DIAJUKAN OLEH:
NOTAR : 16.01.058
BEKASI
2020
i
Oleh:
Ella Resmi Melinda
16.01.058
ABSTRAKSI
By:
Ella Resmi Melinda
16.01.058
ABSTRACT
Trisakti Port is an IA-class port within Pelindo III. Regarding accessibility and
integration, the conditions of Trisakti Port have not been integrated with modal
transfer facilities so that the accessibility level is considered low. In order to
create good services for service users, each facility must be interrelated to
support each integration including the cohesiveness of facilities and
infrastructure to create ease in moving, particularly at Trisakti Port. This study
aims to find out the performance of intermodal integration at Trisakti Port and
determine the results of efforts to improve the performance of intermodal
integration at Trisakti Port, then measure the performance of the intermodal
integration following the efforts made.
Based on the data analysis conducted, it concludes that the value of the
performance of intermodal integration based on the modal interaction matrix is
-210 with bad category and the biggest trip segment dissuitability is online
transportation mode of 18.22 minutes. In its improvement, the author
implemented some efforts including improving public transportation service in
the form of providing shelter facilities and additional modes of small buses (elf),
pedestrian facilities, and pedestrian crossing facilities in the form of zebra cross
and regulating the circulation patterns of passengers and two-wheeled vehicles.
Therefore, the results of the performance of intermodal integration following
several efforts are the value of a modal interaction matrix of -110, which is
pretty good (acceptable) and decreased trip segment dissuitability in the modes
of motorbikes, public transportation, and online transportation.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan nikmat, berkah dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini
selesai tepat pada waktunya.
Skripsi ini merupakan salah satu tugas akhir dalam menempuh pendidikan
Program Studi Sarjana Transportasi Darat Angkatan XXXVIII di Politeknik
Transportasi Darat Indonesia – STTD Bekasi.
Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa peran serta pihak-pihak yang telah
memberikan dukungan, bimbingan, dan dorongan morilnya. Dengan segala
kerendahan hati, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada :
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................iv
DAFTAR TABEL........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................x
DAFTAR RUMUS......................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
VI.1 KESIMPULAN....................................................................................138
VI.2 SARAN..............................................................................................139
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................141
DAFTAR TABEL
Y
Tabel V. 1 Trip Segment Disuitility Penumpang Naik Menggunakan Sepeda
Motor...........................................................................................................68
Tabel V. 2 Trip Segment Disuitility Penumpang Turun Menggunakan Sepeda
Motor...........................................................................................................69
Tabel V. 3 Trip Segment Disuitility Penumpang Naik Menggunakan Mobil........71
Tabel V. 4 Trip Segment Disuitility Penumpang Turun Menggunakan Mobil......72
Tabel V. 5 Trip Segment Disuitility Penumpang Naik Menggunakan Angkot.....74
DAFTAR GAMBAR
Y
Gambar III. 1 Tata Letak Halte Pada Ruas Jalan...........................................32
Gambar III. 2 Tampak Atas Halte................................................................34
Gambar III. 3 Tampak Belakang Halte.........................................................34
Gambar III. 4 Tampak Samping Halte..........................................................34
Gambar III. 5 Kebutuhan Ruang Gerak Minimum Pejalan Kaki Berkebutuhan
Khusus.........................................................................................................37
Gambar III. 6 Kebutuhan ruang gerak minimum pejalan kaki..........................3
Gambar V. 1 Segment Penumpang Naik Dan Turun Menggunakan Moda Sepeda
Motor...........................................................................................................70
Gambar V. 2 Segment Penumpang Naik Dan Turun Menggunakan Moda Mobil73
DAFTAR RUMUS
BAB I
PENDAHULUAN
Dilihat dari sisi aksesibiltas dan integrasi, kondisi pada Pelabuhan Trisakti
belum teritengrasi dengan fasilitas perpindahan moda sehingga tingkat
aksesibilitas dinilai masih rendah. Pelayanan belum optimal jika belum
terwujudnya keterpaduan antara moda laut dan angkutan umum terlihat
dari tidak adanya fasilitas tunggu dan henti angkutan umum, fasilitas
pejalan kaki yang belum tersedia secara lengkap menuju keluar masuk
pelabuhan padahal aksesnya yang jauh apalagi pada saat jam sibuk
seringkali terjadi crossing antara arus pejalan kaki dan arus kendaraan
yang akan masuk keluar pelabuhan. Hal inilah yang menyebabkan
masyarakat di perkotaan cenderung menggunakan kendaraan pribadi di
bandingkan dengan moda transportasi publik. Sehingga bisa dikatakan
bahwa kebutuhan fasilitas bagi penumpang moda tranportasi pelabuhan
menuju moda angkutan lanjutan merupakan hal yang perlu diupayakan
dan dilakukan. Tidak hanya itu angkutan umum yang melayani pelabuhan
saat ini kurang nyaman dikarenakan para penumpang seringkali
berdesakan dengan barang yang diangkut sehingga membutuhkan moda
tambahan yang lebih besar seperti penyediaan armada berupa minibus
(elf).
