FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2023 I. Perkembangan Transportasi Darat di Indonesia 1.1. Sejarah Singkat Perkembangan Transportasi Darat di Indonesia Transportasi darat adalah berbagai macam kendaraan yang memerlukan prasarana jalan baik jalan umum maupun jalan rel untuk melakukan pergerakan mengangkut barang atau penumpang. Sejak dulu, transportasi darat sudah menjadi pilihan paling mudah dan murah bagi masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain. Di era itu, masyarakat Indonesia masih mengandalkan transportasi yang bersumber tenaga dari hewan seperti kuda, sapi, dan keledai sebagai tenaga penggeraknya. Tak lepas dari pengaruh Kolonial Belanda, transportasi di Indonesia pun semakin menunjukkan perkembangannya, meski saat itu transportasi mungkin hanya difokuskan untuk kegiatan pemantauan terhadap wilayah yang sulit dan jauh dari pusat pemerintahan Kolonial Belanda. Beberapa perkembangan yang bisa dirasakan antara lain adalah sepeda klasik buatan Eropa yang mulai populer di Indonesia pada awal abad ke-20, masuknya moda transportasi bus pada abad ke-19 yang dinilai menjadi kendaraan paling efektif dan praktis bagi masyarakat yang menggunakannya, pembangunan jalan raya Anyer hingga Panarukan oleh Gubernur Jendral Daendels, serta pembangunan jalur kereta api pertama di Indonesia pada tanggal 17 Juni 1864 yang turut mendorong kegiatan perdagangan maupun angkutan penumpang secara massal. Sampai saat ini, perkembangan transportasi di Indonesia semakin bisa dirasakan, baik dengan dibangunnya prasarana atau kemajuan teknologi yang digunakan dalam alat transportasi tersebut.
I.2 Perkembangan Transportasi Darat di Indonesia Saat Ini
Transportasi darat di Indonesia saat ini tak lepas dari perkembangan teknologi yang digunakannya, semakin dewasa ini manusia banyak berlomba- lomba menciptakan teknologi transportasi yang canggih beserta mempertimbangkan aspek kenyamanan, keselamatan, dan efisiensinya bahkan estetika dari moda transportasi tersebut. Perkembangan teknologi di bidang transportasi dipengaruhi beberapa hal berikut ini: 1. Kondisi Geografis Berbeda negara maka berbeda pula kondisi geografisnya, hal ini menjadi PR tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam menciptakan teknologi transportasi yang sesuai dan tepat guna. 2. Budaya Luar Pengaruh budaya Eropa, India, dan Indocina menjadi pengaruh perkembangan teknologi transportasi di Indonesia sejak lama, hal ini pun banyak terlihat pada perkembangan transportasi di Indonesia pada masa Kolonial Belanda. Sistem transportasi nasional berperan penting untuk menunjang pembangunan nasional. Angkutan darat sebagai bagian dari sistem transportasi tersebut sangat menyumbang kontribusi mengembangkan perekonomian dan pergerakan di suatu wilayah dan penghubung satu daerah dengan daerah lainnya. Menurut Publikasi Statistik Transportasi Darat Tahun 2020 dari Badan Pusat Statistik, pembangunan sektor transportasi didesain untuk tiga hal, yaitu mendukung pergerakan ekonomi, stabilitas nasional, dan mengurangi ketidakseimbangan pembangunan antar wilayah dengan memperbanyak jangkauan arus distribusi barang dan jasa ke seluruh pelosok negeri. Berdasarkan survey Badan Pusat Statistik menunjukkan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia rentang tahun 2016 s.d 2020 sebagai berikut: - Mobil barang/ truk : 4,11 % - Bus : 3,34 % - Mobil penumpang : 4,71 % - Motor : 5,03 % Kementerian Perhubungan saat ini mengusung konsep “Indonesia Sentris”, yakni menciptakan konektivitas antar wilayah secara merata dengan berbagai moda transportasi sehingga kegiatan pergerakan orang atau barang semakin cepat dan mudah.
