Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS DAMPAK NEGATIF KEMACETAN LALU LINTAS

DI KOTA YOGYAKARTA

MAKALAH

Dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu :

DISUSUN OLEH:

RACHMAT DHIO KARTIKA (2301249)

PROGRAM STUDI TRANSPORTASI DARAT SARJANA TERAPAN


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD BEKASI
2024
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Analisis Dampak Negatif Kemacetan Lalu Lintas di Kota Yogyakarta”.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan
dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang baik langsung maupun tidak
langsung telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat membantu dalam memahami kemacetan lalu
lintas di Yogyakarta dan memberikan ide-ide konstruktif untuk memperbaiki
sistem lalu lintas di kota ini. Akhir kata, penulis mohon maaf apabila masih
terdapat kekurangan pada makalah ini, dan penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga
makalah ini bermanfaat dan menjadi bahan literasi untuk mengetahui dampak
negatif kemacetan lalu lintas di Kota Yogyakarta.

Bekasi, 2 Januari 2024

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pertumbuhan penduduk dan pesatnya perkembangan perekonomian di
Kota Yogyakarta telah meningkatkan jumlah kendaraan bermotor secara
signifikan. Fenomena ini tidak hanya menciptakan kehidupan perkotaan yang
dinamis, namun juga membawa dampak penting, terutama berupa kemacetan
lalu lintas. Kemacetan lalu lintas tidak hanya menjadi kendala kelancaran
pergerakan kendaraan, namun juga mempunyai dampak ekonomi, sosial dan
lingkungan yang tidak dapat diabaikan.
Dalam konteks tersebut, makalah ini mencoba untuk menyelidiki dan
menganalisis kerusakan yang diakibatkan oleh kemacetan lalu lintas di Kota
Yogyakarta. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada efisiensi transportasi,
namun juga berdampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat sehari-
hari, termasuk aspek ekonomi dan lingkungan.
Meningkatnya kemacetan di beberapa titik strategis di Yogyakarta
memerlukan perhatian serius untuk memahami dampaknya terhadap
transportasi. Oleh karena itu, kerusakan akibat kemacetan lalu lintas di Kota
Yogyakarta dibahas dan dianalisis, dengan harapan dapat berkontribusi pada
pengembangan solusi yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menggali pemahaman lebih
dalam mengenai dampak kemacetan lalu lintas terhadap lalu lintas di Kota
Yogyakarta. Kemacetan lalu lintas merupakan masalah besar yang kerap
melanda kota-kota besar, termasuk Yogyakarta. Fenomena ini tidak hanya
berdampak pada kenyamanan perjalanan, namun juga menimbulkan kerugian
ekonomi, lingkungan, dan sosial. Oleh karena itu, analisis komprehensif
terhadap kerusakan yang diakibatkan kemacetan lalu lintas di Kota
Yogyakarta sangatlah penting.
Melalui pemahaman mendalam mengenai dampak kemacetan lalu
lintas secara ekonomi, sosial, dan lingkungan, diharapkan dapat membuka
wawasan pembaca akan pentingnya perbaikan sistem transportasi di Kota
Yogyakarta. Solusi ini harus didukung oleh kebijakan yang tepat sasaran dan
inovatif untuk menciptakan kondisi perjalanan yang lebih lancar dan
berkelanjutan serta mendukung pertumbuhan kota yang seimbang.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan oleh penulis di atas, maka
rumusan masalah yang menjadi pokok pembahasan adalah :
1. Bagaimana kondisi kemacetan lalu lintas di Kota Yogyakarta?
2. Apa faktor penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas di Kota
Yogyakarta?
3. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari kemacetan lalu lintas di Kota
Yogyakarta ?
4. Bagaimana upaya pemerintah atau pihak terkait dalam mengatasi
kemacetan lalu lintas di Kota Yogyakarta?

