KELOMPOK 1
- ARDI NOVIARDI
-MAROLOP JOSEPH R.
-RIZKI DARMAWAN
-TIJEN R. M. MALAU
-MUHAMMAD AFIFF ISNAINI
Data Geometrik
Denah wilayah
Data Geometrik
Data Geometri
Kapasitas Simpang
WA = 7,5 m
WB = 9,5 m
WC = 7,8 m
WD = 9,05 m
WAC = (WA + WC)/2 = (7,5+7,8)/2 = 7,65 m
WAC > 5,5 maka jumlah lajur adalah 4
WBD = (WB + WD)/2 = (9,5+9,05)/2 = 9,28 m
WBD > 5,5 maka jumlah lajur adalah 4
W1 = (WA + WB + WC + WD)/jumlah lengan simpang
= (7,5+9,5+7,8+9,05)/4 = 8,463 m
Tipe simpang untuk lengan simpang 4 dengan jumlah lajur pda
pendekat jalan mayor dan minor = 4, maka tipe simpang (IT)
tersebut adalah 444. MKJI 1997 meberikan penjelasan bahwa untuk
analisa kapasitas tipe simpang ini dianggap sebagai 424.
Kapasitas Simpang
Kapasitas Dasar (C0)
Co =
Fw = 0,61 + 0,074 WI
= 0,61 + 0,074 (8,643) = 1,24
Kapasitas Simpang
Faktor Penyesuaian Median Jalan Utama (FM)
FM =
FCS =
Kapasitas Simpang
Faktor Penyesuaian Tipe Lingkungan, Hambatan
Kapasitas Simpang
Faktor Penyesuaiana Belok Kiri (FLT)
Kapasitas Simpang
Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor (FMI)
Kapasitas Simpang
C = Co x Fw x FM x Fcs x FRSU x FLT x FRT x FMI
Kinerja Simpang
Derajat kejenuhan (DS)
Kinerja Simpang
Kinerja Simpang
Tundaan lalu lintas (D)
Kinerja Simpang
Peluang antrian (QP)
Peluang antrian ditentukan oleh grafik 2.7 atau dengan
Kinerja Simpang
Kinerja Simpang
Hasil analisa pada kondisi simpang menghasilkan
Kinerja Simpang
Alternatif I
1)
Kapasitas Simpang
a) Lebar pendekat dan tipe simpang
WA = 7,5 m
WB = 9,5 m
WC = 7,8 m
WD = 9,05 m
WAC = (WA + WC)/2 = (7,5+7,8)/2 = 7,65 m
WAC > 5,5 maka jumlah lajur adalah 4
WBD = (WB + WD)/2 = (9,5+9,05)/2 = 9,28 m
WBD > 5,5 maka jumlah lajur adalah 4
W1 = (WA + WB + WC + WD)/jumlah lengan simpang
= (7,5+9,5+7,8+9,05)/4 = 8,463 m
Alternatif I
Tipe simpang untuk lengan simpang 4 dengan
Alternatif I
b) Kapasitas dasar (Co)
Kapasitas dasar (Co) untuk tipe simpang (IT) 444
adalah 3400
c) Faktor penyesuaian lebar pendekat (Fw)
Variabel masukan adalah lebar rata-rata semua
pendekat WI = 8,463 m dan tipe simpang IT = 444.
Batas nilai yang diberikan adalah Grafik 2.1 atau dapat
digunakan rumus untuk klasifikasi IT yaitu :
Untuk 444 : Fw = 0,61 + 0,074 WI
= 0,61 + 0,074 (8,463) = 1,24
Alternatif I
d) Faktor penyesuaian median jalan utama (FM)
Terdapat median jalan utama dengan lebar < 3 m,
maka faktor penyesuaian median jalan utama (FM)
adalah 1,05.
e) Faktor penyesuaian ukuran kota (FCS)
Jumlah penduduk kota Cilegon tahun 2010 adalah
373.440 jiwa. Berdasarkan MKJI, dengan jumlah
penduduk sebesar 373.440 jiwa, maka ukuran kota
Cilegon termasuk kategori kecil. Faktor penyesuaian
ukuran kota (FCS) adalah 0,88.
Alternatif I
f) Faktor penyesuaian tipe lingkungan, jalan hambatan
samping dan kendaraan tak bermotor (FRSU)
Hambatan samping yang dipakai untuk perhitungan
adalah aktivitas samping jalan di daerah simpang. Daerah
simpang ini adalah daerah industri dan komersial dengan
kelas hambatan samping rendah. Rasio kendaraan tak
bermotor (UM/MV) adalah 0,0004. FRSU dihitung
berdasarkan tabel MKJI dengan menggunakan tabel
interpolasi.
((0,05-0,0004)/(0,90- FRSU)) = ((0,05-0)/(0,90-0,95))
FRSU = 0,9496
Alternatif I
g) Faktor penyesuaian belok kiri (FLT)
Variabel masukan adalah rasio belok kiri (LT) =
Alternatif I
i) Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor (FMI)
Rasio jalan minor (MI) = 0,504 (USIG-1, baris 24,
Alternatif I
j) Kapasitas (C)
Berdasarkan rumus 2.1 diperoleh :
C = CO FW FM FCS FRSU FLT FRT FMI
C = 3400 x 1,24 x 1,05 x 0,88 x 0,9496 x 1,096 x 1 x
0,833
C = 3365 smp/jam
Alternatif I
2) Kinerja Simpang
a) Derajat kejenuhan (DS)
Arus lalu lintas total (Qtot) = 5085 smp/jam
DS = Qtot/C
DS = 5085/3365 = 1,51
DS > 0,75 mengindikasikan bahwa kinerja simpang
tersebut sekarang sudah jenuh.
Alternatif I
b) Tundaan lalu lintas (D)
MKJI 1997 hanya memberikan grafik atau rumus
untuk menghitung tundaan dengan derajat kejenuhan
(DS) maksimal 1,2. Tundaan simpang untuk nilai DS >
1,2 belum diketemukan untuk referensi akademisnya.
Apabila nilai tundaan untuk DS > 1,2 dihitung dengan
rumus MKJI 1997 maka akan memberikan nilai yang
tidak rasional.
Alternatif I
c) Peluang antrian (QP)
Peluang antrian ditentukan oleh grafik 2.7 atau dengan
menggunakan rumus
berikut :
QP% atas
QP% = 47,71DS 24,68DS2 + 56,47DS3
QP% = 47,71*1,51 24,68*1,512 + 56,47*1,513
QP% = 211
QP% bawah
QP% = 9,02DS + 20,66DS2 + 10,49DS3
QP% = 9,02*1,51 + 20,66*1,512 + 10,49*1,513
QP% = 97
Jadi peluang antrian (QP) pada simpang tersebut sebesar 97%
211%
Alternatif I
Alternatif I
Hasil analisa pada kondisi simpang untuk alternatif I
Alternatif I
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah :
Kesimpulan
3. Alternatif yang terbaik adalah alternatif V karena
memiliki nilai DS dan antrian paling rendah tetapi
untuk aplikasinya membutuhkan biaya yang tinggi.
TERIMA KASIH