Anda di halaman 1dari 8

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMACETAN

DI DKI JAKARTA

Rohana Sitanggang Euis Saribanon


ITL Trisakti ITL Trisakti
Rohana_dms@yahoo.com Nengnonon04@gmail.com

ABSTRACT

Finding a solution in overcoming the bottleneck problems, we need to focus on the factors that
affect the bottleneck . DKI Jakarta as the capital city has a very busy activity intensity, because
it is the center of activity not only from indigenous people but also from residents around the
region such as from Bekasi, Tanggerang, Depok and Bogor. Hence, it needs to subscribe an
integrated transportation system with all related area. The purpose of this research is to find the
causal factor of congestion that happened in DKI Jakarta in order to determine the most
relevant transportation system policy applied in DKI Jakarta. By purposive sampling and
quoted sampling method, there were 30 respondents from road users and communities around
Jalan Cawang - Grogol and Kota Tua - Harmony. In processing questionnaire data, SPSS
program version 19 was used with Descriptives analysis method. The result of this research is
there are 3 order of the top ranking factors which cause traffic jam in DKI Jakarta that is 1).
The use of Personal Vehicle in Jakarta is very high, 2). The use of two-wheel motorcycles in
Jakarta is very high and 3). Vehicle volume is not proportional to road capacity.

Keywords: polic;, transportation; factor; congestion

PENDAHULUAN dikemukakan oleh (Sukarto, 2006) yaitu


Tingginya aktivitas perekonomian adanya pergerakan berupa perjalanan (trip)
mencerminkan pertumbuhan ekonomi suatu dari asal (origin) sampai ke tujuan
kota Kondisi ini berpengaruh terhadap (destination). Asal (origin) dapat berupa
pertumbuhan maupun perkembangan rumah, sehingga perjalanan yang dilakukan
aktivitas lain di kawasan-kawasan perkotaan disebut home based trip. Jumlah penduduk
seperti munculnya kawasan permukiman yang terus meningkat berakibat pula terhadap
baru, kawasan industri, serta kawasan meningkatnya jumlah pergerakan atau
perdagangan dan jasa (komersial). Aktivitas mobilititas masyarakat. Jika terjadi
perkotaan tersebut perlu didukung dengan kesendatan dalam lalulintas yang ditandai
adanya Transportasi. Dalam kaitannya dengan tidak bergeraknya kendaraan maka itu
dengan bidang ekonomi, kebutuhan akan dikatakan terjadi kemacetan. Kemacetan di
transportasi merupakan kebutuhan turunan Jakarta sudah menjadi momok, bukan hanya
(derived demand) akibat dari adanya aktivitas bagi masyarakat Jakarta saja namun juga bagi
ekonomi, sosial dan sebagainya. Hal ini seluruh masyarakat Indonesia. Dibandingkan
didukung dengan konsep transportasi yang dengan kota-kota besar di negara maju,

