Anda di halaman 1dari 2

Tugas-1 Angkutan Publik Public transport in the era of ITS: Ch Oluan Vinsensia

The role of public transport in sustainable cities and regions 2013410122

TUGAS-1 ANGKUTAN PUBLIK


Rangkuman
Public transport in the era of ITS: The role of public transport in sustainable cities and
regions
Nama : Ch Oluan Vinsensia
NPM : 2013410122

Transportasi adalah salah satu aktivitas yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap aspek
sosial dan ekonomi. Angkutan publik memiliki peran yang penting dalam berkelanjutannya
mobilitas. Perencanaan dan desain angkutan publik dapat menjadi penentu perkembangan
sebuah kota. Dengan memahami kaitan yang erat antara struktur angkutan publik, organisasi,
dan usaha pengembangan kota yang berkelanjutan dalam konsep mobilitas dan aksesibilitas,
kita dapat merencanakan perencanaan angkutan publik yang tepat, sehingga kita dapat
mengendalikan ekspansi dan permasalahan kota yang dapat berkembang semakin kompleks.

1.1. Aksesibilitas dan Pengasingan Sosial


Transportasi dan mobilitas merupakan elemen yang dibutuhkan dalam perkembangan
sosial dan ekonomi suatu negara dan antar negara. Mobilitas adalah ukuran individu untuk
mampu berpindah secara efisien dari tempat ke tempat lain yang direncanakan dengan
jaringan dan tingkat layanan transportasi yang tersedia. Maka mobilitas merupakan
penghubung antara aktivitas baik dalam ruang dan waktu, dan menyumbang peran untuk
menentukan pola aktivitas dan rantai perjalanan. Kemudahan seseorang untuk melakukan
mobilitas adalah aksesibilitas. Apabila aksesibilitas dari suatu moda transportasi rendah, hak
dan kesempatan seseorang akan terhalang, dan dapat mengakibatkan pengasingan sosial.
Pengasingan sosial dapat terjadi pada individu atau suatu kelompok. Munculnya pengasingan
sosial mengakibatkan pemilihan pada satu moda transportasi tertentu akan meningkat pesat.
Maka diperlukan model atau desain transportasi yang tepat agar tidak terjadi kesenjangan
sosial.

1.2. Struktur Kota dan Pertumbuhannya


Perkembangan wilayah dan meningkatnya jumlah populasi mengakibatkan perubahan
salah satunya pada aspek sosial ekonomi. Dengan meningkatnya jumlah populasi maka
kebutuhan akan transportasi juga meningkat. Tingkat pendapatan yang meningkat mengakibat
permintaan akan mobilitas yang meningkat dan pemenuhan kebutuhan transportasi dengan cara
yang diinginkan (dengan angkutan pribadi). Oleh sebab itu, peningkatan permintaan akan
mobilitas harus dapat ditampung oleh performa transportasi yang ada. Hal tersebut mencakup
kapasitas, fungsi yang harus mampu mencapai jarak perjalanan yang lebih jauh, dan juga
tingkat fleksibilitas untuk mampu melayani ragam permintaan yang bertambah.

1.3. Penggunaan dan Efisiensi Energi


Dengan meningkatnya penggunaan transportasi maka semakin meningkat pula energi
yang digunakan. Maka perlu usaha untuk menekan energi yang terbuang oleh penggunaan
transportasi baik pada operasional maupun pada saat konstruksi juga pemeliharaan.
Penggunaan energi dari bahan bakar yang tidak dapat diperbarui yang besar tidak hanya
berdampak merusak lingkungan namun ketersediaannya yang semakin menurun dan dapat
berakibat langka atau habis.

