TRANSPORTASI DALAM
PEMERATAAN INFRASTRUKSTUR
Dosen Pengampu:
TRI SUSILA HIDAYATI, S.Pd., M.Si.
Disusun Oleh:
EREN OKTAVIANDINI
D – IV RSTJ A
20011010
Eren Oktaviandini
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
I.1 Latar Belakang.....................................................................1
I.2 Rumusan Masalah................................................................1
I.3 Tujuan.................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................2
II.1 Apa itu Tinjauan Pustaka?...................................................2
II.2 Keadaan Infrastruktur Transportasi di Indonesia...................4
II.3 Kendala Dalam Pemerataan Infrastruktur Transportasi..........7
BAB III PENUTUP................................................................................12
III.1 Kesimpulan......................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Realisasi pembangunan telah menyentuh dan dinikmati oleh
hampir seluruh masyarakat, namun tidak berarti terjadi secara
demokratis. Dengan kata lain, hasil-hasil pembangunan tersebut
belum mampu menjangkau pemerataan kehidupan seluruh
masyarakat. Masih banyak terjadi ketimpangan atau kesenjangan
pembangunan maupun hasilhasilnya, baik antara pusat dan daerah
atau dalam lingkup yang luas adalah kesenjangan antara perkotaan
dan pedesaan yang terlihat dari berbagai bidang, khususnya pada
sektor transportasi. Sampai saat ini pembangunan masih
berkonsentrasi di daerah pusat khususnya di Ibukota dan
sekitarnya, keadaan seperti ini sangatlah jauh dari apa yang dicita-
citakan dalam tujuan nasional Indonesia mengenai usaha-usaha
untuk pemerataan pembangunan. Salah satu contoh
ketidakmerataan pembangunan Indonesia dengan pembangunan
masih berpusat di pulau Jawa, dimana banyak terdapat fasilitas
yang memadai. Ketimpangan pengelolaan merupakan wujud paling
nyata dari kelemahan internal kekuasaan yang diharapkan mampu
melaksanakan agenda pembangunan nasional bahkan
pembangunan di daerah. Kebijakan pemerintah harus dibuat
prorakyat supaya hal dalam kemajuan pembangunan infrastruktur
dapat lebih dirasakan langsung oleh masyarakat.
Transportasi merupakan kebutuhan turunan dari kebutuhan
utama masyarakat. Selain sebagai alat perpindahan orang dan
barang, transportasi memiliki peran menghubungkan daerah
(terpencil, tertinggal, dan perbatasan), meningkatkan
pembangunan sosial, ekonomi, pertahanan dan keamanan, serta
pemersatu Negara Kesatuan RI. Oleh karena itu, untuk dapat
meningkatkan aksesibilitas wilayah diperlukan perencanaan dari
tata ruang wilayah dan ketersediaan infrastruktur transportasi.
Sektor transportasi terdiri dari beberapa sub sektor yaitu sub sektor
transportasi darat (angkutan kereta api dan angkutan jalan), sub
sektor transportasi laut, dan sub sektor transportasi udara. Di
Indonesia, pembangunan (pengadaan dan pemeliharaan)
infrastruktur sektor transportasi dibidangi oleh Kementrian
Perhubungan dan dibantu oleh Kementrian Pekerjaan Umum
(khusus untuk penyelenggaraan jalan). Dari sisi pendanaan,
berdasarkan anggaran yang diterima oleh Kementerian
Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum, alokasi dana
untuk pembangunan sektor transportasi cenderung mengalami
kenaikan setiap tahunnya.
Salah satu tantangan terbesar pembangunan yang sedang
dihadapi Indonesia adalah masih rendahnya kualitas infrastruktur
transportasi di Indonesia. Berdasarkan data Logistic Performance
Index (LPI) pada tahun 2014, indeks infrastruktur Indonesia di
ASEAN berada pada peringkat (53) di bawah Singapura (5),
Malaysia (25), China (28), Thailand (35), dan Vietnam (48).
Rendahnya indeks infastruktur akan berdampak pada mahalnya
biaya logistik. Ditinjau dari sisi pendanaan, sampai dengan saat ini
alokasi dana untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia
memang belum mencapai pada tingkatan yang memadai. Bahkan
pihak swasta yang tadinya diharapkan akan memainkan peran
besar dalam pembangunan infrastruktur sejauh ini ternyata belum
mampu memberikan sumbangan yang signifikan.
Pada kenyataannya pembangunan di Indonesia baik
pembangunan fisik maupun pembangunan sumberdaya manusia
belum dilakukan secara merata. Terjadi ketimpangan yang besar
antara pembangunan di kota dan desa yang salah satunya dapat
dilihat dengan membandingkan angka kemiskinan. Salah satu
faktor yang menyebabkan adanya disparitas kemiskinan kota dan
desa yang begitu besar adalah perbedaan yang signifikan
dalam ketersediaan infrastruktur dasar termasuk salah satunya
adalah infrastruktur transportasi berupa akses jalan.
Infrastruktur transportasi memfasilitasi pembangunan ekonomi,
mengurangi harga produk, memberikan akses kepada penyuplai
dan pasar global, serta menciptakan proses produksi yang efektif
dan efisien dalam pembiayaan dengan menurunkan biaya
transportasi dan meningkatkan aksesibilitas (Meersman &
Nazemzadeh, 2017).
I.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan memahami mengenai infrastruktur transportasi
2. Mengetahui dan memahami tentang keadaan infrastruktur
khususnya di sector transportasi di indonesia
3. Mengetahui mengenai kendala yang terjadi dalam pemerataan
infrastruktur transportasi di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Infrastruktur
Infrastruktur transportasi merupakan prasarana yang
diciptakan dan dimanfaatkan dalam memindahkan orang dan
barang dari satu tempat ke tempat lainnya untukmembantu
kegiatan manusia dalam aspek ekonomi maupun aspek sosial.
Infrastruktur ekonomi ini kebanyakan bersifat publik yang berarti
dapat digunakan atau diakses orang banyak. Infastruktur
transportasi sangat membantu dalam perkembanganekonomi suatu
kawasan/wilayah, perkembangan suatu wilayah, perkembangan
teknologi, perkembangan sosial budaya, perkembangan politik, dll.