Notar : 2103006
Kelas : MTJ 3 A
Rangkuman E-BOOK PILAR KESELAMATAN JALAN MENUJU
LALU LINTAS INDONESIA BERKESELAMATAN
Sistem transportasi Indonesia telah berkembang cukup signifikan selama
beberapa dekade terakhir. Dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan
urbanisasi, sistem transportasi menjadi semakin penting bagi pergerakan
orang dan kelancaran arus barang. Namun Indonesia masih menghadapi
banyak tantangan dalam mengembangkan sistem transportasinya, seperti
kemacetan lalu lintas, kurangnya infrastruktur, dan kurangnya transportasi
umum yang terintegrasi.
Salah satu permasalahan utama sistem transportasi Indonesia adalah
kepadatan lalu lintas yang tinggi, terutama di kota-kota besar seperti
Jakarta, Surabaya dan Bandung. Kemacetan jalan merupakan hambatan
utama bagi pergerakan orang dan barang, serta berdampak negatif
terhadap produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Indonesia
menghadapi tantangan dalam membangun infrastruktur transportasi yang
memadai. Beberapa wilayah di Indonesia masih sulit dijangkau karena
kurangnya jalan dan jembatan yang memadai serta kurangnya pilihan
transportasi alternatif.
Dalam konteks global, sistem transportasi Indonesia masih dapat
berkembang dan mengejar ketertinggalan. Sebagai negara kepulauan
dengan ribuan pulau dan keanekaragaman budaya, Indonesia mempunyai
potensi untuk mengembangkan sistem transportasi yang inovatif dan
terintegrasi dengan baik. Dengan upaya dan kolaborasi yang tepat, sistem
transportasi Indonesia dapat menjadi lebih efisien, aman, dan
berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas
penduduk.
Jalan Tol,Jalan Raya,Jembatan,Pelabuhan,Bandara,Stasiun
Permasalahan Transportasi di Inndonesia
-Wilayah yang luas, dan merupakan wilayah kepulauan menjadi tantangan
bagi NKRI ditambah dengan berbagai masalah
- Kemacetan
Kepadatan kendaraan: Semakin banyak kendaraan yang berada
di jalan, semakin tinggi kemungkinan terjadinya kemacetan.
Keterbatasan jalan: Jalan yang terlalu sempit atau tidak
memadai, dapatmempersulit arus lalu lintas dan menyebabkan
kemacetan.
Kebijakan lalu lintas yang buruk: Pengaturan lalu lintas yang
tidak efektif atau kurang memadai dapat memicu kemacetan.
Kecelakaan lalu lintas: Kecelakaan di jalan raya dapat
menyebabkan kemacetan yang parah.
Keterbatasan Infrastruktur Transportasi
Keterbatasan anggaran untuk pembangunan infrastruktur
transportasi
Pembangunan infrastruktur yang lambat atau tidak dilaksanakan
dengan optimal karena masalah regulasi, birokrasi, atau konflik
kepentingan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Kerusakan infrastruktur transportasi karena faktor alam seperti
banjir, gempa bumi, longsor, dan lain sebagainya.
Pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang cepat, yang
menyebabkan permintaan transportasi yang lebih tinggi dan
memperparah keterbatasan infrastruktur.
Angkutan umum yang tidak efisien
Permasalahan tentang angkutan umum tidak efisien sangatlah
kompleks dan kompleksitasnya dapat dilihat dari berbagai aspek.
Berikut ini adalah beberapa permasalahan dan penyebab
terjadinya angkutan umum tidak efisien:
Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran angkutan
umum. Permintaan yang tinggi namun penawaran yang rendah
menyebabkan penumpukan penumpang pada beberapa rute dan
jam tertentu.
Infrastruktur yang kurang memadai.
Keterbatasan jalan, kendaraan, dan stasiun bus yang kurang
memadai dapat menyebabkan keterlambatan dan kemacetan
yang mengganggu efisiensi angkutan umum.
Kurangnya regulasi dan pengawasan.
Beberapa angkutan umum tidak mengikuti aturan yang
ditetapkan dan tidak diawasi dengan ketat, sehingga dapat
menimbulkan keselamatan yang buruk dan menambah
kemacetan.
Kualitas kendaraan yang buruk.
Kendaraan angkutan umum yang tua dan tidak terawat dengan
baik dapat mengurangi kenyamanan penumpang dan
meningkatkan risiko kecelakaan.
Jarak tempuh yang terlalu jauh.
