Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PENGGUNAAN TRANSPORTASI UMUM BAGI

MASYARAKAT

Makalah Disusun oleh :


AFIAH PUTRI ASHAR
2201010

PTDI-STTD BEKASI
BPPTD MEMPAWAH
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang maha esa. Atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Pengaruh Penggunaan Transportasi Umum Bagi
Masyarakat” yang disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Bahasa Indonesia yang
diampu oleh Antonius Totok Apriadi, M.Pd.
Terselesaikannya makalah ini melibatkan banyak pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Antonius Totok Apriadi, M.Pd sebagai pembimbing mata kuliah yang telah memberikan
bimbingan, dan masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah.
2. Kepala Balai Mafrisal, M.T. Mar.E yang telah menfasilitasi dalam menuntut ilmu di
BPPTD Mempawah.
3. Rekan-rekan yang telah memberikan dorongan semangat dan motivasi selama pembuatan
makalah.
4. Serta berbagai pihak yang tidak mungkin dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis sudah berupaya menyusun makalah dengan sebaik-baiknya, namun jika terdapat
kesalahan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini.

Mempawah, 05 januari 2023

Penulis
PENGARUH TRANSPORTASI BAGI MASYARAKAT
A. Latar Belakang
Transportasi dan mobilitas penduduk menjadi 1 hal yang tidak dapat dipisahkan
perpindahan tempat yang dilakukan manusia ketempat lain dilakukan menggunakan
moda transportasi seperti mobil, motor, sepeda, bus, kereta, becak ataupun berjalan
kaki. Dengan berbagai macam pilihan, masyarakat bebas memilih moda transportasi
sesyai keinginan mereka.
Pembangunan yang pesat membuat aspek transportasi menjadi perting dengan
bermacam tingkat mobilitas, penduduk lebih memilih kendaraan pribadi dibanding
transportasi umum. Dengan semakin padatnya jumlah penduduk dan tingginya
mobilitas penduduk kebijakan pemerintah lebih mengarah untuk pengadaan jalan bagi
kendaraan pribadi yang semakin mendominasi. Efek yang ditimbulkan adalah
kemacetan, ketegantungan terhadap kendaraan pribadi dan emisi kendaraan yang
tinggi
Transportasi telah menjadi salah satu kepentingan publik peran transportasi begitu
besar terhadapat ekonomi, sosial dan politik membuat kepentingan antar pemerintah,
masyarakat dan swasta sering bentrok. Masyarakat sebagai pengguna pelayanan
transportasi membutuhkan angkutan umum yang layak, namun pemerintah tidak dapat
menyediakan angkutan umun yang layak.
Berjalan kaki sebagai salah satu moda yang murah, muda dan sehat menjadi yang
paling terpinggirkan akibat pembangunan yang semakin pesat dan konflik kepentingan
dalam transportasi. Fasilitas bagi pejalan kaki seperti trotoar secara kuantitas dan
kualitas sangat penting.
Berjalan kaki merupakan hak yang mendasar bagi warga negara. Jaminan
kenyamanan pejalan kaki seharusnya dapat diberikan oleh pemerintah. Jaminan
tersebut merupakan fasilitas pejalan kaki yang layak sehingga dapat aman dan nyaman
dilalui. Berjalan kaki bukanlah moda transportasi yang dapat dilakukan dengan jarak
jauh. Disisi lain, penggunaan transportasi umum juga semakin kurang akibat didominasi
penggunaan kendaraan pribadi. Transportasi umum sebagai salah satu moda
transportasi, yang lebih terintegrasi dengan pejalan kaki dan jarak jauh.

B . Rumusan Masalah
1. Bagaimana jaminan kenyaman pejalan kaki dalam tata kelola transportasi.
2. Bagaimana respon pemerintah terkait kurangnya trotoar bagi pejalan kaki
3. Bagaimana cara meningkatkan pelayan transportasi

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang jaminan kenyamanan pejalan kaki
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang tata kelola transportasi
3. Untuk memberikan suatu
Pendahuluan
1. Bagaimana jaminan kenyaman pejalan kaki dalam tata kelola transportasi.
Fasilitas pejalan kaki adalah semua bangunan yang disediakan untuk pejalan kaki
guna memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan
kelancaran, keamanan dan kenyamanan pejalan kaki. Sarana ruang pejalan kaki adalah
drainase, jalur hijau, lampu penerangan, tempat duduk, pagar pengaman, tempat
sampah, marka dan perambuan, papan informasi (signage), halte/shelter bus dan lapak
tunggu, serta telepon umum.
Sarana dan Prasarana ruang pejalan kaki tersebut mendukung agar dapat terciptanya
keamanan, kenyamanan, keindahan, kemudahan dan interaksi sosial sesuai dengan
kebutuhan ruang pejalan kaki yang diinginkan. Salah satu yang merupakan kebutuhan
pejalan kaki yaitu kenyamanan dimana dapat dilihat dari Jalur memiliki lebar.

2. Bagaimana respon pemerintah terkait kurangnya trotoar bagi pejalan kaki.


Peristiwa pengabaian hak Pejalan kaki yang terus terjadi, sudah seharusnya disikapi
dengan melakukan upaya meningkatkan ketaatan Pengguna kendaraan bermotor untuk
mematuhi hak Pejalan kaki. Bentuk pengawasan yang dapat dilakukan, antara lain;
1. Memberi tanda (Plang) di setiap trotoar dan penyeberangan (zebra cross) agar
memberi atau mematuhi hak Pejalan kaki
2. Menggunakan CCTV di Zebra Cross, trotoar dan jalan pada umumnya untuk
mencermati/mengamati Pengguna kendaraan bermotor yang tidak mematuhi hak
Pejalan kaki
3. Memberikan sanksi ataupun teguran kepada Pengguna kendaraan bermotor, apabila
melanggar hak Pejalan kaki, baik yang terlihat secara langsung oleh Petugas ataupun
yang diamati melalui CCTV.
Pembangunan jalan yang besar-besaran di berbagai kota saat ini, hendaknya juga
memperhatikan betul mengenai ketersediaan trotoar yang memadai bagi Pejalan kaki
serta memperhatikan hak Pejalan kaki.
Kita sebagai Pemerintah dan Aparat perlu melakukan pembenahan dan
pengawasan untuk kenyamanan dan keamanan pejalan kaki, karena pejalan kaki adalah
bagian pengguna lalu lintas jalan yang berhak atas pelayanan publik yang baik. Kita juga
perlu mensosialisasikan untuk mematuhi hak pejalan kaki dengan berbagai cara melalui
media sosial, media massa dan himbauan secara langsung. Pemenuhan hak pejalan kaki
adalah salah satu etalase yang dapat memperlihatkan seberapa beradab dan
berbudayanya kita sebagai masyarakat berperadaban tinggi

3. Bagaimana cara meningkatkan pelayan transportasi


Perencanaan pembangunan transportasi merujuk pada prinsip keadilan dan
kemandirian. Kedua prinsip tersebut akan terwujud apabila adanya pelayanan
transportasi yang memadai yang akan berimbas pada semua sektor lainnya. Pada
hakikatnya, pembangunan bidang transportasi saat ini merupakan salah satu upaya
yang paling tepat dalam pengembangan keterpaduan sektor ekonomi, pendidikan,
kesehatan, pariwisata, dan sosial budaya.
Aksesibilitas terhadap pelayanan transportasi memberi ketegasan terhadap
kualitas dan keterjangkauan dari prasarana dan sarana yang ada. Kualitas pelayanan
transportasi yang baik akan memberikan kepuasan yang tinggi pula terhadap
pelayanan. Sehingga mereka akan kembali menggunakan transportasi umum yang
cepat, efisien, dan tepat. Dengan demikian, keterjangkauan tersebut terus ditingkatkan
agar dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Pemerintah terus berupaya untuk mencapai cita-cita transportasi yang merata
hingga setiap wilayah. Cita-cita tersebut dapat diwujudkan dengan cara
mengembangkan pelayanan transportasi yang merata. Garis-garis integrasi terus
dipadupadankan agar pelayanan tersebut dapat mencapai tingkatan di mana
masyarakat dengan mudahnya mengakses pelayanan transportasi dari pelosok hingga
pusat kegiatan yang dituju.
Tatanan transportasi terus ditata melalui sistem keberlanjutan. Keberlanjutan di
sini juga memiliki arti pemeliharaan prasarana sehingga umur pemanfaatan lebih awet
dari perkiraan dan pengendalian risiko (mitigasi) yang akan terjadi dari segala aspek
sehingga dapat disusun suatu kebijakan yang cepat, tanggap, dan tepat. Pelaksanaan
keberlanjutan juga mengukur tingkat kesadaraan pemeliharaan dan kepemilikan
prasarana bagi semua kalangan baik dari tingkatan pemerintah hingga masyarakat
penerima manfaat.
Dari segi regulasi, Pemerintah juga terus berupaya untuk menghindari timbulnya
kesenjangan antar wilayah koridor transportasi dan sektor pendukung lainnya, maka
pembangunan daerah tertinggal terus ditingkatkan dengan penciptaan transportasi
lokal ke wilayah pertumbuhan dan percepatan pemenuhan infrastruktur serta fasilitas
keselamatan. Di sisi lain, percepatan pengembangan konektivitas dan pelayanan publik
terus dupayakan dan dijadikan sebagai program strategis pemerintah daerah.
JURNAL ADMINISTRASI PUBLIK VOLUME 12 NOMOR1,APRIL 2015
ISSN 1412-

https://media.neliti.com/media/publications/73240-ID-pentingnya-transportasi-umum-untuk-
kepen.pdf

Anda mungkin juga menyukai