Pasal 51
(1) Awak kendaraan umum angkutan penumpang harus mematuhi
ketentuan mengenai :
a. tata cara menaikkan dan menurunkan penumpang;
b. tata cara berhenti;
Pasal 4 PP 41/93
Pengangkutan orang dengan kendaraan umum dilakukan dengan menggunakan
mobil bus atau mobil penumpang.
Pasal 5 PP 41/93
Pengangkutan orang dengan kendaraan umum sebgaimana dimaksud dalam pasal
4 dilayani dengan:
1.) Trayek tetap dan teratur, atau
2.) Tidak dalam trayek
A. Wilayah Administratif
Kota Bekasi
Secara geografis kota Bekasi berada pada ketinggian 19 m diatas permukaan laut.
Kota ini terletak di sebelah timur Jakarta; berbatasan dengan Jakarta Timur di
barat, kabupaten Bekasi di utara dan timur, kabupaten Bogor di selatan, serta kota
Depok di sebelah barat daya. Dari total luas wilayahnya, lebih dari 50 % sudah
menjadi kawasan efektif perkotaan dengan 90 % telah menjadi kawasan
perumahan, 4 % telah menjadi kawasan industri, 3 % telah digunakan untuk
perdagangan, dan sisanya untuk bangunan lainnya.
Kabupaten Bekasi
Kabupaten Bekasi, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Ibukotanya adalah Cikarang. Kabupaten ini berada tepat di sebelah timur Jakarta,
berbatasan dengan Kota Bekasi dan Provinsi DKI Jakarta di barat, Laut Jawa di
barat dan utara, Kabupaten Karawang di timur, serta Kabupaten Bogor di selatan.
Kabupaten Bekasi terdiri atas 23 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa
dan kelurahan. Bekasi merupakan kawasan pertumbuhan Jakarta, dan menjadi
bagian dari kawasan Jabotabek (belakangan menjadi Jabodetabek). Bekasi
dilintasi ruas jalan tolJakarta-Cikampek dan jalur kereta api Jakarta-Surabaya.
KRL Jakarta-Bekasi hanya tersedia sampai kawasan Bekasi barat.
Angkutan umum trayek K-34 melayani rute pulang pergi (PP) dari Terminal Bekasi
– Bulak Kapal – Rawa Kalong – Perumahan Bumi Anggrek. Angkutan umum
trayek K-34 ini mempunyai 40 armada yang beroperasi setiap harinya sesuai dengan
kebutuhan penumpang yang dibutuhkan. Angkutan umum trayek K-34 sebagian
besar berumur ± 10 dari tahun 2002. Kondisi transportasi pada trayek K-34 ini
sebagian besar sudah banyak yang rusak dan banyak sekali alat-alat transportasi yang
sudah tidak berfungsi seperti halnya alat ukur jarak (Spidometer).
Terminal Bekasi
BAB IV
HASIL SURVEI INVENTARISASI ANGKUTAN UMUM DAN
SURVEI STATIS
Angkutan umum K-34 selama perjalanan dari Terminal sampai di akhir tujuan
Perumahan Bumi Anggrek tidak ada tempat pemberhentian atau halte untuk
berhenti dan menunggu penumpang. Angkutan umum ini berhenti jika hanya ada
penumpang yang naik atau turun selama perjalanan.
B. Survei Statis
Rata-rata Load Factor, Head Way, Lay Over Time danFrekuensi Kendaraan
yang Tiba dan Berangkat dari TitikAwal di Terminal Bekasi
frekuensi
14
12
10
8
6
4 frekuensi
2
0
Headway
Grafik Headway
0:25
0:23
0:20
0:17
0:14
0:11
Headway Tiba
0:08
0:05 Headway Berangkat
0:02
0:00
Rata-rata Load Factor, Head Way, Lay Over Time danFrekuensi Kendaraan
yang Tiba dan Berangkat dari Titik Tengah di depan Indoporlen
Frekuensi
frekuensi
30
25
20
15
10 frekuensi
5
0
Headway
Grafik Headway
0:20
0:17
0:14
0:11
0:08
0:05 Headway Tiba
0:02 Headway Berangkat
0:00
Load Faktor
Load Factor
10.00 - 11.00
40%
11.00 - 12.00
30% 12.00 - 13.00
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa load factor tiba di titik tiba tertinggi
pada pukul 12.00 – 13.00 karena pada waktu tersebut masyarakat pengguna
angkutan umum banyak melakukan kegiatan pulang kerja dan pulang sekolah.