II. Permasalahan Transportasi Jalan Raya di Indonesia
Transportasi jalan raya di Indonesia memang sudah banyak mengalami perkembangan dari berbagai sisi, namun bukan tidak mungkin banyak permasalahan-permasalahan yang muncul hingga saat ini. Dalam rekap catatan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), masalah yang paling banyak terjadi adalah saling berkaitan antara sumber daya manusia, prasarana, dan sarana transportasi jalan raya tersebut. 1. Kecelakaan Lalu Lintas Transportasi jalan raya merupakan moda transportasi yang memiliki angka tingkat kecelakaan paling tinggi. Bukan hanya di Indonesia, kecelakaan lalu lintas juga menjadi masalah besar di negara-negara maju dengan jumlah korban jiwa yang tidak main-main tiap tahunnya. Dilansir dari Washington Post, pembunuhan besar yang paling mengancam manusia dalam berlalu lintas adalah kendaraan bermotor. 2. Belum Meratanya Akses Jalan di Indonesia Pembangunan nasional adalah usaha strategis suatu negara untuk memajukan dan mensejahterakan kehidupan bangsanya, termasuk bangsa Indonesia yang juga tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Jalan raya merupakan prasarana vital bagi transportasi darat itu sendiri. Di Indonesia saat ini, pembangunan jalan masih belum merata ke seluruh pelosok wilayah negeri, selain itu masih banyak kondisi jalan di Indonesia yang memprihatinkan sehingga akan sangat rawan terjadinya kecelakaan ketika dilalui oleh kendaraan bermotor. Keterbatasan akses jalan ini nantinya juga akan menyeret kepada permasalahan terbatasnya integrasi antara moda transportasi yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah yang terpencil sangat kecil. Selain itu, kurangnya manajemen lalu lintas jaringan jalan juga menjadi masalah tersendiri. Banyak kasus kemacetan terjadi di kota-kota besar baik di jam sibuk ataupun di waktu biasa. 3. Moda Transportasi yang Tidak Terawat dengan Baik Kondisi moda transportasi yang kurang baik turut menjadi permasalahan transportasi di Indonesia, meskipun saat ini peraturan dan pengecekan secara berkala sudah mulai ditegakkan oleh pihak yang berwenang. Dari kondisi moda transportasi yang kurang baik, muncul permasalahan- permasalahan lainnya seperti polusi udara, polusi suara, ketidaknyamanan penumpang, bahkan membahayakan bagi pengguna jalan yang lain. III. Penyebab dan Solusi yang Ditawarkan Permasalahan transportasi Indonesia terjadi bukan tanpa alasan, melainkan diiringi oleh penyebab-penyebabnya, beberapa penyebab permasalahan antara lain: 1. Kecelakaan Lalu Lintas Dilansir dari Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gajah Mada, Iwan P. Riyadi memaparkan beberapa hal yang menjadi penyebab utama kecelakaan lalu lintas, yaitu: manusia (pengemudi), sarana (kendaraan yang digunakan), lingkungan, dan cuaca. Faktor manusia dapat terjadi akibat beberapa hal seperti kondisi fisik pengemudi yang kurang sehat, mengantuk, kelelahan, serta belum mahirnya mengemudikan kendaraan. Faktor sarana biasa terjadi ketika kendaraan tersebut jarang melalui proses pengecekan dan perbaikan secara berkala, hal ini juga perlunya kesadaran individu masing-masing ataupun perusahaan penyedia jasa transportasi serta ketegasan hukum tentang kendaraan yang layak jalan. Faktor lingkungan berupa kondisi jalan secara fisik maupun ketika sedang terjadi hal-hal yang darurat seperti bencana longsor.
Solusi yang mungkin bisa dipertimbangkan untuk menekan angka
kecelakaan lalu lintas khususnya di jalan raya adalah berupa perbaikan rekayasa, penegasan hukum, dan kesadaran pengemudi. Perbaikan rekayasa dapat berupa penambahan fasilitas-fasilitas istirahat, manajemen lalu lintas, dan perbaikan kondisi fisik jalan. Penegasan hukum mengenai siapa saja yang sudah benar-benar diizinkan untuk mengendarai kendaraan, mengadakan sosialisasi peraturan berkendara dan rambu-rambu lalu lintas, memberikan himbauan, dan pelatihan. Terakhir adalah kesadaran dari individu masing-masing, karena berhasil atau tidaknya segala solusi yang ditawarkan juga bergantung pada individu masing-masing dalam mentaati, mematuhi, dan melaksanakan kewajiban sebagai pelaku transportasi di Indonesia. 2. Belum Meratanya Akses Jalan di Indonesia Belum meratanya akses jalan di Indonesia disebabkan adanya koordinasi pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang tidak singkron dalam mengelola kebijakan. Selain itu, kondisi geografis suatu wilayah yang ekstrim juga menghambat rencana pembangunan nasional. Solusi yang mungkin bisa dipertimbangan adalah dimulai dari internal suatu wilayah atau daerah tersebut dengan meningkatkan daya saing, meningkatkan pelayanan, serta kesejahteraan penduduknya. Campur tangan pemerintah pusat juga diperlukan agar dapat mensurvey dan fokus terhadap suatu wilayah untuk ditingkatkan aksesibilitasnya.
3. Moda Transportasi yang Tidak Terawat dengan Baik
Erat kaitannya dengan kecelakaan lalu lintas, moda transportasi yang tidak terawat dengan baik biasanya disebabkan kurang kesadaran dari pemilik baik individu maupun perusahaan penyedia jasa. Sebenarnya hal ini adalah masalah lama bagi dunia transportasi di Indonesia, namun dewasa ini masyarakat sudah semakin sadar dan melek akan pentingnya kondisi prima suatu moda transportasi. Selain itu, tetap harus dilaksanakan penegasan aturan tentang kendaraan yang laik jalan, mengadakan sosialisasi tentang pentingnya keselamatan bertransportasi.
Kesimpulannya, transportasi darat di Indonesia saat ini memang sudah
banyak mengalami kemajuan dari berbagai sisi, namun kita sebagai masyarakat yang hampir setiap waktu menggunakan moda transportasi harus turut sadar akan pentingnya bertransportasi maupun berkendara dengan baik, benar, dan tidak mengabaikan hak-hak orang lain. Pemerintah sebagai regulator yang mempersiapkan berbagai aspek penunjang transportasi juga harus mampu menjalankan fungsinya dengan baik.