OLEH
1601100070
KUPANG
2018
KATA PENGANTAR
puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat nikmat ilmu yang telah ia berikan
maka saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berkaitan dengan transportasi ini dengan
tepat waktu.
Tak lupa juga ucapan terimakasih tak henti saya ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu saya dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari makalah yang saya susun ini masih sangatlah jauh dari kata sempurna, maka
dari itu saya meminta bantuan dari rekan rekan mahasiswa pendidikan geografi dan juga bapak
ibu dosen agar dapat membantu saya dalam mengoreksi ataupun menyempurnakan makalah ini.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan yang banyak memanfaatkan jasa transportasi kapal
sebagai sarana penting untuk menghubungkan antar wilayah di negara ini. Selain itu, Indonesia
juga memanfaatkan transportasi darat, kereta api dan udara untuk konektivitas antar wilayah
tersebut agar mempermudah pemerataan pembangunan. Sektor transportasi memiliki keterkaitan
yang luas dengan perekonomian. Oleh karena itu sektor transportasi menjadi penting dan
menarik untuk diteliti. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitif deskriptif
yaitu dengan menggabungkan model IO, teori ekonomi dan analisis deskriptif. Model I-O
digunakan untuk mengetahui keterkaitan sektor transportasi terhadap sektor-sektor lainnya dan
menghitung besarnya dampak sektor transportasi terhadap output, ketenagakerjaan dan
pendapatan. Teori ekonomi sebagai landasan berpikir. Sedangkan analisis deskriptif digunakan
untuk interpretasi dari hasil yang didapatkan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
indeks keterkaitan ke belakang sektor transportasi tinggi (lebih dari satu) sedangkan indeks
keterkaitan ke depannya rendah (kurang dari satu). Hal ini menunjukan bahwa sektor
transportasi lebih mampu menarik sektor hulu dibandingkan mendorong sektor hilirnya.
Dampak pengganda output sektor transportasi tinggi (lebih dari satu), akan tetapi dampak
pengganda pendapatan dan tenaga kerja sektor transportasi
nilainya rendah (kurang dari satu). Tingginya nilai pengganda output sektor transportasi ini
menunjukkan jika terjadi peningkatan permintaan akhir pada sektor transportasi, dampak yang
ditimbulkannya terhadap peningkatan output pada perekonomian Indonesia juga tinggi.
Sedangkan rendahnya nilai pengganda pendapatan dan nilai pengganda tenaga kerja sektor
transportasi ini menunjukkan jika terjadi peningkatan permintaan akhir pada sektor transportasi,
dampak yang ditimbulkannya terhadap peningkatan pendapatan dan tenaga kerja pada
perekonomian Indonesia rendah.
1.2 Rumusan Masalah
1.
BAB II
Pembahasan
Daya saing merupakan salah satu elemen penting dalam penentuan posisiIndonesia dalam
kerangka perdagangan global. Dalam bidang ekonomi, upayapeningkatan daya saing dalam
jangka pendek dapat dilakukan dengan memacupemanfaatan kapasitas industri yang menganggur
melalui penguranganhambatan perdagangan dalam dan luar negeri, meningkatkan
pembiayaanperdagangan, serta mempromosikan dan mengembangkan produk ekspor
danpariwisata.Dalam jangka menengah akan dilakukan langkah – langkah untuk
meningkatkandaya saing, antara lain dengan terus memperkuat institusi pasar
sertamengmbangkan industri berkeunggulan kompetitif berlandaskan keunggulankomparatif
didukung oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Transportasi dan Otonomi Daerah
Dampak postif diberlakukan otonomi daerah adalah memberikan keleluasanbagi daerah untuk
menentukan alokasi pembiayaan prasarana transportasi yangakan mereka rencanakan dan juga
meningkatkan sumber penerimaan bagipembiayaannya. Namun disisi lain, ekses dari kebijakan
otonomi daerah yaknitimbulnya ketidakpastian bagi para pelaku usaha dalam halnya
tumpangtindihnya peraturan daerah yang dapat menghambat tumbuhnya iklim usaha.
yakni
Beberapa
B. Air
yang berasal dari hujan dan naiknya air tanah akibat sifat kapilaritas.Makin buruk penanganan
system draenase, makin besar peluang air untukmerusak jalan
, makin banyak kesalahan dalam pemilihan danperencanaan material konstruksi maka makin
mempercepat kerusakan jalan.
d.Kondisi tanah dasar yang tidak stabil kemungkinan disebabkan oleh systempelaksanaan yang
kurang baik atau sifat asli tanah dasarnya memang kurangbaik.
