Anda di halaman 1dari 28

Posts Tagged With: manajemen angkutan darat

Manajemen Armada untuk Angkutan Darat

Posted on July 30, 2013 by rinatnunay

Seluruh kegiatan yang mendukung aktivitas transportasi angkutan darat dinamakan Manajemen
Armada Angkutan Darat atau dalam bahasa Inggrisnya kita kenal dengan nama Fleet
Management for Land Transport. Manajemen ini mencakup semua hal yang berhubungan
dengan pengelolaan kendaraan yang terlibat dalam pergerakan barang, manajemen armada
kendaraan kecil yang digunakan untuk transportasi orang dan kargo atau paket ukuran kecil,
termasuk sepeda motor dan juga perlengkapan lain seperti peralatan penanganan di gudang.
Manajemen ini mendukung seluruh kegiatan aktivitas transportasi melalui pengelolaan aset yang
digunakan.

Secara garis besar, manajemen armada angkutan darat mempunyai tugas dan fungsi sebagai
berikut:

1. Merawat dan menjaga kondisi dari semua aset / kendaraan dalam kondisi baik untuk
menjamin keamanan dan keselamatan barang yang akan diangkut dan personil yang akan
memakainya.

2. Membuat sistem dan prosedur yang efektif untuk penggunaan dan perawatan semua asset
/ kendaraan. Termasuk didalamnya antara lain jadwal perawatan, manajemen pengaturan
untuk pengemudi/sopir, manajemen untuk pemakain bahan bakar, sistem untuk melacak
keberadaan kendaraan serta manajemen keamanan termasuk manajemen kesehatan dan
keselamatan.

3. Memantau dan mengukur biaya, pemanfaatan dan kinerja dari kendaraan yang
bersangkutan. Efektivitas biaya armada tidak hanya untuk pengendalian biaya operasi
kendaraan, tetapi juga untuk pemeliharaan dan perbaikan, persediaan suku cadang dan
juga penggantian kendaraan pada masa optimal dalam pemakaiannya.

4. Memastikan jumlah dan komposisi armada seimbang dengan aktivititas yang diperlukan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika kita mempersiapkan jenis kendaraan yang
dibutuhkan. Yang perlu diketahui dan dipahami terlebih dahulu adalah berapa besar volume
pekerjaan dan di lingkungan atau daerah mana kendaraan tersebut akan dipakai. Setelah itu kita
akan memutuskan jenis kendaraan apa yang akan dipakai dan membuat manajemen armadanya
untuk mengelola, mengukur, memantau dan mengendalikan kinerjanya.

Kondisi fisik jalan serta lingkungan daerah di mana armada akan digunakan sangat
mempengaruhi komposisi jumlah dan jenis armada. Dalam hal-hal tertentu, terkadang pengaruh
legislatif atau peraturan juga dapat mempengaruhi, misalnya ada jalan-jalan tertentu tidak bisa
dilalui oleh truk besar sehingga terkadang beberapa perusahaan memilih untuk menyewa
kendaraan yang lebih kecil untuk mengirimkan barang.

Laporan penggunaan armada yang sederhana harus menyediakan data-data di bawah ini:

