Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angkutan umum merupakan salah satu media transportasi yang digunakan


masyarakat secara bersama-sama dengan membayar tarif. Selain itu angkutan
umum juga dapat menggantikan angkutan tenaga manusia atau binatang dengan
suatu mesin yang didisain untuk melakukan fungsi yang sama. Banyaknya
kendaraan pribadi berarti kemacetan yang semakin banyak di jalan. Hal ini
dikarenakan jumlah peningkatan kendaraan pribadi tidak sebanding dengan
peningkatan kapasitas jalan. Semakin banyak masyarakat yang menggunakan
kendaraan umum, semakin efektif pula penggunaan jalan raya. Dengan kata lain,
kendaraan umum merupakan salah satu pemecahan masalah yang dihadapi hampir
semua kota besar di dunia kemacetan.

 Survey statis adalah survey yang dilakukan dari luar kendaraan dengan
mengamati/ menghitung/ mencatat informasi dari setiap kendaraan
penumpang umum yang melintas diruas jalan pada setiap arah lalu lintas,
serta dipintu masuk dan pintu keluar terminal.
 Survey inventarisasi adalah survey yang dilakukan dengan melakukan
wawancara langsung kepada sopir atau pengemudi sehingga diperoleh data
mengenai karakteristik pelayanan kendaraan umum pada suatu trayek serta
survey ini jga mengenai pelayanan angkutan umum yang beroperasi
dilapangan baik aspek operasional maupun fasilitas angkutan umumnya
serta segi kepengusahaannya.

Survey statis dan inventarisasi Angkutan Umum ini perlu diadakan agar taruna/i
dapat melatih diri dan lebih mendalami serta lebih memahami materi Karakteristik
Operasional dan Survey Angkutan Umum serta mampu mengumpulkan dan

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 1


menganalisa data yang berhubungan dengan penawaran dan permintaan pelayanan
angkutan umum sehingga dapat memecahkan masalah transportasi yang ada.

B. Maksud dan Tujuan


 Survei Inventarisasi Angkuatan Umum
a. Maksud dilaksanakannya survey ini adalah untuk mengumpulkan data
yang berkaitan dengan gambaran pelayanan angkutan umum, meliputi:
Peta rute angkutan umum
1. Jenis angkutan umum
2. Jumlah armada dan kapasitas kendaraan
3. Asal dan tujuan trayek serta panjang rute
4. Umur kendaraan
5. Kepemilikan
6. Sistem pemberangkatan
7. Tarif
8. Pejabat pemberi ijin
b. Survey ini bertujuan untuk menyusun dan mengumpulkan data mengenai
pelayanan angkutan umum didaerah studi. Dengan cara mencari
informasi kinerja pelayanan pada suatu trayek angkutan yang akan
digunakan untuk hasil dari pada survey invent ini.
- Kegiatan survei ini dilakukan dengan cara pengumpulan data
sekunder yang diperoleh dari instansi-instansi terkait.
- Data sekunder yang telah diperoleh dilengkapi dan di cross
cheak dengan data yang diperoleh dengan cara pengamatan
langsung berupa survey-survei dilapangan untuk memperoleh
data yang belum ada pada data sekunder.
- Dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sarana dan prasarana
angkutan umum.

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 2


 Survei Statis
a. Maksud pelaksanaan survey ini adalah untuk mengumpulkan data
yang berkaitan dengan gambaran pelayanan angkutan umum,
meliputi:
- Jumlah armada operasi adalah jumlah kendaraan penumpang
umum dalam tiap trayek yang beroperasi selama waktu
pelayanan.
- Kepenuhsesakan (overcrowding) adalah indicator yang
menggambarkan tingkat muatan angkutan. Bila indikatornya
tinggi berarti penawaran tidak dapat memenuhi permintaan,
sebaliknya bila indicator rendah berarti ada kemungkinan
penarwaran melebihi permintaan.
- Frekuensi pelayanan adalah banyaknya kendaraan penumpang
umum persatuan waktu. Besarannya dapat dinyatakan dalam
kendaraan/jam atau kendaraan/hari.
- Waktu pelayanan adalah waktu yang diberikan oleh setiap trayek
untuk melayani rute tertentu dalam satu hari
b. Tujuan pelaksanaan survey statis adalah untuk dipergunakan
dalam:
- Menilai dan menganalisis kinerja yang sesungguhnya dari
setiap pelayanan angkutan umum dengan rute tetap dalam
wilayah penelitian.
- Menilai apakah jumlah armada yang beroprasi sesuai dengan
jumlah yang diijinkan.
- Menilai apakah terjadi penyimpangan trayek.