, Indonesia beriklim tropis dimana temperature udara rata-rata32 C yang memberikan dampak
terhadap keamanan aspal yang akhirnyaberdampak terhadap jalan keropos serta curah hujan
yang tinggi yang akanmasuk ke lubang-lubang udara (voids) perkerasan jalan.
f.Proses pemadatan perkerasan di atas tanah dasar kurang baik. Disamping transportasi darat,
Indonesia adalah Negara Maritime dengan potensi lautnasional yang sangat besar, namun hingga
saat ini belum dapat dimanfaatkan secaramaksimal. Minimnya armada nasional menjadi masalah
yang sangat penting. Hal inimenyebabkan kapal-kapal nasional memiliki kemampuan angkut
barang (cargo)terbatas.Untuk menjawab masalah tersebut adalah adanya integrasi, dimana
berbagai layanantransportasi harus ditata ulang sehingga saling integrasi misalnya truck
pengangkut container, kereta api pengangkut barang, pelabuhan peti kemas dan angkutan lautpeti
kemas lainnya, semuanya harus terintegrasi dan memungkinkan system transferyang
menerus(seamless).
System transportasi merupakan perekat bangsa dan Negara. Jaringan jalan dariSabang sampai
Merauke, dari Sangir Talaud hingga Kupang, merupakan perekatNKRI, karenanya pembenahan
sector transportasi harus dilakukan secara sistematisdengan tahapan-tahapan yang pasti,
termasuk didalamnya pemberdayaan angkutandalam negeri baik di darat, laut dan udara.
Angkutan laut ke pulau-pulau terpencil dandaerah-daerah terisolir akan merupakan layanan yang
sangat esensial bagi daerahtersebut, khususnya dalam membuka akses dan mengembangkan
ekonomi local.
Arah kebijakan umum sector transportasi adalah untuk menuju pelayanan jasatransportasi yang
efektif dan efisien pada suatu wilayah, dan mewujudkanpelayanan secara intermoda. Upaya
tersebut antara lain :
Pembiayaan proyek transportasi pada dasarnya mengandung sejumlah resikoinvestasi. Hal ini
dikarenakan karakteristik proyek itu sendiri yang antara lainbersifat ;
a. Capital-intensive dengan jangka waktu pengembalian yang panjang antara10 hingga 30 tahun
b. Diperlukan investasi terus menerus pada asset tetap untuk menjagakinerja pelayanannya
e. Arus penerimaan dari pelayanan proyek transportasi pada umumnyahanya dapat menyediakan
modal awal bagi pengembangan saja
BAB III
Penutup
Ada beberapa poin penting yang dapat kita ambil dari hasil pembahasan sebelumnya :
b.Daya saing merupakan salah satu elemen penting dalam penentuan posisiIndonesia dalam
kerangka perdagangan global. Dalam bidang ekonomi, upayapeningkatan daya saing dalam
jangka pendek dapat dilakukan dengan memacupemanfaatan kapasitas industri yang menganggur
melalui penguranganhambatan perdagangan dalam dan luar negeri, meningkatkan
pembiayaanperdagangan, serta mempromosikan dan mengembangkan produk ekspor
danpariwisata.
c.Dampak postif diberlakukan otonomi daerah adalah memberikan keleluasan bagidaerah untuk
menentukan alokasi pembiayaan prasarana transportasi yang akanmereka rencanakan dan juga
meningkatkan sumber penerimaan bagipembiayaannya.
d.adanya integrasi, dimana berbagai layanan transportasi harus ditata ulangsehingga saling
integrasi misalnya truck pengangkut container, kereta apipengangkut barang, pelabuhan peti
kemas dan angkutan laut peti kemaslainnya, semuanya harus terintegrasi dan memungkinkan
sistem transfer yang menerus.