1. Nama sopir / pengemudi.

2. Nomor SIM sopir / pengemudi.

3. Nomor/plat kendaraan.

4. Nama penumpang atau barang/kargo yang diangkut.

5. Asal dan tempat tujuan kendaran.

6. Tujuan perjalanan.

7. Tanda tangan penumpang atau penerima barang/kargo.

8. Jarak tempuh.
9. Pemakaian bahan bakar.

10. Perawatan kendaraan.

11. Catatan penting lainnya.

Laporan penggunaan armada ini harus dicek setiap hari atau paling sedikit seminggu sekali oleh
manajer armada atau pihak yang bertanggung jawab.
ekonomiEducation
Jumat, 07 Agustus 2015
MANAJEMEN TRANSPORTASI
BAB I
PENDAHAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiki lebih dari 17.000
pulau dengan total wilayah 735.355 mil persegi. Selain luas wilayahnya
yang sangat besar Indonesia juga menempati peringkat keempat dari
10 negara dengan populasi terbesar di dunia (sekitar 220 juta jiwa).
Dengan adanya kedua faktor tersebut maka akan sangat sulit untuk
menghubungkan satu wilayah dengan wilayah yang lain tanpa adanya
suatu sarana transportasi yang memadai.
Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang
peranan vital dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi
antara daerah satu dengan daerah yang lain. Distribusi barang,
manusia, dll. akan menjadi lebih mudah dan cepat bila sarana
transportasi yang ada berfungsi sebagaimana mestinya sehingga
transportasi dapat menjadi salah satu sarana untuk mengintegrasikan
berbagai wilayah di Indonesia. Melalui transportasi penduduk antara
wilayah satu dengan wilayah lainya dapat ikut merasakan hasil
produksi yang rata maupun hasil pembangunan yang ada.
Skala ekonomi (economy of scale), lingkup ekonomi (economy of scope),
dan keterkaitan (interconnectedness) harus tetap menjadi
pertimbangan dalam pengembangan transportasi dalam kerangka
desentralisasi dan otonomi daerah yang kerap didengungkan akhir-
akhir ini. Ada satu kata kunci ini disini, yaitu integrasi, di mana
berbagai pelayanan transportasi harus ditata sedemikian rupa
sehingga saling terintegrasi, misalnya truk pengangkut kontainer,
kereta api pengangkut barang, pelabuhan peti kemas, dan angkutan
laut peti kemas, semuanya harus terintegrasi dan memungkinkan
sistem transfer yang terus menerus (seamless).
Kebutuhan angkutan bahan-bahan pokok dan komoditas harus dapat
dipenuhi oleh sistem transportasi yang berupa jaringan jalan, kereta
api, serta pelayanan pelabuhan dan bandara yang efisien. Angkutan
udara, darat, dan laut harus saling terintegrasi dalam satu sistem
logistik dan manajemen yang mampu menunjang pembangunan
nasional.
Transportasi jika ditilik dari sisi sosial, merupakan proses afiliasi budaya
dimana ketika seseorang melakukan transportasi dan berpindah
menuju daerah lain maka orang tersebut akan menemui perbedaan
budaya dalam bingkai kemajemukan Indonesia. Disamping itu sudut
pandang sosial juga mendeskripsikan bahwa transportasi dan pola-pola
transportasi yang terbentuk juga merupakan perwujudan dari sifat
manusia. Contohnya, pola pergerakan transportasi penduduk akan
terjadi secara massal dan masif ketika mendekati hari raya. Hal ini
menunjukkan perwujudan sifat manusia yang memiliki tendesi untuk
kembali ke kampung halaman setelah lama tinggal di perantauan.
Pada umumnya perkembangan sarana transportasi di Indonesia berjalan
sedikit lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara lain seperti
Malaysia dan Singapura. Hal ini disebabkan oleh perbedaan regulasi
pemerintah masing-masing negara dalam menangani kinerja sistem
transportasi yang ada. Kebanyakan dari Negara maju menganggap
pembangunan transportasi merupakan bagian yang integral dari
pembangunan perekonomian. Pembangunan berbagai sarana dan
prasarana transportasi seperti halnya dermaga, pelabuhan, bandara,
dan jalan rel dapat menimbulkan efek ekonomi berganda (multiplier
effect) yang cukup besar, baik dalam hal penyediaan lapangan kerja,
maupun dalam memutar konsumsi dan investasi dalam perekonomian
lokal dan regional.
Sektor transportasi dikenal sebagai salah satu mata rantai jaringan
distribusi barang dan penumpang telah berkembang sangat dinamis
serta berperan didalam menunjang pembangunan politik, ekonomi,
sosial budaya maupun pertahanan keamanan. Pertumbuhan sektor ini
akan mencerminkan pertumbuhan ekonomi secara langsung sehingga
transportasi mempunyai peranan yang penting dan strategis.
Keberhasilan sektor transportasi dapat dilihat dari kemampuannya
dalam menunjang serta mendorong peningkatan ekonomi nasional,
regional dan lokal, stabilitas politik termasuk mewujudkan nilai-nilai
sosial dan budaya yang diindikasikan melalui berbagai indikator
transportasi antara lain: kapasitas, kualitas pelayanan, aksesibilitas
keterjangkauan, beban publik dan utilisasi.
B. Rumuan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka
permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan transportasi?
2. Apa sajakah manfaat yang diperoleh dari transportasi?
3. Apa sajakah unsur-unsur yang ada pada transportasi?
4. Apakah tujuan dari adanya transportasi?
5. Apa sajakah macam-macam transportasi yang ada di Indonesia?
6. Bagaimanakah Tahap Perkembangan Transportasi di Indonesia?
7. Bagaimanakah peran manajemen angkutan atau traffic
management?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetaui secara umum tentang manfaat, unsure, dan
tujuan dari adanya transportasi.
2. Untuk menambah wawasan kita mengenai perkembangan
transportasi di Indonesiaa saat ini.
3. Untuk mengetahui peran dari manajemen angkutan.
4. Sebagai tugas uji kompetensi pada mata kuliah Manajemen
Transportasi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Transportasi
Menurut para ahli, transportasi memiliki berbagai macam
pengertian, definisi tersebut antara lain :
Menurut Marlok (1981), transportasi berarti memindahkan atau
mengangkut sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain.
Menurut Bowersox (1981), transportasi adalah perpindahan barang
atau penumpang dari suatu lokasi ke lokasi lain, dengan produk yang
digerakkan atau dipindahkan ke lokasi yang membutuhkan atau
menginginkan.
Menurut Teenbrink transportasi adalah sebagai perpindahan orang
atau barang menggunakan kendaraan atau lainnya, diantara tempat-
tempat yang dipisah secara geografis.
Menurut Papacostas (1987), transportasi didefinisikan sebagai suatu
sistem yang terdiri dari fasilitas tertentu beserta arus dan sistem
control yang memungkinkan orang atau barang dapat berpindah dari
suatu temapat ke tempat lain secara efisien dalam setiap waktu untuk
mendukung aktivitas manusia.
Menurut Warpani (2002), transportasi atau perangkutan adalah
kegiatan perpindahan orang dan barang dari satu tempat (asal) ke
tempat lain (tujuan) dengan menggunakan sarana (kendaraan)
Menurut Abbas Salim (1993), transportasi adalah kegiatan
pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke
tempat lain. Dimana dalam transportasi terdapat dua unsur penting
yaitu:
1. Pemindahan/pergerakan.
2. Secara fisik tempat dari barang (komoditi) dan penumpang ke
tempat lain.
Dalam transportasi terdapat dua kategori penting :
1. Pemindahan bahan-bahan dan hasil produksi dengan menggunakan
alat angkut
2. Mengangkut penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.
Menurut Rustian Kamaludin (1986), bahwa transportasi adalah
mengangkut atau membawa sesuatu barang dari suatu tempat ke
tempat lainnya atau dengan kata lain yaitu merupakan suatu
pergerakan pemindahan barangbarang atau orang dari suatu tempat
ke tempat yang lain.
Sehingga dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa transportasi
adalah perpindahan barang/orang dari suatu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan alat/moda transportasi.
B. Manfaat Transportasi
Manfaat dari adanya transportasi dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:
1. Nilai guna tempat (Place Utility)
Kenaikan atau tambahan nilai ekonomi atau nilai guna dari suatu
barang atau komoditi yang diciptakan dan mengangkutnya dari suatu
tempat ke tempat lainnya yang mempunyai nilai kegunaan yang lebih
kecil, ke tempat atau daerah dimana barang tersebut mempunyai nilai
kegunaan yang lebih besar yang biasanya diukur dengan uang
(interens of money)
2. Nilai guna waktu (Time Utility)
Kesanggupan dari barang untuk memenuhi kebutuhan manusia
dengan menyediakan barang-barang, tidak hanya dimana mereka
membutuhkan, tetapi dimana mereka perlukan.

