Berikut ini adalah peta lokasi / tempat dimana kami melakukan Survey Wawancara Tepi
Jalan yang kami lakukan.
Lokasi Survey
Lokasi survey kami ini berlokasi di Jalan Raya Kalimalang Kecamatan Cikarang Pusat
Kabupaten Bekasi. Titik ini merupakan titik perbatasn langsung antara Desa Jayamukti dan
Kecamatan Cikarang Selatan. Dalam hal ini, kami melaksanakan survey di titik tersebut
tepatnya di dekat pintu Jababeka 11 Desa Jayamukti Kecamatan Cikarang Pusat. Jenis jalan
Raya Kalimalang ini adalah 2/2 UD. jalan ini tidak memiliki drainase maupun trotoar. Pada
letak titik survey kami, jalan ini diapit oleh Pasar Bersih dan sungai Kalimalang. Di lokasi ini
terdapat lahan yang cukup luas untuk kami melakukan wawancara, sehingga tidak
mengganggu kenyamanan lalu lintas.
1
A. PENGHITUNGAN SAMPEL MINIMUM
Sebelum melaksanakan survey Road Side Interview/Wawancara Tepi Jalan perlu
ditentukan banyaknya kendaraan yang akan disurvey. Perhitungan jumlah sampel
minimum dilakukan dengan cara mengambil 10% dari jumlah kendaraan total yang
dilakukan dengan survey TC (Traffic Counting). Untuk menentukan jumlah data yang
akan disurvey, kami mengambil jumlah di atas jumlah sampel minimum tetapi tidak
melebihi jumlah sampel maksimum.
Catatan:
Jumlah kendaraan disesuaikan hasil survey TC per kategori kendaraan, yaitu untuk
jenis kendaraan sepeda motor, mobil pribadi, truk, bus, mpu, dan pick up.
Dari survey TC selama 2 jam tersebut, maka dapat disaumsikan ke dalam volume 24
jam. Dalam hal ini survey TC selama 2 jam dianggap mewakili 60% dari volume lalu
lintas 24 jam. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
100
Volume 24 jam=volume 2 jam x
60
Berikut ini adalah hasil Traffic Counting selama 2 jam yang kami lakukan.
MOBIL
WAKTU MOTOR TRUK BUS MPU PICK UP
PRIBADI
08:00 - 08:15 142 34 22 0 0 3
08:15 - 08:30 139 29 15 0 1 4
08:30 - 08:45 128 24 17 0 2 6
08:45 - 09:00 129 20 20 0 0 2
09:00 - 09:15 122 22 15 0 2 5
09:15 - 09:30 103 18 18 0 0 5
09:30 - 09:45 105 17 13 0 0 2
09:45 - 10:00 112 21 11 0 1 3
JUMLAH VOLUME 980 185 131 0 6 30
VOLUME 24 JAM 1633 308 218 0 10 50
Tabel 4.1 Data Traffic Counting selama 2 jam
2
Dari data hasil survey traffic counting tersebut kami menghitung jumlah sampel
minimum yang dianjurkan, kemudian menentukan jumlah sampel yang akan diambil
dalam survey dengan tidak kurang dari jumlah sampel minimum dan tidak lebih dari
jumlah sampel maksimum. Berikut adalah data jumlah sampel yang kami ambil.
