Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS EFEKTIVITAS PELAYANAN PELABUHAN

MAKASSAR BERBASIS DIGITAL (INAPORTNET)

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH

SENITRIANY BEATRIX NIMOT

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2021
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
DAFTAR TABEL.............................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
A. LATAR BELAKANG...............................................................................
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................
C. TUJUAN PENELITIAN...........................................................................
D. MANFAAT HASIL PENELITIAN.............................................................
E. SISTEMATIKA PENULISAN..................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................
A. LANDASAN TEORI................................................................................
A.1 Pengertian Pelabuhan....................................................................
A.2 Jenis Pelabuhan..............................................................................
A.3 Hirarki Pelabuhan...........................................................................
A.4 Fungsi dan Peranan Pelabuhan....................................................
A.5 Mutu Layanan Pelabuhan..............................................................
A.6 Inaportnet.......................................................................................
B. PENELITIAN TERDAHULU...................................................................
C. KERANGKA KONSEP PENELITIAN.....................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................
A. KERANGKA PENELITIAN.....................................................................
B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN......................................................
B.1. Lokasi Penelitian..............................................................................
B.2. Waktu Penelitian..............................................................................
C. METODE PENGOLAHAN DATA...........................................................
C.1. Populasi dan Sampel.......................................................................
C.2. Instrumen Pengumpulan Data.........................................................
C.3. Analisis Data....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian......................................................


Gambar 3.1 Kerangka Penelitian...................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelabuhan Makassar secara resmi dikenal sebagai pelabuhan


Soekarno-Hatta. Lalu lintas penumpang di pelabuhan ini termasuk yang
tertinggi di antara pelabuhan Indonesia, sedangkan merupakan yang
pelabuhan laut terbesar di Sulawesi yang menangani lalu lintas barang.
Pelabuhan Makassar termasuk sebagai salah satu pelabuhan utama yang
telah menjadi pusat kolektor dan distributor barang ke Kawasan Timur
Indonesia, khususnya untuk Provinsi Sulawesi Selatan. Karena letaknya
yang strategis dan didukung oleh daerah hinterland Sulawesi Selatan
yang potensial maka Pelabuhan Makassar juga merupakan pusat
pelayaran intersulair Kawasan Indonesia bagian timur. Sebagai bagian
dari mata rantai transportasi laut, fungsi pelabuhan adalah tempat
pertemuan (interface) dua moda angkutan atau lebih serta interface
berbagai kepentingan yang saling terkait.
Mengingat komoditas ekspor dan impor serta distribusi barang
dalam negeri maupun luar negeri sebagaian besar melalui sistem
transportasi laut, maka dibutuhkan suatu pelayanan Pelabuhan yang baik
sebagai penunjang kelancaran kegiatan bongkar muat. Peningkatan
produktivitas Pelabuhan yang optimal dapat dilihat dari kecepatan dan
ketepatan waktu kegiatan bongkar muat.
Pelayanan yang diberikan oleh Pelabuhan Makassar adalah
pelayanan terhadap kapal dan pelayanan terhadap muatan (barang dan
penumpang). Untuk memberikan pelayanan yang cepat dan
meminimalkan biaya untuk operasi kapal barang, Pelabuhan Makassar
menggunakan sistem Inaportnet sejak 17 Maret 2016 untuk sistem
informasi keluar masuk kapal barang dari pelabuhan. Inaportnet adalah
portal elektronis yang terbuka dan netral guna memfasilitasi pertukaran
data dan informasi layanan kepelabuhanan secara cepat, aman dan
mudah yang terintegrasi dengan instansi pemerintah terkait, badan usaha
pelabuhan dan pelaku industri pelayaran.
Meskipun sudah menggunakan sistem inaportnet, Pelabuhan
masih seringkali terlambat dalam penanganan dokumen kapal disebabkan
oleh beberapa kendala yang menyangkut sistem ataupun sumber daya
manusia. Terganggunya layanan pada pelabuhan Makassar berakibat
naiknya biaya operasional kapal dan jadwal bongkar muat terhambat
sehingga mengakibatkan naiknya biaya logistik masyarakat dan secara
langsung dapat merugikan masyarakat umum. Semakin baik kualitas jasa
pelayanan Inaportnet akan memberikan dampak dalam hal kepuasan
yang dirasakan pengguna dan penyedia jasa. Tingginya kepuasan yang
diterima pengguna dan penyedia jasa akan mendorong pengguna dan
penyedia jasa dalam mendukung distribusi logistik yang menyeluruh untuk
masyarakat. Untuk keberadaan Inaportnet secara berkesinambungan,
pengelola harus mempertahankan mutu pelayanan sehingga sangat
diperlukan tata kelola dan evaluasi, baik dari sisi pengembangan
infrastruktur sistem, pemeliharaan sistem, kemampuan aplikasi dalam
beradaptasi dengan perkembangan teknologi, dan SDM yang handal,
sehingga tercipta kualitas pelayanan yang optimal. Sebagai langkah awal
untuk meningkatkan efektivitas pelayanan sistem Inaportnet untuk
mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan, maka dibutukan
studi evaluasi pelayanan Inaportnet di Pelabuhan Makassar karena masih
turunnya dokumen original kapal, errornya web acces inportnet, adanya
ketidakpuasan perusahaan pelayaran, file dokumen yang kapasitasnya
terlalu besar menyebabkan proses upload dokumen ditolak.
Untuk itu perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai analisis
efektivitas pelayanan Pelabuhan Makassar berbasis digital serta membuat
pengendalian peningkatan mutu layanan Pelabuhan Makassar.
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis mengambil