C. Unsur-unsur Transportasi
Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia
dari suatu tempat ke tempat lainnya, hal ini terlihat dari adanya unsur-
unsur dari transportasi, yaitu :
1) Adanya muatan yang diangkut.
2) Tersedianya kendaraan sebagai alat angkut.
3) Adanya jalan yang dapat dilalui oleh alat angkut tersebut.
4) Ada muatan yang diangkut
5) Ada terminal asal dan terminal tujuan
6) Sumber daya manusia dan organisasi atau manajemen yang
menggerakkan kegiatan transportasi tersebut.

D. Tujuan Transportasi
Pemindahan barang dan manusia dengan angkutan adalah untuk
bertujuan menaikkan atau menciptakan nilai ekonomi dari suatu
barang, dengan demikian pengangkutan dilakukan karena nilai suatu
barang lebih tinggi di tempat tujuan dari pada tempat asalnya.
E. Macam-macam Transportasi di Indonesia
Secara umum, transportasi di Indonesia dibedakan dalam beberpa
jenis yaitu:
1. Transportasi darat
Transportasi darat memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut:
Sarana Transportasi darat:
a. Sarana Angkutan Jalan Raya
Angkutan Jalan adalah kendaraan yang diperbolehkan untuk
menggunakan jalan. Angkutan jalan ini diantaranya adalah :
1. Sepeda Motor, adalah kendaraan bermotor beroda 2 (dua), atau 3
(tiga).
2. Mobil Penumpang, adalah setiap kendaraan bermotor yang
dilengkapi sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat duduk tidak
termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa
perlengkapan pengangkutan bagasi.
3. Mobil Bus, adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih
dari 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk
pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan
bagasi.
4. Mobil Barang, adalah setiap kendaraan bermotor selain dari yang
termasuk dalam sepeda motor, mobil penumpang dan mobil bus.
Angkutan darat selain mobil, bus ataupun sepeda motor yang lazim
digunakan oleh masyarakat, umumnya digunakan untuk skala kecil,
rekreasi, ataupun sarana sarana di perkampungan baik di kota maupun
di desa. Diantaranya adalah : sepeda, becak, bajaj, bemo dan delman.
b. Sarana Angkutan Kereta Api :
Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan
tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan
kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel. Kereta
api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari
lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan
rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan
lainnya). Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif
besar sehingga mampu memuat penumpang maupun barang dalam
skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan massal efektif,
beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal
sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota,
antarkota, maupun antar negara.
Prasarana Transportasi Darat :
Jalan dan Jembatan, adalah prasarana transportasi darat yang
meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada
pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali
jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
Rel Kereta, digunakan pada jalur kereta api. Rel
mengarahkan/memandu kereta api tanpa memerlukan pengendalian.
Rel merupakan dua batang rel kaku yang sama panjang dipasang pada
bantalan sebagai dasar landasan. Rel-rel tersebut diikat pada bantalan
dengan menggunakan paku rel, sekrup, penambat, atau penambat e
(seperti penambat Pandrol).
Jenis penambat yang digunakan bergantung kepada jenis bantalan
yang digunakan. Puku ulir atau paku penambat digunakan pada
bantalan kayu, sedangkan penambat e digunakan untuk bantalan
beton atau semen.
Rel biasanya dipasang di atas badan jalan yang dilapis dengan batu
kericak atau dikenal sebagai Balast. Balast berfungsi pada rel kereta
api untuk meredam getaran dan lenturan rel akibat beratnya kereta
api. Untuk menyeberangi jembatan, digunakan bantalan kayu yang
lebih elastis ketimbang bantalan beton.
2. Transportasi Laut
Transportasi laut memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut:
Sarana transportasi laut
a. Kapal, adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di
laut (sungai dsb) seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil.
Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti
sekoci. Sedangkan dalam istilah inggris, dipisahkan antara ship yang
lebih besar dan boat yang lebih kecil. Berabad-abad lamanya kapal
digunakan oleh manusia untuk mengarungi sungai atau lautan.
b. Feri, adalah sebuah sebuah kapal transportasi jarak dekat. Feri
mempunyai peranan penting dalam sistem pengangkutan bagi banyak
kota pesisir pantai, membuat transit langsung antar kedua tujuan
dengan biaya lebih kecil dibandingkan jembatan atau terowong.
c. Sampan (bahasa Tionghoa) adalah sebuah perahu kayu tiongkok
yang memiliki dasar yang relatif datar, dengan ukuran sekitar 3,5
hingga 4,5 meter yang digunakan sebagai alat transportasi sungai dan
danau atau menangkap ikan. Sampan dapat mengangkut penumpang
2 8 orang, tergantung ukuran sampan. Sampan ada kalanya memiliki
atap kecil dan dapat digunakan sebagai tempat tinggal permanen di
perairan dekat darat. Sampan biasanya tidak digunakan untuk berlayar
jauh dari daratan karena jenis perahu ini tidak memiliki perlengkapan
untuk menghadapi cuaca yang buruk.
Prasarana Transportasi Laut :
Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai atau
danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo
maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki alat-
alat yang dirancang khusus untuk memuat dan membongkar muatan
kapal-kapal yang berlabuh. Crane dan gudang berpendingin juga
disediakan oleh pihak pengelola maupun pihak swasta yang
berkepentingan. Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas penunjang
seperti pengalengan dan pemrosesan barang.
Kata pelabuhan laut digunakan untuk pelabuhan yang menangani
kapal-kapal laut. Pelabuhan perikanan adalah pelabuhan yang
digunakan untuk berlabuhnya kapal-kapal penangkap ikan serta
menjadi tempat distribusi maupun pasar ikan. Klasifikasi pelabuhan
perikanan ada 3, yaitu: Pelabuhan Perikanan Pantai, Pelabuhan
Perikanan Nusantara, dan Pelabuhan Perikanan Samudera.
Di bawah ini hal-hal yang penting agar pelabuhan dapat berfungsi :
1. Adanya kanal-kanal laut yang cukup dalam (minimum 12 meter)
2. Perlindungan dari angin, ombak, dan petir
3. Akses ke transportasi penghubung seperti kereta api dan truk
4. Galangan kapal, sebuah tempat yang dirancang untuk memperbaiki
dan membuat kapal. Kapal-kapal ini dapat berupa yacht, armada
militer, cruisine line, pesawat barang atau penumpang.

