Anda di halaman 1dari 8

1.

Dalam praktek banyak kita jumpai adanya balok-balok yang karena


bentangnya sangat lebar/terlalu besar sehingga harus dicari
kemungkinan bentuk/macam konstruksi lain, misalnya batang ditumpu
dengan 3 (tiga) tumpuan/perletakan atau lebih. Konstruksi semacam ini
tidak bisa diselesaikan dengan hukum statika dan disebut dengan statis
tak tentu.
2. Untuk menghindari hal semacam ini balok tersebut dijadikan menjadi
beberapa bagian yang dihubungkan sesamanya dengan sendi dan
sistim semacam ini dinamakan sistim balok terusan atau lebih dikenal
dengan nama balok gerber, sesuai dengan nama penemunya yaitu J.G.
Heinrich Gerber (1832 - 1912) pada tahun 1866. Sistim balok gerber
dapat digunakan sebagai konstruksi batang maupun pada rangka
batang.
SYARAT BALOK GERBER

 Balok gerber mempergunakan engsel/sendi


yang dikonstruksikan sedemikian sehingga
sendi dapat menerima gaya lintang dan gaya
normal tetapi tidak dapat menerima momen.
Jumlah sendi (S) dalam balok gerber adalah
sama dengan jumlah tumpuan (R)dikurangi
dengan 2.

S  R2
VARIASI SENDI GERBER

GERBER: 1S

P1 P2
S
A B C
S

GERBER: 2S SAMBUNGAN SENDI

S1 S2

S1 S2
TAHAP PENYELESAIAN REAKSI S

P1 P2
SAMBUNGAN SENDI
A B C
S

TAHAP 1:
Kerjakan ruas S-C

TAHAP 2:
Kerjakan ruas A-B-S
TAHAP PENYELESAIAN REAKSI S

SAMBUNGAN SENDI

q
TAHAP 1:
A
S B C Kerjakan ruas A-S

R AV RSV
RSV TAHAP 2:
Kerjakan ruas S-B-C,
RCV
RBV Reaksi di S ruas A-S
menjadi aksi di S
P1 P2 P3

A B S1 S2 C D

TAHAP 1: Kerjakan ruas S1-S2


RS 1V
RS 2V
RS1V RS 2V
RBV RCV RDV
RAV
TAHAP 2:
Kerjakan ruas A-B-S1
atau S2-C-D

Anda mungkin juga menyukai