Beberapa angkutan umum harus menempuh jarak yang jauh dan
kadang-kadang melintasi wilayah yang padat penduduk,
sehingga menambah waktu perjalanandan mengurangi efisiensi
Biaya Transportasi yang Mahal
Permasalahan tentang biaya transportasi yang mahal merupakan
salah satu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di
Indonesia. Biaya transportasi yang mahal bisa menjadi beban
ekonomi yang cukup berat bagi masyarakat, terutama bagi
mereka yang tinggal di daerah terpencil atau di wilayah yang
jauh dari pusat kota. Berikut ini adalah beberapa penyebab
terjadinya biaya transportasi yang mahal:
Ketergantungan pada Bahan Bakar Minyak (BBM)
Kondisi Infrastruktur yang Buruk
Rendahnya Persaingan
Tingginya Biaya Operasional
Regulasi Transportasi
Regulasi adalah aturan, kebijakan, atau peraturan yang dibuat oleh
pemerintah, badan pengawas, atau lembaga lainnya untuk mengatur atau
mengendalikan perilaku atau aktivitas di dalam suatu sistem atau industri.
Regulasi dapat digunakan untuk menjaga keamanan, kesehatan,
lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat salah satunya diatur oleh
pemerintah melalui beberapa kebijakan dan undang-undang No 22 Tahun
2009 tentang LLAJ yang menjadi dasar hukum.
Manajemen Transportasi
Salah satu contoh penerapan manajemen transportasi di
Indonesia adalah program Transjakarta. Program ini didirikan
pada tahun 2004 sebagai bentuk solusi atas masalah kemacetan
di Jakarta dan telah menjadi salah satu program transportasi
umumyang sukses di Indonesia
Permasalahan Transportasi di Indonesia
Langkah-Langkah Pembangunan Sistem Transportasi di Indonesia
Menurut Ofyar Z Tamin, Tantangan pembangunan infrastruktur
transportasi di Indonesia terkait dengan pola mobilitas yang harus
dicermati. Karena dengan perkembangan wilayah, pertumbuhan
penduduk, dan perkembangan ekonomi wilayah, distribusi asal dan tujuan
menjadi sangat kompleks, apalagi jika dikaji melalui analisis antar moda.
1.Rencana Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas Jaringan Jalan
3.Linkage
4.Open Space
Masalah Sarana dan Prasarana Transportasi
1.Adanya kekurangan dana untuk pengadaan atau renovasi sarana lalu
lintas.
2.Kurangnya pengawasan oleh dewan atau pihak yang terlibat.
3.Kurangnya kesadaran masyarakat untuk terlibat dalam pemeliharaan
pelayanan dan infrastruktur transportasi.
4.Kurangnya disiplin sosial dalam masyarakat.
Konsep Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan
Lalu Lintas dalam Undang–Undang No 22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan didefinisikan sebagai gerak
kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan. Lalu lintas
memiliki 3 komponen yaitu manusia sebagai pengguna,
kendaraan dan jalan yang saling berinteraksi
Undang–Undang Nomor 22 Tahun 2009 Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
PP No. 37 Tahun 2017 tentang Keselamatan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 1 Tahun 2022 Rencana
Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 85 Tahun 2018 tentang
Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum
Komponen Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Berdasarkan PP No. 37 Tahun 2017
Perencanaan Keselamatan Lalu Lintas
Pelaksanaan dan Pengendalian KLLAJ
Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkut an Umum
Alat Pemberi Informasi Kecelakaan Lalu Lintas
Pengawasan KLLAJ
Perencanaan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Perencanaan keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
merupakan rancangan–rancangan yang dibuat untuk
mewujudkan keselamatan lalu lintas. Perencanaan KLLAJ
sendiri terdiri dari Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan (RUNK LLAJ), ] pilar – pilar dari
program nasional KLLAJ yang terdiri dari 5 pilar keselamatan
yaitu:
Sistem yang berkeselamatan, akan diurus oleh pemerintah di
bidang perencanaan pembangunan nasional sebagai penanggung
jawab dalam mendorong koordinasi antar pemerintah sehingga
terciptanya kemitraan sektoral untuk menjamin efektivitas dan
keberlanjutan pengembangan perencaaan strategi KLLAJ tingkat
nasional.
Jalan yang berkeselamatan, akan diurus oleh pemerintah yang
menyelenggarakan urusan di bidang jalan sebagai penanggung
jawab dalam menyediakan infrastruktur jalan yang lebih
berkeselamatan yaitu melakukan perbaikan dalam perencanaan,
desain, kontruksi hingga operasional jalannya.