rumusan masalah yaitu:

1. Sejauh mana efektivitas pelayanan pelabuhan Makassar berbasis


digital (inaportnet)?
2. Apa kendala implementasi inaportnet dalam peningkatan mutu
layanan Pelabuhan Makassar?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:


1. Menganalisis sejauh mana efektivitas pelayanan pelabuhan Makassar
berbasis digital (inaportnet).
2. Menganalisis kendala implementasi inaportnet dalam peningkatan
mutu layanan Pelabuhan Makassar.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dapat dicapai dari hasil penelitian ini


adalah:
1. Mendeskripsikan efektivitas pelayanan pelabuhan Makassar berbasis
digital (inaportnet).
2. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin melakukan
penelitian berkaitan dengan efektivitas inaportnet.
3. Meningkatkan kinerja operasional jasa kepelabuhanan.

E. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Penelitian ini dibatasi lokasinya hanya di Pelabuhan Makassar


fokus pada pelayanan Inaportnet pada lingkup kinerja pelayanan kapal
dan barang Pelabuhan Makassar.
F. SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam penulisan Tesis ini, terdiri dalam tiga bab yang diuraikan
sebagai berikut:
Bagian pertama, pendahuluan menjelaskan latar belakang tentang
urgensi penelitian ini, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bagian kedua, Tinjauan Pustaka memberikan gambaran informasi yang
terkait efektivitas pelayananan Pelabuhan Serta informasi-informasi
lainnya sebagai bahan acuan dalam melengkapi penelitian ini.
Bagian Ketiga, Metode Penelitian, Menjelaskan metode yang digunakan
dalam penelitian ini, melakukan pengumpulan data melalui pengamatan
dan observasi, penelitian ini dilanjutkan ke tahapan akhir yaitu
pengelolaan data dan analisis data.
BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI
A.1 Pengertian Pelabuhan
Pelabuhan merupakan salah satu prasarana transportasi
yang cukup penting bagi suatu negara, terutama pada negara
kepulauan seperti Indonesia sebab pelabuhan dapat membantu
meningkatkan perekonomian negara. Triatmodjo (2009) menilai
dengan adanya pelabuhan maka kegiatan ekonomi suatu negara
maritim menjadi lebih lancar, karena berdasarkan pada fakta yang
ada pada beberapa negara, barang-barang ekspor impor sebagian
besar dikirim melalui jalur laut (menggunakan kapal) yang berarti
membutuhkan pelabuhan atau tempat untuk bertambat, meskipun
rute perjalanan yang dituju dapat dilalui oleh alat transportasi lain.
Hal tersebut dapat terjadi mengingat jumlah barang yang dapat
diangkut oleh kapal lebih banyak dibandingkan dengan jumlah
barang yang dapat diangkut oleh armada lain seperti pesawat
(contohnya kapal P. Guillaumat yang dapat mencapai 555.000
DWT).
Dalam segi kepentingan suatu daerah, menurut Bintarto
(1968) pelabuhan memiliki arti ekonomis yaitu karena pelabuhan
mempunyai fungsi sebagai tempat ekspor impor dan kegiatan
ekonomi lainnya yang saling berhubungan sebab akibat. Dengan
adanya kegiatan di pelabuhan, maka keuntungan secara ekonomi
yang langsung dapat dirasakan adalah terbukanya banyak
lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, karena dalam segala
bidang kegiatan di pelabuhan, tenaga kerja manusia akan sangat
dibutuhkan sebagai kuli (untuk mengangkat barang-barang),
pengatur lalu lintas pelabuhan (terutama pengatur lalu lintas
kendaraan yang akan masuk ke kapal), dan petugas kebersihan
pelabuhan.
Pelabuhan secara teknis menurut Kramadibrata (2002)
adalah salah satu bagian dari Ilmu Bangunan Maritim, tempat
dimungkinkannya kapal-kapal berlabuh atau bersandar dan
kemudian dilakukan bongkar muat pada barang angkutannya.
Ditinjau dari subsistem angkutan (Transport Subsystem),
pelabuhan merupakan salah satu simpul dari mata rantai bagi
kelancaran angkutan muatan laut dan darat. Jadi secara umum
pelabuhan adalah suatu daerah perairan yang terlindung dari
badai/ombak/arus, sehingga kapal dapat berputar (turning basin),
bersandar/membuang sauh dan bongkar muat atas barang dan
perpindahan penumpang dapat dilaksanakan.

