Perencanaan bisnis sangat penting dilakukan bagi seseorang yang baru memulai
usaha, tentunya setiap pengusaha menginginkan usahanya agar berkesinambungan.
Berikut ini beberapa alasan mengapa harus membuat perencanaan bisnis yang baik:
Rencana bisnis sangat diperlukan ketika ingin menarik investor. Investor yang
cerdas tidak akan berinvestasi pada perusahaan yang tidak memiliki rencana bisnis
karena akan berujung pada penggunaan modal yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, kita harus membuat perencanaan bisnis
yang kreatif, jelas, dan menarik. Investor yang tertarik dengan rencana bisnis yang
dibuat akan dengan senang hati berinvestasi pada perusahaan yang kita miliki.
Terdapat beberapa manfaat atau fungsi business plan, berikut ini adalah manfaat
business plan yang perlu diketahui pentingnya business plan bagi wirausaha:
1. Untuk Mengawali Sebuah Bisnis atau Usaha
Bussiness plan berfungsi untuk merancang stategi dan rencana awal bisnis.
Sebuah bisnis akan sulit berkembang apabila dijalankan tanpa rencana ataupun
rancangan bisnis. Untuk itu sangatlah penting bagi seorang wira usaha untuk
menyusun sebuah rencana bisnis agar bisnis yang ditekuni lebih terarah dan
terorientasi dengan benar dan dapat mencapai kesuksesan.
Seorang pebisnis perlu menyusun sebuah business plan atau rencana dan
rancangan bisnis agar nantinya bisnis yang akan dijalankan akan lebih fokus dan
terarah dalam menentukan jenis bisnis, modal, strategi bisnis serta jenis pemasaran
yang akan digunakan.
Business plan juga dapat digunakan untuk memprediksi masa depan bisnis yang
kan dijalankan. Sebab, saat menyusun rencana bisnis, maka akan terlihat gambaran
jangka pendek, menengah dan panjang bagi bisnis yang akan dijalankan.
Business plan juga dapat menaikkan level bisnis yang sedang dijalankan.
Rencana dan rancangan bisnis yang disusun dengan baik akan membuat gairah
tersendiri bagi pebisnis untuk menjalankan usaha mereka.
a. Realistis
Rencana yang baik adalah rencana yang dapat diimplementasikan. Rencana yang
realistis dan sesuai dengan target akan bermanfaat bagi kesiapan bisnis yang akan
dikembangkan. Contohnya, jika seorang pengusaha ingin mempromosikan produknya
di desa-desa terpencil, seorang pengusaha harus meneliti kehidupan masyarakat
disana dan menemukan strategi bisnis yang sesuai. Seorang pengusaha tidak mungkin
menggunakan internet sebagai sarana promosinya bukan? Sebaliknya, seorang
pengusaha akan menggunakan media yang lebih umum digunakan masyarakat
pedesaan. Bahkan seorang pengusaha mungkin akan pergi dan mengadakan demo
produk di desa-desa terpencil.
b. Spesifik
Dalam membuat perencanaan, seorang pengusaha harus menetapkan tugas-tugas,
deadline, prediksi, anggaran, dan indikator. Hal-hal tersebut merupakan alat pengukur
kesuksesan rencana bisnisnya. Rencana yang dibuat harus dapat mendeskripsikan
dengan jelas setiap hal tersebut. Contohnya saat seorang pengusaha ingin menjual
produk kecantikan, ia harus mendefiniskan dengan jelas tanggung jawab setiap orang
dan tugas yang dilakukan (seperti manager, sales, marketing, research, dll), membuat
kalendarisasi untuk perusahaan (kapan produk selesai, launching produk distribusi
produk, dll), menentukan indikator kesuksesan rencana yang dijalankan (misalnya
melalui jumlah produk yang dibeli, jumlah subscriber website, dll), serta anggaran
total yang dibutuhkan untuk keseluruhan rencana.
c. Komunikatif
Rencana bisnis yang baik harus dapat dimengerti oleh seluruh anggota dalam
tim. Seorang pengusaha dapat membuat rencana yang kreatif, tapi belum tentu
rencana yang dibuat dapat dimengerti oleh tim. Jika pegawai atau tim tidak mengerti,
bagaimana mereka dapat menjalankan rencana yang telah dibuat?