Kendaraan yang berkeselamatan, akan diurus oleh pemerintah
dalam saranan dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan
sebagai penanggung jawab untuk bisa memastikan seluruh
kendaraan yang digunakan oleh pengguna jalan telah memenuhi
standar keselamatan.
Pengguna Jalan yang berkeselamatan, ini akan dikelola oleh
Kepolisian Negara Republik Indonesia dan akan bertanggung
jawab untuk meningkatkan perilaku pengguna jalan dengan
memberikan pengetahuan keselamatan lalu lintas, jaminan
kualitas dengan meningkatkan sistem uji SIM, melakukan
penegakan hukum di jalan dan mengembangkan data
kecelakaan LLAJ
sistem pengumpulan. Sasaran pilar ini pada tahun 2023 adalah
untuk:
Separuh dari semua perjalanan kendaraan mematuhi batas
kecepatan maksimum, mengurangi cedera dan kematian akibat
melanggar batas kecepatan.
Semua pengguna sepeda motor harus memakai helm standar
nasional.
Sabuk pengaman dan pengaman anak merupakan standar untuk
semua pengguna kendaraan bermotor.
Pengemudi semua kendaraan bermotor termasuk sepeda motor
harus bebas dari pengaruh alkohol atau zat psikoaktif.
Semua negara memiliki aturan yang melarang dan/atau
membatasi penggunaan ponsel saat mengemudi.
Semua pengemudi profesional, termasuk pengemudi online,
harus mematuhi batas waktu mengemudi maksimum dan waktu
istirahat minimum.
Penanganan korban kecelakaan, akan diurus oleh pemerintah
dalam bidang kesehatan dan selaku penanggung jawab untuk
melaksanakan koordinasi dalam penanganan sebelum dan
sesudah kecelakaan.
Maka dalam memenuhi seluruh sasaran baik secara umum dan
khusus dalam setiap pilar dalam jangka panjang maka diperlukan
kebijakan dan strategi. Adapun Kebijakan RUNK LLAJ sebagai
berikut:
Harmonisasi orientasi politik dan kewajiban pelaksanaan
KLLAJ dengan menerapkan prinsip orkestra yang
mengkoordinasikan lima pilar secara partisipatif.
Menerapkan KLLAJ berbasis bukti dan menggunakan
pendekatan hemat biaya dengan tindakan kuratif dan preventif
terkait manajemen kecelakaan, pencegahan cedera dan
pencegahan kecelakaan.
Sistem KLLAJ dapat memperhitungkan kesalahan manusia dan
kerentanan tubuh manusia, sehingga kecelakaan yang
melibatkan LLAJ tidak akan mengakibatkan kematian atau
cedera serius.
Reduce risk untuk mengurangi jumlah kecelakaan dengan fokus
pada pengurangan jumlah dan lama perjalanan serta penggunaan
kendaraan pribadi khususnya sepeda motor.
Untuk menerapkan praktik-praktik tersebut, beberapa strategi
yang diterapkan dalam implementasi KLLAJ adalah sebagai
berikut:
Penyelenggaraan kelembagaan KLLAJ yang efektif dengan
didukung oleh sistem informasi yang akurat
Jaminan ketersediaan data daa sletem lnformasi sebagai
pemandu dan pemadu penyelenggaraan KLLAJ
Penyediaan skema pembiayaan yang berkelanjutan untuk
dana KLLAJ dan dana pemeliharaan jalan
Penyediaan sarana dan prasarana LLAJ yang memenuhi standar
kelaikan keselamatan
Pemberian hak mengemudi secara ketat
Berikan hak istimewa yang ketat kepada calon pengemudi yang
memenuhi persyaratan pengetahuan, keterampilan, dan
kesehatan untuk SIM.
Pendidikan keselamatan yang terarah dan penegakan hukum
yang ber-efek jera
Formalisasi dan standarisasi proses penanganan kecelakaan
LLAJ
Sistem penjaminan bagi penyelesaian kerugian akibat
kecelakaan LLAJ
Penyusunan dan Penetapan Rencana Aksi Keselamatan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan Kementrian/Lembaga
Penyusunan dan Penetapan Rencana Aksi Keselamatan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan Provinsi
Penyusunan dan Penetapan Rencana Aksi Keselamatan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten/Kota
Pelaksanaan dan Pengendalian Keselamatan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan