Anda di halaman 1dari 3

8 Model transportasi berdasarkan data

arus lalulintas
8.1 Pendahuluan

Kemacetan dan tundaan di daerah perkotaan merupakan masalah yang sangat kritis yang dihadapi
banyak kota besar di negara sedang berkembang, misalnya Indonesia. Permasalahan ini disebabkan oleh
beberapa faktor seperti urbanisasi, pertumbuhan penduduk yang pesat, laju pertumbuhan ekonomi,
dan pertumbuhan lalulintas yang tinggi. Di Indonesia, masalah kemacetan ini timbul di beberapa kota
besar Untuk mengatasinya perlu dilakukan beberapa tindakan seperti menambah jaringan jalan,
menerapkan manajemen lalulintas, menetapkan kebijakan transportasi, termasuk angkutan umum.
Untuk itu diperlukan informasi mengenai pola perjalanan atau pergerakan manusia dan/atau barang
yang biasanya diwakili dengan OriginDestination Matrix (OD Matrix) atau Matriks AsalTujuan
(MAT).

para peneliti mengembangkan berbagai macam metode beberapa tahun belakangan ini untuk dapat
memperkirakan MAT tersebut. Metode penaksiran digolongkan menjadi dua kelompok

 Kelompok pertama disebut metode konvensional, yang secara langsung menaksir sampel
MAT dari lapangan. Beberapa jenis survei yang tergolong dalam metode ini adalah survei
wawancara di rumah dan di tepi jalan, metode menggunakan-bendera, foto udara, atau
kombinasinya yang penggunaannya sangat tergantung pada permasalahan yang dihadapi
dan sumber daya yang tersedia. Tetapi, metode konvensional ini cenderung
membutuhkan biaya yang sangat mahal dan tenaga kerja yang sangat banyak, sangat
mengganggu pergerakan arus lalulintas, dan yang
terpenting, hasil akhirnya hanya berlaku untuk selang waktu yang singkat (penjelasan
mengenai metode ini didapat pada bab 6).
 Kelompok yang kedua disebut metode tidak konvensional, yang hanya membutuhkan
biaya sangat murah berupa informasi data arus lalulintas yang banyak tersedia dan
mudah didapat. Metode penaksiran ini banyak mendapat perhatian para peneliti pada
beberapa tahun belakangan ini karena keuntungannya secara ekonomi. Keuntungan
tersebut bisa didapat karena metode ini hanya membutuhkan data arus lalulintas yang
sangat murah dan mudah mendapatkannya jika dibandingkan dengan survei lain yang
membutuhkan waktu yang sangat lama, tenaga kerja yang banyak, serta pekerjaan survei
yang intensif yang tentu lebih mahal.

1. 8.1 Pemikiran dasar


Dasar pemikiran pendekatan ini adalah pengembangan metode penaksiran MAT yang bukan hanya
digunakan untuk mendapatkan MAT pada masa sekarang (termasuk arus lalulintasnya), tetapi juga
untuk meramalkan MAT (dan arus lalulintasnya) pada masa mendatang. Salah satu caranya adalah
dengan memodelkan perilaku pengendara atau kebutuhan akan pergerakan yang terjadi di dalam suatu
daerah kajian yang kemudian dikalibrasi dengan data arus lalulintas
1. Kesimpulan

Telah diulas semua teknik penaksiran MAT dengan menggunakan data arus lalulintas
yang telah dikembangkan sampai saat ini, mencakup tiga kelompok utama. Ide utama
penelitian ini adalah pengembangan teknik, dengan data arus lalulintas, yang dapat
digunakan bukan saja untuk menaksir MAT yang terjadi sekarang tetapi juga untuk
meramalkan MAT pada masa mendatang.
Salah satu cara adalah dengan melakukan pemodelan perilaku pergerakan atau kebutuhan
akan pergerakan yang terjadi di dalam daerah kajian. Cara ini termasuk dalam golongan
pendekatan penaksiran model kebutuhan akan transportasi. Untuk peramalan, pendekatan
ini merupakan metode yang terbaik dan, karena itu, kita akan lebih mengutamakan
metode ini, yang dijelaskan secara lebih rinci pada subbab berikut.