C. Hasil yang diharapkan


Kami berharap, dengan diadakannya survey ini kami dapat mengetahui
permasalahan-permasalahan yang ada dilapangan sehingga kita dapat
mengetahui baik buruknya keadaan angkutan umum di wilayah yang kita
jadikan tempat survey. Selain itu, dengan diadakannya survey ini kita juga

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 3


dapat mengetahui apakah terjadi penyimpangan atau tidak dalam trayek K-
34 yang kami pilih sebagai obyek survey. Dalam pelaksanaan survey ini
kami berharap baik pelaksanaan ataupun pembuatan laporan berjalan
dengan lancar seperti apa yang kami harapkan. Selain itu pencapaian
target pengumpulan data menjadi tujuan utama yang kami harapkan dalam
pelaksanaannya survey ini. Dan semoga juga survey ini dapat membantu
masyarakat menyalurkan keluhan-keluhan yang menyangkut dengan
trayek K-34 sehingga pemerintah dapat mencari jalan keluar yang baik
bagi masyarakat pengguna dan supir sebgai pelaksana.

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 4


BAB II

METEDOLOGI SURVEI

Survey inventarisasi dan survey statis merupakan survey yang paling utama
didalam mempelajari Karakteristik Operasional dan Survey Angkutan Umum.
Didalam pelaksanaan survey ini dilakukan survey-survey pendahuluan yang
bertujuan untuk mengetahui karakteristik angkutan umum yang ada.
Dalam pelaksanaan survey ini dilakukan perhitungan waktu tiba dan waktu
pemberangkatan angkutan umum serta pencatatan nomor kendaraan dan jumlah
penumpang.

A. Metodelogi
Persiapan-persiapan yang dilakukan adalah :
 Pengorganisasian
Survey ini dilaksanakan oleh 30 taruna dengan 1 kordinator yang
membagi dalam 6 kelompok masing-masing terdiri dari 5 orang dan
dibagi kedalam 6 trayek, dimana dalam 1 kelompok itu dibagi menjadi
3 titik. 2 orang dititik awal ( pintu masuk dan keluar Terminal), 2
orang di titik tengah (depan PT Indoporlen) dan 1 orang dititik akhir (
Perumahan Bumi Anggrek).

 Alat-alat yang dibutuhkan :


a. Alat tulis
b. Clip Board
c. Formulir
d. Kamera

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 5


 Waktu dan pelaksanaan survey
Survey Inventarisasi Angkutan Umum
a. Hari, tanggal : Kamis, 24 Mei 2012
b. Waktu : 09.00 – 19.00 WIB
c. Lokasi : K-34
(Terminal Bekasi – Rawa Kalong – Perum Bumi Aggrek)
d. Dosen Pembimbing : Caesarius Boing, ATD,MT
e. Pimpro : Imam Bintang
f. Instruktur Lapangan : Bp. Dartim

 Survey Statis
a. Hari/tanggal : Kamis, 24 Mei 2012
b. Waktu : 07.00 s.d. 17.00
c. Lokasi : Terminal Bekasi – Depan PT Indoporlen –
Perum Bumi Anggrek
d. Penanggung Jawab : Caesarius Boing, ATD,MT.
e. Pimpro : Imam Bintang
f. f. Instruktur Lapangan : Bp. Dartim

B. Tinjauan Aspek teknis


 Survei Inventarisasi Angkutan Umum
 Melakukan pendataan untuk semua pelayanan angkutan umum dengan
rute tetap dan teratur yang beroperasi diwilayah penelitian, beserta
jumlah armada yang sesuai ijin dan jumlah armada yang beroperasi.
 Informasi yang dikumpulkan untuk survai sarana angkutan umum
sebagai berikut:
 Peta rute angkutan umum
 Jenis angkutan umum
 Jumlah armada dan kapasitas kendaraan
 Asal dan tujuan trayek serta panjang rute
 Umur kendaraan
 Kepemilikan

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 6


 Sistem pemberangkatan
 Tarif
 Pejabat pemberi ijin

 Survei Statis Angkutan Umum


Didalam pembuatan laporan ini penulisan menggunakan beberapa teori
yang di dapatkan selama perkuliahan Karakteristik Operasional dan
Survey Angkutan Umum antara lain sebagai berikut :
a. Faktor Muat (Load Faktor)
Faktor muat bertujuan untuk menyeimbangkan antara permintaan
(demand) dan penawaran (supply) akan angkutan umum yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

𝑃
𝐿𝑉 = × 100%
𝐶𝑉

dimana LV : Faktor Muat (%)

P : Jumlah Penumpang

Cv : Kapasitas tempat duduk yang tersedia

b. Frekuensi
Frekuensi adalah jumlah kendaraan dalam setiap jam. Faktor
utama yang akan menentukan frekuensi pelayanan angkutan
adalah permintaan penumpang. Rata-rata frekuensi dirumuskan
sebagai berikut :

𝐾
𝐹=
𝐽𝐴𝑀

Dimana : F = Frekuensi pelayanan (kend/jam)


K = Jumlah kendaran yang lewat ( kendaraan)

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 7


c. Lay Over Time

Waktu tunggu kendaraan ini dipergunakan untuk mengatur


operasi dan memberi kesempatan awak kendaraan untuk
beristirahat.

 Lay ver Time = Waktu Keberangkatan – Waktu Kedatangan

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑇𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢


∑𝐿𝑂𝑇 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛

d. Headway
Headway yang teratur dapat menjadikan lalu lintas dapat
berjalan dengan lancar dan untuk mengurangi kemacetan.
Headway adalah selisih waktu dan selisih jarak antara
kendaraan yang satu dengan yang lainnya

H = selisih antara kendaraan satu dengan yang


lainnya

e. Waktu perjalanan pergi pulang (Round Trip Time)


Waktu perjalanan pergi pulang adalh waktu suatu kendaraan
dari terminal asal sampai kembali keterminal asal lagi dengan
memperhitungkan pula waktu singgah dan waktu tunggu pada
saat menaikan dan merumuskan penumpang. Dirumuskan
sebagai berikut:

RTT = 2(TT + LOT)

Dimana:
RTT = waktu perjalanan pergi pulang
TT = waktu perjalanan
LOT = waktu tunggu kendaraan

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 8


C. Tinjauan Aspek Legalitas
a) Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
 Pasal 1
(3) Angkutan adalah perpindahan orandengan menggunakan
kendaraan.
(21) Perusahaan Angkutan Umum adalah badan hukum yang
menyediakan jasa angkutan orang dan/atau barang dengan
Kendaraan Bermotor Umum.
 Pasal 90
(1) Setiap Perusahaan Angkutan Umum wajib mematuhi dan
memberlakukan ketentuan mengenai waktu kerja, waktu istirahat,
dan pergantian Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Waktu kerja bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 8 (delapan) jam
sehari.
(3) Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum setelah mengemudikan
Kendaraan selama 4 (empat) jam berturut-turut wajib beristirahat
paling singkat setengah jam.
(4) Dalam hal tertentu Pengemudi dapat dipekerjakan paling lama
12 (dua belas) jam sehari termasuk waktu istirahat selama 1 (satu)
jam.

