Anda di halaman 1dari 17

1.

TRANSPORTASI PERKOTAAN
▫ A. TRANSPORTASI PERKOTAAN
Adalah sistem transportasi yang mampu mendukung
kebutuhan masyarakat merupakan impian bagi setiap
pemangku kepentingan, hal ini akan memberikan
dampak yang positif bagi perkembangan transportasi
perkotaan.
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
▫ Pembangunan infrastruktur transportasi menjadi salah satu bagian
terpenting dalam pembangunan nasional. Selain mendorong pertumbuhan
ekonomi, pembangunan transportasi dapat meningkatkan produktivitas,
meningkatkan daya saing global, menyerap tenaga kerja, membangkitkan
sektor riil, serta membantu mengurangi angka kemiskinan.
BUS RAPID TRANSIT “BRT”
▫ Pengembangan transportasi publik berbasis jalan berupa bus kota cepat (Bus Rapid Transit/BRT) terus
didorong pengembangannya hingga ke seluruh wilayah perkotaan di Nusantara.

▫ Hingga saat ini, telah dioperasikan 1.100 bus BRT yang tersebar di 17 kota meliputi Batam, Palembang,
Pekanbaru, Lampung, Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surakarta, Manado,
Gorontalo, Denpasar, Ambon, Makassar dan Padang.

▫ Yang telah mampu menampung mobilitas penduduk perkotaan sekitar 0,6 juta orang per hari di seluruh
Indonesia, dimana 70% diantaranya berada di Propinsi DKI Jakarta dan kawasan Bodetabek.
FOR INFO.!
Hingga saat ini, 4 kawasan aglomerasi di Indonesia termasuk dalam 60
aglomerasi terbesar di dunia. Jabodetabek dengan jumlah penduduk 28 juta
jiwa menduduki peringkat kedua di bawah Tokyo Raya dengan 34,5 juta jiwa.

Sedangkan Gerbang Kertosusila di Jawa Timur yang berpenduduk 9,1 juta jiwa
berada di peringkat 28, disusul Bandung Raya di urutan ke-37 dengan jumlah
penduduknya 7,6 juta jiwa, serta di peringkat ke-60 dunia ada Mebidangro
(Sumatera Utara) yang data terakhir menunjukkan 5,2 juta jiwa tinggal di
kawasan tersebut.
RPJMN
▫ RPJMN merupakan wadah yang penting dalam mengakomodir kebutuhan pembangunan
infrastruktur. Dengan tercantumnya transportasi perkotaan sebagai salah satu agenda
pembangunan dalam RPJMN 2015-2019 diharapkan persentase penggunaan angkutan umum
di Indonesia yang saat ini masih rendah yaitu hanya 23%, ditargetkan dapat tumbuh menjadi
32% pada tahun 2019.
▫ Pemerintah beserta masyarakat secara berkesinambungan telah dan sedang melaksanakan
berbagai program pembangunan infrastruktur transportasi massal, baik untuk transportasi
berbasis jalan maupun berbasis rel. Dengan demikian, diharapkan tingkat kemacetan di
kawasan perkotaan dapat ditekan dan pertumbuhan ekonomi dapat semakin terakselerasi.
Dalam rangka mengembangkan transportasi perkotaan yang berkelanjutan di
Indonesia, Dibuatlah Kebijakan yang disusun lima tahun ke depan, antara lain :
I. Pengembangan Transportasi Perkotaan - Interaksi Antara Transportasi Dan Tata Guna
Lahan.
II. Peningkatan Mobilitas Perkotaan - Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum Dan Angkutan
Barang.
III. Penurunan Tingkat Kemacetan.
IV. Pengendalian Dampak Lalu lintas.
V. Peningkatan Keselamatan Jalan Perkotaan.
FOR INFO.!
Pemerintah juga telah mengalokasikan pendanaan untuk penyediaan fasilitas Sistem BRT
dan penyediaan bus di kota-kota di Indonesia. Hal tersebut juga didukung dengan
penyediaan PSO (Public Service Obligation) untuk angkutan umum.
Saat ini jumlah pengguna angkutan massal berbasis bus mencapai lebih dari 500 ribu
penumpang setiap hari, menyamai jumlah pengguna kereta komuter di Indonesia.
Sehingga diperlukan penyediaan fasilitas angkutan umum yang didukung oleh
penyediaan halte, sistem tiket dan juga penyediaan aksesibilitas yang layak berupa
fasilitas NMT (Non-Motorized Transport).
FOR INFO.!
Dokumen RPJMN telah menetapkan indikator dalam upaya perbaikan kualitas layanan,
antara lain menargetkan peningkatan kecepatan dari 8,3 km/jam menjadi 20 km/jam,
dan peningkatan jumlah penumpang angkutan umum dari 500 ribu penumpang menjadi
1,2 juta penumpang per harinya.

Pendanaan infrastruktur transportasi perkotaan dalam RPJMN (2015- 2019) ini terhitung
mencapai Rp. 117,7T yang ditampung oleh dana APBN sebesar Rp. 90T, dana APBD
sebesar Rp. 17T, dana BUMN sebesar RP 5,5T dan investasi swasta sebesar Rp. 5,2T.
Pemerintah juga mendorong adanya inovasi pendanaan infrastruktur baik melalui APBN,
APBD, dan Investasi swasta.
B. MASALAH TRANPORTASI PERKOTAAN
▫ Permasalahan transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan
lalulintas, parkir, angkutan umum, polusi dan masalah ketertiban
lalulintas Kemacetan lalulintas akan selalu menimbulkan dampak
negatif, baik terhadap pengemudinya sendiri maupun ditinjau dari segi
ekonomi dan lingkungan.
Permasalahan angkutan umum yang pelik dapat diidentifikasi
dalam beberapa kelompok masalah, seperti :

I. Tidak tersedianya perencanaan yang menyeluruh, meliputi sarana, prasarana,


pembiayaan, dan pengembangan SDM di bidang transportasi.
II. Jumlah ketersediaan BRT di Indonesia masih sangat terbatas.
III. Terdapat angkot melayani hampir seluruh kota di Indonesia, tetapi minim pembinaan.
Pada tataran praktis, banyak dijumpai kendala dalam melakukan implementasi
kebijakan perundang-undangan di bidang penataan angkot.
MENINJAU KASUS DI KOTA BOGOR
▫ Penyediaan sistem angkutan jalan yang baik di kawasan perkotaan adalah
dambaan para pengguna jasa angkutan umum. Akan tetapi, masih sering
dijumpai sejumlah masalah dalam penerapan penyediaan angkutan
berbasis jalan ini, begitupula seperti yang terjadi di kota bogor ini.
Poin di bawah ini, merujuk kasus di Kota Bogor, dapat menjadi acuan informasi
untuk segera memulai menerapkan penyediaan angkutan umum berbasis jalan:
I. Volume lalu lintas semakin padat sehingga menimbulkan kemacetan dan meningkatkan
waktu perjalanan.
II. Kebiasaan ngetem sopir angkot untuk menunggu penumpang.
III. Terjadi penurunan jumlah penumpang, yang beralih moda ke kendaraan pribadi khususnya
sepeda motor. Kondisi ini menyebabkan load factor atau keterisian penumpang menurun
drastis dan bisnis angkutan umum semakin mendekati titik nadir.
IV. Terjadi ketidakseimbangan antara ketersediaan armada angkot dan jumlah permintaan
penumpang.
V. Adanya persaingan yang sangat ketat dan tidak sehat di antara para pengemudi untuk
mencari penumpang.
C. TAHAPAN TRANSPORTASI PERKOTAAN
▫ Masalah transportasi atau perhubungan merupakan masalah yang selau dihadapi oleh
negara-negara berkembang tak terkecuali Indonesia. Masalah transportasi ini
menimbulkan berbagai permasalahan di kalangan masyarakat seperti kemacetan lalu lintas
(congestion), keterlambatan (delay), polusi udara, polusi suara, dll. Tingkat pertumbuhan
kendaraan yang jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ruas sarana transportasi
menjadi salah satu penyebab masalah transportasi sulit untuk diselesaikan.
ATAS PERHATIANNYA

“ TERIMA KASIH “
▫ SUMBER :

Buku :
“TRANSPORTASI”

Oleh : Tedy Murtejo ST.,MT

Anda mungkin juga menyukai