Anda di halaman 1dari 8

Tugas Kelompok ke-4

Week 9

Asmarani Putri Inamay – 2502165366

Elvina Ryanto - 2502165353

Shoofiyah Salwa Ruranti – 2502164735

----------------------------------------------------------------------------------------------------

Studi Kasus:

Pengembangan Business Intelligence untuk Pendukung Pengambilan


Keputusan dalam Mengurangi Kemacetan di Kota Tomohon
Kemacetan lalu lintas saatini merupakan problem utama yang terjadi di kota-kota besar di
Indonesia termasuk di Kota Tomohon. Penyebab utama terjadinya kemacetan lalu lintas adalah
karena tidak seimbangnya demand dan supply yaitu pertumbuhan jumlah kendaraan dengan
kapasitas prasarana transportasi (jaringan jalan dan jaringan angkutan umum) yang ada.
Penggunaan big data dan data mining untuk menangani kemacetan dan bermuara pada
pemanfaatan Business Intelligenceuntuk mengolah data-data yang terkait dengan transportasi,
kendaraan yang ada dan kategorinya, data ruas jalan, sampai pada pergerakan penduduk dan
rutinitasnya setiap hari yang dihubungkan dengan data traffic di Kota Tomohon. Aplikasi ini
dikembangkan dengan menggunakan metode action research yang terbagi atas 4 tahapan yaitu
Diagnosa (Diagnosing), rencana tindakan (action planning), melakukan tindakan (action taking),
dan evaluasi (evaluating). Hasil akhir dari penelitian ini adalah dikembangkan business
intelligence yang bisa menjadi pendukung pengambilan keputusan untuk mengurangi kemacetan
di Kota Tomohon.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dihasilkan Business Intelligence untuk
Pendukung Pengambilan Keputusan dalam Mengurangi Kemacetan di Kota Tomohon. Dengan
penggunaan aplikasi ini maka pemerintah Kota Tomohon bisa memperoleh da-ta yang lebih
relevan dan ditampilkan dalam bentuk yang udah dibaca sehingga bisa menjadi salah satu
pendukungpengambilan keputusan guana menanggulangi kemacetan di Kota Tomohon.

Source :

Management Information Systems for Leader


https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/intek/article/view/2909/1598

Berdasarkan penggalan kasus diatas, jawablah pertanyaan berikut :

1. Jelaskan bagaimana sistem manajemen pengetahuan dapat membantu para pemangku


kepentingan dalam mendukung pengambilan keputusan untuk mengurangi kemacetan?
(LO3, 15%)

Jawaban:

Sistem manajemen pengetahuan dapat membantu para pemangku kepentingan dalam


mendukung pengambilan keputusan untuk mengurangi kemacetan dengan memberikan
data yang valid guna menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan program
penanggulangan masalah.

2. Lakukan analisis mengenai langkah-langkah pemecahan masalah pada kasus tersebut.


Apakah masih relevan dengan tahapan yang diusulkan pada Materi Anda, terkait dengan
Stages in Decision Making. Jelaskan Alasan Anda! (LO3, 20%)

a. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah pemecahan masalah untuk membangun


sistem yang diusulkan diatas!

b. Identifikasi masalah apa yang terjadi, kebutuhan informasi dan jelaskan mengapa
informasi tersebut penting untuk mengembangkan solusi sistem?

Jawaban:

Langkah-langkah pemecahan masalah yang diusulkan masih relevan dengan tahapan


Stages in Decision Making karena mencakup tahapan diagnosa (diagnosing) untuk
mengidentifikasi masalah, rencana tindakan (action planning) untuk merancang solusi,
melakukan tindakan (action taking) untuk mengimplementasikan solusi, dan evaluasi
(evaluating) untuk mengukur efektivitas solusi yang diimplementasikan. Pendekatan
action research juga sesuai dengan pendekatan yang dapat beradaptasi dan menghasilkan
pemecahan masalah yang berkelanjutan.