289
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol. 4 No. 3 Mei 2018

menjadi suatu ironi bahwa sistem pelayanan dampak yang dapat ditimbulkan seperti
angkutan umum di negara kita sangat waktu perjalanan meningkat dan biaya
tertinggal dan cukup memprihatinkan. Di operasi kendaraan meningkat. Melihat faktor
negara maju masyarakatnya cenderung penyebab bisa lebih efektif dalam mencari
menggunakan angkutan umum (public solusi kemacetan, karena akan lebih fokus
transport) dibandingkan dengan dan tepat penangganan. Tujuan dari
menggunakan kendaraan pribadi. Akan tetapi penelitian ini adalah untuk mencari faktor
di kota Jakarta , pada umumnya masyarakat penyebab kemacetan yang terjadi di DKI
lebih memilih untuk menggunakan kendaraan Jakarta agar dapat ditentukan kebijakan
pribadi dibandingkan kendaraan umum sistem transportasi apa yang paling relevan
dengan berbagai komentar dan alasan seperti diterapkan di DKI Jakarta.
tidak nyaman, waktu tempuh perjalanan lebih
lama, kapasitas angkutan umum tidak KAJIAN PUSTAKA
dioperasikan sebagaimana mestinya sehingga (Mustopadidjaja, 2002), menyatakan
keamanan tidak bisa diperoleh dan masih bahwa Kebijakan publik adalah suatu
banyak lagi alasan lain. Jakarta juga sedang keputusan yang dimaksudkan untuk tujuan
banyak membangun infrastruktur untuk mengatasi permasalahan yang muncul dalam
fasilitas jalan, yang sedianya untuk suatu kegiatan tertentu yang dilakukan oleh
memperlanjar perjalanan arus lalulintas, instansi pemerintah dalam rangka
namun karena pembangunan dilaksanakan penyelenggaraan pemerintahan. Pada sudut
dengan kondisi kemacetan saat ini sehingga pandang lain, (Sari, 2011) mengemukakan
menjadikan kemacetan semakin parah. dalam studi kebijakan publik mempelajari
Jumlah pengguna angkutan pribadi yang keputusan-keputusan pemerintah dalam
cenderung terus mengalami peningkat dari mengatasi suatu masalah yang menjadi
tahun ke tahun yang tidak didukung oleh perhatian public. Seperti yang dikatakan
pembangunan infrastruktur yang memadai Mustikarani (2016) Kemacetan lalu lintas di
dapat mengakibatkan timbulnya sebabkan oleh ketidak seimbangan antara
permasalahan baru yaitu kemacetan lalu jumlah penduduk dengan jumlah kendaraan
lintas. Bila kemacetan lalu lintas ini tidak yang semakin bertambah dari tahun ketahun
mendapat perhatian lebih serius berbagai dengan jumlah ruas jalan yang ada atau
dampak yang dapat ditimbulkan seperti tersedia di suatu tempat tersebut. Kemacetan
waktu perjalanan meningkat dan biaya memiliki dampak sosial, biasanya dampak
operasi kendaraan meningkat. Penanganan dari kemacetan ini menimbulkan stress, kesal,
kemacetan selama ini kurang dikomuniasikan lelah yang dialami pengemudi/pengendara
dengan baik antar pihak terkait, baik itu bahkan secara luasnya berpengaruh terhadap
antara Pemerintah Daerah, Dinas psikologi penduduk yang ada di sekitar
Perhubungan DKI. Porli, Kementerian wilayah tersebut. Dari segi ekonomi dampak
Pekerjaan Umum, Kementerian Perindustrian kemacetan lalu lintas ini berdampak terhadap
maupun Pihak Swasta yang terlibat dalam hilangnya waktu pengemudi/pengendara dan
kegiatan transportasi dan usaha lain yang bertambahnya biaya yang harus di keluarkan
terkait dengan sarana prasarana transportasi, oleh pengendara/pengemudi, contoh nyatanya
untuk itu pemerintah melalui Badan seperti pengendara/pengemudi harus
Pengelola Transportasi Jabodetabek mengeluarkan biaya ekstra dalam
menjembatani komunikasi antar pihak terkait mengeluarkan uang untuk membeli bahan
itu. Bila kemacetan lalu lintas ini tidak bakar minyak lebih banyak, karena cenderung
mendapat perhatian lebih serius berbagai ketika kemacetan lalu lintas terjadi cenderung