C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui kondisi kemacetan lalu lintas di Kota Yogyakarta.
2. Mengetahui faktor penyebab kemacetan lalu lintas di Kota Yogyakarta.
3. Menganalisis dampak kemacetan lalu lintas di Kota Yogyakarta.
4. Menganalisi upaya yang dilakukan pemerintah atau pihak terkait dalam
mengatasi kemacetan lalu lintas di Kota Yogyakarta.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hakikat Kemacetan
Kemacetan merupakan situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan
terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan
melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar seperti
Kota Yogyakarta. Dapat dikatakan bia kemacetan merupakan suasana
menumpuknya kendaraan yang ada di jalan raya yang disebabkan oleh
kapasitas jalan yang tidak sepadan dengan jumlah kendaraan yang ada. Angka
dari jumlah kendaraan yang terus bertambah dan kapasitas jalan yang tetap
menyebabkan terjadinya penumpukan jumlah kendaraan di jalan raya
(Margareth et al., 2016).

Berikut adalah hakikat atau karakteristik kemacetan :


1. Terbatasnya Kapasitas Jalan
Kemacetan terjadi ketika jumlah kendaraan melebihi kapasitas
maksimal jalan atau infrastruktur lalu lintas yang tersedia. Jalan yang
sempit atau jumlah kendaraan yang berlebihan dapat menyebabkan
kemacetan.
2. Peningkatan Waktu Perjalanan
Kemacetan menyebabkan peningkatan waktu tempuh bagi
pengguna jalan. Perjalanan yang seharusnya singkat dapat menjadi sangat
lama, mengakibatkan ketidaknyamanan dan kehilangan waktu.
3. Polusi dan Emisi Gas Rumah Kaca
Kemacetan dapat menyebabkan peningkatan polusi udara dan
emisi gas rumah kaca karena kendaraan yang terjebak dalam kemacetan
biasanya menghasilkan lebih banyak emisi karena berada dalam kondisi
berhenti dan berjalan perlahan-lahan.
4. Kepadatan Penduduk dan Urbanisasi
Daerah perkotaan dengan kepadatan penduduk tinggi cenderung
mengalami kemacetan lebih sering. Urbanisasi yang cepat dan kurangnya
infrastruktur transportasi yang memadai dapat menyebabkan kemacetan.
5. Ketidakpatuhan terhadap Aturan Lalu Lintas
Kemacetan dapat disebabkan oleh perilaku pengemudi yang tidak
patuh terhadap aturan lalu lintas, seperti parkir sembarangan,
mengabaikan lampu lalu lintas, atau berpindah jalur tanpa memberikan
isyarat.
6. Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan di jalan raya dapat menjadi penyebab kemacetan.
Kecelakaan menyebabkan jalan tertutup atau jalur lalu lintas terhenti,
yang mengakibatkan penumpukan kendaraan.
7. Kurangnya Transportasi Publik
Kurangnya pilihan transportasi publik yang efisien dapat
mendorong lebih banyak orang untuk menggunakan kendaraan pribadi,
yang pada gilirannya dapat meningkatkan kemacetan.
8. Efek Gelombang
Dalam kondisi kemacetan, seringkali terjadi efek gelombang di
mana kendaraan yang bergerak perlahan-lahan atau berhenti secara tiba-
tiba menyebabkan gelombang mundur ke belakang, memperburuk
kepadatan lalu lintas.
9. Dampak Ekonomi
Kemacetan dapat memiliki dampak ekonomi yang signifikan
karena menyebabkan keterlambatan pengiriman barang, peningkatan
biaya bahan bakar, dan waktu kerja yang hilang.

Memahami hakikat kemacetan penting untuk merancang kebijakan


transportasi yang efektif, meningkatkan infrastruktur, dan menggalakkan
penggunaan transportasi publik untuk mengurangi beban lalu lintas.
B. Hakikat Lalu Lintas
Pengertian lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009
didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan,
sedangkan yang dimaksud dengan ruang lalu lintas jalan adalah prasarana.
Dalam hal ini kaitan antara kendaraan dan orang dengan ruang lalu lintas
jalan merupakan entitas yang keberadaannya selalu berdampingan. Tata cara
beralalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundang-undangan
menyangkut arah lalu lintas, prioritas menggunakan jalan, lajur lalu lintas,
jalur lalu lintas, dan pengendalian arus di persimpangan (Endi & Elsera,
2016).

Berikut adalah beberapa aspek hakikat lalu lintas :


1. Mobilitas
Lalu lintas menciptakan mobilitas bagi individu dan barang. Orang
dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan barang dapat
diangkut dari produsen ke konsumen.
2. Regulasi
Untuk menjaga keselamatan dan kelancaran lalu lintas, diperlukan
peraturan lalu lintas. Ini mencakup rambu-rambu lalu lintas, lampu lalu
lintas, dan peraturan tertulis lainnya.
3. Keselamatan
Aspek yang sangat penting dari lalu lintas adalah keselamatan.
Untuk menghindari kecelakaan, baik pengemudi maupun pejalan kaki
harus mematuhi aturan dan menjaga kewaspadaan.
4. Infrastruktur
Jalan raya, jembatan, dan transportasi umum adalah bagian dari
infrastruktur lalu lintas. Kualitas infrastruktur ini mempengaruhi
kelancaran dan keamanan pergerakan.
5. Koordinasi dan Komunikasi
Pengendara harus dapat berkomunikasi satu sama lain untuk
menghindari kecelakaan. Ini mencakup penggunaan lampu sein, klakson,
dan isyarat tangan.
6. Pengaturan Lalu Lintas
Beberapa daerah memiliki sistem pengaturan lalu lintas yang lebih
kompleks, seperti lampu lalu lintas terprogram dan pengawasan lalu lintas
oleh petugas polisi atau perangkat elektronik.
7. Peningkatan Teknologi
Teknologi juga memainkan peran penting dalam lalu lintas, seperti
sistem navigasi GPS, sensor parkir, dan teknologi otomatisasi yang dapat
mempengaruhi arus lalu lintas.
8. Dampak Lingkungan
Lalu lintas juga memiliki dampak lingkungan, terutama dalam hal
polusi udara dan konsumsi energi.

Memahami hakikat lalu lintas penting untuk mengembangkan


kebijakan transportasi yang efisien, meningkatkan keselamatan jalan, dan
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

C. Faktor Penyebab Kemacetan Lalu Lintas


Kemacetan lalu lintas dapat disebabkan oleh sejumlah faktor yang
kompleks dan saling terkait. Beberapa faktor utama penyebab kemacetan
meliputi:
1. Kapasitas Jalan yang Terbatas
Infrastruktur jalan yang tidak memadai, seperti jalan yang sempit
atau terlalu banyak kendaraan untuk kapasitas jalan yang ada, dapat
menyebabkan kemacetan.
2. Jumlah Kendaraan yang Berlebihan
Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang cepat, terutama di
kota-kota besar, dapat menyebabkan kemacetan karena jalan raya tidak
dapat menampung semua kendaraan dengan efisien.
3. Kepadatan Penduduk
Daerah dengan kepadatan penduduk tinggi cenderung mengalami
kemacetan lebih sering karena banyaknya orang yang menggunakan jalan
untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
4. Parkir Sembarangan
Parkir sembarangan atau di tempat yang tidak semestinya dapat
menghambat aliran lalu lintas dan menyebabkan penumpukan kendaraan.
5. Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan di jalan raya dapat menjadi penyebab utama
kemacetan. Kecelakaan mengakibatkan penutupan jalur atau jalan, yang
memperlambat aliran kendaraan.
6. Kurangnya Transportasi Publik
Jika transportasi publik tidak memadai atau tidak efisien, banyak
orang cenderung beralih ke kendaraan pribadi, yang dapat meningkatkan
kepadatan lalu lintas.
7. Ketidakpatuhan terhadap Aturan Lalu Lintas
Perilaku pengemudi yang tidak patuh terhadap aturan lalu lintas,
seperti melanggar isyarat lampu lalu lintas atau menyalip di tempat yang
tidak diperbolehkan, dapat menyebabkan kekacauan di jalan.
8. Perencanaan Kota yang Tidak Tepat
Rencana kota yang tidak memperhitungkan pertumbuhan
kendaraan dan populasi dapat menyebabkan kemacetan. Pembangunan
kota yang tidak teratur dan infrastruktur transportasi yang tidak memadai
dapat memperburuk situasi.
9. Efek Gelombang
Ketidakseimbangan kecepatan antar kendaraan di jalan raya dapat
menyebabkan efek gelombang, di mana kecepatan kendaraan bergerak
dengan serangkaian peningkatan dan penurunan, menyebabkan kemacetan.
10. Cuaca Buruk
Hujan, salju, atau kondisi cuaca buruk lainnya dapat
mempengaruhi kinerja kendaraan dan menyebabkan penumpukan lalu
lintas.
11. Jarak Tempuh yang Jauh atau Waktu Perjalanan yang Lama
Orang yang harus menempuh jarak yang jauh atau menghabiskan
waktu lama dalam perjalanan dapat menyebabkan peningkatan volume
kendaraan pada jam-jam sibuk.

