Anda di halaman 1dari 11

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


UNIVERSITAS MERCU BUANA

8
MODUL 8

REKAYASA TRANSPORTASI (3 SKS)


IR. SYLVIA INDRIANY, MT.

POKOK BAHASAN :

SURVEY PEJALAN KAKI DAN PARKIR


MATERI KULIAH :
Survey pejalan kaki, metoda pelaksanaan surey, survey inventarisasi parkir, survey
kebutuhan parker

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Sylvia Indriany, M.T


REKAYASA TRANSPORTASI

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA

SURVEY PEJALAN KAKI


DAN PARKIR

8.1.

SURVEY PEJALAN KAKI


Setiap perencanaan survai selalu dimulai dengan pertanyaan : Mengapa survai

perlu dilakukan?
Perencanaan fasilitas pejalan kaki memerlukan informasi mengenai arus pejalan
kaki. Fasilitas ini diperlukan karena pejalan kaki Kelompok pengguna jalan terbesar,
sebagian besar perjalanan selalu dimulai dan diakhiri dengan berjalan kaki, dilakukan
oleh semua kelompok umur, dilakukan oleh semua kelompok sosial ekonomi (tidak
seperti mobil), tidak ada ijin khusus yang dipersyaratkan., Berdasar data statistik 30%
dari seluruh perjalanan adalah berjalan kaki dan 90% dari seluruh perjalanan < 1,6 km
adalah berjalan kaki

Apa masalah pej.kaki di jakarta?Hal ini dapat dilihat pada beberapa bahasan berikut ini

Pergerakan menyeberang jalan, tidak cukup tersedia:

jembatan penyeberangan

Penyeberangan di bawah tanah

zebra cross

fasilitas pejalan kaki pada persimpangan

Isyarat

pengatur

lalu

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

lintas

jalan

kaki

pada

ruas

jalan.

Ir. Sylvia Indriany, M.T


REKAYASA TRANSPORTASI

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA

Pergerakan yang pararel dengan jalan :

Kurangnya jalur pej.kaki(trotoar)

trotoar yang sempit

lubang dan sampah pada trotoar

Gangguan pada jalur pej.kaki

Pemeliharaan fasilitas yang buruk

Parkir pada trotoar

Pedagang kaki lima

Sepeda motor yang menggunakan trotoar.

Karena alasan dan masalah diatas maka fasilitas pejalan kaki ini mutlak dibutuhkan.
Fasilitas pejalan kaki dibutuhkan di :

Pada daerah perkotaan secara umum yang jumlah penduduknya tinggi

Pada jalan dengan rute angkutan umum tetap

Daerah dengan aktivitas kontinyu yang tinggi (jalan pasar dan pertokoan)

Lokasi

yang

mempunyai

demand

besar

dengan

periode

pendek

(stasiun,sekolah, RS, lap. Olah raga)

Lokasi dengan demand tinggi untuk hari-hari tertentu (lap.OR, mesjid)

Daerah rekreasi

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Sylvia Indriany, M.T


REKAYASA TRANSPORTASI

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA

Ada 3 jenis Pergerakan pejalan kaki yaituMenyusuri jalan, Memotong jalan (pada ruas
jalan) dan Di persimpangan

Pergerakan menyusuri jalan


Di perkotaan dengan tingkat aktivitas yang tinggi, fasilitas trotoar
dibutuhkan, kecuali apabila alternatif pengaturan yang lain telah dilakukan u/
mengalihkan pejalan kaki dari sisi jalan (mis: jl.tol)

Identifikasi keperluan trotoar berdasar :

Volume pej.kaki yang berjalan di jalan

Tingkat kecelakaan

pengaduan/permintaan masyarakat

Standar disain trotoar menurut Kepmenhub.No.KM 65 tahun 1993.


Tabel LEBAR TROTOAR MINIMAL
NO.

Lokasi trotoar

Lebar trotoar
minimal

Jalan di daerah perkotaan/kaki lima

4m

Di wilayah perkantoran utama

3m

Di wilayah industri

a. Pada jalan primer

3m

b. Pada jalan akses

2m

Di wilayah pemukiman
a. pada jalan primer

2,75 m

b. pada jalan akses

2m

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Sylvia Indriany, M.T


REKAYASA TRANSPORTASI

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA

Bila jumlah pejalan kaki suatu jalan tinggi maka lebar trotoar dianjurkan :
No.