Membuat rencana yang komunikatif sangat penting bagi pelaksanaan bisnis yang
ingin dikembangkan. Ingatlah bahwa rencana yang dibuat hanya dapat dimengerti
oleh tim saja. Buatlah poin-poin rahasia yang hanya dapat dimengerti oleh anggota
tim. Dengan demikian, seorang pengusaha dapat mengkomunikasikan rencananya
dengan tetap menjaga kerahasiaannya.
d. Fleksibel
Rencana bisnis yang baik harus bersifat fleksibel, dan dapat berubah sewaktu-
waktu sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Dengan demikian, usaha yang
ingin dijalankan dapat terus berkembang dan bisnis dapat diterima dengan baik oleh
masyarakat.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat sebuah business plan
Langkah pertama perlu dilakukan untuk membuat rencana bisnis yaitu harus
mengetahui luar dalam dalam dari industri yang akan dimasuki. Artinya harus
banyak banyak melakukan penelitian. Ada du bentuk penelitian yang dapat
dilakukan yaitu membaca segala sesuatu tentang industri tersebut dan berbicara
dengan orang yang telah lebih dulu terjun ke industri tersebut.
2. Menentukan Visi
3. Menentukan Audiens
Jika audiens dari business plan merupakan investor, atau berencana merekrut
investor bermodalkan business plan, maka perlu membuat business plan yang sesuai
dengan mereka. Bahasa yang digunakan dalam rencana bisnis harus sesuai dengan
audiens: investor yang kurang modern mungkin akan terpengaruh oleh jargon-jargon
industri, sedangkan profesional justru akan mengharapkan tersebut.
Pernyataan Misi, deskripsi 1-3 paragraf singkat berisi tujuan bisnis atau prinsip-
prinsip yang dianut bisnis yang akan dijalankan. Bagian ini harus menyatakan
unique selling point (USP) bisnis yang membedakan antara perusahaan yang
dimiliki dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.
Ringkasan Eksekutif, ringkasan 1-2 halaman bisnis yang akan dijalankan. Para
investor akan membaca halaman ini untuk memutuskan apakah mereka ingin
melihat sisa dari paket rencana bisnis.
Penawaran Produk atau Jasa, Bagian ini menjelaskan produk atau jasa yang
ditawarkan secara detail, serta harga yang akan diterapkan.
Target Pasar. Bagian ini berisi siapa target pasar primer dan sekunder
perusahaan, bersama dengan penelitian yang menunjukkan bagaimana target
pasar akan membeli apa yang ditawarkan.
Marketing Plan. Bagian ini mempresentasikan rencana pemasaran secara rinci
bagaimana perusahaan akan mencapai target pasar, meliputi iklan dan strategi
promosi lainnya.
Analisis Industri dan Kompetisi. Bagian ini berisi analisis yang lengkap dan
menyeluruh terhadap industri dan kompetisi yang mencakup semua stakeholder
dalam bisnis yang dijalankan.
Laporan Keuangan. Laporan keuangan dibuat menggunakan proyeksi yang
realistis yaitu didasarkan pada penelitian industri secara menyeluruh yang
dikombinasikan dengan strategi bagaimana perusahaan akan bersaing. Setiap
angka pada spreadsheet harus berarti sesuatu. Laporan laba rugi harus seimbang
dengan laporan arus kas perusahaan yang seimbang dengan neraca perusahaan.
Neraca perusahaan harus seimbang pada akhir setiap periode. Cantumkan
seberapa cepat perusahaan akan mencapai arus kas positif.
Resume of Company Principal. Pada bagian ini sertakan biografi dan latar
belakang profesional dari semua karyawan yang signifikan di dalam bisnis yang
dijalankan. Pada bagian ini harus ditekankan bagaimana karyawan siap untuk
mengambil tantangan menjalankan startup perusahaan.