290
Faktor-Faktor Penyebab Kemacetan di DKI Jakarta

lebih banyak menghabiskan bahan bakar yang untuk area parkir dan upay untuk merubah
lebih banyak. Yang lainnya contoh dari segi sikap, kebiasaan dan perilaku (habits and
ekonomi ini yakni pengendara/pengemudi behaviors) yang selama ini dilakukan secara
yang bekerja kehilangan pendapatan mereka keliru. Penelitian (Tahir, 2005) menunjukkan
karena terlambat masuk kantor, hal tersebut bahwa penyebab kemacetan lalu lintas di kota
disebabkan karena biasanya absensi pekerja Surabaya adalah penggunaan jumlah
berpengaruh terhadap pendapatan pekerja kendaraan pribadi yang sangat besar yaitu
tersebut. (Z.Tamin, 1992) menyatakan bahwa sekitar 82,83% yang terdiri dari 60,48%
pada dasarnya masalah kemacetan timbul mobil pribadi : pengoperasian kereta api
akibat tingkat pertumbuhan kebutuhan commuter line, jalur bus khusus (busway),
transportasi jauh lebih tinggi dibandingkan monorel atau perbaikan kinerja angkutan
kemampuan penyediaan prasarana umum.
transportasi, disamping itu, kenyataan
menunjukkan pula adanya sejumlah prasarana METODE PENELITIAN
yang tidak berfungsi semestinya. Penelitian Dengan teknik purposive sampling dan
yang dilakukan oleh (Mustikarani, 2016) quoted sampling didapatkan 30 responden
Faktor yang menyebabkan kemacetan lalu yang berasal dari pengguna jalan dan
lintas di Jalan H. Rais A Rahman yakni faktor masyarakat sekitar Jalan Cawang – Grogol
jalan yang terdiri dari lebaran jalan, volume dan Kota Tua - Harmony. Metode Rangking
kendaraan, jarak lampu lalu lintas yang di digunakan untuk menentukan Rangking para
pasang cukup banyak dan berdekatan serta responden dan memberikan perioritas
adanya persimpangan jalan dan gang. Dan terhadap variable studi, setelah pengumpulan
satu lagi faktor manusia yang dilihat secara data dari responden, kemudian di analisis
terinci dari adanya kegiatan pasar tradisional dengan nilai Mean, yang merupakan teknik
dan pasar modern yang ada di sepanjang jalan penjelasan kelompok yang di dasarkan dari
H. Rais A Rahman dan adanya kegiatan nilai rata-rata tersebut untuk mendapatkan
parkir sembarangan yang dilakukan oleh nilai Mean pengolahan data kuisioner
peguna jalan ataupun penduduk sekitar Jalan menggunakan program SPSS versi 19 dengan
H. Rais A Rahman..Upaya yang dilakukan metode analisis deskriptif.
untuk dan mencegah dan mengurangi
kemacetan lalu lintas di Jalan H. Rais A HASIL DAN PEMBAHASAN
Rahman seperti memperluas lebar jalan, Sebelum melakukan analisis deskriptif,
membatasi jumlah dan volume kendaraan, dilakukan dulu Uji Validitas hasilnya
penerapan peraturan yang lebih ketat, yang menunjukkan semua butir pertanyaan
melanggar harus ditindak tegas itu upaya dinyatakan valid, karena semua r hitung lebih
pencegahan dan pengurangian dari faktor ruas besar dari r table. Uji Relibilitas menunjukkan
jalan, sedangkan upaya pencegahan dari dengan Cronbach's Alfa sebesar 0,744 yang
faktor manusia seperti: Pelarang penggunaan artinya masuk dalam interval 0,61–0,80 yang
jalan untuk kegiatan pasar, masuk dalam kategori Reliabilitas.
Penertibkan/pelarang penggunaan jalan raya

291
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol. 4 No. 3 Mei 2018

Hasil Analisis Rangking dari Analisis Deskriftif adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Rangking Descriptive Statistics

Rangking Std.
N Mean Deviation Variance
1. item1 . Penggunaan kendaraan pribadi 30 4.57 1.040 1.082
2. item2 Pengguna sepeda motor roda dua 30 4.43 .898 .806
3. item14 Volume kendaraan tidak sebanding 30 4.30 1.022 1.045
4. item25 Pembangunan light rail transit (LRT) 30 4.20 .997 .993
5. item24 Pembangunan mass rapaid transit 30 4.20 .805 .648
(MRT)
6. item22 Pembangunan fly over 30 4.17 .913 .833
7. item6 Pertumbuhan kendaraan bermotor sangat 30 4.10 1.029 1.059
tinggi
8. item23 Pembangunan under pass 30 4.10 .803 .645
9. item15 Pengemudi tidak di siplin dan tidak taat 30 4.07 1.112 1.237
aturan lalu lintas
10. item3 Jumlah pengguna kendaraan pribadi lebih 30 4.07 .868 .754
banyak
11. item26 Penggalian saluran gorong-gorong 30 4.07 .944 .892
12. item27 Penggalian kabel listrik 30 4.00 1.083 1.172
13. item21 Pedang kaki lima memakan bahu jalan 30 4.00 1.145 1.310
14. item18 Perilaku pengendara motor berlawan 30 4.00 1.339 1.793
arah
15. item16 Perilaku pengemudi menaikkan atau 30 3.87 1.358 1.844
menurunkan penumpang tidak pada tempatnya
16. item17 Perilaku penumpang yang minta 30 3.83 1.147 1.316
berhenti
17. item11 Banyak persimpangan sebidang yang 30 3.80 .997 .993
menggunakan lampu lalu lintas
18. item4 Menggunakan kendaraan pribadi lebih 30 3.77 1.006 1.013
nyaman
19. item13 Setting durasi lampu merah yang tidak 30 3.77 1.104 1.220
sesuai (terlalu lama)
20. item19 Masyarakat pengguna jalan tidak taat 30 3.73 1.388 1.926
berlalu lintas
21. item10 Design putar balik yang tidak tepat 30 3.70 1.208 1.459
22. item9 Lebar jalan yang tidak maksimal 30 3.67 .844 .713
23. item28 Pembangunan gedung/mall 30 3.63 1.098 1.206
24. item12 Banyaknya persimpangan sebidang 30 3.63 .928 .861
jalan dengan rel kereta api
25. item20 Melaju dengan kecepatan tidak sesuai 30 3.53 1.224 1.499
dengan yang diijinkan
26. item8 Ruas jalan yang sempit 30 3.37 .964 .930
27. item7 Tidak tersedianya sarana transportasi 30 3.17 .913 .833
umum yang layak bagi masyarakat
28. item5 Keamanan dan kenyamanan angkutan 30 2.73 1.015 1.030
umum telah memenuhi standart
Valid N (listwise) 30