3. Transportasi Udara
Transportasi udara memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut:
Sarana Transportasi Udara :
Pesawat terbang atau pesawat udara atau kapal terbang atau cukup
pesawat saja adalah kendaraan yang mampu terbang di atmosfir atau
udara
Prasarana Transportasi Udara :
Bandar udara atau bandara merupakan sebuah fasilitas tempat
pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandara yang
paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun
bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik
untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya.
Menurut ICAO (International Civil Aviation Organization): Bandar udara
adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan,
instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan
atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan
pesawat.
Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa Pura
adalah lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan
yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya
fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat

F. Tahap Perkembangan Transportasi


Sejak dahulu manusia sudah mengenal transportasi atau
pengangkutan, mulai dengan cara pengangkutan yang sederhana
dengan sistem transportasi barang diatas kepala atau menjunjung atau
menggunakan gerobak barang yang ditarik oleh hewan. Karena adanya
perkembangan tingkat peradaban manusia, kebutuhan akan sarana
transprotasi juga meningkat, sehingga bermunculanlah penemuan-
penemuan baru dibidang infra-struktur maupun suprastruktur
transportasi.
Perkembangan teknologi sarana transportasi tersebut berlangsung
secara evolusi melalui beberapa tahapan pertumbahan sebagai
berikut:
a. Tahap immobilitas dan masyarakat tradisional, pada masa ini
kegiatan pengangkutan masih terbatas dan hubungan keluar daerah
belum ada. Kehidupan perekonomian masih tertutup dan kegiatan
perdagangan masih belum tumbuh.
b. Tahap perbaikan sarana transportasi dan pertumbuhan
perdagangan, yang ditandai tumbuhnya kegiatan perdagangan
dimasyarakat. Pengangkutan diperlukan untuk memperluas pemasaran
keluar daerah.
c. Tahap menuju stabilitas dan tingkat hidup yang lebih tinggudicapai
setelah dimulainya atau setelah mekanisasi alat transportasi yang
sejalan dengan tumbuhnya kegiatan industri dimasyarakat.
d. Tahap motorisasi, hal ini ditandai dengan bertambahnya
ketergantungan masyarakat pada angkutan motor, seperti truk, kapal
motor, pesawat terbang dan sebagainya. Pembangunan jalan raya dan
kepelabuhan juga dikembangkan atau diperluas sehingga masyarakat
tidak hanya tergarrtung kepada angkutan lain dan dapat membuka
daerah-daerah baru/ yang sebelumnya tidak terjangkau.
Tahap peningkatan teknologi motorisasi seperti teknologi penerbangan
dan teknologi kapal-kapal cepat dan sebagainya, merup kan
penaklukan perbedaan jarak dan disertai peningkatan.
G. Manajemen Angkutan (Traffic Manajemen)
Traffic dapat didefinisikan pengangkutan penumpang dan muatan
dengan alat angkutan dari suatu tempat ke tempat lain. Angkutan
penumpang (passanger traffic) angkutan penumpang dapat dilihat dari
beberapa segi yaitu :
a) Pengangkutan penumpang antarkota dengan kendaraan.
b) Alat pengangkutan yang digunakan adalah bus, mobil, sedan,
angkutan kereta api, angkutan menggunakan kapal laut dan
pengangkutan dengan pesawat udara.
c) Selain itu pengangkutan penumpang penyebaran secara geografis
yaitu transmigrasi, angkutan turis dalam negri dan luar negeri ke
daerah daerah.
Angkutan muatan (barang), jumlah muatan yang di angkut untuk
antar kota menggunakan berbagai bagai jenis moda transportasi
antara lain menggunakan kereta api, truk, container (sistem peti
kemas) kapal dan tongkang yang ditarik oleh tugboat.
Barang barang umum yang diangkut dalam jumlah besar atau
partai kecil. Distribusi pengangkutan barang-barang berbeda menurut
volume yang diangkut, pengiriman barang dalam jumlah besar
maupun kecil, jarak, berat dari muatan yang diangkut pun berbeda.
Untuk pengangkutan domestik dan perdagangan internasional ada
pola tertentu yang digunakan untuk lalu lintas muatan (barang). Arus
barang dan lembaga penyalur komoditi yang dimanfaatkan dalam
rangka pengiriman barang melalui pengangkutan perlu di analisis
mengenai lalu lintas muatan (traffic).
Analisis traffic
Tujuan dari analisis traffic ini adalah :
a. Untuk menentukan tempat pemasaran dan pemanfaatan angkutan
yang tersedia.
b. Bahan pertimbangan untuk pelayanan, bagi sumber pendapatan
dan tarif angkutan.
c. Menentukan pengaruh dari persaingan sempurna, dalam
mengangkut barang barang serta pertimbangan untuk penentuan tarif
jasa angkutan.
d. Untuk mengembangkan pasar baru serta penemuan sumber sumber
bahan baku.
Material Handling dan Transportasi
Pengertian material handling merupakan kegiatan mengangkat,
mengangkut, dan meletakkan bahan bahan dan barang barang dengan
menggunakan alat transportasi.
Dalam material handling yang harus diperhatikan adalah peralatan
(alat angkut) yang digunakan alat mekanis atau nin mekanis. Tujuan
utama dari material handling ialah memindahkan barang dari satu titik
ke titik lain dengan biaya minimum tanpa ada pengulangan (delay)
untuk pengangkutan tersebut
Adapun jenis alat material handling yang digunakan terdiri dari :
1. Ban berjalan (conveyor), dipakai dalam pabrik untuk proses
produksi.
2. Derek (crane)
3. Forklift
4. Kereta Api
5. Truk
6. Container (transtanier)
7. chasis/Trailer
8. Top Loader
Sejalan dengan kemajuan teknologi angkutan dewasa ini untuk
pengiriman barang banyak digunakan peti kemas (container) terutama
pelayanan.
Dokumen Angkutan
Dalam pengiriman barang dibutuhkan beberapa dokumen dalam
pengangkutan yang disebut transportation ducuments.
Dibawah ini diberikan beberapa contoh dokumen dalam transportasi
1. Dokumen pengiriman barang
Suatu perusahaan ekspedisi yang melaksanakan pengiriman barang
menggunakan shipment documents sebagai bukti bagi penerima
barang nantinya, bahwa barang barang tersebut telah diangkut oleh
perusahaan ekspedisi.
2. Surat muatan (Bill of Lading)
Di dalam bill of lading diadakan kontrak barang barang yang diangkut,
hal mana sipengirim barang akan menyerahkan kepada sipenerima
atas dasar perjanjian yang telah dibuat.
Ada pun tujuan daripada bill of lading ialah :
a. Si penerima akan menerima barang dalam kondisi baik.
b. Pengangkutan berdasar isi kontrak yang telah dibuat.
c. Semua transaksi dalam pengangkutan dijelaskan dalam perjanjian.
3. Dokumen bagi manajemen
Ada beberapa jenis manajemen dokumen yaitu :
a. Kontrak
Dalam kontrak dijelaskan jangka waktu, dan asal/tujuan pengiriman
barang
b. Tarif
Untuk angkutan harus jelas tarif yang dihitung untuk pengangkutan
tersebut.
c. Polis asuransi
Selama dalam perjalanan barang barang yang diangkut diasuransikan
terdiri dari :
Asuransi atas kerugian barang
Asuransi atas kerusakan barang barang
d. Biaya biaya/cost
Dalam pengangkutan yang diperhitungkan adalah biaya uang
tambang.
e. Cif (cost insurance and freight)
Selama dalam pengangkutan yang diperhitungkan adalah biaya,
asuransi dan uang tambang.
f. Franco gudang
Artinya si pengirim/si penjual barang hanya bertanggung jawab atas
barang sampai masuk ke dalam gudang.
g. Manifest
Yaitu surat muatan yang dibawa oleh nahkoda kapal memuat seluruh
barang barang dan penumpang yang diangkut.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Transportasi dapat diberi definisi sebagai usaha dan kegiatan
mengangkut atau membawa barang dan/atau penumpang dari suatu
tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan alat/moda
transportasi. Transportasi dapat diklasifikasikan menurut macam atau
moda atau jenisnya (modes of transportations) yang dapat ditinjau dari
segi barang yang diangkut, dari segi geografis transportasi itu
berlangsung dan dari sudut tekhnik dan serta alat angkutnya
Manfaat dari adanya transportasi dapat dibagi dalam dua bagian
yaitu: Nilai guna tempat (Place Utility) dan Nilai guna waktu (Time
Utility)
Transportasi memiliki beberapa unsur-unsur, yaitu: Adanya muatan
yang diangkut, Tersedianya kendaraan sebagai alat angkut, Adanya
jalan yang dapat dilalui oleh alat angkut tersebut, Ada muatan yang
diangkut, Ada terminal asal dan terminal tujuan, Sumber daya manusia
dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan
transportasi tersebut.
Perkembangan teknologi sarana transportasi berlangsung secara
evolusi melalui beberapa tahapan pertumbahan sebagai berikut:
a. Tahap immobilitas dan masyarakat tradisional, pada masa ini
kegiatan pengangkutan masih terbatas dan hubungan keluar daerah
belum ada.
b. Tahap perbaikan sarana transportasi dan pertumbuhan
perdagangan, yang ditandai tumbuhnya kegiatan perdagangan
dimasyarakat.
c. Tahap menuju stabilitas dan tingkat hidup yang lebih tinggudicapai
setelah dimulainya atau setelah mekanisasi alat transportasi yang
sejalan dengan tumbuhnya kegiatan industri dimasyarakat.
d. Tahap motorisasi, hal ini ditandai dengan bertambahnya
ketergantungan masyarakat pada angkutan motor, seperti truk, kapal
motor, pesawat terbang dan sebagainya.
e. Tahap peningkatan teknologi motorisasi seperti teknologi
penerbangan dan teknologi kapal-kapal cepat dan sebagainya, merup
kan penaklukan perbedaan jarak dan disertai peningkatan.
B. Saran
Untuk memajukan transportasi berbagai moda di Indonesia,
pemerintah harus menaruh perhatian besar pada pembangunan
infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan bandar udara. Selain itu
yang tak kalah penting adalah terus berupaya meningkatkan
pelayanan dan pemeliharaan infrastruktur-infrastruktur tersebut.

Jumat, 27 Juni 2014


Makalah Manajemen Transportasi
MAKALAH
MANAJEMEN TRANSPORTASI
Makalah ini Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen
Dosen Pembimbing: Drs. Zahid M. Pd
Kelompok VI:
Nadhifatul Qudsiyah
Wardatus Zahroh
Ikrimah
Sofiati

PRODI EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYAIKHONA MOH. CHOLIL
(STAIS) BANGKALAN

2013-2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu mengadakan berbagai
aktifitas baik fisik maupun psikhis guna memenuhi kebutuhan dan keinginan
hidupnya secara maksimal, yang kita ketahui berupa produksi, distribusi dan
konsumsi yang merupakan kegiatan inti makhluk sosial.
Salah satu rangkaian aktifitas itu berupa kegiatan menggunakan moda
transportasi sebagai salah satu kebutuhan yang cukup penting untuk menunjang
kelancaran dalam bertansaksi ekonomi. Jika dilihat dari segi sosial dan budaya,
transportasi berguna sebagai sarana untuk berhubungan dan saling mengunjungi
sesama makhluk sosial yang saling membutuhkan. Jika dilihat dari sudut
pandang politik dan pertahanan, alat transportasi dapat memperkokoh persatuan
dan kesatuan, keandalan sistem dan sarana berhubungan ikut memperkokoh
stabilitas politik suatu negara melalu aparat keamanan dan memberi rasa aman
dan tentram.
Dari semua kegunaan transportasi di atas tentu sangat dibutuhkan suatu
pengaturan, pengawasan dan pengorganisasian yang apik dari suatu institusi
agar manfaat dari moda transportasi tersebut bisa tetap dipertahankan dan
berfungsi sesuai dengan kebutuhan pengguna, maka dari itu perlu adanya
manajemen transportasi di suatu wilayah yang pasti memiliki mobilitas ekonomi
yang beragam.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari transportasi?
2. Apa pengertian dari manajemen transportasi?
3. Hal apa saja yang berkaitan dengan manajemen transportasi?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, dapat diambil tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari taransportasi.
2. Mengetahui pengertian dari manajemen transportasi.
3. Mengetahui hal-hal apa saja yang berkaitan dengan manajemen transportasi

BAB II
PEMBAHASAN
A. Transportasi
Transportasi merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal
(darimana kegiatan pengangkutan dimulai) ke tempat tujuan (kemana kegiatan
pengangkutan diakhiri)[1]. Transportasi bukanlah tujuan, melainkan sarana untuk
mencapai tujuan yang berusaha mengatasi kesenjangan jarak dan waktu. Unsur-
unsur transportasi adalah sebagai berikut[2]:
1. Ada muatan yang diangkut.
2. Tersedia kendaraan sebagai pengangkutnya.
3. Ada jalanan yang dapat dilalui.
4. Ada terminal asal dan terminal tujuan.
5. Sumber daya manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan
kegiatan transportasi tersebut.