A. Langkah-langkah Pemecahan Masalah:

1. Diagnosa (Diagnosing): Identifikasi masalah utama yang mendasari


kemacetan lalu lintas di Kota Tomohon. Pemahaman mendalam tentang

Management Information Systems for Leader


ketidakseimbangan antara jumlah kendaraan dan kapasitas prasarana
transportasi merupakan langkah awal dalam memahami sumber masalah.

2. Rencana Tindakan (Action Planning): Merencanakan penggunaan big data


dan data mining untuk mengumpulkan data yang relevan, seperti jumlah
kendaraan, data ruas jalan, dan rutinitas pergerakan penduduk. Rencana ini
juga mencakup pengembangan BI sebagai solusi untuk menganalisis dan
menyajikan data dengan cara yang mudah dipahami.

3. Melakukan Tindakan (Action Taking): Implementasi rencana tindakan,


termasuk pengembangan aplikasi BI sesuai dengan metodologi action
research. Proses ini mencakup pengumpulan dan analisis data secara aktif
untuk mendukung pengambilan keputusan terkait kemacetan.

4. Evaluasi (Evaluating): Mengevaluasi efektivitas solusi yang


diimplementasikan. Mengukur sejauh mana BI dapat membantu pengambilan
keputusan dan mengurangi kemacetan. Hasil evaluasi ini dapat memberikan
wawasan untuk perbaikan dan penyesuaian selanjutnya.

B. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan Informasi:

- Masalah: Ketidakseimbangan antara jumlah kendaraan dan kapasitas prasarana


transportasi.

- Kebutuhan Informasi:

1. Data Jumlah Kendaraan Untuk memahami tingkat kemacetan dan tren


pertumbuhan jumlah kendaraan.

2. Data Ruas Jalan: Untuk menentukan titik-titik kemacetan dan mengidentifikasi


area yang memerlukan perbaikan.

3. Rutinitas Pergerakan Penduduk: Untuk memahami pola pergerakan penduduk dan


mengidentifikasi solusi yang dapat diarahkan pada kebutuhan spesifik
masyarakat.

4. Data Traffic Real-time: Untuk memonitor lalu lintas secara langsung dan
merespons secara cepat terhadap perubahan kondisi.

3. Menurut Anda, apa metode pengembangan Sistem Informasi yang sesuai untuk
pengembangan aplikasi Business Intelligence diatas? Jelaskan alasan Anda! (LO3, 15%)

Management Information Systems for Leader


Jawaban:

Metode pengembangan Sistem Informasi yang sesuai untuk pengembangan aplikasi


Business Intelligence tersebut adalah metode action research. Metode ini terbagi atas
empat tahap, yaitu Diagnosa (Diagnosing), rencana tindakan (action planning),
melakukan tindakan (action taking), dan evaluasi (evaluating).

Alasan pemilihan metode action research adalah sebagai berikut:

a. Partisipasi Stakeholder: Metode action research memerlukan partisipasi aktif dari


berbagai pihak yang terlibat, termasuk pemerintah Kota Tomohon, masyarakat, dan
pihak terkait lainnya. Dengan melibatkan mereka, dapat memastikan bahwa
kebutuhan dan masalah yang sebenarnya dihadapi oleh pemangku kepentingan
dipahami dan diatasi.

b. Fleksibel: Action research memungkinkan iterasi yang berkelanjutan. Proses


pengembangan dapat diulang dan disesuaikan berdasarkan hasil evaluasi dan umpan
balik dari pengguna serta pemangku kepentingan lainnya. Hal ini penting untuk
memastikan bahwa aplikasi Business Intelligence yang dikembangkan benar-benar
efektif dalam mengatasi kemacetan di Kota Tomohon.

c. Fokus pada Pemecahan Masalah Nyata: Metode ini difokuskan pada pemecahan
masalah konkret, seperti mengurangi kemacetan lalu lintas. Dengan menggabungkan
big data, data mining, dan Business Intelligence, aplikasi ini dapat memberikan solusi
yang lebih akurat dan relevan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.

d. Pengembangan Berkelanjutan: Action research memungkinkan proses pengembangan


yang berkelanjutan dan adaptif. Ketika situasi dan kebutuhan berubah, aplikasi dapat
terus dikembangkan dan disesuaikan untuk tetap relevan dan efektif.

