JAKARTA
Ibnu Fajar
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Program Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang
Jl. MT Haryono 167 Malang 65145, Telp./Fax. 0341-580120
e-mail : ibnufajar83@gmail.com
ABSTRAK
Angkutan lingkungan bajaj menjadi salah satu moda transportasi angkutan umum paratransit yang hanya bisa
ditemukan di wilayah DKI Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik operasional,
mengukur tingkat kepuasan pengguna terhadap kinerja operasional, dan menyusun konsep dan strategi
peningkatan kerja operasional angkutan lingkungan bajaj di DKI Jakarta. Uji statistik yang digunakan adalah
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas dengan menggunakan metode analisis yaitu : karakteristik operasional
angkutan lingkungan bajaj, Importance Performance Analysis (IPA), dan Analisis SWOT. Karakteristik
operasional angkutan lingkungan bajaj dari aspek pengemudi yaitu : jumlah penumpang dalam sehari 28,15 ≈
28 orang/hari, durasi operasional lebih dari 10 jam (42%), kecepatan rata-rata 52,9 km/jam ≈ 53 km/jam, jarak
operasional 8-10 km (48%), dan pendapatan bersih pengemudi Rp 126.000-Rp 150.000 (38%). Sedangkan dari
aspek pengguna yaitu : frekuensi penggunaan 7-8 kali/minggu (37 %), waktu tunggu 5-10 menit (54%), jarak ke
tempat kegiatan < 5 km (53%), waktu perjalanan 5-10 menit (43%), dan biaya perjalanan Rp 10.000-Rp 15.000
(35%). Untuk Importance Performance Analysis (IPA), tingkat kepuasan pengguna terhadap kinerja operasional
angkutan lingkungan bajaj adalah memuaskan dengan nilai rata-rata tingkat kesesuaian sebesar 73,48%.
Dalam Analisis SWOT dapat diketahui nilai pembobotan faktor strategi internal 2,5 dan nilai pembobotan faktor
strategi eksternal 2,3 sehingga dalam Matriks Internal Eksternal (IE) masuk dalam strategi sel 5 adalah
Stability Strategy yaitu strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan. Dengan
demikian konsep dan strategi yang akan diterapkan adalah tidak menambah moda angkutan lingkungan bajaj
akan tetapi perlu peningkatan kinerja operasional angkutan lingkungan bajaj di DKI Jakarta.
Kata Kunci : Angkutan Lingkungan Bajaj, Importance Performance Analysis (IPA), Analisis SWOT.
ABSTRACT
Environmental transport bajaj become one of the paratransit modes of public transportation that can only be
found in the Jakarta area. The purpose of this research is to determine the operational characteristics, measure
user satisfaction levels of operating performance, and develop concepts and strategies for improving the work
environmental transport bajaj operations in Jakarta. The statistical test used was Test Validity and Reliability
Test by using the method of analysis, namely: the operational characteristics of the transport environment bajaj,
Importance Performance Analysis (IPA), and a SWOT analysis. Operational characteristics of the transport
environment bajaj driver aspects namely: the number of passengers in a day 28.15 ≈ 28 people / day, duration of
operation more than 10 hours (42%), average speed of 52.9 km / h ≈ 53 km / h, operational distance of 8-10 km
(48%), and net income of Rp 126,000-Rp driver 150,000 (38%). Meanwhile, from the user aspects: the frequency
of use of 7-8 times / week (37%), the waiting time of 5-10 minutes (54%), distance to the activities of <5 km
(53%), travel time 5-10 minutes (43 %), and travel costs Rp 10,000-Rp 15,000 (35%). For Importance
Performance Analysis (IPA), the level of user satisfaction on the operational performance of the three-wheeler
transport environment is satisfactory with an average value of 73.48% suitability level. SWOT analysis can be
seen in the value of the weighting factor of 2.5 and the value of the internal strategy of weighting factor of 2.3 so
that the external strategy in Internal External Matrix (IE) included in the strategy of cell 5 is Stability Strategy is
the strategy adopted without changing the strategic direction that has been set. Thus the concept and strategy to
be implemented are not add-wheeler transport modes environment but need to increase the environmental
performance of transport operations bajaj in Jakarta.