 Pasal 124
(1) Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum untuk angkutan orang
dalam trayek wajib:
a) mengangkut Penumpang yang membayar sesuai
dengan tarif yang telah ditetapkan;
b) memindahkan penumpang dalam perjalanan ke
Kendaraan lain yang sejenis dalam trayek yang

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 9


sama tanpa dipungut biaya tambahan jika
Kendaraan mogok, rusak, kecelakaan, atau atas
perintah petugas;
c) menggunakan lajur Jalan yang telah ditentukan atau
menggunakan lajur paling kiri, kecuali saat akan
mendahului atau mengubah arah;
d) memberhentikan kendaraan selama menaikkan
dan/atau menurunkan Penumpang;
e) menutup pintu selama Kendaraan berjalan; dan
f) mematuhi batas kecepatan paling tinggi untuk
angkutan umum.

(2) Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum untuk angkutan orang


dalam trayek dengan tarif ekonomi wajib mengangkut anak
sekolah.

 Pasal 138
(1) Angkutan umum diselenggarakan dalam upaya memenuhi
kebutuhan angkutan yang selamat, aman, nyaman, dan terjangkau.
(2) Pemerintah bertanggung jawab atas penyelenggaraan angkutan
umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Angkutan umum orang dan/atau barang hanya dilakukan
dengan Kendaraan Bermotor Umum.

 Pasal 139
(1) Pemerintah wajib menjamin tersedianya angkutan umum untuk
jasa angkutan orang dan/atau barang antarkota antarprovinsi serta
lintas batas negara.
(2) Pemerintah Daerah provinsi wajib menjamin tersedianya
angkutan umum untuk jasa angkutan orang dan/atau barang
antarkota dalam provinsi.

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 10


(3) Pemerintah Daerah kabupaten/kota wajib menjamin tersedianya
angkutan umum untuk jasa angkutan orang dan/atau barang dalam
wilayah kabupaten/kota.
(4) Penyediaan jasa angkutan umum dilaksanakan oleh badan
usaha milik negara, badan usaha milik daerah, dan/atau badan
hukum lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

 Pasal 140
Pelayanan angkutan orang dengan Kendaraan Bermotor Umum
terdiri atas:
a) angkutan orang dengan Kendaraan Bermotor
Umum dalam trayek; dan
b) angkutan orang dengan Kendaraan Bermotor
Umum tidak dalam trayek.

 Pasal 141
(1) Perusahaan Angkutan Umum wajib memenuhi standar
pelayanan minimal yang meliputi:
a) keamanan;
b) keselamatan;
c) Kenyamanan:
d) keterjangkauan;
e) kesetaraan; dan
f) keteraturan.

b) PP no 41 th 1993
 Pasal 51
(1) Awak kendaraan umum angkutan penumpang harus mematuhi
ketentuan mengenai :
a. tata cara menaikkan dan menurunkan penumpang;
b. tata cara berhenti;

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 11


c. penggunaan karcis atau pembayaran biaya angkutan;
d. kelengkapan teknis kendaraan bermotor umum angkutan
penumpang

 Pasal 4 PP 41/93
Pengangkutan orang dengan kendaraan umum dilakukan dengan menggunakan
mobil bus atau mobil penumpang.
 Pasal 5 PP 41/93
Pengangkutan orang dengan kendaraan umum sebgaimana dimaksud dalam pasal
4 dilayani dengan:
1.) Trayek tetap dan teratur, atau
2.) Tidak dalam trayek

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 12


BAB III
PROFIL DAERAH STUDI

A. Wilayah Administratif
 Kota Bekasi
Secara geografis kota Bekasi berada pada ketinggian 19 m diatas permukaan laut.
Kota ini terletak di sebelah timur Jakarta; berbatasan dengan Jakarta Timur di
barat, kabupaten Bekasi di utara dan timur, kabupaten Bogor di selatan, serta kota
Depok di sebelah barat daya. Dari total luas wilayahnya, lebih dari 50 % sudah
menjadi kawasan efektif perkotaan dengan 90 % telah menjadi kawasan
perumahan, 4 % telah menjadi kawasan industri, 3 % telah digunakan untuk
perdagangan, dan sisanya untuk bangunan lainnya.
 Kabupaten Bekasi
Kabupaten Bekasi, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Ibukotanya adalah Cikarang. Kabupaten ini berada tepat di sebelah timur Jakarta,
berbatasan dengan Kota Bekasi dan Provinsi DKI Jakarta di barat, Laut Jawa di
barat dan utara, Kabupaten Karawang di timur, serta Kabupaten Bogor di selatan.
Kabupaten Bekasi terdiri atas 23 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa
dan kelurahan. Bekasi merupakan kawasan pertumbuhan Jakarta, dan menjadi
bagian dari kawasan Jabotabek (belakangan menjadi Jabodetabek). Bekasi
dilintasi ruas jalan tolJakarta-Cikampek dan jalur kereta api Jakarta-Surabaya.
KRL Jakarta-Bekasi hanya tersedia sampai kawasan Bekasi barat.