Penawaran. Bagian iniberisi paket-paket investasi yang sedang ditawarkan, dan
tujuan apa menggunakan dana tersebut.
Dalam dunia bisnis dikenal beberapa strategi yang biasa diterapkan perusahaan sebagai
berikut:
a. Defender, strategi bisnis yang diarahkan untuk meraih dan mempertahankan pasar
padasegmen sempit dari seluruh pasar potensial yang ada.
b. Prospector, strategi bisnis yang diarahkan secara agresif untuk meraih pasar seluas-
luasnyamelalui inovasi produkproduk baru.
c. Analyzer, strategi bisnis yang dijalankan melalui imitasi, yaitu meniru apa yang
dilakukan prospektor. Strategi bisnis seperti ini bertujuan meraih keuntungan
dengan meminimalkan risiko.
d. Kepemimpinan dalam biaya (cost-leadership strategy), strategi bisnis yang
diarahkan untuk meraih pasar seluasluasnya melalui harga produk yang semurah-
murahnya.
e. Diferensiasi (differentiation strategy), strategi bisnis yang diarahkan untuk meraih
pasar seluas-luasnya melalui keunikan produk yang dihasilkan. Keunikan tersebut
bisa dicirikan olehkualitas yang tinggi, pelayanan yang prima, maupun rancangan
produk yang inovatif.
f. Fokus (focus strategy), strategi bisnis yang diarahkan dalam segmen pasar yang
sempit yangdijalankan melalui fokus dalam kepemimpinan biaya (cost focus) atau
fokus dalam diferensiasi(differentiation focus).
3. KERANGKA RENCANA BISNIS
Rencana usaha yang akan disusun memuat pokok-pokok pikiran perencanaan yang
mencakup antara lain:
1. Nama Perusahaan
Nama yang diciptakan untuk sebuah usaha harus dipikirkan baik-baik karena nama
perusahaan ini akan berdampak jangka panjang. Oleh sebab itu nama yang diberikan
jangan hanya berorientasi kepada faktor-faktor yang sedang hangat pada masa kini akan
tetapi lebih mementingkan prospek masa depannya.
2. Lokasi
Lokasi umumnya dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Lokasi Perusahaan
b. Lokasi Pertokoan;
c. Lokasi Pabrik/industri
3. Komoditi yang akan diusahakan
Mengenai komoditi yang akan diusahakan banyak tergantung kepada pemilik usaha.
Pemilik tertarik dengan suatu komoditi karena dia memperoleh informasi dari
lingkungannya atau dia mempunyai pengalaman dengan komoditi tersebut.
4. Konsumen yang dituju
Prospek konsumen ini didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Jika jenis
usaha yang dijalankan berbentuk industri tentu jangkauan konsumen yang akan dituju
lebih jauh dibandingkan dengan usaha bentuk pertokoan. Usaha bentuk pertokoan sangat
mengandalkan konsumen dari lingkungan toko tersebut.
5. Pasar yang akan dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaanya
sebagai pemimpin pasar (market leader), penantang pasar (market challenger), pengikut
pasar (market follower), ataupun perelung pasar (market nicher).
6. Partner yang akan diajak kerjasama
Partnership ialah suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih untuk
menjalankan suatu usaha dalam mencari keuntungan. Ada dua macam partnership, yaitu
general partnership dan limited partnership. Dalam peraturan dinyatakan bahwa ada
berbagai bentuk partner, misalnya ada anggota yang aktif menjalankan bisnis, tetapi dia
tidak mau identitasnya diketahui oleh umum, ini disebut secret partner. Ada pula partner
cukup dikenal oleh umum, tetapi dia tidak turut aktif menjalankan bisnis, ini disebut
silent partner.
