Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MENGIDENTIFIKASI SUSTAINABLE TRANSPORTATION PADA VIDEO

“URBAN MOBILITY CONCEPT” OLEH URBAN DEVELOPMENT PLAN


VIENNA

Mata Kuliah : Perencanaan Transportasi

Dosen Pengampu:
Dwiana Novianti Tufail, S.T.,M.T
Mohtana Kharisma Kadri, S.T.,M.Eng
Rizky Arif Nugroho, S.T.,M.T

Disusun Oleh:
Khairiyah Trista Luthiani (08161037)
Raynaldi Sumbung (08161065)
Yuli Susanti (08171081)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
BALIKPAPAN
2019
Mengidentifikasi Sustainable Transportation “Urban Mobility Concept” oleh Urban
Development Plan Vienna

Transportasi berkelanjutan merupakan suatu sistem transportasi yang penggunaan bahan


bakar, emisi kendaraan, tingkat keamanan, kemacetan, serta akses sosial dan ekonominya tidak
menimbulkan dampak negatif yang tidak dapat diantisipasi generasi yang akan datang menurut
(Richardson, 2000) dalam (Febriharjati, 2016). Transportasi berkelanjutan merupakan suatu
transportasi yang meliputi aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.
1. Aspek Ekonomi
Transportasi berkelanjutan jika dilihat dari aspek ekonomi merupakan transportasi yang
dapat dijangkau oleh masyarakat dan dapat memenuhi kebutuhan biaya operasional
transportasi perkotaan yang produktif menurut (Brotowijoyo, 2010) dalam (Febriharjati, 2016)
berdasarkan video yang berjudul “Urban Mobility Concept” oleh Urban Development Plan
Vienna dapat diketahui bahwa tujuan direncanakannya konsep “Urban Mobility Concept”
bertujuan untuk menyediakan angkutan umum yang memastikan setiap orang yang berpergian
dalam keadaan aman dengan biaya operasional yang terjangkau, selain itu dalam konsep ini
mengintegrasikan moda transportasi publik. Jaringan transportasi ini memberikan kebebasan
ruang konsep ini juga membuat perluasan jalur sepeda, jalur pejalan kaki sehingga
memudahkan sistem mobilitas serta dapat menghemat biaya yang akan dikeluarkan untuk
mengakses moda transportasi.
2. Aspek Sosial
Dalam aspek Lingkungan, transportasi yang tidak menimbulkan polusi air, udara, dan
tanah serta menghindari penggunaan sumber daya yang berlebihan. Keberlanjutan dalam aspek
lingkungan dapat didefinisikan dalam hal membatasi emisi dan meminimumkan penggunaan
energi dari sumber yang tak terbarukan, menggunakan komponen terdaur ulang,
meminimalisasi penggunaan lahan serta memproduksi polusi suara yang sekecil mungkin
(CST,1999).
Lebih dari 5 juta orang melakukan pergerakan setiap hari, dengan berjalan kaki,
bersepeda, menggunakan transportasi umum serta menggunakan kendaraan pribadi. Estimasi
untuk tahun 2025 diperkirakan polusi akan meningkat sebesar +12% karena banyaknya orang
yang menggunakan kendaraan pribadi. Hal ini tentu saja akan berdampak pada pencemaran
udara, tingkat kebisingan, dan tingkat penggunaan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui
serta dampak kesehatan masyarakat terkait kegiatan transportasi.

Perencanaan Transportasi 1
Urban Mobility Concept merupakan sistem transportasi berkelanjutan yang sangat ramah
lingkungan. UMC dirancang untuk kesesuaian perjalanan atau trip dalam jangka pendek.
Dengan mengkombinasikan penggunaan transportasi umum atau kendaraan pribadi yang
tentunya dapat meminimalisir gas emisi serta dapat meningkatkan kualitas udara.
3. Aspek Lingkungan
Transportasi dapat mempermudah aktifitas manusia, tidak hanya aktifitas ekonomi tapi
juga hubungan sosial dengan orang lain. Transportasi dapat mendukung kemudahan pertukaran
informasi, pelayanan perorangan, mengunjungi kerabat, keagamaan dan ke tempat-tempat
pertemuan sosial lainnya. Salah satu dari tiga pilar penting dalam konsep kegiatan sustainable
transportation selain ekonomi, lingkungan, yaitu sosial.
Salah satu contoh konsep sustainable transportation berada di kota Vienna, disana
terdapat konsep sustainable transportation yaitu Urban Mobility Concept. Di Vienna memiliki
sebuah mobil lebih mahal dua puluh kali lipat daripada membeli kartu keanggotaan jaringan
transportasi publik. Dalam konsep itu juga memfasilitasi sistem berbagi kendaraan mobil dan
sepeda. Dari contoh tersebut bisa dilihat bahwa dalam sustainable transportation memiliki
pengaruh terhadap aspek sosial. Dengan sustainable transportation maka tidak akan adanya
kesenjangan atau kecemburuan sosial dimana orang – orang sama sama menggunakan
transportasi umum, dan juga rata-rata ruang jalan sekarang dipenuhi oleh kendaraan pribadi,
bahkan perlu di beberapa tempat untuk ditambahnya ruang jalan khusus untuk kendaraan
dikarenakan macet. Jika orang-orang berpindah ke kendaraan umum maka ruang jalan yang
ada tidak perlu ditambahkan, bahkan bisa digunakan untuk keperluan sosial yaitu seperti
berjalan, bermain, dan juga bertemu dengan orang-orang lain.

Daftar Pustaka
Febriharjati, Sri dan Yuni Hidayanti, Itsna. 2016. Pengembangan Transportasi Berkelanjutan
Di Kota Semarang. Riptek Vol. No. 1, Tahun 2016 Hal.43-56.
https://youtu.be/hmS-BbJQ7EU diakses 27 November 2019

Perencanaan Transportasi 2

Anda mungkin juga menyukai