Anda di halaman 1dari 7

EFEKTIFITAS PELAYANAN TRANSPORTASI UMUM

TRANS JATENG KABUPATEN KENDAL

(Studi Kasus: Weleri – Mangkang)

Disusun Guna Memenuhi Tugas :

Mata Kuliah Metodologi Riset

Disusun oleh :

Heri Habibullah 31201700021

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Transportasi merupakan bagian utama dalam sistem transportasi kehidupan masyarakat
saat ini. Permintaan transportasi untuk suatu wilayah merupakan akses utama untuk
menuju fungsi-fungsi pelayanan kota dalam lokasi berbeda yang ditentukan oleh
masyarakat dan aktivitas yang berada. Permintaan transportasi selain dipengaruhi oleh
masyarakat juga dipengaruhi oleh keadaan suatu insfrastruktur (sarana dan prasarana)
pada wilayahnya. Kepada masyarakat yang tidak memiliki akses kendaraan pribadi
karena belum mampu memiliki kendaraan pribadi, tidak memiliki persyaratan untuk
berkendara, akses kendaraannya terbatas, atau tidak mampu menampung semua
kebutuhan barang bawaan, ataupun bagi keluarganya sendiri, transportasi umumlah
menjadi salah satu pilihan agar bisa memenuhi suatu kebutuhan berkendara. Hal ini
menjadi peran pemerintah dalam mengkoordinir atau membuat pelayanan transportasi
umum bagi masyarakat. Namun pada kenyataanya seiring berkembangnya zaman
kendaraan pribadi di Indonesia tergolong sangat tinggi. Hal itulah yang menjadikan
kepenggunaan transportasi umum di Negara Indonesia tidaklah begitu terkenal.
Kabupaten Kendal memiliki beberapa masalah dalam pergerakan penduduk di
wilayahnya terutama di daerah sepanjang jalan raya Nasional atau Pantura, jalan tersebut
merupakan jalan yang sangat ramai dan padat, tingginya pertumbuhan kendaraan pribadi
sebanyak 363.072 di tahun 2014 (pemprov jateng). adapun hal lain adalah seringnya
terjadi kecelakaan tunggal yang dikarenakan banyaknya truk atau kendaraan besar yang
melintasi jalan Pantura. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya penambahan kapasitas
jalan yang ada di Kabupaten Kendal sehingga mengakibatkan kepadatan kendaraan yang
tidak sesuai. Namun masalah tersebut adalah masalah umum yang terjadi di sejumlah
kota-kota besar di Indonesia.
Kabupaten Kendal sejak tahun 2019 sudah memberikan solusi untuk mengatasi
permasalahan ini yaitu menyediakan transportasi umum berupa BRT (Bus Rapit Trans)
yang dinamakan Trans Jateng yang nantinya diharapkan mampu mengatasi masalah
penggunaan kendaraan pribadi akan beralih menggunakan transportasi umum. Adanya
Trans Jateng ini diharapkan dapat segera memecahkan masalah dalam kebutuhan
masyarakat Kabupaten Kendal dengan mengutamakan transportasi yang nyaman, aman,
tepat waktu dan murah. Namun pada kenyataannya kehadiran Trans Jateng masih belum
mampu mengurangi adanya petumbuhan kendaraan pribadi dan masyarakat masih
banyak yang belum menyadari adanya Trans Jateng tersebut. Oleh karena itu, penulis
bermaksud untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul “ Efektivitas Pelayanan
Transportasi Umum Trans Jateng Kendal (Studi Kasus : Weleri – Mangkang)”

1.2 Rumusan Masalah


Bertolak dari kenyataan pada latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah
yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu bagaimana efektivitas pelayanan transportasi
publik studi kasus transjateng koridor III terminal bahurekso – terminal Mangkang.