Keywords: Environmental Transport Bajaj, Importance Performance Analysis (IPA), SWOT Analysis.
Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 6, Nomor 2, Desember 2014 129
EVALUASI KINERJA OPERASIONAL ANGKUTAN LINGKUNGAN BAJAJ DI DKI JAKARTA
130 Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 6, Nomor 2, Desember 2014
Ibnu Fajar
Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 6, Nomor 2, Desember 2014 131
EVALUASI KINERJA OPERASIONAL ANGKUTAN LINGKUNGAN BAJAJ DI DKI JAKARTA
SURVEI PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah :
1. Masih banyaknya minat masyarakat di DKI Jakarta menggunakan angkutan lingkungan bajaj sebagai
angkutan umum alternatif yang efektif dan efesien.
2. Terdapat 11.509 unit bajaj 2 Tak (warna merah) dengan umur kendaraan lebih dari 20 tahun dan
belum diremajakan menimbulkan polusi udara dan suara karena bermesin 2 tak dengan bahan bakar
bensin
Rumusan Masalah :
1. Bagaimanakah karakteristik operasional angkutan lingkungan bajaj di DKI Jakarta?
2. Bagaimana tingkat kepuasan pengguna terhadap kinerja operasional angkutan lingkungan bajaj di
DKI Jakarta?
3. Bagaimana konsep dan strategi peningkatan kinerja operasional angkutan lingkungan bajaj di DKI
Jakarta?
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS DATA
132 Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 6, Nomor 2, Desember 2014
Ibnu Fajar
...................................... 3
Kuadran C Kuadran D
Langkah selanjutnya adalah melakukan
Prioritas Rendah Berlebihan
perhitungan untuk mendapatkan varian total ( ).
Mengkonsultasikan nilai r dengan pedoman
interpretasi koefisien korelasi untuk mengetahui Pelaksanaan
apakah instrumen angket yang digunakan reliabel
atau tidak. Uji reliabilitas dengan Cronbach
Alpha ( ), maka setiap variabel dapat dikatakan Gambar 2. Diagram Kartesius Tingkat Kepuasan
reliabel apablia nilai alfa > 0,6. (Supranto, J, Masyarakat
2013)
Keterangan :
C. Importance Performance Analysis (IPA) Kuadran A : Menunjukkan faktor atau atribut
Metode ini dikemukakan pertama kali oleh yang dianggap mempengaruhi kepuasan
Martilla dan James (1977) dalam Journal Of masyarakat, termasuk unsur-unsur jasa yang
Marketing. Dalam hal ini digunakan skala 5 dianggap sangat penting. Namun, manajemen
tingkat (likert), yang terdiri atas sangat penting, belum melaksanakannya sesuai keinginan
cukup penting, kurang penting dan tidak penting. masyarakat, sehingga mengecewakan/tidak
Adapun rumus yang digunakan adalah : puas.
Kuadran B : Menunjukkan unsur jasa pokok
...................................... 4 yang telah berhasil dilaksanakan perusahaan,
untuk itu wajib dipertahankan. Dianggap
keterangan : sangat penting dan sangat memuaskan.