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 13


B. Kondisi Transportasinya
Kondisi transportasi di Kab/Kota Bekasi tidak berbeda jauh dengan kota-kota besar
lain yaitu padat dan sering terjadi kemacetan. Kendaraan yang melintasi wilayah ini
sangat banyak dan bervariasi jenisnya serta dalam frekuensi yang besar. Di samping
kanan dan kiri jalan banyak ditemui pertokoan dan pusat perbelanjaan, serta terdapat
pula pasar yang biasanya kebutuhan akan lahan parkir menjadi berkurang sehingga
tepi jalan pun banyak dimanfaatkan sebagai ruang parkir on street yang illegal dan
mengganggu arus lalu lintas.

Angkutan umum trayek K-34 melayani rute pulang pergi (PP) dari Terminal Bekasi
– Bulak Kapal – Rawa Kalong – Perumahan Bumi Anggrek. Angkutan umum
trayek K-34 ini mempunyai 40 armada yang beroperasi setiap harinya sesuai dengan
kebutuhan penumpang yang dibutuhkan. Angkutan umum trayek K-34 sebagian
besar berumur ± 10 dari tahun 2002. Kondisi transportasi pada trayek K-34 ini
sebagian besar sudah banyak yang rusak dan banyak sekali alat-alat transportasi yang
sudah tidak berfungsi seperti halnya alat ukur jarak (Spidometer).

C. Gambaran Transportasi dan Lokasi Survei

Gambar.III.2. Trayek K-34

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 14


Terminal Bekasi

Terminal Bekasi

BAB IV
HASIL SURVEI INVENTARISASI ANGKUTAN UMUM DAN
SURVEI STATIS

A. Survei Inventarisasi Angkutan Umum


1. Kode Trayek : K-34
2. Rute Trayek : Terminal Bekasi – Bulak Kapal – Rawa Kalong –
Perumahan Bumi Anggrek
3. Jenis Angkutan Umum : Suzuki Carry 1.0
4. Warna mobil : merah bata
5. Kapasitas : 12 orang
6. Panjang Rute : ± 7 km
7. Tarif : tergantung jarak dan jenis penumpang
Terminal - Perumahan Bumi Anggrek
Dewasa : Rp. 5.000,-
Anak Sekolah : Rp. 2.000,-

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 15


8. Kepemilikan : rata-rata milik pribadi
9. Jumlah Armada : ± 70 armada
10. Umur AU : - Carry : ± 15 dari tahun 2002
11. Pejabat Pemberi Izin : Dinas Perhubungan Kota dan Kabupaten Bekasi
12. Sistem Pemberangkatan : Menunggu sampai penumpang penuh

Angkutan umum K-34 selama perjalanan dari Terminal sampai di akhir tujuan
Perumahan Bumi Anggrek tidak ada tempat pemberhentian atau halte untuk
berhenti dan menunggu penumpang. Angkutan umum ini berhenti jika hanya ada
penumpang yang naik atau turun selama perjalanan.