1.4. Eksternalitas
Eksternalitas merupakan dampak negatif yang timbul dari penggunaan transportasi. Perlu
disadari penggunaan transportasi juga berdampak negatif terhadap lingkungan hidup seperti:

1
Tugas-1 Angkutan Publik Public transport in the era of ITS: Ch Oluan Vinsensia
The role of public transport in sustainable cities and regions 2013410122

emisi gas efek rumah kaca, emisi polutan lainnya, kebisingan, kemacetan, penggunaan ruang
publik, keamanan dan keselamatan. Emisi gas efek rumah kaca adalah penyumbang utama
terjadinya pemanasan global, salah satunya adalah CO2 yang sangat erat kaitannya dengan
penggunaan transportasi atau berkaitan juga dengan mobilitas. Solusi yang tepat untuk masalah
ini adalah dengan jalan rel dengan menggunakan energi listrik. Sedangkan, emisi gas polutan
lainnya berdampak buruk terhadap kesehatan, seperti gas karbon monoksida, sulfur dioksida,
dan lainnya. Kebisingan berdampak pada tingkat kestresan seseorang di lalu lintas.
Kemacetan berkaitan dengan meningkatnya pengeluaran untuk mobilitas. Penggunaan ruang
publik berkaitan dengan hilangnya potensi suatu lahan karena harus berfungsi sebagai lahan
parkir. Sedangkan keamanan dan keselamatan berkaitan dengan faktor utama yang menjadi
pertimbangan untuk memilih suatu moda transportasi.

1.5. Satuan Biaya Mobilitas


Adanya pengaruh kompleks dari keuangan, waktu, dan psikologis individu menyebabkan
biaya mobilitas sulit untuk diukur atau diperkirakan. Adanya perkiraan biaya yang keliru
dapat menyebabkan pengambilan kebijakan yang tidak tepat atau tidak efektif. Pada tabel 1.3.
ditunjukkan perbandingan biaya mobilitas dengan angkutan pribadi dan angkutan publik di
kota Barcelona, dimana total biaya adalah jumlah dari biaya eksternal dan biaya internal.
Biaya internal mencakup faktor uang dan waktu. Sedangkan biaya eksternal mencakup emisi
gas rumah kaca, emisi gas polutan, kebisingan, kemacetan, penggunaan ruang publik, dan
keamanan serta kenyamanan. Biaya untuk faktor uang adalah jelas dan tentu, sedangkan
biaya untuk faktor waktu menunjukkan pertimbangan menghemat waktu perjalanan untuk
jarak tertentu, dimana menggunakan kendaraan pribadi lebih menguntungkan karena biaya
lebih rendah. Hal tersebut menunjukkan perlu adanya kebijakan untuk menginvestasikan
infrastruktur angkutan publik guna mereduksi waktu perjalanan.

1.6.Mobilitas dan Transportasi Umum pada Daerah Metropolitan Eropa


Kebijakan mengenai transportasi umum memiliki dampak yang besar terhadap jutaan
penduduk, juga terhadap dinamika ekonomi serta kualitas lingkungan. Maka, sangat penting
untuk mempertimbangkan penggunaan lahan dan pola mobilitas di suatu wilayah, menentukan
indikator untuk dapat mempelajari tren yang ada di dalam masyarakat pada waktu tertentu, dan
memonitori perkembangan mobilitas tidak hanya angkutan publik tapi juga angkutan pribadi.

1.7. Masa depan Transportasi dan Mobilitas di Eropa: Smart Cities and Communities
EU telah mencanangkan kebijakan Smart Cities & Communities Industrial Initiative
sejak tahun 2011 yang diharapkan menjadi strategi investasi teknologi rendah karbon untuk
mereduksi emisi gas rumah kaca. Smart city dapat membantu perkembangan investasi pada
beragam sektor: lalu lintas, mobilitas, logistik, keamanan, kenyamanan, air, energi, dll. Oleh
sebab itu pemerintah harus mampu mengawasi, menyediakan, dan mengatur layanan untuk
berbagai sektor tersebut. Angkutan publik memiliki peran penting dalam konsep smart city.
Dengan mengadopsi sistem komunikasi vehicle-to-vehicle, infrastructure-to-vehicle dan user-
to-vehicle dapat memungkinkan opsi multimodal, peningkatan keseluruhan pada layanan dan
kapasitas penggunaan transport yang lebih efisien. Perkembangan teknologi dapat membantu
menghasilkan data skala besar, namun data saja belum cukup, perlu adanya permodelan dan
algoritma untuk usaha prediksi dan pencegahan. Artinya selain visi yang lebih jelas tentang
transportasi dan mobilitas terhadap individu atau komunitas, permodelan juga penting.

Anda mungkin juga menyukai