7. Personil yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan
Kadang-kadang seorang wirausahawan hanya melihat penampilan seseorang dan
berkesimpulan bahwa dia jujur dan bisa dipercaya untuk menjalankan bisnisnya, tetapi
dibalik itu terselubung pribadi jahat yang bisa menghancurkan bisnis. Memillih personil
yang dipercaya memang agak sulit, sebab ini menyangkut masalah karakter, kejujuran,
dan kemampuan seseorang.
8. Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia
Pada umumnya modal yang tersedia untuk membuka usaha sangat minim. Modal
utama adalah semangat dan kejujuran. Akan tetapi banyak diantara wirausahawan
mampu mengumpulkan modal dari tabungan, menjual harta, atau pinjaman dari orang
tua dan keluarga lainnya. Jika modalnya sangat kecil dapat dilakukan kerjasama dengan
partner.
9. Peralatan perusahaan yang perlu disediakan
Peralatan yang perlu disediakan, adalah sesuai dengan kepentingan usaha. Peralatan
usaha pertokoan, akan berbeda dengan usaha kerajinan dan industry. Untuk pertama kali
membuka usaha, pikirkan perlatan yang sangat diperlukan. Diluar itu, jangan dibeli,
sebab akan mengganggu uang kas. Ada dua hal yang dipertimbangkan dalam
menyediakan peralatan, yaitu ekonomis dan prestise.
10. Penyebaran promosi
Sebagai suatu usaha baru, tentu belum dikenal oleh masyarakat. Oleh sebab itu harus
direncanakan apakah usaha ini perlu diperkenalkan /dipromosikan atau tidak. Jika akan
dipromosikan harus direncanakan bentuk promosi, tempat/media mempromosikan,
keunggulan apa yang akan ditunjukkan, lokasi strategis dan sebaginya.
a. Advertising (iklan)
b. Personal selling (tenaga penjual)
c. Sales promotion (hadiah, obral dan sebagainya)
d. Public Relation (memberikan informasi)
e. Bentuk Formal Business Plan
Sebenarnya tidak ada aturan baku dalam bentuk business plan, akan tetapi pada umumnya
business plan memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Halaman depan
Di halaman ini dicamtumkan nama dan alamt perusahaan, nama orang yang
bertanggung jawab yang bisa dihubungi sewaktu-waktu melalui telepon.
2. Daftar isi
Harus dibuat daftar isi secara rinci dengan nomor-nomor halamannya.
3. Rangkuman eksekutif
Rangkuman eksekutif ini sangat penting karena pembaca ingin melihat secara cepat apa
isi dari keseluruhan business plan tersebut.
4. Penjelasan tentang perusahaan
Disini diungkapkan strategi perusahaan dan tim manajemen yang mengelola
perusahaan.
5. Pemasaran
Disini diungkapkan pasar yang akan dituju berapa besar potensi pasar dan berbagai
strategi serta ramalan tentang target konsumen dimasa yang akan datang.
6. Barang dan jasa yang dihasilkan
Disini diungkapkan mengenai kualitas, kuantitas, kegunaan dan keistimewaan barang
dan jasa yang ditawarkan.
7. Usaha meningkatkan penjualan
Disini dijelaskan tentang berbagai teknik promosi yang akan digunakan, tenaga penjual
yang digunakan, atau perwakilan-perwakilan penjual yang perlu diangkat diberbagai
daerah.
8. Permodalan
Disini diungkapkan rencana permodalan dan proyeksi permodalan, aliran kas dan
pendapatan.
9. Apendix
Disini dilampirkan berbagai keterangan yang diperlukan untuk melengkapi business
plan.
Business plan yang kurang baik akan menyebabkan kegagalan dikemudian hari karena
beberapa faktor:
Tujuan yang ditetapkan oleh pengusaha kurang masuk akal, pengusaha kurang
memiliki tanggung jawab.
Pengusaha tidak memiliki pengalaman dalam perencanaan bisnis.
Pengusaha tidak dapat menangkap, ancaman dan kelemahan bisnisnya sendiri.
Konsumen tidak mengharapkan adanya barang dan. jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan tersebut.
https://id.scribd.com/document/367368668/Kerangka-Rencana-Bisnis