8.2 Keuntungan penggunaan data arus lalulintas


1. Biaya pengumpulan data dan analisis data Model transportasi konvensi-
onal biasanya membutuhkan data yang sangat banyak. Data bisa didapat
dengan melakukan survei asaltujuan (wawancara di tepi jalan), survei
tambahan lain (arus lalulintas serta komposisinya, survei kecepatan). Dalam
kasus kajian angkutan barang, survei tersebut harus dikaitkan dengan kajian
mengenai kawasan industri atau kajian sektoral untuk menaksir produksi
kebutuhan dan penyediaan.
2. Kompleksitas dan biaya komputer Model konvensional membutuhkan
penggunaan komputer yang intensif karena jumlah dan tingkat kompleksitas
perhitungan yang harus dilakukan. Pengembangan teknik perencanaan
transportasi selama dua puluh tahun terakhir sangat terkait dengan
perkembangan teknologi komputer (perangkat keras dan lunaknya). Sekarang
ini penggunaan komputer bukan masalah lagi. Tetapi, penggunaan komputer
membutuhkan kemampuan teknik khusus dan biaya yang cukup mahal.

Berikut ini dikemukakan beberapa alasan utama mengapa data arus lalulintas sangat
menarik digunakan sebagai data utama dalam proses penaksiran MAT:
1. Murah Jenis data seperti ini murah mendapatkannya karena hanya mem- butuhkan
tenaga kerja sedikit serta dapat menggunakan penghitung lalulintas otomatis.
Memperoleh data seperti ini tidak membutuhkan kuesioner atau polisi sehingga lebih
mudah dari sisi organisasi dan pengelolaan. Selain itu, data seperti ini juga hanya
membutuhkan analisis dan keluaran yang sederhana.

2. Ketersediaan Arus lalulintas biasanya sudah tersedia karena sering digu- nakan
untuk kajian transportasi perkotaan atau antarkota. Data ini secara luas digunakan
untuk tujuan yang berbeda-beda, misalnya untuk menganalisis kemacetan, memonitor
tingkat fluktuasi arus lalulintas, menentukan faktor ekspansi untuk survei
Asalujuan dan juga untuk memutakhirkan MAT yang sudah ada. Selain itu, banyak
instansi lokal dan badan perencanaan mengumpulkan data ini secara teratur
sehingga biaya tambahan untuk menggunakan metode tidak konvensional menjadi
sangat rendah.
3. Tidak mengganggu Data arus lalulintas bisa didapat tanpa mengganggu arus
lalulintas sehingga kemacetan atau pun tundaan serta gangguan bagi pengguna jalan
bisa dihindari. Selain itu, pengumpulan data secara otomatis sudah sangat
berkembang; ketepatannya sangat menggembirakan serta tersedia beberapa paket
program yang menyediakan proses yang efisien.

8.3 Permasalahan dalam penggunaan data arus lalulintas

Arus lalulintas sangat berguna sebagai data utama dalam proses penaksiran MAT, tetapi
masih terdapat beberapa masalah yang terkait dengan penggunaannya. Permasalahan
tersebut timbul karena arus lalulintas tidak pernah luput dari galat.

1. Masalah perhitungan arus lalulintas


2. Masalah kurang-terspesifikasi

Model transportasi berdasarkan data arus lalulintas

1. Prinsip dasar
Pertimbangkan daerah kajian yang terdiri dari N zona. Setiap zona diwakili oleh satu pusat
zona sehingga terdapat N jumlah bangkitan dan tarikan.

2. Beberapa metode pembebanan rute


Salah satu tujuan utama pembebanan rute adalah mengidentifikasi rute yang ditempuh
pengendara dari zona asal i ke zona tujuan d dan juga jumlah perjalanan yang melalui setiap ruas
jalan pada suatu jaringan jalan

3. Konsep dasar

Dengan metode tidak-konvensional ini, perilaku pemakai jalan dianggap dapat diwakili
dengan suatu model kebutuhan akan transportasi tertentu seperti model gravity-
opportunity (GO). Arus lalulintas dinyatakan sebagai fungsi MAT yang dinyatakan
sebagai fungsi suatu model kebutuhan akan transportasi dengan parameternya.
4.

Anda mungkin juga menyukai