292
Faktor-Faktor Penyebab Kemacetan di DKI Jakarta

dari tiga orang bahkan hanya dikendarai


1. Faktor Penggunaan Kendaraan Pribadi, oleh pengemudi saja. Dapat kita
Berdasarkan hasil pengamatan di bayangkan bagaimana pemborosan ruas
lapangan bahwa faktor utama penyebab jalan yang sia-sia dengan penggunaan
kemacetan lalu lintas adalah tingginya mobil pribadi dengan ukuran besar dan
jumlah kendaraan pribadi baik kendaraan hanya diisi oleh satu orang saja. Di
roda empat maupun kendaraan roda dua, samping penggunaan mobil pribadi,
sementara infrastrukturnya tidak penggunaan kendaraan roda dua/ motor
sebanding. Hal ini sejalan dengan juga sangat mendominasi di jalan raya.
pernyataan Kepala Bidang Hubungan Berdasarkan pengamatan di lapangan
Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris bahwa disetiap lampu lalu lintas/traffic
Besar Polisi Martinus Sitompul dalam light, jumlah kendaraan roda dua bisa
berita Antara Jumat, 9 Januari 2015 18:21 mencapai ratusan. Peningkatan jumlah
WIB yang menyatakan bahwa “jumlah pengguna sepeda motor pada umumnya
motor dan mobil di Jakarta meningkat dikarenakan banyaknya keuntungan yang
sebesar 12 persen setiap tahunnya. dirasakan diantaranya harga yang relatif
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh terjangkau, praktis, mudah, efektif dan
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, efisien, waktu tempuh jadi lebih cepat,
jumlah kendaraan bermotor di Jakarta dan tidak perlu menunggu angkutan yang
sekitarnya bertambah sebanyak 5.500 selalu ngetem, dan dpat menunjag segala
hingga 6.000 unit kendaraan per hari. Ia aktifitas manusia. Tetapi hal ini menjadi
mengatakan, jumlah tersebut didominasi masalah karena kurang disiplinnya
oleh pertambahan sepeda motor yang pengguna sepeda motor dan juga tidak
mencapai 4.000 hingga 4.500 per hari. adanya jalur khusus untuk kendaraan roda
Sedangkan kendaraan roda empat dua sehingga motor seringkali menempati
mengalami pertumbuhan sebanyak 1.600 jalur untuk mobil sehingga seringkali
unit per hari. Jumlah tersebut, kata enimbulkan kemacetan. Berdasarkan hasil
Martinus, berdasarkan Surat Tanda wawancara dengan pengguna mobil
Nomor Kendaraan (STNK) yang pribadi bahwa mereka enggan
dikeluarkan Samsat Polda Metro Jaya menggunakan kendaraan umum itu
setiap harinya. Melihat pertumbuhan disebabkan karena fasilitas kendaraan
kendaraan bermotor yang tidak sebanding umum dianggap masih sangat kurang
dengan pertumbuhan jalan di Jakarta yang nyaman. Menggunakan kendaraan umum
hanya 0,01 persen per tahun maka hal ini dirasakan membuang waktu dengan sia-
patut menjadi penyebab utama kemacetan sia dan seringkali menimbulkan
di Jakarta. Kita dapat melihat kemacetan kekesalan, karena kendaraan umum sering
di jalan tol luar kota dan tol dalam kota ngetem terlalu lama dan tanpa aturan
didominasi oleh kendaraan pribadi, begitu sehingga penumpang yang terburu-buru
juga disetiap lampu lalulintas (traffic terlambat sampai ditujuan. Di samping itu,
light) jumlah kendaraan roda dua sangat keamanan dan kenyamanan di dalam
mendominasi. Penggunaan mobil pribadi kendaraan umum juga sering membuat
yang mendominasi sangat tidak efisien penumpang merasa khawatir dimana
dengan ukuran body size panjang dan akhir-akhir ini kita sering mendengar
lebar yang sangat tidak sepadan dengan berita kriminalitas yang terjadi di
ketersediaan ruang jalan, juga dengan angkutan umum. Bagi pengguna
jumlah penumpang yang seringkali kurang kendaraan roda dua, mereka enggan