Pemahaman terhadap faktor-faktor ini penting dalam pengembangan


strategi dan kebijakan transportasi yang dapat mengurangi kemacetan lalu
lintas. Upaya untuk meningkatkan infrastruktur, promosi transportasi publik,
dan kesadaran pengemudi dapat membantu mengatasi masalah kemacetan.

D. Dampak Kemacetan Lalu Lintas


Kemacetan lalu lintas memiliki dampak yang signifikan, tidak hanya
terbatas pada kejadian lalu lintas itu sendiri, tetapi juga melibatkan aspek-
aspek lain seperti ekonomi, lingkungan, dan kesehatan masyarakat. Beberapa
dampak utama dari kemacetan lalu lintas antara lain:
1. Keterlambatan dan Waktu Hilang
Kemacetan menyebabkan peningkatan waktu perjalanan, yang
dapat mengakibatkan keterlambatan dalam mencapai tujuan. Waktu yang
hilang akibat kemacetan dapat berdampak negatif pada produktivitas
individu dan kegiatan bisnis.
2. Stres dan Frustrasi
Pada pengguna jalan, terjebak dalam kemacetan dapat
menyebabkan tingkat stres dan frustrasi yang tinggi. Hal ini dapat
berdampak pada kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis
pengemudi.
3. Peningkatan Polusi Udara
Kendaraan yang terjebak dalam kemacetan sering kali berjalan
dengan kecepatan rendah atau berhenti total, meningkatkan emisi gas
buang dan polusi udara. Ini dapat berkontribusi pada masalah kesehatan
masyarakat dan lingkungan.
4. Kenaikan Konsumsi Bahan Bakar
Kendaraan yang terjebak dalam kemacetan biasanya mengalami
pemakaian bahan bakar yang lebih besar. Hal ini tidak hanya menambah
biaya operasional bagi individu, tetapi juga berkontribusi pada
peningkatan emisi gas rumah kaca.
5. Kerusakan Infrastruktur Jalan
Kemacetan yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan
pada infrastruktur jalan, termasuk peningkatan keausan dan keausan
permukaan jalan.
6. Pengurangan Produktivitas Ekonomi
Kemacetan dapat menghambat pergerakan barang dan jasa,
mengurangi produktivitas ekonomi, dan meningkatkan biaya logistik.
7. Pengaruh Terhadap Kesehatan Masyarakat
Peningkatan polusi udara akibat kemacetan dapat berdampak
negatif pada kesehatan masyarakat. Asap kendaraan dapat menyebabkan
masalah pernapasan, alergi, dan penyakit lainnya.
8. Ketidakseimbangan Kehidupan Kerja dan Kehidupan Pribadi\
Waktu yang dihabiskan dalam kemacetan dapat mengakibatkan
ketidakseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi, karena
orang harus menghabiskan lebih banyak waktu di perjalanan.
9. Penurunan Kualitas Hidup
Kemacetan dapat berkontribusi pada penurunan kualitas hidup di
daerah yang sering mengalami masalah lalu lintas. Masyarakat dapat
mengalami penurunan kesejahteraan dan kualitas hidup yang buruk.

