Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS TENTANG PENYEBAB PENURUNAN

ANGKUTAN KOTA (ANGKOT) DI BANDUNG


DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS KEWARGANEGARAAN

DISUSUN OLEH:

1.ANISYANIAWATI (221000057)

2.HANIFAH PUTRI PERTIWI (221000086)

3.HEMMALIKA ALYANTI CANDRA (221000064)

4. WILI AZHARI MUHAMAD HUSEN (221000053)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PASUNDAN

2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdullilah senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pancasila dengan judul: “ANALISIS
TENTANG PENYEBAB PENURUNAN ANGKUTAN KOTA (ANGKOT) DI
BANDUNG”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalh ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapar
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritikan yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi kami
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Angkutan umum (mikrolet) merupakan salah satu moda transportasi yang
sangat penting dan sangat diperlukan keberadaannya di kawasan perkotaan.
Selain rute yang sudah ditentukan, angkutan umum (mikrolet) dapat berhenti
untuk menaikkan atau menurunkan penumpang di mana saja.

Sebagian besar angkutan kota terlihat minim penumpang yang


menunjukkan bahwa angkutan kota semakin ditinggalkan oleh masyarakat Hal
ini menjadi kelebihan dan salah satu daya tarik mengapa Angkutan Umum
(Mikrolet) masih dimininati. Berbeda halnya dengan bus yang mempunyai halte
sebagai tempat perhentian yang sudah ditentukan. Pada masa sekarang ini,
angkutan umum (mikrolet) lebih cenderung ditinggalkan oleh masyarakat, hal
ini tidak terlepas dari minimnya tingkat pelayanan yang diberikan oleh operator
angkutan umum kepada masyarakat sebagai pengguna jasa angkutan umum
(mikrolet) tersebut. Ini dapat dilihat dari sisi jaringan, sarana, prasarana, dan
lain sebagainya. Rendahnya mutu pelayanan dari segi keamanan, kenyamanan,
kelayakan, kemudahan dan efisiensi angkutan kota/mikrolet, yang pada
hakekatnya memberikan rasa kurang nyaman dan aman kepada pengguna jasa
transportasi perkotaan, hal ini mendorong masyarakat untuk lebih memilih
menggunakan kendaraan pribadi dan angkutan Online yang dapat menawarkan
keamanan dan kenyamanan serta kemudahan. Penurunan jumlah pengguna
angkutan kota yang cukup besar terjadi dibeberapa kota besar, salah satunya
adalah Kota Makassar. Selain itu, minimnya penumpang yang menggunakan
jasa angkutan kota mengakibatkan jumlah angkutan kota yang beroperasi
sehari-hari menurun drastic.

1.2 RUMUSAN MASALAH


 Faktor–faktor apa saja yang mempengaruh penurunan minat pengguna
angkutan umum (mikrolet) di Kota Bandung?

1.4 TUJUAN PENELITIAN


Tujuan Penelitian Beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:

 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan minat


pengguna angkutan umum mikrolet di Kota Band
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan minat pengguna angkutan umum


mikrolet di Kota Bandung
a. semakin mudahnya konsumen untuk memiliki kendaraan sendiri
khususnya sepeda motor.

Beberapa tahun belakangan ini pembelian sepeda motor begitu mudah dan terjangkau dengan
adanya tawaran kredit dengan uang muka sangat rendah. Banyaknya konsumen yang
memiliki sepeda motor tentu mengurangi penumpang angkutan umum. Konsumen pun
sebagian beralih dari pelanggan angkot menjadi pengguna sepeda motor.

b. dibukanya beberapa akses jalan baru yang memperpendek jarak.

Akses jalan baru ini membuat trayek angkot menjadi tidak efektif dan efisien untuk dijalani
karena waktu tempuh yang lebih lama dan jarak yang lebih jauh. Trayek angkot dibuat
berdasarkan keadaan dan tata kota jaman dulu (alias jadul) yang kondisinya sudah jauh
berbeda dengan kondisi saat ini yang sudah dilengkapi dengan akses jalan-jalan tembus baru.
Kondisi ini sebenarnya sudah sedikit mengurangi penumpang angkot yang lebih memilih
lewat jalan baru yang lebih dekat.

c. wilayah kota yang sudah jauh lebih berkembang dibandingkan


sebelumnya

Makin tumbuh suburnya kompleks-kompleks perumahan di pinggiran kota, sedikit mengubah


peta persebaran konsumen sebagai pengguna angkutan umum. Konsumen angkutan umum
saat ini banyak tersebar di wilayah-wilayah baru yang tidak terjangkau oleh angkutan umum.
Jika ada angkutan umum pun, jumlahnya sangat terbatas atau harus melalui banyak rute
(yang tidak efisien) sehingga tidak bisa diandalkan.

Wawancara Lapangan

2.2 Analisis

Kelompok kami melakukan wawancara di terminal dekat mall itc dan


mewawancarai salah satu supir angkot yang sedang beristirahat Bernama Pak
safarudin (Bapak Udin), Bapak Udin telah melakukan pekerjaan nya sebagai
supir angkutan kota kurang lebih 10 Tahun. Menurut Pak Udin akhir-akhir ini
beliau mengalami banyak kendala yang di karenakan penurunan minat
penumpang, menurut pendapat beliau penurunan penumpang terjadi disebabkan
karena maraknya transportasi online berbasis motor maupun berbasis mobil.
Penumpang lebih memilih untuk menggunakan transportasi online karena lebih
efisien daripada menggunakan angkutan umum.

Penumpang yang berminat menaiki angkutan umum sekarang bisa dihitung


perharinya. Dan rata rata pengemudi angkutan umum adalah bapak bapak yang
kurang mengerti cara menggunakan teknologi digital di zaman sekarang
sehingga mau tidak mau mereka harus tetap menjalankan profesi mereka
sebagai supir angkot untuk kebutuhan hidupnya. Dan bapak Udin sangat
berharap pemerintah kota bandung menyamaratakan antara angkutan
transportasi online dengan angkutan umum agar tidak ada lagi selisih antara
angkutan umum dan angkutan berbasis online yang terkadang menyebabkan
kericuhan.
BAB III

PENUTUP
3.1 Saran
Pemerintah kota harus lebih memperhatikan keadaan para supir angkot sekitar dengan terus
memberikan penyuluhan mengenai angkutan umum supaya terus berkembang.

Pemprov juga harus memberikan solusi untuk para supir angkot yang sudah mulai turun peminatnya,
dengan memberikan beberapa inovasi terbaru, supaya mereka bisa bertahan di era transportasi online
ini.

Pemprov juga perlu untuk menata ulang terkait angkutan umum yang sudah tidak teratata ini.
Perlunya penataan lebih lanjut terkait terminal, dan pemberhentiannya.

3.2 Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapatkan dari hasil projek kami ini yaitu kurang nya kordinasi antara
pemerintah kota dan para supir angkutan umum, membuat angkutan kota kini tertinggal dibanding
transportasi online. Maka dari itu perlunya kordinasi antara pemrov dan para supir angkot. Harapan
para supir tentunya mereka menginginkan bantuan dari pemerintah sekitar untuk membantu mereka
bertahan di era transportasi online, mereka juga menginginkan sebuah terobosan baru untuk membuat
mereka dilirik lagi oleh masyarakat. Permasalahan angkutan umum ini tidak akan kunjung selesai bila
pemerintah tidak turun tangan dan mengurus permasalahan angkutan kota ini.
Daftar Pustaka

Referensi

file:///C:/Users/hp/Downloads/JURNAL%20ZULQARNAIN
%20000909112016.pdf

Anda mungkin juga menyukai