A.2 Jenis Pelabuhan


Menurut PP No. 64 Tahun 2015 tentang Kepelabuhanan
disebutkan pelabuhan laut sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a secara hierarki terdiri atas:
a. Pelabuhan utama adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri dan internasional, alih muat
angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan
sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta
angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antarprovinsi.
b. pelabuhan pengumpul adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya
melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan
laut dalam negeri dalam jumlah menengah, dan sebagai tempat asal
tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan
dengan jangkauan pelayanan antarprovinsi.
c. pelabuhan pengumpan adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya
melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan
laut dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi
pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat
asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan
penyeberangan dengan jangkauan pelayanan dalam provinsi.
Menurut jenisnya, sebagaimana dimaksudkan Pasal 8
Kepmenhub Nomor KM 57 Tahun 2020 Tentang Tatanan
Kepelabuhan Nasional, pelabuhan dapat dibedakan menjadi:
a. Pelabuhan Umum yaitu pelabuhan yang diselenggarakan untuk
kepentingan masyarakat umum;
b. Pelabuhan Khusus yang dikelola sendiri guna menunjang kegiatan
tertentu.

Sementara itu Keputusan Menteri Perhubungan Nomor PM 57


tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut Tatanan
Kepelabuhan Nasional menetapkan dua macam klasfikasi tentang
pelabuhan. Pertama klasifikasi berdasarkan fungsinya, sebagaimana
didefinisikan pada Pasal 1 butir (5), butir (6), butir (7), butir (8), butir (9),
dan butir (10), sebagai berikut:
a. Pelabuhan Umum, yakni pelabuhan yang diselenggarakan untuk
kepentingan pelayanan masyarakat umum;
b. Pelabuhan Khusus, yakni pelabuhan yang dikelola untuk kepentingan
sendiri guna menunjang kegiatan tertentu;
c. Pelabuhan Laut, yakni pelabuhan umum yang menurut kegiatannya
melayani kegiatan angkutan laut;
d. Pelabuhan Penyeberangan, yakni pelabuhan yang menurut
kegiatannya melayani kegiatan angkutan penyeberangan;
e. Pelabuhan sungai dan danau adalah pelabuhan yang menurut
kegiatannya melayani kegiatan angkutan sungai dan danau;
f. Pelabuhan daratan, yakni tempat tertentu di daratan dengan batas-
batas yang jelas, dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat, lapangan
penumpukan dan gudang serta prasarana dan sarana angkutan
barang dengan cara pengemasan khusus dan berfungsi sebagai
pelabuhan umum.