Dengan demikian, metode action research dapat menjadi pendekatan yang tepat untuk
pengembangan aplikasi Business Intelligence dalam rangka mengatasi kemacetan di Kota
Tomohon.

4. Buatlah analisis manfaat tangible and intangible dari pengembangan aplikasi Business
Intelligence tersebut! (LO3, 15%)

Jawaban:

Manfaat Tangible:

Management Information Systems for Leader


a. Pengurangan Kemacetan: Aplikasi Business Intelligence dapat memberikan informasi
yang lebih akurat tentang kondisi lalu lintas, pola pergerakan kendaraan, dan
kepadatan jalan. Hal ini memungkinkan pemerintah Kota Tomohon untuk mengambil
keputusan yang tepat untuk mengurangi kemacetan dengan merancang kebijakan
transportasi yang lebih efektif.

b. Optimalisasi Infrastruktur: Dengan data yang terkumpul, pemerintah dapat


merencanakan dan mengoptimalkan infrastruktur transportasi, termasuk perluasan
jalan, perbaikan rute angkutan umum, atau pengaturan lalu lintas yang lebih efisien.
Ini dapat meningkatkan kapasitas prasarana transportasi untuk mengakomodasi
pertumbuhan jumlah kendaraan.

c. Peningkatan Mobilitas Masyarakat: Dengan solusi yang dihasilkan dari aplikasi


Business Intelligence, masyarakat dapat mengalami perbaikan dalam mobilitas
sehari-hari. Penggunaan rute yang lebih efisien dan informasi lalu lintas yang akurat
dapat membantu individu dan perusahaan merencanakan perjalanan dengan lebih
baik.

d. Efisiensi Operasional: Pemerintah dapat mengoptimalkan operasional transportasi


umum dengan merespons dinamika permintaan dan pola pergerakan penduduk. Hal
ini dapat mengurangi kepadatan kendaraan, meminimalkan waktu tunggu, dan
meningkatkan kepuasan pengguna jasa transportasi publik.

Manfaat Intangible:

a. Peningkatan Keputusan Strategis: Aplikasi Business Intelligence memberikan


pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
kemacetan. Pemerintah dapat membuat keputusan strategis berdasarkan analisis data
yang akurat dan komprehensif.

b. Partisipasi Masyarakat: Dengan melibatkan masyarakat dalam proses action research,


aplikasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah kemacetan
dan solusi yang diusulkan. Ini dapat menciptakan iklim partisipatif dan dukungan dari
masyarakat.

c. Peningkatan Kualitas Hidup: Dengan mengurangi kemacetan, masyarakat dapat


mengalami peningkatan kualitas hidup melalui penghematan waktu perjalanan,
pengurangan stres akibat kemacetan, dan peningkatan efisiensi dalam kegiatan
sehari-hari.

Management Information Systems for Leader


d. Pengembangan Keahlian: Melalui penerapan metode action research, tim
pengembang aplikasi dan pihak terlibat dapat mengembangkan keahlian dalam
mengatasi masalah kompleks seperti kemacetan lalu lintas. Ini dapat menjadi modal
berharga untuk proyek serupa di masa depan.

Dengan menggabungkan manfaat tangible dan intangible, pengembangan aplikasi


Business Intelligence dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam
mengurangi kemacetan dan meningkatkan kualitas hidup di Kota Tomohon.

