Anda di halaman 1dari 6

Planners InSight Vol. 2 No. No.

2, Agustus 2019 | ISSN 2615 – 7055

Analisis Pengurangan Kemacetan Berdasarkan Sistem


Ganjil-Genap

Muhammad Edo Fadhli(1), Heru Widodo(2),


(1)
Mahasiswa, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, ITSB. mfasdfgh8@gmail.com
(2)
Staf Pengajar, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, ITSB. heruwidodo@ymail.com
_______________________________________________________________________________________________________________

Abstrak

Berbagai strategi yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk
mengatasi kemacetan, salah satunya adalah kebijakan sistem ganjil genap, kebijakan ini berdasarkan
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 164 Tahun 2016 Tentang Pembatasan Lalu Lintas
dengan Sistem Ganjil-Genap. Dengan adanya kebijakan sistem nomor kendaraan ganjil-genap yang
diberlakukan dapat mengurangi kemacetan di DKI Jakarta dan diharapkan sebagian besar
masyarakat akan beralih menggunakan transportasi umum untuk melakukan aktifitas. Studi ini
bermaksud untuk melihat pengurangan kemacetan berdasarkan kebijakan sistem nomor kendaraan
ganjil-genap di jalan Jenderal Sudirman DKI Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
perubahan volume kendaraan, di ruas jalan Jenderal Sudirman.
Kata-kunci : Ganjil-genap, kemacetan, pembatasan lalu lintas

Abstract
Various strategies that have been carried out by the Provincial Government (Pemprov) of DKI Jakarta
to overcome congestion, one of which is an odd-number system policy, this policy is based on DKI
Jakarta Provincial Governor Regulation Number 164/2016 Regarding Traffic Limitation with the Odd-
Even System. The Implementation of the odd-even vehicle number system being implemented, it can
reduce congestion in DKI Jakarta and it is hoped that most people will switch to using public
transportation to carry out activities. This study intends to look at the reduction of congestion based on
the policy of the even-numbered vehicle number system on Jalan Jenderal Sudirman, DKI Jakarta.
The results of this study indicate that the change in vehicle volume, on the General Sudirman road.
Keywords: Even-odd, traffic jams, traffic restrictions
_______________________________________________________________________________________________________________

I. PENDAHULUAN yang terkena kemacetan kecepatannya hanya


Masalah kemacetan transportasi lalu lintas bisa ditempuh sekitar 20-30 km/jam. Selain
memang sering kali terjadi di daerah-daerah biaya untuk kebutuhan transportasi,
perkotaan yang ada di Indonesia, khususnya perusahaan terpaksa harus menaikkan biaya
DKI Jakarta. Kemacetan lalu lintas biasanya persediaan bahan baku, sehingga keuntungan
meningkat sesuai dengan meningkatnya yang diperoleh pengusaha pun berkurang.
mobilitas manusia pengguna transportasi, Dampak lainnya dengan terjadinya kemacetan
terutama pada saat-saat sibuk (Sudradjat, lalu lintas yaitu terjadinya penurunan
Tony Sumartono, Asropi 2011). produktivitas pekerja yang dikarenakan para
pekerja sudah lelah setelah menghadapai
Kemacetan lalu lintas akan membuat kemacetan lalu lintas untuk tiba di tempat
pertumbuhan perkonomian di Jakarta ikut kerja. Dalam usaha untuk mengurangi
melambat serta kemacetan juga akan kemacetan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
membuat biaya transportasi barang dan jasa memberlakukan pembatasan kendaran
menjadi mahal, dengan terjadinya kemacetan dengan sistem ganjil-genap. System ini
maka kendaraan tidak bisa mencapai tujuan berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 164
dengan tepat waktu, saat ini jika kendaraan