Sedangkan load factor berangkat terendah pada pukul 15.00 – 16.00 karena
Grafik Headway
1.2
07.00 - 08.00
1 08.00 - 09.00
09.00 - 10.00
0.8
Waktu(jam)
10.00 - 11.00
0.6 11.00 - 12.00
12.00 - 13.00
0.4
13.00 - 14.00
Selisih jarak antara kendaraan yang satu dengan yang lainnya relatif tak
beraturan.
Headway dititik awal pada saat tiba untuk angkutan umum K-34 yang tertinggi
adalah pada pukul 12.00-13.00 dengan waktu 60 menit dan terendah pada pukul
16.00 hingga 17.00 dengan waktu 1-2 menit.
Headway dititik awal pada saat keberangkatan untuk angkutan umum K-34
terdapat perbedaan yang mencolok.
Load Faktor
Waktu
Tiba Berangkat
07.00 - 08.00 10% 47%
08.00 - 09.00 11% 16%
09.00 - 10.00 19% 1%
10.00 - 11.00 10% 5%
11.00 - 12.00 5% 4%
12.00 - 13.00 8% 67%
13.00 - 14.00 21% 29%
14.00 - 15.00 6% 13%
15.00 -16.00 9% 0%
16.00 - 17.00 21% 2%
Jumlah 120% 183%
09.00 - 10.00
1
10.00 - 11.00
0.8
11.00 - 12.00
0.6
12.00 - 13.00
0.4
13.00 - 14.00
0.2
14.00 - 15.00
0 15.00 -16.00
1
16.00 - 17.00
Waktu
Lama waktu tunggu di terminal atau yang disebut lay over time terjadi tingkat
perbedaan waktu yang signifikan dimana waktu yang sangat mencolok yaitu pada
jam 07:00-08:00, hal itu dikarenakan pada jam tersebut kendaraan banyak yang
tersendat karena padatnya lalu lintas dan lamanya waktu ngetem di dalam
terminal untuk mendapatkan penumpang.
Pukul Frekuensi
07.00 – 08.00 6
08.00 – 09.00 12
09.00 – 10.00 9
10.00 – 11.00 12
11.00 – 12.00 7
12.00 – 13.00 3
13.00 – 14.00 4
14.00 – 15.00 4
15.00 – 16.00 10
16.00 – 17.00 4
JUMLAH 70
Grafik Frekuensi
14
12 07.00 - 08.00
08.00 - 09.00
10
09.00 - 10.00
Frekuensi
8
10.00 - 11.00
6
11.00 - 12.00
4
12.00 - 13.00
2 13.00 - 14.00
0 14.00 - 15.00
1
15.00 -16.00
Waktu
Fluktuasi tertinggi terjadi pada saat jam 08:00 – 09:00 dan 10:00 – 11:00, hal itu
terjadi karena pada waktu itu merupakan waktu jam sibuk atau peak time, karena
pada jam 09:00 – 10:00 merupakan jam dimana masyarakat memulai aktifitasnya
sedangkan frekuensi tertinggi kedua pada pukul 10:00 – 11:00 adalah jamnya
masyarakat mengakhiri aktivitasnya/pulang dari kerja dan sekolah.
A. Kesimpulan
Melalui survey dan analisis mengenai angkutan umum K .34A, maka ada
beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
Kelas : IA
2014/2015