Tki = Tingkat kesesuaian responden Kuadran C : Menunjukkan beberapa faktor
Xi = Skor penilaian kinerja perusahaan yang kurang penting pengaruhnya bagi
Yi = Skor penilaian kepentingan pelanggan masyarakat, pelaksanaannya oleh pemerintah
biasa-biasa saja. Dianggap kurang penting
Selanjutnya untuk diagram kartesius, dan kurang memuaskan.
sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat Kuadran D : Menunjukkan faktor yang
pelaksanaan, sedangkan sumbu tegak (Y) akan mempengaruhi masyarakat kurang penting,
diisi oleh skor tingkat kepentingan. Dalam akan tetapi pelaksanaanya berlebihan.
penyederhanaan rumus, maka setiap faktor yang Dianggap kurang penting tetapi sangat
mempengaruhi kepuasan masyarakat dengan memuaskan.
persamaan sebagai berikut:
Analisis SWOT
................................................... 5
Analisis SWOT adalah identifikasi
................................................... 6 berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
keterangan :
didasarkan pada logika yang dapat
= skor rata-rata tingkat pelaksanaan/kepuasan memaksimalkan kekuatan (strengths) dan
= skor rata-rata tingkat kepentingan peluang (opportunities). Namun secara
n = jumlah responden bersamaan dapat menimimalkan kelemahan
(weaknesses) dan ancaman (threats).
N N
𝑖=1 𝑋𝑖 𝑖=1 𝑌𝑖
Matrik Internal Eksternal ini
𝑋= 𝑌= ...................... 7
K K
dikembangkan dari model General Electric (GE-
keterangan : Model). Parameter yang digunakan meliputi
K = banyaknya atribut/fakta yang dapat parameter kekuatan internal perusahaan dan
mempengaruhi kepuasan pelanggan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan
Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut penggunaan model ini adalah untuk memperoleh
akan dijabarkan dan dibagi menjadi empat bagian strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih
ke dalam diagram kartesius. detail.
Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 6, Nomor 2, Desember 2014 133
EVALUASI KINERJA OPERASIONAL ANGKUTAN LINGKUNGAN BAJAJ DI DKI JAKARTA
FAKTOR INTERNAL
Rata-Rata
4 Kuat 3 2 Lemah 1
2,5
4 1 2 3
3 4 5 6
134 Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 6, Nomor 2, Desember 2014
Ibnu Fajar
Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 6, Nomor 2, Desember 2014 135
EVALUASI KINERJA OPERASIONAL ANGKUTAN LINGKUNGAN BAJAJ DI DKI JAKARTA
136 Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 6, Nomor 2, Desember 2014
Ibnu Fajar
penguji II, kedua orang tua, saudara-saudari, dan Isfanari, 2011. Kajian Karakteristik Angkutan
istri saya drg. Chitra Rizkitasari, Sp.KG., serta Ojek Sepeda Motor dan Cidomo di
pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan Kota Mataram. JURNAL
satu per satu. Akhirnya, kami berharap dan REKAYASA SIPIL Volume 5, No. 2
berdoa semoga amal kebaikan dari keluarga, – 2011 ISSN 1978 – 5658.
teman, dan sahabat, serta handai taulan baik Universitas Brawijaya Malang.
langsung maupun tidak langsung diberi balasan Supranto, J., 2011. Pengukuran Tingkat
oleh Allah SWT. Kepuasan Pelanggan Untuk
Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta :
DAFTAR PUSTAKA PT Rineka Cipta.
Faisal Nasution, A. Adriaty, Iskandar Renta, dan Keputusan Dirjen Perhubungan Darat No.
Arifin Liputo., 2012. Studi Moda 678/HK.105/DRJD/2002
Becak Bermotor (Bentor) sebagai Rangkuti, Freddy., 2013. Analisis SWOT Teknik
Angkutan Lokal-Informal di Kota Membedah Kasus Bisnis, Jakarta : PT
Makassar, Jurnal Rekayasa Gramedia, cetakan keenam belas.
Transportasi Volume 01 No. 01, April Tamin, Ofyar. Z., 2008. Perencanaan,
2012. Permodelan dan Rekayasa
Transportasi, Bandung : ITB.
Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 6, Nomor 2, Desember 2014 137
EVALUASI KINERJA OPERASIONAL ANGKUTAN LINGKUNGAN BAJAJ DI DKI JAKARTA
138 Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 6, Nomor 2, Desember 2014