B. Manajemen Transportasi
Sistem manajemen transportasi (english: transportation management
system) adalah rangkaian sistem atau pengelolaan terhadap moda transportasi
oleh suatu kelompok atau golongan.
Jasa transportasi merupakan salah satu faktor pemasukan (input) dari
kegiatan produksi, perdagangan, pertanian, dan kegiatan ekonomi lainnya.
Manusia sangat membutuhkan transportasi untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang sangat beraneka ragam yang umumnya berkaitan dengan produksi barang
dan jasa. Kemudahan yang diperoleh karena transportasi bagi manusia adalah
mudahnya mengatasi jarak antara sumber daya manusia dengan sumber daya
alam atau barang produksi yang dibutuhkan manusia yang terletak pada masing-
masing geografi.[3]
Karena begitu pentingnya transportasi bagi kehidupan manusia, maka
perlu dilakukan pengelolaan atau manajemen transportasi yang baik. Pada
umunya, manajemen transportasi menghadapi tiga tugas utama:
1. Menuyusun rencana dan program untuk mencapai tujuan dan misi organisasi
secara keseluruhan.
2. Meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan.
3. Mengoperasikan angkutan secara garis besar.
Manajemen transportasi dapat ditinjau dari dua sisi yaitu:
1) Manajemen transportasi dalam industri atau perusahaan.
2) Manajemen transportasi dalam masyarakat (public transport).
Sedangkan jenis alat transportasi yang sudah umum dikenal yaitu meliputi:
1. Angkutan jalan raya.
2. Angkutan kereta api.
3. Angkutan laut.
4. Angkutan udara.
5. Angkutan pipa.
6. Angkutan gabungan (kontainerisasi).
Tiap moda transportasi memiliki keunggulan dan kelemahan ditinjau dari
berbagai pertimbangan, contohnya transportasi laut memiliki keunggulan biaya
yang lebih rendah, namun lambat dibandingkan dengan transportasi udara yang
cepat namun dengan biaya yang lebih tinggi.
Transportasi manajemen harus bisa menentukan moda transportasi yang
akan digunakan sesuai dengan situasi. Pertimbangan dalam memilih transportasi
bisa dilihat dari beberapa hal:
1. Tarif.
2. Kehandalan.
3. Perlu atau tidaknya moda tambahan.
4. Kerugian, kerusakan dan proses komplain.
5. Kondisi internal perusahaan angkut.
Keputusan distribusi oleh transportasi sebagai berikut:
1. Produk.
2. Harga.
3. Pasar yang dituju.
4. Pembelian.
5. Fasilitas lokasi.
Transportasi adalah salah satu kegiatan yang menyangkut peningkatan
kebutuhan manusia, yakni dengan mengalokasikan barang dari satu tempat ke
tempat lain yang berbeda, maka sangat perlu adanya perusahaan yang mampu
memfasilitasi keperluan transportasi ini. Menurut ahli manajemen, manajemen
memiliki beberapa fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan
evaluasi.[4]
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah skema kegiatan atau cara yang dirumuskan sebelum
melakukan kegiatan agar tujuan dapat tercapai dengan maksimal. Dalam bagian
ini akan dijelasakan proses pernecanaan pada perusahaan angkutan bermotor
dalam menyediakan jasa angkutan kepada masyarakat. Proses pernecanaan ini
akan dimulai dengan merencanakan kapasitas bus, penentuan jumlah kendaraan
dan pendapatan, penjadwalan bus, kinerja dan standar pelayanan.
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi, maka perlu adanya
perencanaan yang meliputi hal sebagai berikut:
1) Area dan gedung pengoprasian. Yakni merencanakan tempat yang strategis
sebagai pusat pengaturan kendaraan, meliputi kantor sekretariatnya, lokasi parkir
resmi seluruh armada, dan tempat reparasi dan alat-alat pendukung lainnya.
2) Kapasitas. Yakni dengan mengetahui terlebih dahulu kuantitas trayek atau rute
yang biasa jadi tujuan masyarakat. Dengan mengetahui kuantitas rute, maka
dapat diperkirakan berapa jumlah armada bus yang akan dioperasikan dan jadwal
perjalanan.
3) Penentuan jumlah kendaraan dan waktu perjalanan. Yakni menentukan jumlah
kendaraan yang dioperasikan dalam satu hari. Karena membutuhkan modal
besar, pihak bus harus berusaha memperkecil kuantitas bus yang diperlukan agar
lebih efisien. Dan pengaturan waktu perjalanan yang tepat adalah hal yang bisa
memperkecil kuantitas bus yang akan dioperasikan agar tidak terjadi kelebihan
armada.
4) Koneksi dan sosialisasi. Koneksi adalah orang atau lebaga yang diharapkan
dapat berpartisipasidalam perusahaan jasa transportasi, dan sosialisasi sangat
dibutuhkan agar saat perusahaan beroperasi, masyarakat sudah mengetahui
maksuda dan tujuan didirikannya perusahaan jasa transportasi tersebut.
5) Perekrutan karyawan. Setelah segala persiapan sudah selesai, selanjutnya
adalah mempersiapkan karyawan yang akan bekerja dalam perusahaan, berupa:
manajer/ direktur, staff administrasi dan sekretaris, staff emasaran, staff
operasi, security dan staff umum.

2. Pengorganisasian (organizing)
Sebenarnya sistem pengorganisasian sudah dilakukan dari awal, tapi
pemakalah disini menitik beratkan khusus pada pengorganisasian dalam
pengelolaan fasilitas dan pelayananan dengan mengesampingkan hal-hal lain
yang juga dibilang sistem organzing.
Pengorganisasian (organizing) adalah proses dalam manajemen yang
berupa pengawasan dan penugasan, hal ini disebabkan pembagian kerja secara
vertikal maupaun horizontal, tapi itu semua tidak lepas dari prosedur, proses dan
tujuan yang hendak dicapai dalam rangka kerjasama, yang diawali dengan
pembuatan struktur organisasi, lalu dilanjutkan dengan prosesi penempatan staff.
3. Pengawasan (controlling)
Pengawasan merupakan kegiatan pokok dari manajemen agar segala
pekerjaaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang telah
digariskan. Pengawasan harus dilakukan secara sitematis dan terus-menerus
demi terhindarnya penyimpangan dan masalah-masalah lain yang akan timbul.
Dan yang terpenting adalah pengawasan bukan hanya sekadar dengan kekuatan
saja, tapi harus sesuai dengan fungsi dan sistemnya agar tidak sia-sia.
Pengawasan bisa dilakukan di bagan-bagan, formulir-formulir, nota-nota, laporan-
laporan, kunjungan-kunjungan, dan apakah smua itu sesuai dengan peraturan dan
norma yang berlaku. Dan hasil dari pengawasan itu akan dapat diambil suatu
penilaian atau evaluasi.
4. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui sampai dimana tujuan yang telah
ditetapkan dapat dicapai, kegiatan mana yang beum diselesaikan datau yang
sedang dalam proses penyelesaian dan kendala-kendala apa yang diahadapi
serta merumuskan strategi untuk mengantisipasi kesalahan-kesalahan yang
terjadi. Kegiatan evaluasi meliputi:
1) Mempelajari perkembangan usaha atau kegiatan secara terus-menerus dengan
cara-cara pemantauan.
2) Mengadakan pengukuran tingkat keberhasilan sesuai dengan program
tertentu.
3) Mengadakan berbagai usaha untuk memecahkan hambatan-hambatan yang
timbul demi kelancaran kegiatan yang dijalani.
Organisasi dibidang jasa sekalipun harus mengetahui permasalahan yang
ada baru bisa mencarikan solusi yang akan diambil guna menyelesaikan maslaha
tersebut. Sifat perbaikan bisa berupa pengarahan, bimbingan dan petunjuk.
Begitu juga evaluasi, ia bersifat dimensional, artinya bukan hanya melihat ke
belakang dengan menegevaluasi apa yang terjadi, tapi juga perkiraan yang akan
terjadi di masa depan.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Transportasi merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal
(darimana kegiatan pengangkutan dimulai) ke tempat tujuan (kemana kegiatan
pengangkutan diakhiri).
Jasa transportasi merupakan salah satu faktor pemasukan (input) dari
kegiatan produksi, perdagangan, pertanian, dan kegiatan ekonomi lainnya.
Manusia sangat membutuhkan transportasi untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang sangat beraneka ragam yang umumnya berkaitan dengan produksi barang
dan jasa.
Sistem manajemen transportasi (english: transportation management
system) adalah rangkaian sistem atau pengelolaan terhadap moda transportasi
oleh suatu kelompok atau golongan. Karena begitu pentingnya transportasi bagi
kehidupan manusia, maka perlu dilakukan pengelolaan atau manajemen
transportasi yang baik. Pada umunya, manajemen transportasi menghadapi tiga
tugas utama, yaitu menuyusun rencana dan program untuk mencapai tujuan dan
misi organisasi secara keseluruhan, meningkatkan produktivitas dan kinerja
perusahaan dan mengoperasikan angkutan secara garis besar.
Transportasi adalah salah satu kegiatan yang menyangkut peningkatan
kebutuhan manusia, yakni dengan mengalokasikan barang dari satu tempat ke
tempat lain yang berbeda, maka sangat perlu adanya perusahaan yang mampu
memfasilitasi keperluan transportasi ini. Menurut ahli manajemen, manajemen
memiliki beberapa fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan
evaluasi, yang kesemuanya itu harus diaplikasikan demi kelancaran mobilitas
ekonomi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

http://juraganmakalah.blogspot.com/transportasi-manajemen/
http://4enjoy.blog.com/makalah-manajemen-transportasi/
http://www.kajianpustaka.com/-pengertian_dan_fungsi_transportasi/

Anda mungkin juga menyukai