JURNAL PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


36 INSITUT TEKNOLOGI SAINS BANDUNG
Planners InSight Vol. 2 No. 2, Agustus 2019 | ISSN 2615 – 7055

Tahun 2016 tentang Pembatasan Lalu Lintas 12.00-12.30 dan pada jam ganjil-genap sore
dengan Sistem Ganjil-Genap. Peraturan pukul 16.00-16.30.
Gubernur ini berisikan tentang pembatasan
kendaraan berdasarkan nomor pelat ganjil- Data sekunder adalah data yang diterbitkan
genap, ganjil atau genapnya suatu kendaraan atau digunakan oleh organisasi yang bukan
dilihat dari angka paling belakang yang ada pengolahannya (Siregar, 2013). Dalam
pada nomor polisi. penelitian ini, pengumpulan data dan informasi
dari beberapa instansi yang terkait
Dengan diterapkannya kebijakan ganjil-genap diantaranya Dinas Perhubungan Jakarta
ini diharapakan volume kendaraan pribadi Selatan dan Dinas Bina Marga Jakarta
yang melintas akan lebih berkurang yang di Selatan. Untuk memperoleh data sekunder,
mana ini merupakan salah satu faktor utama dilakukan survei dengan mendatangi instansi-
dari kemacetan lalu lintas yang terjadi, karena instansi yang terkait pada penelitian ini. Data-
volume kendaraan yang tidak sanggup data yang digunakan untuk mengetahui
ditampung oleh ruas jalan. Sistem ganjil- gambaran umum lokasi studi dan untuk
genap juga ditujukan untuk mengurai memperlengkap data yang dibutuhkan.
kendaraan dan mengarahkannya untuk Berikut data-data sekunder yang dibutuhkan.
melewati jalan-jalan alternatif lain sehingga
tidak terjadi kepadatan di titik-titik tertentu Tabel 1 Kebutuhan Data
saja. Selain dari itu sistem ganjil-genap akan No Daftar Instansi
mengajak masyarakat untuk berpindah ke Kebutuhan
moda transportasi umum yang saat ini Data
fasilitasnya sedang gencar diperbaiki serta 1 Data Dinas Perhubungan
ditingkatkan kenyamanannya dan Transportasi DKI Jakarta
keamanannya. Dengan studi penelitian ini dan Lalu
diharapkan dapat menjadi pertimbangan dan Lintas
pengetahuan bagi pemerintah dalam 2 Data Traffic Dinas Perhubungan
Counting DKI Jakarta
merencanakan jalannya transportasi yang
Tahun 2015
dapat mengetahui efektifitas kebijakan sistem
Sumber: Dinas Perhubungan DKI Jakarta
nomor kendaraan ganjil-genap di DKI Jakarta
yang sesuai. Metode Analisis Data

II. METODOLOGI Metode analisis merupakan metode yang


akan sangat menentukan apakah data-data
Metode Pengumpulan Data yang sudah terkumpul sebelumnya mampu
Data primer adalah data yang dikumpulkan diolah untuk menjadi informasi selanjutnya
sendiri oleh peneliti yang diambil langsung dari untuk menghasilkan keluaran penelitian.
sumber pertama atau tempat objek penelitian Metode analisis yang digunakan dalam
dilakukan. Dalam penelitian ini, data primer penelitian ini yaitu Analisis LOS.
yang diperoleh dari hasil studi lapangan (field LOS (Level of Service) atau tingkat pelayanan
research) berupa Traffic Counting. Traffic jalan adalah salah satu metode yang
Counting merupakan suatu metode digunakan untuk menilai kinerja jalan yang
perhitungan volume lalu lintas pada ruas jalan menjadi indikator dari kemacetan. Suatu jalan
yang dikelompokkan dalam jenis kendaraan dikategorikan mengalami kemacetan apabila
dan periode waktunya. Cara pengambilan hasil perhitungan LOS menghasilkan nilai
data volume lalu lintas yang umum dilakukan mendekati 1. Dalam menghitung LOS di suatu
adalah dengan cara manual. Pencatatan ruas jalan, terlebih dahulu harus mengetahui
dikelompokkan berdasarkan waktu, lokasi dan kapasitas jalan (C) yang dapat dihitung
arah pergerakan. Traffic counting dilakukan dengan mengetahui kapasitas dasar, faktor
pada jam ganjil-genap pagi pukul 07.00-07.30, penyesuaian lebar jalan, faktor penyesuaian
kemudian pada saat jam tidak pemisah arah, faktor penyesuaian pemisah
diberlakukannya ganjil-genap siang pukul arah, faktor penyesuaian hambatan samping,

JURNAL PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


37 INSITUT TEKNOLOGI SAINS BANDUNG
Planners InSight Vol. 2 No. 2, Agustus 2019 | ISSN 2615 – 7055

dan faktor penyesuaian ukuran kota. pengambilan sampel sampai waktu yang telah
Kapasitas jalan (C) sendiri sebenarnya ditentukan.
memiliki definisi sebagai jumlah kendaraan
maksimal yang dapat ditampung di ruas jalan Kapasitas Jalan (C)
selama kondisi tertentu (MKJI, 1997). Level of
Dalam perhitangan VCR (Volume Capacity
Service (LOS) dapat diketahui dengan
Ratio) dibutuhkan (C) Kapasitas Jalan. (C)
melakukan perhitungan perbandingan antara
merupakan jumlah kendaraan maksimal yang
volume lalu lintas dengan kapasitas dasar
dapat ditampung di ruas jalan selama kondisi
jalan (V/C). Dengan melakukan perhitungan
tertentu (MKJI, 1997). Masing-masing ruas
terhadap nilai LOS, maka dapat diketahui
jalan mempunyai karakteristik fisik yang
klasifikasi jalan atau tingkat pelayanan pada
mempengaruhi arus lalu lintas maksimum
suatu ruas jalan tertentu.
yang dapat dilewatkan. Dalam analisis
kapasitas ruas Jalan Jenderal Sudirman,
perhitungan Kapasitas Jalan yang digunakan
adalah sebagai berikut :

III. Diskusi Tabel 2 Hasil Perhitungan Kapasitas Jalan


Ruas Jalan Jenderal Sudirman
Analisis LOS

Pada analisis ini akan menjelaskan tentang


identifikasi kemacetan yang terjadi di kawasan
ganjil-genap DKI Jakarta dengan
menggunakan metode analisis LOS. LOS
(Level of Service) atau tingkat pelayanan jalan
adalah salah satu metode yang digunakan
untuk menilai kinerja jalan yang menjadi VCR = V/C
indikator kemacetan. Suatu jalan
VCR = V/Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs
dikategorikan mengalami kemacetan apabila
C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs
hasil perhitungan LOS menghasilkan nilai
mendekati 1. LOS (Level of Service) atau C = 2900 x 1,29 x 1 x 0,82 x 1,04
tingkat pelayanan jalan ditentukan C = 3190,32
berdasarkan nilai kuantitatif seperti VCR
(Volume Capacity Ratio), dimana VCR
diperoleh dari Volume (V) dan Kapasitas Jalan Berdasarkan perhitungan berdasarkan pada
(C) (MKJI, 1997). rumus, maka hasil yang didapatkan untuk
Ruas Jalan Jenderal Sudirman memiliki nilai
Dalam hal ini ruas jalan yang diobservasi yaitu kapasitas jalan sebesar 3190,32 smp/jam.
ruas jalan Jenderal Sudirman di Jakarta
Selatan. Traffic counting dilakukan pada pintu Volume Lalu Lintas (V)
masuk ruas Jalan Jenderal Sudirman, pintu
Dalam perhitangan VCR (Volume Capacity
keluar ruas Jalan Jenderal Sudirman dan di
Ratio) selain dibutuhkan (C) Kapasitas Jalan,
Halte Busway Bendungan Hilir.
(V) Volume juga di butuhkan dalam
Traffic counting dilaksanakan pada hari Senin perhitangan. Volume merupakan jumlah
tanggal 18 Maret 2019 dan pada hari Selasa kendaraan yang melalui suatu titik pada suatu
tanggal 13 Agustus 2019. Traffic counting jalur gerak per satuan waktu yang biasanya
dilakukan 6 kali dalam satu hari, dilakukan digunakan satuan kendaraan per waktu
pada pagi hari pukul 06.30-07.30 dan pukul (Morlok,1978). Satuan yang digunakan dalam
09.30-10.30. Pada siang hari pukul 13.00- menghitung volume lalu lintas (V) adalah
14.00 dan pukul 14.30-15.30 Kemudian untuk Satuan Mobil Penumpang (SMP). Untuk
sore hari pukul 15.15-16.15 dan 17.45-18.45, menunjukkan volume lalu lintas pada suatu
waktu yang dilakukan yaitu 15 menit ruas jalan maka dilakukan pengalian jumlah

JURNAL PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


38 INSITUT TEKNOLOGI SAINS BANDUNG
Planners InSight Vol. 2 No. 2, Agustus 2019 | ISSN 2615 – 7055

kendaraan yang menggunakan ruas jalan


tersebut dengan faktor Ekivalensi Satuan
Tabel 6 Hasil Traffic Counting keluar Jalan
Penumpang (EMP). Berikut faktor Ekivalensi
Jenderal Sudirman lajur 2 Hari Selasa, 13 Agustus
Mobil Penumpang (EMP), dengan nilai
2019
sebagai berikut:

a. Kendaraan Kecil : 1

b. Kendaraan Besar : 1.3

c. Sepeda Motor : 0.2

Adapun data mengenai hasil volume lalu lintas


kendaraan dari hasil traffic counting pada hari Pada hasil Traffic Counting jalan ruas keluar
Senin 18 maret 2019 dan hari Selasa tanggal Jenderal Sudirman yang dilakukan pada hari
13 Agustus 2019 dapat dilihat pada tabel di Selasa 18 Maret 2019 dan 13 Agustus 2019
bawah ini : menunjukkan bahwa kendaraan lebih banyak
melintas pada sore hari di jalan keluar
Tabel 3 Hasil Traffic Counting arus masuk Jalan Jenderal Sudirman.
Jenderal Sudirman lajur 1 Hari Senin, 18 Maret
2019 Tabel 7 Hasil Traffic Counting Jalan Jenderal
Sudirman Halte Bendungan Hilir lajur 1 Hari Selasa,
13 Agustus 2019

Tabel 4 Hasil Traffic Counting arus masuk Jalan


Jenderal Sudirman lajur 2 Hari Senin, 18 Maret 2019

Tabel 8 Hasil Traffic Counting Jalan Jenderal


Sudirman Halte Bendungan Hilir lajur 2 Hari
Selasa, 13 Agustus 2019

Pada hasil Traffic Counting di Halte Busway


Bendungan Hilir Jalan Jenderal Sudirman
pada hari Senin 18 Maret 2019 menunjukkan
kendaraan lebih banyak melilntas pada sore Pada hasil Traffic Counting jalan ruas keluar
hari di Jalan Jenderal Sudirman keluar Jenderal Sudirman yang dilakukan pada hari
Bundaran HI. Selasa 13 Agustus 2019 menunjukkan bahwa
kendaraan lebih banyak melilntas pada sore
Tabel 5 Hasil Traffic Counting arus keluar Jalan
hari di jalan keluar Jenderal Sudirman.
Jenderal Sudirman lajur 1 Hari Selasa, 13 Agustus
2019
Setelah melakukan survey Traffic Counting
dilakukan perhitungan emp dan smp untuk
menentukan nilai Volume (V).

JURNAL PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


39 INSITUT TEKNOLOGI SAINS BANDUNG
Planners InSight Vol. 2 No. 2, Agustus 2019 | ISSN 2615 – 7055

Tabel 9 Perhitungan EMP dan SMP dengan adanya penerapan sistem ganjil-
genap. Kemacetan lalu lintas datangnya tidak
dapat dicegah, namun hanya dapat
dikendalikan dan dikurangi dampak dari
kerugian yang diakibatkannya. Oleh karena
itu, penurunan kemacetan yang terjadi akibat
kurangnya daya tampung kapasitas jalan
dapat ditingkatkan dengan sistem
Berdasarkan hasil tabel diatas maka Nilai pengendalian kemacetan seperti ganjil-genap.
EMP dan SMP Jalan Jenderal Sudirman
terbesar terjadi pada sore hari pukul 17.45- Kesimpulan
18.45 WIB, dengan nilai sebesar 0.86
Penghambat peningkatan perekomian dan
Perhitungan VCR (Volume Capacity Ratio) penurunan produktivitas masyarakat yang
terjadi Ibukota DKI Jakarta yang saat ini terjadi
Dari hasil perhitungan Kapasitas (C) per salah satunya merupakan permasalahan lalu
satuan jam dan Volume (V) per satuan jam, lintas yang menyebabkan kemacetan sangat
setelah itu dilakukan perhitungan VCR mengganggu aktivitas masyarakat sehingga
(Volume Capacity Ratio) atau Rasio Kapasitas membuat pertumbuhan perekonomian di DKI
Volume yaitu dengan rumus V/C yang telah Jakarta menjadi terhambat. Salah satu faktor
dihitung dan dianalisa sebelumnya. Data yang mempengaruhi kemacetan lalu lintas
diperoleh dengan membandingkan VCR yaitu banyaknya penggunaan kendaraan
sebelum diberlakukannya ganjil genap pada pribadi yang setiap tahunnya selalu
tahun 2015 dan data traffic counting yang bertambah sehingga volume kendaraan
dilakukan pada tahun 2019 Berikut hasil dari semakin meningkat serta tidak diimbangi
perhitungan VCR yang merupakan nilai LOS. dengan penambahan luas ruas jalan yang
memadai untuk menampung jumlah
Tabel 10 VCR Jalan Jenderal Sudirman
kendaraan yang terus bertambah setiap
tahunnya.

Penerapan sistem ganjil-genap merupakan


salah satu cara yang diterapkan oleh
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat
membantu mengurangi volume kendaraan
yang melintas. Selain itu juga sistem ini secara
tidak langsung dapat mendorong masyarakat
untuk menggunakan transportasi umum serta
dapat membagi kendaraan mencari jalan
alternatif jalan lain sehingga kepadatan tidak
Dari hasil analisis yang dilakukan, VCR
terjadi disatu titik saja selain itu daerah lain
kendaraan menurun seiring dengan
dapat berkembang karena keramaian terbagi
meningkatnya nilai (V) Volume Lalu Lintas.
rata. Berdasarkan dari hasil analisis dampak
VCR tertinggi pada sebelum diterapkannya
pemberlakuan ganjil-genap terhadap pola
ganjil-genap yaitu pada siang hingga sore hari
perjalanan orang terlihat dari pola
sebesar 0.9- 1.08 dan setelah diterapkannya
perpindahan atau penggunaan moda
sistem ganjil-genap nilai VCR nya menurun
penggantinya, didapatkan bahwa perpindahan
hingga 0.68-0.86. Hal tersebut
penggunaan moda dari kendaraan pribadi ke
mengindikasikan bahwa penerapan sistem
angkutan umum yaitu mencapai 45%, hasil
ganjil-genap telah menyebabkan penurunan
analisis tersebut diperkuat dengan adanya
kemacetan. Kemacetan yang telah dijelaskan
hasil wawancara kepada masyarakat yang
sebelumnya akibat banyak kendaraan yang
melewati rute ganjil-genap bahwa responden
melintas serta kapasitas jalan yang tidak
memilih berpindah untuk menggunakan KRL
cukup untuk menampung dapat di turunkan
dan bus umum serta berdasarkan hasil

JURNAL PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


40 INSITUT TEKNOLOGI SAINS BANDUNG
Planners InSight Vol. 2 No. 2, Agustus 2019 | ISSN 2615 – 7055

analisis sebanyak 17% responden memilih


untuk melakukan perpindahan menggunakan
jalur alternatif dengan hasil wawancara itu
dapat disimpulkan bahwa responden lebih
memilih untuk berpindah dari moda
transportasi pribadi ke transportasi umum
daripada memilih rute alternatif untuk
menghindari ruas jalan yang sedang
diberlakukan ganjil-genap.

Daftar Pustaka

Mulyanto, Darajat., 2008. Karakteristik dan


Preferensi Pengguna Potensial Kereta Api
Bandara Soekarno - Hatta. Institut
Teknologi Bandung. Bandung.
Martini, Elsa., 2012. Jurnal Pengamatan
Tentang Penerapan Sistem Plat Nomor
Ganjil/Genap Sebagai Alternatif
Pengurangan Kepadatan Kendaraan
Pribadi Di Jalan Raya. Universitas Esa
Unggul. Jakarta
Sulistryorini, Rahayu dan Tamin, Ofyar Z,
2007. Kajian Lanjut Pengembangan Model
Simultan. Institut Teknologi Bandung.
Bandung
Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaan dan
Pemodelan Transportasi. Penerbit ITB.
Bandung.
1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI). Departemen Pekerjaan Umum
Direktorat Jenderal Bina Marga.
Pemerintah Indonesia. 2016. Peraturan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 164
Tahun 2016 tentang Pembatasan Lalu
Lintas Dengan Sistem Ganjil-Genap.
Pemerintah Indonesia. 2011. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2011 tentang Manajemen dan
Rekayasa, Analisis Dampak, Serta
Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas.
Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan. Pasal 93 ayat
(2).
Pemerintah Indonesia. 2014. Peraturan
Daerah DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2014
tentang Transportasi. Pasal 78 ayat (2)

JURNAL PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


41 INSITUT TEKNOLOGI SAINS BANDUNG

Anda mungkin juga menyukai