NIM : 1807531030
NO ABSEN : 12
6) Jelaskan risiko proyek dari implementasi system informasi dan cara mengelola
risiko tersebut!
Jawaban :
Kegunaan sistem informasi dalam mendukung proses bisnis organisasi semakin nyata dan
meluas. Sistem informasi membuat proses bisnis suatu organisasi menjadi lebih efisien dan
efektif dalam mencapai tujuan. Oleh karena banyaknya yang menggunakan system informasi
tersebut maka tidak diherankan jika banyak munculnya berbagai kasus yang terkait dengan
gagalnya sistem informasi, sehingga memberikan akibat yang sangat mempengaruhi kinerja
organisasi. Terdapat beberapa resiko yang mungkin ditimbulkan sebagai akibat dari gagalnya
pengembangan suatu sistem informasi, antara lain:
Dimana manajemen risiko pada proyek meliputi langkah memahami dan mengidentifikasikan
masalah potensial yang mungkin terjadi, mengevaluasi, memonitoring dan menangani risiko.
Manajemen risiko yang proaktif artinya menjawab bagaimana orang seacra aktif berusaha
mengurangi risiko serta memperbaiki tingkat probabilitas keberhasilan pelaksanaan proyek.
Penangan risiko diartikan sebagai proses yang dilakukan untuk meminimalisasi tingkat risiko
yang dihadapi sampai pada batas yang dapat diterima. Secra kuantitatif, upaya meminimalisasi
risiko dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah yang diarahkan pada turunnya angka hasil
ukur yang diperoleh dari analisis risiko. Meskipun dalam penanganan risiko dapat dilakukan
dengan satu atau lebih cara yang diaplikasikan secara bersamaan atau simultan misalnya
mengurangi risiko sekaligus mengalihkan risiko, namun secara umum, teknik yang digunakan
untuk menangani risiko dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu 1) Menghindari risiko
yakni dengan tidak melakukan aktivitas yang beresiko dan memilih melakukan kegiatan yang
tidak memiliki risiko. 2) Mitigasi/ Reduksi/ Mengurangi risiko yakni dengan melakukan tindakan
untuk mengurangi peluang terjadinya peristiwa yang tidak diharap. Misalnya dengan memilih
orang-orang yang kompeten untuk dipekerjakan di proyek. 3) Menerima risiko yakni tetap
melakukan pekerjaan yang mengandung risiko dengan tidak melakukan perubahan apapun
namun menyiapkan rencana kontingensi jika risiko terjadi. 4) Tranfer Risiko yakni dengan
mengalihkan risiko ke pihak lain misalnya dengan membeli asuransi.