Dari hasil survey RSI yang kami lakukan, maka kami mendistribusikannya ke dalam
matriks asal dan tujuan yang disesuaikan dengan zona yang telah ditentukan, yaitu
sebagai berikut :
Sepeda Motor
ASAL /
I II III IV V VI VII
TUJUAN
I
II
III 4 3 6
IV 5 3 1 5
V 4 5 1 1 10
VI 1 14 17 10 13 2
VII 2 3 6
Tabel 4.3 Matriks asal dan tujuan untuk kategori sepeda motor
3
Mobil Pribadi
ASAL /
I II III IV V VI VII
TUJUAN
I
II
III 1
IV 1
V 1
VI 7 9 1 3
VII
Tabel 4.4 Matriks asal dan tujuan untuk kategori mobil pribadi
ASAL /
I II III IV V VI VII
TUJUAN
I
II
III
IV
V 5
VI
VII
Tabel 4.5 Matriks asal dan tujuan untuk kategori MPU
Truk
ASAL /
I II III IV V VI VII
TUJUAN
I
II
III 1
IV 3
V
VI 2 1
VII
Tabel 4.6 Matriks asal dan tujuan untuk kategori truk
4
Pick Up
ASAL /
I II III IV V VI VII
TUJUAN
I
II
III 2
IV 1
V 1 2 1
VI 1 4 3
VII
Tabel 4.7 Matriks asal dan tujuan untuk kategori pick up
Total Perjalanan
ASAL /
I II III IV V VI VII
TUJUAN
I 0 0 0 0 0 0 0
II 0 0 0 0 0 0 0
III 0 0 0 6 3 8 0
IV 0 0 5 5 1 8 0
V 1 4 11 1 0 3 11
VI 0 1 22 32 11 19 3
VII 0 0 0 2 3 6 0
Tabel 4.8 Matriks asal dan tujuan dari total perjalanan
C. FAKTOR EKSPANSI
Faktor Ekspansi adalah faktor untuk mengubah sampel menjadi populasi, secara
sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan
5
Sampel : Jumlah Kendaraan Tertentu Target Survey RSI
Jika PF diubah menjadi Volume jam sibuk/volume 24 jam maka rumus diatas dapat
disederhanakan menjadi seperti berikut ini:
Volume 24 jam
FVi=
jumlah sampel yang diambil
JUMLAH
JUMLAH JUMLAH
KENDARAAN
KENDARAAN KENDARAAN FAKTOR
PADA VOLUME
PERIODE SURVEY 24 YANG EKSPANSI
JAM SIBUK (2
JAM (POPULASI) DISURVEI
JAM)
MOTOR 1633 980 117 13,96
MOBIL PRIBADI 308 185 23 13,39
TRUK 218 131 15 14,53
MPU 10 6 5 2,00
PICK UP 50 30 7 7,14
Tabel 4.9 Perhitungan Faktor Ekspansi
FAKTOR EKSPANSI
16
13.96 13.39 14.53
14
12
10
8 7.14
6 FAKTOR EKSPANSI
4
2
2
0
I
TOR AD UK PU UP
O IB TR M ICK
M L PR P
I
OB
M
6
D. FAKTOR OKUPANSI
Faktor okupansi adalah faktor yang digunakan untuk merubah dari perjalanan
kendaraan per satuan waktu menjadi perjalanan orang per satuan waktu, secara
sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
Fok ,Vi=
∑ PVi
∑ Vi
Keterangan :
Fok, Vi : Faktor Okupansi Kendaraan Tertentu
ΣPVi : Jumlah Total Penumpang Pada Jenis Kendaraan Tertentu
ΣVi : Jumlah Total Kendaraan Target Survey (Sampel)
FAKTOR OKUPANSI
3.5
3
2.5
2
1.5 FAKTOR OKUPANSI
1
0.5
0
I
TOR AD UK PU UP
O IB TR M CK
M LP
R PI
I
OB
M
7
E. KONVENSI PROSES EKSPANSI DAN OKUPANSI
Konvensi proses ekspansi dan okupansi adalah mengubah jumlah kendaraan hasil
survey menjadi jumlah perjalanan orang per hari dengan mengalikan jumlah
kendaraan tersebut terhadap faktor ekspansi dan faktor okupansi, secara sistematis
dapat dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan :
ΣTrip : Jumlah Perjalanan Kendaraan & Arah Tertentu (Orang/Hari)
Fok : Faktor Okupansi Kendaraan & Arah Tertentu
FVi : Faktor Ekspansi Kendaraan & Arah Tertentu
ΣVi : Jumlah Total Kendaraan Target Survey Kendaraan & Arah Tertentu
(Sampel)
Dari rumus di atas, maka didapat perhitungan untuk jumlah perjalanan kendaraan
adalah sebagai berikut.
JUMLAH
JENIS FAKTOR FAKTOR JUMLAH TRIP
KENDARAAN
KENDARAAN EKSPANSI OKUPANSI (ORANG/HARI)
YANG DISURVEY
MOTOR 117 13,96 1,27 2074,3164
MOBIL PRIBADI 23 13,39 1,52 468,1144
TRUK 15 14,53 1,33 289,8735
MPU 5 2 3 30
PICK UP 7 7,14 1,71 85,4658
Tabel 4.11 Perhitungan Jumlah Perjalanan Kendaraan