293
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol. 4 No. 3 Mei 2018

menggunakan angkutan umum dan lebih yang diijinkan, menaikkan atau


memilih menggunakan sepeda motor menurunkan penumpang pada tempatnya,
karena alasan lebih praktis, hemat dan melanggar marka jalan, ngetem di
lebih cepat sampai di tujuan, dengan sembarang tempat, penggunaan lampu
mengabaikan faktor keamanan dan belok kanan atau belok kiri, melawan
keselamatannya. arus dan lain sebagainya yang seringkali
mengabaikan keselamatan diri sendiri dan
2. Faktor Kapasitas Jalan penumpang. Disamping itu penumpang
Kapasitas jalan yang tidak sebanding juga mempunyai andil dalam menciptakan
dengan jumlah kendaraan sering kali ketertiban lalu lintas terutama pada
menjadi penyebab kemacetan lalu lintas angkutan / kendaraan umum (public
terjadi karena kapasitas jalan tidak bisa transport). Perilaku penumpang yang tidak
menampung semua kendaraan yang ada taat aturan akan memperburuk kondisi
sehingga kemacetan pun tak bisa lalu lintas. Penumpang yang baik akan
dihindari. Berikut adalah beberapa factor memahami akibat dari tindakannya,
kapasitas jalan yang menyebabkan misalkan menghentikan kendaraan
kemacetan : Kurangnya ruas jalan yang disembarang tempat sehingga kendaraan
tersedia dimana kecepatan menambah ruas berhenti mendadak dan berada di tengah
sangat lambat yaitu 0,01% per jalan atau di tengah persimpangan
tahun,Lebar jalan yang tidak maksimal, sehingga akan mengganggu kendaraan
Design U-Turn (Putar Balik) yang tidak lainnya. Atau memerintahkan sopir untuk
tepat, Banyaknya persimpangan sebidang berhenti di tempat yang tidak semestinya
yang menggunakan lampu lalu lintas agar dia tidak perlu berjalan kaki. Semua
sebagai sarana pengatur lalu lintas yang tindakan tersebut akan memicu terjadinya
membuat banyak kendaraan terhenti kemacetan dan bahkan mungkin
dalam perjalanan, Banyaknya kecelakaan. Salah satu faktor yang
persimpangan sebidang jalan dengan rel menjadi penyebab dari kemacetan
kereta api yang tidak lancer, Antrian di transporasi lalu lintas adalah adanya
pintu tol karena kurangnya jumlah loket, pedagang kaki lima yang berjualan
lambatnya proses, kurangnya petugas dan dipinggir jalan raya. Biasanya mereka
faktor lainnya adalah Banyaknya faktor mengambil trotoar sebagai tempat untuk
yang membuat antrian di lampu merah berjualan. Selain sudah menyebabkan
menjadi lebih lama. Seperti setting durasi kemacetan lalu lintas, pedagang kaki lima
lampu merah yang tidak sesuai, ini juga telah mengambil hak pejalan kaki.
banyaknya orang berjualan dan pengemis Sehingga pejalan kaki tidak lagi bisa
di lampu merah. melewati trotoar, melainkan berjalan
melewati jalan raya. Hal itu tentu
3. Faktor Manusia membahayakan keselamatan para pejalan
Faktor manusia sebagai pengguna kaki . Mengapa dengan adanya pedagang
jalan (road user) baik sebagai : kaki lima bisa menyebabkan terjadinya
pengemudi, penumpang, dan pejalan kaki kemacetan lalu lintas. Hal itu bisa terjadi
yang tidak disiplin dan tidak taat aturan karena banyak dari pengguna jalan raya
lalu lintas menjadi salah satu faktor yang berhenti dipinggir jalan untuk
penyebab kemacetan. Perilaku pengemudi membeli barang kepada pedagang kaki
yang tidak patuh terhadap rambu-rambu lima. Selain itu pengguna jalan yang
lalulintas yang ada seperti batas kecepatan membeli barang di pedagang kaki lima