B. Survei Statis

 TITIK AWAL (TERMINAL BEKASI )

Rata-rata Load Factor, Head Way, Lay Over Time danFrekuensi Kendaraan
yang Tiba dan Berangkat dari TitikAwal di Terminal Bekasi

Headway Load Factor


Waktu frekuensi Lay Over Time
Tiba Berangkat Tiba Berangkat
07.00-08.00 13 0:03 0:03 0,11 0,09 0:05
08.00-09.00 9 0:06 0:10 0,18 0,09 0:09
09.00-10.00 10 0:06 0:07 0,21 0,18 0:12
10.00-11.00 12 0:05 0:07 0,25 0,19 0:08
11.00-12.00 10 0:05 0:15 0,18 0,12 0:14
12.00-13.00 9 0:06 0:13 0,25 0,17 0:17
13.00-14.00 8 0:07 0:12 0,09 0,22 0:18
14.00-15.00 9 0:06 0:22 0,15 0,23 0:22
15.00-16.00 11 0:08 0:10 0,11 0,14 0:14

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 16


Frekuensi

frekuensi
14
12
10
8
6
4 frekuensi
2
0

Lay Over Time

Lay Over Time


0:25
0:23
0:20
0:17
0:14
0:11
0:08 Lay Over Time
0:05
0:02
0:00

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 17


Load Faktor

Grafik Load Faktor


0.3
0.25
0.2
0.15
Load Factor Tiba
0.1
Load Factor Berangkat
0.05
0

Headway

Grafik Headway
0:25
0:23
0:20
0:17
0:14
0:11
Headway Tiba
0:08
0:05 Headway Berangkat
0:02
0:00

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 18


 TITIK TENGAH( DEPAN INDOPORLEN)

Rata-rata Load Factor, Head Way, Lay Over Time danFrekuensi Kendaraan
yang Tiba dan Berangkat dari Titik Tengah di depan Indoporlen

Headway Load Factor Lay Over


Waktu frekuensi
Tiba Berangkat Tiba Berangkat Time
07.00-08.00 14 0:06 0:06 0,13 0,33 0:05
08.00-09.00 19 0:05 0:05 0,08 0,14 0:06
09.00-10.00 26 0:04 0:04 0,18 0,25 0:04
10.00-11.00 27 0:02 0:02 0,21 0,3 0:07
11.00-12.00 23 0:06 0:06 0,26 0,3 0:05
12.00-13.00 11 0:18 0:19 0,22 0,2 0:00
13.00-14.00 18 0:05 0:04 0,19 0,29 0:06
14.00-15.00 22 0:04 0:04 0,28 0,27 0:00
15.00-16.00 23 0:02 0:02 0,23 0,25 0:03

Frekuensi

frekuensi
30
25
20
15
10 frekuensi
5
0

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 19


Lay Over Time

Lay Over Time


0:08
0:07
0:05
0:04
0:02
0:01 Lay Over Time
0:00

Headway

Grafik Headway
0:20
0:17
0:14
0:11
0:08
0:05 Headway Tiba
0:02 Headway Berangkat
0:00

Load Faktor

Grafik Load Faktor


0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
Load Factor Tiba
0.1
0.05 Load Factor Berangkat
0

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 20


 TITIK AKHIR (PERUMAHAN BUMI ANGGREK)
Rata-rata Load Factor, Head Way, Lay Over Time dan Frekuensi Kendaraan
yang Tiba dan Berangkat dari Titik Awal di Terminal Bekasi

Load Faktor(%) Headway


Waktu lay over time Frekuensi
tiba berangkat tiba berangkat
07.00 - 08.00 10% 47% 0.09 0.09 1.37 6
08.00 - 09.00 11% 16% 0.04 0.5 0.43 12
09.00 - 10.00 19% 1% 0.07 0.06 0.01 9
10.00 - 11.00 10% 5% 0.04 0.05 0.02 12
11.00 - 12.00 5% 4% 0.04 0.08 0.06 7
12.00 - 13.00 8% 67% 0.06 1.05 1.37 3
13.00 - 14.00 21% 29% 0.13 0.54 0.4 4
14.00 - 15.00 6% 13% 0.17 0.14 0.01 4
15.00 -16.00 9% 0% 0.05 0.03 0 10
16.00 - 17.00 21% 2% 0.24 0.22 0.07 4
Jumlah 120% 183% 1.36 3.56 4.54 70

 Load Factor

Grafik Load Faktor


70%
07.00 - 08.00
60%
08.00 - 09.00
50% 09.00 - 10.00
Waktu (jam)

10.00 - 11.00
40%
11.00 - 12.00
30% 12.00 - 13.00

20% 13.00 - 14.00


14.00 - 15.00
10%
15.00 -16.00
0% 16.00 - 17.00
Tiba Berangkat

 Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa load factor tiba di titik tiba tertinggi
pada pukul 12.00 – 13.00 karena pada waktu tersebut masyarakat pengguna
angkutan umum banyak melakukan kegiatan pulang kerja dan pulang sekolah.
Sedangkan load factor berangkat terendah pada pukul 15.00 – 16.00 karena

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 21


pada jam tersebut cenderung angkutan tidak beroprasi secara keseluruhan
kedaerah titik awal maksudnya banyaknya angkutan yang sedang
beristirahat.
 Head Way

Waktu tiba Berangkat


07.00 - 08.00 00.09 00.09
08.00 - 09.00 00.04 00.50
09.00 - 10.00 00.07 00.06
10.00 - 11.00 00.04 00.05
11.00 - 12.00 00.04 00.08
12.00 - 13.00 00.06 01.05
13.00 - 14.00 00.13 00.54
14.00 - 15.00 00.17 00.14
15.00 -16.00 00.05 00.03
16.00 - 17.00 00.24 00.22
Jumlah 01.36 03.56

Grafik Headway
1.2
07.00 - 08.00
1 08.00 - 09.00
09.00 - 10.00
0.8
Waktu(jam)

10.00 - 11.00
0.6 11.00 - 12.00
12.00 - 13.00
0.4
13.00 - 14.00

0.2 14.00 - 15.00


15.00 -16.00
0 16.00 - 17.00
Tiba Berangkat

 Selisih jarak antara kendaraan yang satu dengan yang lainnya relatif tak
beraturan.
 Headway dititik awal pada saat tiba untuk angkutan umum K-34 yang tertinggi
adalah pada pukul 12.00-13.00 dengan waktu 60 menit dan terendah pada pukul
16.00 hingga 17.00 dengan waktu 1-2 menit.
 Headway dititik awal pada saat keberangkatan untuk angkutan umum K-34
terdapat perbedaan yang mencolok.

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 22


 Sistem pemberangkatan angkot K-34 menganut sistem pemberangkatan tak
terjadwal sehingga headwaynya tak teratur.
C. Lay Over Time

Load Faktor
Waktu
Tiba Berangkat
07.00 - 08.00 10% 47%
08.00 - 09.00 11% 16%
09.00 - 10.00 19% 1%
10.00 - 11.00 10% 5%
11.00 - 12.00 5% 4%
12.00 - 13.00 8% 67%
13.00 - 14.00 21% 29%
14.00 - 15.00 6% 13%
15.00 -16.00 9% 0%
16.00 - 17.00 21% 2%
Jumlah 120% 183%

Grafik Lay over time


1.6
07.00 - 08.00
1.4
08.00 - 09.00
1.2
lama waktu(jam)

09.00 - 10.00
1
10.00 - 11.00
0.8
11.00 - 12.00
0.6
12.00 - 13.00
0.4
13.00 - 14.00
0.2
14.00 - 15.00
0 15.00 -16.00
1
16.00 - 17.00
Waktu

 Lama waktu tunggu di terminal atau yang disebut lay over time terjadi tingkat
perbedaan waktu yang signifikan dimana waktu yang sangat mencolok yaitu pada
jam 07:00-08:00, hal itu dikarenakan pada jam tersebut kendaraan banyak yang
tersendat karena padatnya lalu lintas dan lamanya waktu ngetem di dalam
terminal untuk mendapatkan penumpang.