Untuk mengurangi dampak dari kemacetan lalu lintas, perlu dilakukan


upaya terkoordinasi seperti perbaikan infrastruktur, promosi transportasi
publik, pengembangan kebijakan transportasi yang efisien, dan pendekatan
berkelanjutan untuk mengurangi beban lalu lintas di perkotaan.
BAB III
METODOLOGI
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah prosedur dan skema yang digunakan dalam
penelitian. Metode penelitian memungkinkan penelitian dilakukan secara
terencana, ilmiah, netral dan bernilai. Metode penelitian sebagai strategi
mengumpulkan data, dan menemukan solusi suatu masalah berdasarkan fakta
(Gounder dalam Waruwu, 2023).
Metode penilitian juga sebagai suatu teknik yang digunakan untuk
melakukan penelitian. Metode mengacu pada teknik yang digunakan peneliti
untuk mengumpulkan data penelitian guna menemukan solusi dari suatu
masalah (Kothari dalam Waruwu, 2023).
Jenis metode penilitian yang akan digunakan yaitu metode penilitian
deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata lisan atau tulisan dari orang-
orang, dan perilaku yang diamati kemudian setelah itu dilakukan suatu
analisis (Mustikarani et a., 2016)
Penelitian ini menginterpretasikan faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya kemacetan dan upaya-upaya yang akan dilakukan untuk
mengurangi kemacetan lalu lintas di Kota Yogyakarta.

B. Alur Pikir Penelitian


a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini, peneliti melakukan pengamatan lapangan
untuk mengindentifikasi masalah kemacetan yang terjadi di wilayah
tersebut (Fadli, 2021)
b. Tahap Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data merupakan tahap untuk memperoleh
data-data konkrit yang berkaitan dengan kajian penelitian. Data tersebut
didapatkan secara langsung (primer) maupun dengan mengumpulkan
data dari instansi terkait (sekunder). Data yang dikumpulkan akan
menjadi dasar penilitian (Adlini et al., 2022).
c. Tahap Pengolahan
Tahap pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh
data ringkasan, cara yang dapat digunakan dalam pengolahan data yaitu
dengan melakukan wawancara, menganalisis dokumen, observasi, dan
lain-lain. (Ahmad, 2021).
d. Tahap Kesimpulan
Rangkaian selanjutnya yang juga penting dilakukan seorang
peneliti adalah melakukan resensi (kesimpulan), dan ini mesti harus
dilakukan secara berkesinambungan selama dilapangan.Sejak dari awal
mengumpulkan data, seorang peneliti kulatitatf sudah mencari makna
benda-benda, dicatat keteraturan polanya, (catatan dalam teori),
kongfigurasi yang memungkinkan, penjelasan-penjelasan, proposisi dan
alur sebab akibat. Dalam membuat kesimpulan disini dikerjakan secara
tidak sempit, terbuka, tidak ragu (skeptis) (Ahmad, 2021)

C. Penentuan Kebutuhan Data


Dalam penelitian ini dibutuhakan dua jenis data antara lain data
primer dan data sekunder. Kedua data tersebut akan menjadi dasar penelitian
guna memperoleh hasil dari penelitian yang dilakukan.
Yang pertama yaitu Data Sekunder. Data sekunder adalah data yang di
dapatkan dari instansi yang terkait dengan Kemacetan yang terjadi di Kota
Yogyakarta (Pobela et al., 2020). Instansi pemerintahan yang terkait dengan
penilitan yang akan dilakukan adalah Badan Peerencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Kota Yogkarta, dan Dinas Perhubungan Kota
Yogyakarta. Dari kedua instansi tersebut peneliti akan mendapatkan data
seperti, jumlah armada angkutan umum dan transportasi lain yang beroprasi,
jumlah penduduk, data rencana tata ruang wilayah, dan jumlah transportasi
yang beroprasi setiap harinya.
Kemudia data yang kedua adalah data primer. Data primer adalah data
yang diperoleh pleh peneliti langsung dilapangan sebagaimana data yang
diambil untuk penelitian (Pobela et al., 2020). Data tersebut seperti kondisi
geometrik jalan (lebar jalan, lebar bahu/kerb), kondisi lingkungan, waktu
tempuh kendaraan, klasifikasi kendaraan, dan volume lalu intas.

D. Tahap Pengumpulan Data


a. Pengambilan Data Sekunder
1. Survei Statis
Survei Statis merupakan survei penunjang terkait kemacetan lalu
lintas. Tujuannya untuk mengetahui penyebab dan dampak dari
kemacetan yang terjadi wi wilayah studi.
2. Survei Dinamis
Dilakukannya survei dinamis untuk mendapatkan data
kemacetan lalu lintas di wilayah studi, seperti :
 Jumlah transportasi umum/pribadi yang beroprasi selama sehari.
Data tersebut dapat digunakan untuk menganalisi faktor penyebab
kemacetan lalu lintas di Kota Yogyakarta.
 Waktu perjalanan, waktu perjalanan rata-rata setiap transportasi
yang beroperasi. Data tersebut dapat digunakan untuk
menganalisis upaya yang dapat dilakukan dalam menangani
kemacetan di Kota Yogyakarta.
3. Survei Wawancara Rumah Tangga
Survei wawancara rumah tangga adalah survei yang diakukan
dengan mewawancarai penduduk sekitar Kota Yogyakarta dengan
julah sempel yang telah ditentukan.
4. Survei Inventarisasi
Survei dilakukan dengan mencatat dimensi jalan, data yang diambil
antara lain :
 Panjang jalan
 Lebar jalan
 Tipe jalan
 Lebar trotoar
 Lebar median
 Jenis perkerasan jalan

Survei dilakukan di seluruh jalan di Kota Yogyakarta, data ini


mendukung untuk melakukan upaya dalam mengatasi kemacetan lalu
lintas di Kota Yogyakarta.

b. Pemngambilan Data Primer


Untuk menunjang dan memperkuat dalam melakukan analisis data
maka perlu adanya pemgambilan data responden. Data responden ini
merupakan data primer yang di maksudkan untuk mengetahui pendapat
masyarakat mengenai kemacetan lalu lintas di Kota Yogyakarta.
Survei ini akan dilakukan secara hybrid yaitu online dan offiline,
dengan mengajukan beberapa pertanyaan, seperti :
 Data Responden (jenis kelamin, umur, nama, dan kendaraan yang
digunakan).
 Data Pengunaan Transportasi (Tingkat keseringan menggunakan
angkutan umum/pribadi dan Waktu yang digunakan dalam
menggunakan transportasi dalam sehari).
 Dampak yang dirasakan adanya kemacetan lalu lintas di
Yogyakarta.
 Harapan terhadap adanya kemacetan lalu lintas di Kota
Yogyakarta.

E. Lokasi dan Jadwal Penelitian


Penelitian dengan judul “Analisis Dampak Negatif Kemacetan Lalu
Lintas di Kota Yogyakarta” akan dilaksanakan selama periode tertentu
untuk memndapatkan pemahaman dan hasil yang komprhehensif tentang
kondisi kemacetan lalu lintas di Kota Yogkarta. Penelitian ini direncanakan
berlangsung selama …, dimulai dari …. Dampai dengan …. 2024.
Tempat penelitian akan fokus pada area Kota Yogyakarta. Dengan
mengatur waktu dan tempat penelitian dengan cermat, diharapkan penelitian
ini dapat memeberikan gambaran yang akurat dan relevan terkait Upaya
penanganan kemacetan di Kota Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Mustikarani, W., dan Suherdiyanto. (2016). Analisis Faktor-Faktor Penyebab
Kemacetan Lalu Lintas Di Sepanjang Jalan H Rais A Rahman (Sui Jawi)
Kota Pontianak. Jurnal Edukasi, 14(1).
Waruwu Marinu. (2023). Pendekatan Penelitian Pendidikan: Metode Penelitian
Kualitatif, Metode Penelitian Kuantitatif dan Metode Penelitian Kombinasi
(Mixed Method). Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(1).
Fadli, M.R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Jurnal
Ilmiah, 21(1).
Margareth., dan M. Franklin, P.J.C. (2020). Studi Kemacetan Lalu Lintas di
Pusat Kota Ratahan. Jurnal UNISA, 2(3).
Adlini, M.N., dan Dinda, A.H. (2022). Metode Penelitian Kualitatif Studi
Pustaka. Jurnal Pendidikan, 6(1).
Pobela, D.S., dan Rachman, A. (2020). Analisis Kemacetan Lalu Lintas di Ruas
Jalan Prof. Dr. H. Aloe Saboe Gorontalo. Jurnal Paradaban sains, rekayasa
dan teknologi, 8(2).

Anda mungkin juga menyukai