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini mencakup pembahasan mengenai latar belakang penelitian,
identifikasi masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan penilitian, ruang
lingkup penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
GAMBARAN UMUM
N Ibukota Luas
Kecamatan Persentase (%)
o Kecamatan (km2)
Basirih Selatan
Kelayan Barat
Kelayan Dalam
Kelayan Tengah
Kelayan Timur
Kelayan Selatan
2 Banjarmasin Selatan Mantuil
Murung Raya
Pekauman
Pemurus Baru
Pemurus Dalam
Tanjung Pagar
Antasan Besar
Gadang
Kertak Baru Ilir
Kertak Baru Ulu
Kelayan Luar
Mawar
3. Banjarmasin Tengah Melayu
Pasar Lama
Pekapuran Laut
Seberang Mesjid
Sungai Baru
Teluk Dalam
Benua Anyar
Karang Mekar
Kebun Bunga
Kuripan
Pekapuran Raya
5. Banjarmasin Timur
Pemurus Luar
Pengambangan
Sungai Bilu
Sungai Lulut
Tabel II. 3 Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Kota banjarmasin 2019
Jumlah Jumlah
N Jumlah
Kecamatan Luas Pendudu Perempua
o Laki-laki
k n
1 Banjarmasin Selatan 38,27 165.511 83.620 81.891
2 Banjarmasin Timur 23,86 125.935 62.871 63.064
3 Banjarmasin Barat 13,13 153.037 77.716 75.3321
4 Banjarmasin Tengah 6,66 96.212 47.561 48.651
5 Banjarmasin Utara 16,54 167.911 83.644 84.267
Jumlah 98,46 708.606 355.412 353.194
Sumber: Kota Banjarmasin Dalam Angka Tahun 2019
Tabel II. 4 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk per Kecamatan Tahun
2019
Pada saat ini Kota Banjarmasin telah dilayani oleh beberapa angkutan
umum meliputi angkutan umum dalam trayek, angkutan khusus dan
angkutan umum tidak dalam trayek.Kota Banjarmasin memiliki 1 terminal
tipe B, yaitu: Terminal Pal 6 dan 1 terminal tipe C, yaitu Terminal
Antasari. Kota Banjarmasin memiliki 12 halte , antara lain : Halte Bumi
Mas Raya, Halte Polresta, Halte Dharma Praja, Halte SMKN 5, Halte
Kamboja, Halte SMKN 4, Halte UNLAM, Halte Malabar, Halte Belitung,
Halte Km 0, Halte Km 1, dan Halte RSUD Ulin. Sarana angkutan di Kota
Banjarmasin melayani angkutan dalam trayek seperti : Angkutan Kota
Antar Provinsi (AKAP) yaitu 157 armada, Angkutan Kota Dalam Propinsi
(AKDP) yaitu 778 armada dan angkutan perkotaan dengan jumlah 601
armada dan angkutan tidak dalam trayek seperti taksi, becak, bajaj dan
ojek.
PELABUHAN
TRISAKTI
Fasilitas Status
No Keterangan
Interchange Ada Tidak
Fasilitas informasi
1 √ Tidak Tersedia
moda
Loket tiket moda
2 √ Tidak Tersedia
terusan
Ruang tunggu moda
3 √ Tidak Tersedia
terusan
Fasilitas pejalan kaki
4 menuju moda √ Tidak Tersedia
lanjutan
Halte menunggu
5 √ Tidak Tersedia
moda lanjutan
Tempat parkir khusus
6 √ Tersedia
moda lanjutan
7 Park n Ride √ Tersedia
Sumber: Laporan Umum Kota Banjarmasin 2019
Waktu Operasi angkutan umum ini dari pukul 07.00 – 18.00 WITA. Tarif
dari Pelabuhan Trisakti sampai Terminal Antasari adalah Rp. 5000,00.
Jumlah armada yang beroperasi pada Angkot A11 adalah 10 armada
dengan headway nya adalah ±10 menit.
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
Keterangan :
Total Negative Value : Pengurangan antara nilai eksisting
dengan nilai keinginan.
Jika normalized score lebih dari -250 maka dari itu jelas kinerja
integrasinya sangat buruk, sehingga diperlukan banyak
alternatif untuk meningkatkan kinerja integrasi tersebut.
............................................... III.3
Keterangan :
Wd = Lebar trotoar yang dibutuhkan (meter)
P = Arus pejalan kaki per menit.
N = Konstanta
............................. III.5
Keterangan:
H : waktu antara (menit)
P : jumlah penumpang per jam pada seksi terpadat
C : kapasitas kendaraan
Lf : faktor muat, diambil 70% pada kondisi dinamis
H ideal : 5 – 10 menit
H puncak : 2 – 5 menit
........................................... III.6
Keterangan:
K : jumlah kendaraan
CT : waktu sirkulasi (menit)
H : waktu antara (menit)
fA : faktor ketersediaan kendaraan (100%)
............................... III.7