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 23


D. Frekuensi

Pukul Frekuensi

07.00 – 08.00 6
08.00 – 09.00 12
09.00 – 10.00 9
10.00 – 11.00 12
11.00 – 12.00 7
12.00 – 13.00 3
13.00 – 14.00 4
14.00 – 15.00 4
15.00 – 16.00 10
16.00 – 17.00 4
JUMLAH 70

Grafik Frekuensi
14

12 07.00 - 08.00
08.00 - 09.00
10
09.00 - 10.00
Frekuensi

8
10.00 - 11.00
6
11.00 - 12.00
4
12.00 - 13.00
2 13.00 - 14.00
0 14.00 - 15.00
1
15.00 -16.00
Waktu

 Fluktuasi tertinggi terjadi pada saat jam 08:00 – 09:00 dan 10:00 – 11:00, hal itu
terjadi karena pada waktu itu merupakan waktu jam sibuk atau peak time, karena
pada jam 09:00 – 10:00 merupakan jam dimana masyarakat memulai aktifitasnya
sedangkan frekuensi tertinggi kedua pada pukul 10:00 – 11:00 adalah jamnya
masyarakat mengakhiri aktivitasnya/pulang dari kerja dan sekolah.

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 24


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Melalui survey dan analisis mengenai angkutan umum K .34A, maka ada
beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Banyaknya armada yang tidak mempunyai izin beroprasi dari Dinas


Perhubungan setempat.
2. Kendaraan trayek K-34 memiliki rute :
Terminal Bekasi – Bulak Kapal – Perumahan Bumi Sani – Perumahan Perum
bumi anggrek.
3. Terdapat kelebihan supply terhadap demand pada trayek ini yang dapat
ditunjukkan oleh rendahnya load factor rata-rata dari pagi hingga sore.
4. Sebagian besar dari armada yang beroperasi adalah kepimilikan secara
pribadi.
5. Sistem pemberangkatan yang tidak terjadwal menyebabkan head way yang
tidak teratur.
6. Waktu beroprasi trayek K-34 yaitu pada pukul 06.00 s/d 21.00.
7. Banyaknya angkutan K-34 yang kurang layak untuk beroprasi terkait
dengan standar keamanan, seperti yang digambarkan:
8. Permasalahan transportasi berupa kemacetan, penyimpangan serta penumpukan
armada yang besar sehingga mengakibatkan tingkat pendapatan supir menurun.

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 25


B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan terhadap operasional trayek K-34 adalah
sebagai berikut :
1. Perombakan kembali data sekunder yang sekarang terdapat di Dishub
setempat dengan data terkini, sehingga kami sebagai Surveyor tidak
kusulitan untuk mecocokan data.
2. Penyimpangan trayek harus dapat dicegah oleh pihak yang berwenang
sehingga keluhan-keluhan masyarakat pengguna transportasi dapat
terselesaikan
3. Penertipan Izin trayek yang belum mendapatkan izin oprasi supaya
mendapatkan izin oprasi.
4. Menyeimbangkan supply dan demand akan kebutuhan angkutan umum di
sepanjang rute trayek K-34
5. Mengatur jadwal pemberangkatan yang efektif sehingga headway menjadi
teratur
6. Penyediaan halte dikawasan kantong-kantong penumpang, agar tidak
terjadi naik-turunnya penumpang disembarang tempat, untuk
meminimalisir kecelakaan.
7. Penetapan tarif sesuai fasilitas yang dibutuhkan.
8. Penggantian kendaraan yang sudah tidak layak digunakan, dengan
kendaraan baru agar penumpang merasa aman dan nyaman.

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 26


LAPORAN SURVEY
Angkutan Umum Trayek K-34

Mata Kuliah : Kharakteristik dan Survey Angkutan Umum

Dosen Pembimbing : Caesario Boing,MT

Kelas : IA

Anggota : Abdul Maruf Saputra 14.01.001

Ahmad Rizky Nugraha 14.01.004

Bima Willy Anto 14.01.006

Haeriani Sebee 14.01.011

Shinta Rahmi A 14.01.025

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT

2014/2015

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 27


LAMPIRAN

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 28


DOKUMENTASI

Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 29


Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 30
Laporan Survey Inventarisasi Angkutan Umum dan Statis Page 31

Anda mungkin juga menyukai