294
Faktor-Faktor Penyebab Kemacetan di DKI Jakarta

biasanya memakirkan kendaraannya di merupakan tanggungjawab bersama maka


pinggir jalan raya sehingga itu bisa keterlibatan pemerintah, swasta serta
menyebabkan kemacetan lalu lintas. masyarakat mutlak diperlukan untuk
menanggulangi berbagai persoalan kemacetan.
4. Faktor Pengembangan Infrastruktur
Adanya pembangunan infrastruktur DAFTAR PUSTAKA
seperti MRT, LRT, Flyover, Underpass Mustikarani, W. (2016). Lalu Lintas Di
dan Trotoar, juga menjadi penyebab Sepanjang Jalan H Rais a Rahman (
kemacetan di Jakarta. Kemacetan terjadi Sui Jawi) Kota Pontianak. Edukasi,
bukan hanya pada lokasi tempat proyek 14(1), 143–155.
underpass atau infrastruktur tersebut Mustopadidjaja. (2002). Manajemen Proses
dikerjakan, tetapi juga berdampak ke Kebijakan Publik Formulasi,
jalan lainnya di luar pembangunan proyek Implementasi, dan Evaluasi Kinerja.
infrastruktur tersebut. Proyek galian kabel Jakarta: LAN.
listrik milik PLN dan galian air di Sari, F. A. P. (2011). Analisis Kebijakan
sepanjang jalan raya yang belum rampung Penanganan Kemacetan Lalulintas
juga merupakan salah satu penyebab Di Jalan Teuku Umar Kawasan
kemacetan di Jakarta. Proyek galian yang Jatingaleh Semarang Dengan Metode
pengerjaannya dengan cara manual Analisis Hirarki Proses (AHP).
menggunakan alat kerja seadanya dan Unkiversitas Diponegoro.
dilakukan dari pagi hingga sore dan Sukarto, H. (2006). Pemilihan Model
terkadang lobang-lobang galian dibiarkan Transportasi di DKI Jakarta dengan
begitu sangat berpotensi untuk ANalisis Kebijakan “Proses Hirarki
menyebabkan kemacetan. Analitik.” Jurnal Teknik Sipil, 3(1),
25–36.
SIMPULAN Tahir, A. (2005). Angkutan Massal Sebagai
Hasil dari penelitian ini terlihat urutan Alternatif Mengatasi Persoalan
atau rangking tiga terbesar dari faktor yang Kemacetan Lalu Lintas Kota
paling mempengaruhi kemacetan menurut Surabaya. Jurnal SMARTek, 3(3),
persepsi pengguna jalan yaitu 1).Penggunaan 169–182. Retrieved from
Kendaraan Pribadi di Jakarta sangat tinggi, 2). http://jurnal.untad.ac.id/
Penggunaan Sepeda Motor roda dua di Jakarta jurnal/index.php/ SMARTEK
sangat tinggi dan 3). Volume kendaraan tidak /article/view/365
sebanding dengan kapasitas jalan. Beberapa Z.Tamin, O. (1992). Ofyar_pemecahan
alternative pemecahan dimungkinkan dari sisi kemacetan di kota besar.pdf.
kebutuhan transportasi, prasarana transportasi Perencanaan Wilayah Dan Kota,
maupun rekayasa dan manajemen lalulintas. 3(4), 10–17.
Namun demikian, mengingat transportasi

295
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol. 4 No. 3 Mei 2018

Halaman ini sengaja di kosongkan

296

Anda mungkin juga menyukai