A.3 Hirarki Pelabuhan


Hirarki peran dan fungsi pelabuhan laut, sebagaimana ditetapkan
dalam Pasal 9 dan Pasal 10 Kepmenhub Nomor KM 57 Tahun 2020
tentang Tatanan Kepelabuhanan Nasional adalah sebagai berikut:
a. Pelabuhan Internasional hub yang merupakan pelabuhan utama
primer. Pelabuhan ini berperan sebagai pelabuhan Internasional hub
yang melayani angkutan alih muat (transhipment) peti kemas nasional
dan internasional dengan skala pelayanan transportasi laut dunia.
b. Pelabuhan internasional merupakan pelabuhan utama sekunder.
Pelabuhan ini berperan sebagai pusat distribusi peti kemas nasional
dan pelayanan angkutan peti kemas internasional, berperan sebagai
tempat alih muat penumpang dan angkutan peti kemas, dan melayani
angkutan peti kemas sebesar 1.500.000 TEU’s/tahun atau angkutan
lain yang setara.
c. Pelabuhan nasional yang merupakan pelabuhan utama tersier.
Pelabuhan ini berperan sebagai pengumpan angkutan peti kemas
nasional, berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang
umum nasional, dan berperan melayani angkutan peti kemas nasional
di seluruh Indonesia.
d. Pelabuhan regional yang merupakan pelabuhan pengumpan primer.
Pelabuhan ini berperan sebagai pengumpan pelabuhan hub
internasional, pelabuhan internasional, dan pelabuhan nasional.
Pelabuhan berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang
dari/ke pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpan.
e. Pelabuhan lokal yang merupakan pelabuhan
pengumpan sekunder. Pelabuhan lokal berperan sebagai tempat
pelayanan penumpang di daerah terpencil, terisolasi, perbatasan,
daerah terbatas yang hanya didukung oleh moda transportasi laut.

A.4 Fungsi dan Peranan Pelabuhan


Fungsi dan peranan pelabuhan pada umumnya adalah:
a. Pelabuhan menyediakan fasilitas dan pelayanan untuk memindahkan
barang dari kapal ke angkutan lainnya.
b. Fungsi link, sebagai yaitu sebagai salah satu mata rantai penghubung
dalam sistem transportasi mulai dari asal barang sampai ketempat
tujuan.
c. Sebagai industri entity yang sangat penting yang dapat mempegaruhi
penentuan industri atau pabrik karena tersedia jasa transportasi.
d. Sebagai pintu gerbang memegang peranan penting dalam jalur
perdagangan.
e. Melayani daerah dibelakangnya (hinterland) ke daerah pemasaran
yang berada di luar.
f. Membantu berbagai kegiatan perekonomian dan pengembangan
wilayah.
g. Meningkatkan kegiatan lalu lintas arus barang dan manusia
(penumpang).

A.5 Mutu Layanan Pelabuhan


Pelayanan (customer service) secara umum adalah setiap kegiatan
yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada
pelanggan, melalui pelayanan ini keinginan dan kebutuhan pelanggan
dapat terpenuhi. Pelayanan adalah sebagai usaha melayani kebutuhan
orang lain, sedangkan melayani yaitu membantu menyiapkan
(membantu apa yang diperlukan seseorang). pada hakekatnya
pelayanan adalah serangkaian kegiatan yang merupakan proses.
Sebagai proses pelayanan berlangsung secara rutin dan
berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat,
proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain.
Pelayanan dapat dikategorikan dalam tiga bentuk yaitu Layanan
dengan lisan dilakukan oleh petugas-petugas dibidang hubungan
masyarakat (humas), bidang layanan informasi dan bidangbidang lain
yang tugasnya memberikan penjelasan atau keterangan kepada
siapapun yang memerlukan, layanan dengan tulisan merupakan bentuk
layanan yang paling menonjol dalam pelaksanaan tugas. Tidak hanya
dari segi jumlah tetapi juga dari segi peranannya. Pada dasarnya
pelayanan melalui tulisan tulisan cukup efisien terutama layanan jarak
jauh karena faktor biaya. Agar layanan dalam bentuk tulisan dapat
memuaskan pihak yang dilayani, satu hal yang dapat diperhatikan
adalah faktor kecepatan, baik dalam pengolahan masalah maupun
proses penyelesaiannya, (pengetikannya, penandatanganannya, dan
pengiriman kepada yang bersangkutan) serta faktor keahlian dan
keterampilan petugas tersebut sangat menetukan hasil perbuatan atau
pekerjaan.
Adapun pelayanan yang baik ialah tersedianya sarana dan
prasarana yang baik, tersedianya karyawan yang baik, Bertanggung
jawab kepada konsumen sejak awal hingga selesai, mampu melayani
secara cepat dan tepat, mampu berkomunikasi kepada setiap
konsumen dan memahami keinginan konsumen, artinya petugas harus
dapat berkomunikasi dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti,
dan jangan menggunakan istilah yang sulit dimengerti dan berusaha
memahami kebutuhan konsumen.