1.3 Tujuan dan sasaran penelitian


1.3.1. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui efektivitas pelayanan Transportasi Publik studi kasus
Trans Jateng terminal bahurekso – terminal mangkang.
1.3.2 Sasaran penelitian
Melalui beberapa sasaran yang nantinya akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam penelitian studi ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui efektivitas pelayanan BRT Transjateng Kabupaten Kendal;
2. Mengidentifikasi seberapa besar efektivitas pelayanan BRT Transjateng dalam
hal kenyamanan, kecepatan waktu, dan Harga.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian


1.4.1. Ruang Lingkup Materi
a. Permasalahan transportasi
Menurut Tamin (1997:5) permasalahan transportasi tida hanya terbatas pada
terbatasnya prasarana transportasi yang ada, namun sudah merambah kepada
aspek-aspek lainnya. Seperti pendapatan rendah, urbanisasi yang cepat,
terbatasnya sumber daya, khususnya dana, kualitas dan kuantitas data yang
berkaitan dengan transportasi, kualitas sumber daya manusia, disiplin yang
rendah, dan lemahnya perencanaan dan pengendalian, sehingga aspek-aspek
tersebut memperparah masalah transportasi.
b. Peran dan manfaat transportasi
Transportasi memiliki dua peran, yaitu : (1) sebagai alat bantu untuk
mengarahkan suatu pembangunan dalam suatu wilayah; dan (2) sebagai
prasarana untuk pergerakan manusia dan barang yang diakibatkan oleh adanya
aktivitas di suatu wilayah atau perkotaan tersebut.
c. Efektivitas
1. Kenyamanan;
2. Kapasitas;
3. Kecepatanwaktu; dan
4. Harga.
1.4.2. Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah studi adalah koridor III ( Weleri – Mangkang)


Terminal Bahurekso – Pucangrejo – Simpang 4 Tlahap – Puskesmas Gondang – SMP
1 Cepiring – Patebon – SMA 1 Kendal – MAN Kendal – Stasiun Lama – Alun-Alun
Kendal – Samsat Kendal – Simpang 3 Kebondalem – Pasar Cangkring – SMK 4
Kendal – Perum Grand Pakuwon – Alun-Alun Kaliwungu – PT. APF – Sumberejo –
PP.
Pada sub – sub ini dijabarkan beberapa penelitian sebelumnya terkait dengan Efektivitas Pelayanan Transportasi Umum Trans Jateng
Kabupaten Kendal. Untuk menerangkan keaslian penelitian yang peneliti diambil . Berikut daftar penelitian dijelaskan dalam table berikut :

Judul, Tahun,
Teknik
No Lokasi Penelitian, Nama Jurnal Tujuan Hasil Penelitian
Analisis
Nama Peneliti
1. Kebijakan Bus Publik Kebijakan BRT yang deskriptif dari kegiatan ini belum dapat mencapai tujuan yaitu
Rapid Transit berlangsung di kota Semarang, menguranngi kemacetan dan angka kecelakaan. Dari 6
Trans Semarang yang bertjuan mengurai kriteria evaluasi program ini, secara keseluruhan masih
Koridor 1 Jurusan kemacetan & menekan angka dinilai belum baik yaitu berdasarkan efektivitas, efisiensi,
Mangkang- kecelakaan. kecukupan, perataan, responsivitas dan ketepatan kegiatan.
Penggaron, 2015, 2. Untuk mengetahui sejauh mana Kinerja dari pelaksanaan kebijakan ini juga belum dapat
Semarang, Albertus kebijakan BRT bermanfaat bagi dikatakan memuaskan dikarenakan masih adanya
Yose Satria, Kis warga kota Semarang. kekurangan di berbagai kegiatan yang ada
Martini, Dyah
Lituhayu

2. Analisis Faktor- Jurnal Ekonomi Tujuan dari penelitian ini adalah deskriptif Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil
Faktor yang Islam Analisis Faktor-Faktor yang penelitian yang menyatakan bahwa BRT belum bisa
Mempengaruhi Mempengaruhi Keefektivitasan dikatakan efektif karena belum bisa meningkatkan
Keefektivitasan BRT terhadap Pendapatan pendapatan perusahaan, hal tersebut dikarenakan
BRT Perusahaan Dalam Perspektif kurangnya minat konsumen serta banyaknya mode
Terhadap Ekonomi Islam (Study pada PT transportasi lain. Serta dalam pandangan Ekonomi Islam
Pendapatan Trans Bandar Lampung) pengelolaan BRT belum bisa dipertanggung jawabkan
Perusahaan Dalam karena dalam kepengurusannya masih belum dijalankan
Perspektif Ekonomi dengan baik
Islam (Study
pada PT Trans
Bandar Lampung),
2017, Bandar
Lampung, Abriasih
Ulfa
3. Analisis Kinerja Jurnal Sosial Penelitian ini bertujuan untuk metode Berdasarkan hasil analisis, diketahui jika terdapat beberapa
Batik Surakarta Humaniora dan mengetahui kinerja Batik kuantitatif prioritas utama dalam memperbaiki kinerja Batik Surakarta
Trans Menurut Pendidikan Surakarta Trans sebagai dengan Trans menurut wisatawan lokalterkait bukti langsung, daya
Wisatawan Lokal pendukung sektor pariwisata di menggunakan tanggap, jaminan, dan empati.Hasil yang diperoleh yakni
Sebagai Pengguna Kota Surakarta analisis (1) secara umum kinerja Batik Surakarta Trans telah
Moda Di Kota mencapai tingkat kesesuaian antara kepentingan dan
Surakarta, 2018, performa diatas
4. Efektivitas Jurnal Tujuan Penelitian untuk kuantitatif Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah mencapai
Pengelolaan Bus Transportasi mengukur Efektivitas deskriptif angka 73% dan masuk dalam kategori efektif. Saran yang
Rapid Transit Trans Pengelolaan Bus Rapid Transit dapat direkomendasikan untuk penelitian ini adalah perlu
Tangerang di Kota Trans Tangerang di Kota dilaksanakan sosialisasi yang menyeluruh dan intensif,
Tangerang, 2018, Tangerang Dinas Perhubungan perlu melakukan pengkajian ulang jam
Adeliani Anggita operasional BRT Trans Tangerang, mengkaji ulang letak
halte BRT Trans Tangerang dan memperbanyak
jumlahnya, serta perlu disediakannya sistem park and ride
di sekitar halte BRT Trans Tangerang.
5. Kajian Efektivitas Jurnal Teknik Tujuan dari penelitian ini adalah Kualitatif Hasil dari penelitian ini yaitu kecepatan rata-rata yang
Rute Layanan BRT untuk mengetahui dan dijalani BRT rute Rajabasa-Panjang yaitu 26,25 km/jam,
Koridor Rajabasa- menganalisis Efektivitas dari dan dari rute PanjangRajabasa adalah 27,87 km/jam. Untuk
Panjang, 2019, Rute Layanan Angkutan BRT nilai rata-rata Load Factor pada rute Rajabasa-Panjang
Lampung, Rahmani koridor RajabasaPanjang dengan adalah 38,23 % dan pada rute PanjangRajabasa adalah
Siti pengaruh efektifvitas yang 38,80 %. Dari hasil data yang telah didapatkan yaitu nilai
diukur berdasarkan frekuensi Time Headway didapatkan sebesar 16,5 menit dan nilai
layanan, load factor, head way, frekuensi layanan yaitu sebesar 4 kendaraan/jam. Cycle
kecepatan perjalanan, dan Time rata-rata pada BRT terdapat pada hari Senin dan
ketepatan waktu keberangkatan Jumat yaitu sebesar 2 jam 49 menit dan untuk hari Sabtu
yang telah distandarkan sebagai hanya 2 jam 28 menit. Kebutuhan jumlah armada bus
indikator kinerja pelayanan. didapatkan hasil yaitu 10 unit untuk satu kali siklus.

Anda mungkin juga menyukai