5. Buatlah analisis portofolio untuk mengevaluasi risiko dan manfaat dari pengembangan
Sistem Informasi pada pengembangan aplikasi Business Intelligence! (LO3, 20%)

Jawaban:

Berikut adalah beberapa elemen yang dapat dianalisis dalam portofolio untuk
mengevaluasi risiko dan manfaat:

1) Manfaat Pengembangan Aplikasi BI

● Keputusan yang Lebih Baik: Aplikasi BI dapat memberikan informasi yang lebih
akurat dan terstruktur, membantu pengambilan keputusan yang lebih baik.

● Efisiensi Operasional: Automatisasi proses dan pemrosesan data dalam BI dapat


meningkatkan efisiensi operasional.

● Peningkatan Kinerja: Akses mudah dan cepat ke data kunci dapat meningkatkan
kinerja organisasi secara keseluruhan.

2) Risiko Pengembangan Aplikasi BI

● Kesulitan Integrasi Data: Risiko terkait dengan kesulitan mengintegrasikan data


dari berbagai sumber menjadi satu tata kelola data yang konsisten.

● Kesulitan Pemahaman Pengguna: Pengguna mungkin mengalami kesulitan


memahami dan menggunakan antarmuka BI yang kompleks.

● Ketidaksesuaian dengan Kebutuhan Pengguna: Risiko bahwa aplikasi BI tidak


memenuhi sepenuhnya kebutuhan pengguna dan pemangku kepentingan.

3) Analisis ROI (Return on Investment)

Management Information Systems for Leader


● Manfaat Ekonomi: Menghitung potensi manfaat ekonomi dari pengembangan
aplikasi BI, seperti penghematan biaya operasional dan peningkatan produktivitas.

● Biaya Pengembangan: Memperkirakan biaya pengembangan, implementasi, dan


pemeliharaan aplikasi BI.

4) Kesiapan Organisasi:

● Kesiapan Teknologi: Mengevaluasi apakah infrastruktur teknologi dan sistem


yang ada cukup siap untuk mendukung implementasi aplikasi BI.

● Kesiapan SDM: Menilai apakah organisasi memiliki SDM yang cukup terlatih
dan siap mengadopsi dan menggunakan aplikasi BI.

5) Analisis Risiko Proyek:

● Perubahan Kebijakan: Risiko terkait dengan perubahan kebijakan organisasi yang


dapat mempengaruhi implementasi aplikasi BI.

● Ketergantungan Vendor: Ketergantungan pada vendor BI tertentu dapat menjadi


risiko jika terjadi masalah atau perubahan dalam dukungan produk.

6) Pentingnya Data Keamanan:

● Kerentanan Keamanan: Mengevaluasi risiko keamanan yang terkait dengan


penyimpanan dan akses data sensitif melalui aplikasi BI.

7) Pengukuran Kesuksesan:

● KPI (Key Performance Indicators): Menentukan KPI yang dapat digunakan untuk
mengukur kesuksesan implementasi aplikasi BI, seperti peningkatan efisiensi atau
keputusan yang lebih tepat waktu.

6. Solusi apa yang Anda berikan agar pemerintahan dapat mengelola perubahan organisasi
terkait adanya implementasi Sistem Informasi yang baru? (LO3, 15%)

Jawaban:

Solusi yang dapat Kami berikan agar pemerintahan dapat mengelola perubahan
organisasi terkait adanya implementasi Sistem Informasi yang baru adalah adaptasi.

Management Information Systems for Leader


Beberapa cara berikut dapat dilakukan :
1. Mempelajari siklus baru
Pertama, hal yang harus dilakukan ialah mempelajari sistem baru yang
diimplementasikan kepada organisasi. Dengan mempelajarinya, pemerintah sudah
memiliki bekal untuk langkah selanjutnya.

2. Mengambil tindakan berdasarkan Pengetahuan


Setelah memiliki pengetahuan yang memadai terkait sistem baru, langkah selanjutnya
Pemerintah dapat membuat keputusan sesuai dengan target berdasarkan pengetahuan
yang dimiliki.

***

Management Information Systems for Leader

Anda mungkin juga menyukai