Jumlah pej.kaki/detik/meter

Lebar trotoar (m)

6 orang

2,3 5,0

3 orang

1,5 2,3

2 orang

0,9 1,5

1 orang

0,6 0,9

Ruang bebas diatasnya sekurang-kurangnya 2,5 m

Pergerakan memotong jalan


Kriteria perencanaan terpenting dalam perencanaan fasilitas pergerakan
ini adalah tingkat kecelakaan

Permasalahan diidentifikasi dengan pengukuran konflik kendaraan/pejalan kaki, baik PV


atau PV2

P = vol.pej.kaki menyeberang jalan pada panjang 100-150 m

V = vol. Kendaraan setiap jam, 2 arah pada jalan 2 arah yang tidak
terbagi

Jika fasilitas pejalan kaki diperlukan, pertimbangkanlah hirarki : pulau pelindung


,zebra cross, Penyeberangan dengan lampu pengatur (pelican crossing), Jika tidak
memadai dipertimbangkan jembatan dan penyeberangan bawah tanah.

Pergerakan di persimpangan :
Pengendalian dilakukan dengan adanya fase khusus atau isyarat
menyeberang jalan yang memudahkan bagi pejalan kaki di daerah pemberi isyarat
LL.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Sylvia Indriany, M.T


REKAYASA TRANSPORTASI

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA

Fase terpisah dapat diterapkan bila :

arus pej.kaki > 500orang/jam

lalu lintas membelok ke setiap kaki persimpangan mempunyai waktu


antara(headway) rata-rata kurang dari 5 dt, dan tepat saat LL
bergerak terjadi konflik dg arus pej kaki yang > 150 orang/jam

arus tersebut merupakan rata-rata 4 jam tersibuk dalam 1 hari

Pertimbangan lain dalah :

kecepatan berjalan kaki, yang diasumsikan :

pada jalan datar : 1,5 m/dt

pada kemiringan : 1,2 m/dt

pada tangga : 0,2 m/dt

Jarak pandang, menjadi pertimbangan utama apabila pej.kaki


menyeberang sebidang.

8.1.1. PELAKSANAAN SURVAI

Persiapan alat :

peta survai

formulir dan alat tulis

alat pencacah LL ( traffic counter/hand-tally)

stopwatch.

Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan biasanya dilakukan mengikuti survai lalu lintas lainnya


(mis.vol.kendaraan) baik pada ruas ataupun persimpangan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Sylvia Indriany, M.T


REKAYASA TRANSPORTASI

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA

Hari pelaksanaan harus mencerminkan karakteristik yang sebenarnya


(volume Maupun waktu pergerakan cenderung sama)

Biasanya

diambil

hari

kerja

mis.

Senin,selasa,rabu

dan

dihindari

pelaksanaan survai pada hari libur tanggal tua.

Waktu pengamatan minimal 6 jam pada periode jam sibuk (mis. Puncak
pagi :06.00-09.00,puncak siang:12.00-15.00,puncak sore:16.00-19.00)

Waktu pengamatan memerlukan suatu pilot survai untuk menyesuaikan


kondisi lapangan dan kebutuhan.

Interval

waktu

pengamatan

dalam

jam,

tergantung

pada

kebutuhan,kerincian dan keakuratan data yang diinginkan. Biasanya diambil


interval 15 menit

Metoda dan lokasi survai

dengan vantage point (titik/lokasi pengamatan di tempat yang tinggi)

metoda lain yang memungkinkan semua pergerakan pej.kaki dapat dicatat.

Lokasi survai pada kaki persimpangan dan sepanjang/sepenggal ruas jalan.

Tahapan survai

Hitung jumlah pej.kaki di tempat/lokasi survai dengan traffic counter/handtally. Bila manual dengan garis-garis kelipatan lima sesuai interval waktu
yang ditentukan.

Cantumkan pada formulir sesuai interval dan arah pergerakan.

Sebaiknya setiap arah pergerakan pejalan kaki dicatat oleh surveyor yang
berbeda.

Pengolahan data, meliputi :

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Sylvia Indriany, M.T


REKAYASA TRANSPORTASI

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA

jumlahkan hasil pencacahan pej.kaki sesuai interval waktunya dan


totalkan setiap satu jam.

Jumlahkan volume per jam menjadi total pengamatan jam puncak

penyajian data untuk mengetahui kecenderungan jam puncaknya


dapat dibuat dalam diagram batang, garis atau lingkaran

Penentuan fasilitas pej.kaki dapat dilakukan dengan mencari nilai PV2 ratarata yang didapat dari 4 nilai tertinggi, kemudian di cocokkan dengan tabel:

Preliminary
PV2

recomendation

50 to 1100

300 to 500

zebra

Over 2 x 10

50 to 1100

400 to 750

Divided zebra

Over 108

50 to 1100

Over 500

Pelican

Over 108

Over 1100

Over 300

Pelican

Over 2 x 108

50 to 1100

Over 750

Divided pelican

Over 1100

Over 400

Divided pelican

Over 108
8

Over 2 x 10

Note:

1. Pedestrian and vehicle flows are the average of the busiest four haours
2. Road width may be the deciding factor whwn considering whether or
not a divided pedestrian fasility should be provided

8.2 .SURVEY INVENTARISASI PARKIR


Survey inventarisasi parkir yang lengkap akan meliputi jumlah, lokasi dan
jenis ruang parkir. Cakupan studi parkir meliputi :

Ruang parkir uantuk kendaraan pribadi di jalan yang dikendalikan maupun yang
tidak dikendalikan

Ruamg parkir untuk kendaraan pribadi di luar jalan untuk kend. Umum dan pribadi

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Sylvia Indriany, M.T


REKAYASA TRANSPORTASI

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA

Pemberhentian angkutan umum di jalan dan jfasilitas lain

Lokasi bongkar-muat barang dan parkir mobil barang

Inventarisasi juga harus mencatat sistem pengendalian parkir yang dilaksanakan


diareal parkir mencakup :

Lokasi tempat parkir dilarang atau dibatasi

Waktu pengendalian, larangan dan pembatasan parkir

Biaya dan tarif parkir

Marka jalan, dimensi celukan dan sudut kemiringan parkir

Rambu jalan termasuk rambu yang tidak resmi.

Survey ini sebaiknya dilakukan oleh dua orang dengan perlengkapan dasar :

Peta dasar

Formulir

Data parkir di jalan dan diluar jalan, clip board, pensil dan pita pengukur 20 m

8.3.SURVEY KEBUTUHAN PARKIR


Dalam survey ini diperoleh informasi mengenai sebagian atau seluruh dari
karakteristik-karaktristik berikut, yaitu kebutuhan parkir, maksud parkir, volume parkir,
durasi parkir, akumulasi parkir, angka pergantian parkir (PTO) dan indeks parkir serta
jarak berjalan.

Survey dapat dilakukan dengan wawancara, yang meliputi :

Wawancara parkir (pengemudi/pemilik)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Sylvia Indriany, M.T


REKAYASA TRANSPORTASI

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA

Survey kartu pos

Wawancara rumah tangga

Wawancara pada lokasi terbatas

Wawancara pada lokasi parkir tertentu, sampel pengemudi diwawancarai untuk


informasi berikut ini :

No. pelat kendaraan

Jenis kendaraan

Lokasi dan jenis parkir

Waktu kedatangan dan keberangkatan

Asal perjalanan

Tujuan perjalanan

Maksud perjalanan

Frekuensi parkir di daerah ini

Lokasi parkir alternatuif yang dipertimbangkan

Survey juga dapat dilkukan dengan observasi durasi parkir dengan cara sebagai
berikut :
1. survey pada lokasi parkir dengan titik akses dan egres terbatas
Biasanya tempat parkir di luar badan jalan, dan dilakukan dengan mencatat
nomor kendaraan yang masuk/keluar beserta waktu masuk/keluar ke /dari tempat
parkir. Pencatatan ini dilakukan secara manual, dengan data loggers atau tape recorder.

2. survey pada lokasi parkir dengan titik akses dan egres tidak terbatas

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Sylvia Indriany, M.T


REKAYASA TRANSPORTASI

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA

Survey ini dilakukan pada tempat parkir di pinggir jalan. Wialyah yang disurvey
dibagi dalam beberapa seksi dan setiap seksi diamati oleh 1 orang enumerator, yang
berjalan keliling dan mencatat nomor kendaraan yang sedang parkir (patroli), dilakukan
setiap interval tertentu (15menitatau 30 menit atau1 jam).
Pencatatan dilakukan secara manual(dicatat pada saat pertama kali terlihat dan
memberi tanda bila terlihat pada interval berikutnya), dengan data loggers atau dengan
tape recorder.

8.3.1. Analisis hasil


Untuk menganalisa hasil dapat dibuat sebagai berikut :

akumulasi, didapat dengan mengurangi jumlah kendaraan yang masuk dengan


keluar, sesuai dengan perioda yang diinginkan

Durasi parkir, ini adalah harga rata-rata yang didapat dari rumus :

Durasi rata-rata ( kend/sat waktu) = ( (kend x waktu) )/ kendaraan

Index parkir, biasanya ditunjukkan dengan perioda yang sama dengan grafik
akumulasi.

IP =(akumulasi/kapasitas)x 100%

Parkir turn over, merupakan nilai yang menunjukkan penggunaan ruang setiap petak
parkir selama waktu survey, didapat dari rumus

PTO = volume/kapasitas

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Sylvia Indriany, M.T


REKAYASA TRANSPORTASI

Anda mungkin juga menyukai