A.6 Inaportnet (Digitalisasi Layanan Pelabuhan)


Menurut Kurniawan (2018) Inaportnet adalah portal elektronis yang
terbuka dan netral guna memfasilitasi pertukaran data dan informasi
layanan kepelabuhanan secara cepat, aman, netral dan mudah yang
terintegrasi dengan instansi pemerintah terkait, badan usaha pelabuhan
dan pelaku industri Pelayaran. Jika membahas tentang tata cara
layanan pastinya kita membahas tentang aturan, peraturan yang
menjelaskan tata cara pelayanan Inaportnet tertuang dalam Peraturan
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor: HK.103/3/II/DJPL-15
tentang Tata Cara Pelayanan Kapal dan Barang Menggunakan
Inaportnet di Pelabuhan. dan didalam Undang Undang
Pelayaran BAB XV tentang Sistem Informasi Pelayaran Pasal: 269 ayat
(1) Sistem informasi pelayaran mencakup pengumpulan, pengelolaan,
penganalisaan, penyimpanan, penyajian, serta penyebaran data dan
informasi pelayaran untuk:
a. Mendukung operasional pelayaran;
b. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat atau public; dan
c. Mendukung perumusan kebijakan di bidang pelayaran.
Penerapan Inaportnet untuk pelayanan kapal dan barang pelabuhan
tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Nomor PM 157 Tahun 2015 Tentang Penerapan Inaportnet Untuk
Pelayanan Kapal dan Barang di Pelabuhan, tertanggal 13 Oktober
2015.Penyelenggaraan Inaportnet dilaksanakan oleh Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut dan mulai berlaku pada 13 Januari 2016
atau tiga bulan sejak diundangkan.Inaportnet itu sendiri adalah untuk
pelayanan kapal dan barang, yang meliputi kapal masuk, kapal pindah,
kapal keluar, perpanjangan tambat dan pembatalan pelayanan.
Penerapan Inaportnet pelayanan kapal dan barang di pelabuhan
dilakukan sesuai tugas, fungsi, kewenangan dan tanggung jawab dari
setiap instansi pemerintah dan pemangku kepentingan terkait di
pelabuhan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sistem Inaportnet ini digunakan untuk meningkatkan kecepatan
pelayanan kapal di pelabuhan dan menyederhanakan prosedur yang
ada di pelabuhan sehingga kegiatan di pelabuhan dapat berjalan lebih
efektif dan efisien serta dapat menurunkan biaya logistic.
Menurut Sitorus (2016) Dalam pelayanan Inaportnet akan banyak
menggunakan singkatan atau istilah, sehingga perlu rekan – rekan
pembaca pahami istilah – istilah tersebut sehingga dalam
pelaksanaannya tidak menimbulkan kekeliruan.
Harus diketahui tidak semua kapal dapat dilayani dengan sistem
online Inaportnet atau dengan kata lain pelayanan yang digunakan
dengan cara manual. Ada pun kapal – kapal yang tidak dilayani
menggunakan sistem Inaportnet sesuai dengan Peraturan Direktur
Jenderal Perhubungan Laut Nomor: HK.103/3/II/DJPL-15 tentang Tata
Cara Pelayanan Kapal dan Barang Menggunakan Inaportnet di
Pelabuhan (Pasal 2, Ayat (2)) adalah sebagai berikut:
a. Kapal pelayaran rakyat;
b. Kapal yang berukuran 35 GT kebawah;
c. Kapal yang beroperasi tetap pada daerah pelayaran tertentu
dengan waktu pelayaran kurang dari 6 (enam) jam; dan
d. Kapal Perikanan.

B. PENELITIAN TERDAHULU

Pada penelitian ini digunakan tiga penelitian terdahulu yang


sangat bermanfaat sebagai referensi penulisan penelitian yaitu:

Sulam, et.al (2020) telah meneliti pelayanan menggunakan


Inaportnet terhadap pengurusan dokumen clearance kapal dan
mengetahui kendala dalam proses pengurusan dokumen kapal sandar
dan labuh kapal oleh PT Pelayaran Nasional Indonesia cabang Makasaar
dengan metode deskriptif Kualitatif dan menemukan bahwa faktor-faktor
penyebab terlambatnya proses pengurusan dokumen clearance kapal
adalah karena tersendatnya sistem IT yang disematkan di Inaportnet,
serta beberapa dokumen kapal yang belum lengkap.
Malisan dan Tresnawati (2019) telah mengidentifiksi
Implementasi Inaportnet dalan pelayanan terpadu di Pelabuhan
Tanjung Perak Surabaya dengan metode pendekatan deskriptif dan
kuantitatif dan menemukan bahwa meskipun telah banyak yang
merasa nyaman dengan sistem inaportnet, tetapi masih ditemukan
beberapa hal yang perlu peningkatan atau perbaikan agar
meningkatkan kepuasan para pengguna jasa kepelabuhanan
antara lain pelayanan labuh, pandu, tunda, dan tambat (PPKB-D),
pelayanan Daftar Urutan Bongkar (DUB), rencana kegiatan muat
dan penerbitan Kartu Stack Ekspor (KSE), pengurusan dokumen
Persetujuan Ekspor (PE), dan perizinan karantina.

Burki (2013) telah menginvestigasi kerangka teoritis berkaitan


dengan pengukuran kinerja pelabuhan dan untuk memperoleh perbedaan
antara pendekatan teoritis dan praktis menggunakan indikator kunci dalam
kinerja atau key performance indicators (KPI) melalui pendekatan Balance
Scorecard. Penelitian menemukan bahwa perlu-tidaknya integrasi
indikator-indikator dalam KPI pelabuhan dengan kelompok indikator lain di
luar KPI yang bergantung pada tujuan aktual perusahaan.
C. KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Adapun kerangka konsep penelitian yang menunjukkan indikator dan variabel dari penelitian ini dapat dilihat di Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian


BAB III

METODE PENELITIAN

A. KERANGKA PENELITIAN

Untuk penjelasan proses analisis perhitungan data penelitian secara


keseluruhan dapat dilihat pada bagan alir dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Bagan Alir Penelitian


Sumber: Hasil Analisis (2021)
B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

B.1 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian ini adalah di Pelabuhan Makassar, Sulawesi


Selatan yang merupakan wilayah kerja PT. PELINDO IV. Lokasi
penelitian ini dipilih karena Pelabuhan Makassar merupakan Pelabuhan
yang telah menerapkan pelayanan berbasis digital (inaportnet) . Posisi titik
koordinat Pelabuhan Makassar berada di tengah bentangan Nusantara
pada posisi 05°12’ 51” BT dan 119° 40’ 87’’ LS

B.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan setelah pengajuan judul telah


disetujui dan dilaksanakan selama satu bulan dengan waktu yang telah
ditentukan berdasarkan kondisi di lapangan.

C. METODE PENGOLAHAN DATA

C.1 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah arus kunjungan kapal


dan pelayanan bongkar muat barang pada Pelabuhan Makassar. Sampel
dalam penelitian ini adalah pengguna jasa dan penyedia jasa kapal
pelayanan kapal dan bongkar muat barang pada enam bulan pertama
(semester I) tahun 2021. Pemilihan dan penetapan sampel dilakukan oleh
peneliti berdasarkan waktu penelitian peneliti. Hal ini berarti teknik
sampling pada penelitian ini menggunakan teknik sampling secara non
probabilitas, yaitu teknik yang digunakan peneliti jika peneliti memiliki
pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampel atau penentuan
dengan kriteria tertentu. Pertimbangan tersebut yaitu peneliti hanya
meneliti kapal yang berkunjung pada saat peneliti melakukan pengamatan
(Sugiyono, 2013).
C.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk


mengukur variabel efektivitas inaportnet. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini berupa data. Data dalam penelitian ini adalah data
berkala atau data runut waktu (time-series), yakni data yang secara
kronologis disusun menurut waktu pada suatu variabel tertentu. Data
runut waktu digunakan untuk melihat pengaruh perubahan dalam dalam
rentang waktu tertentu (Kuncoro, 2011), dalam hal ini pada periode
pengamatan sampel selama enam bulan pertama pada tahun 2021, yakni
Januari, Februari, Maret, April, Mei, dan Juni. Sedangkan menurut jenis
data, data yang digunakan ada dua yaitu:
a. Data Primer
Data primer dilakukakan dengan teknik melakukan observasi
di lokasi penelitian dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan
mewawancarai: (a) Pegawai PT. PELINDO IV dan Pegawai Kantor
Otoritas Pelabuhan Makassar; serta (b) Pengguna Jasa Pelabuhan
Makassar, dalam hal ini perusahaan pelayaran yang dalam data
manajemen dinamakan agen.
b. Data sekunder
Data sekunder didapatkan dari riset dokumen, yakni
mempelajari arsip-arsip yang terdapat di PT. PELINDO IV dan
Kantor Otoritas Pelabuhan Makassar yang relevan dengan
permasalahan yang penulis teliti. Diantara data penelitian yang
diperoleh melalui studi dokumen antara lain: Data mengenai arus
kunjungan kapal dan mutu pelayanan kapal, data karyawan dan
biaya operasional kapal.
Data sekunder lain diperoleh dari penelitian melalui studi
kepustakaan (library research). Riset kepustakaan tersebut
dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari literatur
ilmiah seperti buku-buku teori, jurnal, dan artikel-artikel serta
sumber lainnya seperti berita dari media massa termasuk internet
yang relevan dengan topik yang diteliti.

C.3 Analisis Data


Dalam penelitian ini peneliti menganalisa data yang berupa
kata-kata, kalimat yang didapat dari wawancara, catatan lapangan,
dan dokumen yang dapat mendukung penelitian serta tulisan yang
berisikan paparan uraian yang didapatkan dari studi kepustakaan
dan hasil pengamatan.

Setelah seluruh data diperoleh dari hasil wawancara, dan


pengamatan lalu dipelajari, setelah itu mengadakan reduksi data
yaitu data primer dan data sekunder untuk membuat rangkuman
dan memilih hal-hal yang secara pokok serta memfokuskan hal-hal
yang penting dari hasil wawancara, observasi atau pengamatan
tersebut.

Langkah selanjutnya dengan membuat penyajian data,


penyajian data adalah penyampaian informasi berdasarkan data
yang dimiliki dan disusun secara baik sehingga mudah dilihat,
dibaca dan dipahami, sehingga kita lebih mudah dalam membuat
kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA

Bintarto., 1968. Beberapa Aspek Geografi. Yogyakarta : Karya.

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 57 Tahun 2020 tentang


Tatanan Kepelabuhan Nasional. Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor 57 Tahun 2020.

Keputusan Direktur Jendral Perhbungan Laut Nomor: HK. 103/3/II/DJPL-


15 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelayanan Kapal dan Barang
Menggunakan Inaportnet di Pelabuhan.

Mudrajad Kuncoro, (2011). Metode Kuantitatif; Teori dan Aplikasi untuk


Bisnis dan Ekonomi, Edisi keempat. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN.

Kramadibrata, S. 2002. Perencanaan Pelabuhan. Penerbit ITB, Edisi


Kedua, Bandung.

Kurniawan, et. al. 2018. Studi Kelayakan Inaportnet dan Strategi


Pengembangan E-Business di Pelabuhan Makassar. Jurnal Badan
Penelitian dan Pengembangan Perhubungan. Jakarta

Malisan dan Tresnawati. 2019. Implementasi Inaportnet dalam Pelayanan


Terpadu Satu Pintu di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan. Jakarta

Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 2015 tentang Kepelabuhanan.


Jakarta.

Peratutan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM 157


Tahun 2015 tentang Penerapan Inaportnet Untuk Pelayanan Kapal
dan Barang di Pelabuhan.

Sitorus, et.al. 2016. Evaluasi Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi


Informasi Pelabuhan. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik
(JMTransLog) - Vol. 03 No. 03, November 2016. Jakarta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,.


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulam, et.al. 2020. Penerapan Inaportnet Dalam Proses Pengurusan


Dokumen Kapal Sandar dan Labuh Kapal oleh Pt. Pelayaran
Nasional Indonesia Cabang Makassar. Jurnal Karya Ilmiah Taruna
Andromeda Vol 4 No 2 Tahun 2020. Makassar.

Triatmodjo, Bambang, 2009. Perencanaan Pelabuhan, Beta Offset:


Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai