1. PENGERTIAN SISTEM
Sistem merupakan sekumpulan elemen, himpunan dari suatu unsur, komponen
fungsional yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.
2. PENGERTIAN TRANSPORTASI
kegiatan memindahkan atau mengangkut sesuatu dari suatu tempat ketempat
lain.
Menurut Fidel Miro (2005), Transportasi dapat diartikan sebagai usaha
memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan suatu objek dari
suatu tempat ke tempat lain, dimana di tempat lain ini objek tersebut bermanfaat
atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu.
3. SEJARAH TRANSPORTASI
ransportasi diawali dengan penemuan roda pada sekitar 3500 tahun sebelum masehi
yang digunakan untuk mempermudah memindahkan suatu barang, Tetapi sebelumnya
tentu ada pergerakan manusia ke Benua Australia yang diperkirakan terjadi 40.000
sampai 45.000 tahun yang lalu menggunakan suatu bentuk transportasi maritim.
4. MANFAAT TRANSPORTASI
Mendukung pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, budaya, keamanan dan
pertahanan suatu bangsa dan negara.
Urat nadi perkembangan perekonomian bangsa dan negara.
Transportasi dibutuhkan oleh bayi sebelum lahir sampai setelah meninggal.
5. UNSUR (SUBSISTEM) TRANSPORTASI
Oranng atau barang
Tempat tinggal atau akhir pergerakan (terminal)
Ruang untuk bergerak (jalan atau sarana)
Yang bergerak (alat angkut/sarana)
Manajemen (pengelolaan transportasi) yang mengkoordinasikan ketiga unsur
sebelumnya.
Semua subsistem tersebut menjadi satu kesatuan system yang kompak yaitu
SISTEM TRANSPORTASI.
6. SISTEM TRANSPORTASI adalah suatu bentuk keterikatan dan keterikatan antara
penumpang, barang, prasarana dan sarana yang berinteraksi dalam rangka perpindahan
orang atau barang yang tercakup dalam suatu tatanan, baik secara alami ataupun
buatan/rekayasa.
Sistem transportasi diselanggarakan dengan maksud untuk mengkoordinasi
proses pergerakan penumpang dan barang dengan mengatur komponen-
komponen di mana prasarana merupakan media untuk proses transportasi,
sedangkan sarana merupakan alat yang digunakan dalam proses transportasi.
Tujuan dari sistem transportasi adalah untuk mencapai proses transportasi
penumpang dan barang secara optimum dalam ruang dan waktu tertentu,
dengan mempertimbangkan factor keamanan, kenyamanan dan kelancaran,
serta efisiensi waktu dan biaya. Sistem pergerakkan yang aman, cepat, nyaman,
murah, handal dan sesuai dengan lingkungannya dapat tercipta jika pergerakkan
tersebut diatur oleh sistem rekayasa dan manajemen lalu lintas yang baik
7. SARANA DAN PRASARANA TRANPORTASI
Karena kondisi geografik yang beragam serta teknologi yang terus berkembang maka
jenis jenis sarana dan prasarana tertentu akan sesuai untuk suatu kondisi geografi
tertentu pula.
8. MODA TRANSPORTASI DARAT
Menggunakan medium yang terletak didaratan, baik bawah tanah (subway) maupun
melayang (flyover) seperti jalan raya, jalan rel, pipa, dan gantung.
9. TRANSPORTASI JALAN RAYA
Keunggulan
Pelayanan door to door service (menjangkau seluruh pelosok daratan)
Kebebasan ruang dan waktu bagi pengendara
Mudah dikembangkan dan biaya operasional lebih murah.
Kelemahan
Kurang efisien dan pemborosan energy
Tingkat keselamatan rendah
Banyak polusi dan butuh tempat parker
Keuntungan lain
Dapat membuka, membangkitkan dan mengembangkan wilayah
Menaikan nilai lahan atau tanah
Melindungi kawasan/kota
10. TRANSPORTASI REL
Kelebihan
Lebih efisien dan ekonomis
Kekurangan
Padat modal
banyak dipengaruhi oleh peraturan (regulasi) dan politik
biaya operasional paling mahal
11. TRANSPORTASI PIPA
Untuk mengangkut barang cair, gas, padat (batu bara, kapur, dan biji-bijian). Sarana
pipa biasanya ditanam mengikuti jaringan jalan raya. Misalnya pipa air minum dan gas
ditempatkan didaerah milik jalan.
Keunggulan
Barang cair yang diangkut lebih mudah dan lebih murah.
Mengurangi beban jaringan atau kereta
Daya penggerak dalam transportasi pipa adalah pompa tekan atau gravitasi
12. TRANSPORTASI GANTUNG
Transportasi Gantung Jenis transportasi ini biasanya untuk keperluan khusus, seperti
wisata, dan bukan untuk keperluan sehari-hari. Di negara maju, sistem transportasi
gantung lebih banyak dikelola oleh pihak swasta. Sarana yang dibutuhkan adalah :
gerbong pengangkut, dan rel untuk merentangkan kabel baja yang dikendalikan dari
terminal. Akibat kemajuan teknologi transportasi dan mengingat sempitnya lahan di
daerah perkotaan dewasa ini, maka transportasi gantung banyak digunakan.
MODA TRANSPORTASI AIR
Jalan untuk transportasi air umumnya bersifat alami (laut, sungai), tetapi dapat pula buatan
manusia (kanal/saluran, anjir). Termasuk dalam moda transportasi air adalah :
Pelayaran rakyat
Pelayaran antar pulau
Pelayaran samudra, baik domestik maupun internasional
Prasarana lain (selain laut/sungai) adalah pelabuhan, yang merupakan simpul transportasi laut
dengan darat. Karena sifatnya sebagai tempat peralihan moda transportasi, maka pelabuhan
harus disambung dengan sistem transportasi darat, dan dilengkapi dengan berbagai macam
kemudahan.
Ada beberapa persyaratan tertentu bagi pelabuhan, sebagai ciri pelabuhan yang baik :
a. Pelabuhan harus mampu melindungi kapal dari iklim buruk selama ada di pelabuhan.
b. Kedalaman air harus cukup, agar kapal tetap terapung walaupun air sedang surut.
c. Pelabuhan harus menjamin kemudahan perpindahan barang dan penumpang.
Sebagai sarana transportasi air, bentuk maupun ukuran kendaraan air harus cukup beragam,
mulai dari perahu dayung yang sangat sederhana, rakit, sampai kapal laut dengan daya angkut
yang besar. Transportasi laut umumnya bersifat regional, bahkan internasional, banyak
diantaranya mencakup perjalanan yang sangat jauh.
1. PENGERTIAN
Sistranas adalah tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman terdiri dari
transportasi jalan, transportasi kereta api, transsportasi sungai dan danau, transportasi
penyebrangan, transportasi laut, transportasi udara, serta transportasi pipa, yang
masing-masing terdiri dari sarana dan prasarana
2. TUJUAN
Terbentuknya transportasi yang efisien dalam dinamika dan perkembangan
(pembangunan) untuk meningkatkan mobilitas manusia.
3. SASARAN
a. Selamat, dalam arti terhindarnya pengoperasian transportasi dari kecelakaan
akibat factor internal transportasi.
b. Terpadu, dalam arti terwujudnya keterpaduan intramoda dan antarmoda dalam
jaringan prasarana dan pelayanan, yang meliputi pembangunan, pembinaan dan
penyelenggaraannya sehingga efektif dan efisien.
c. Teratur, dalam arti pelayanan transportasi yang mempunyai jadwal waktu
keberangkatan dan waktu kedatangan.
d. Lancar dan cepat, dalam arti terwujudnya waktu tempuh yang singkat dengan
tingkat keselamatan yang tinggi.
e. Mudah dicapai, dalam arti bahwa pelayanan menuju kendaraan dan dari
kendaraan ke tempat tujuan mudah dicapai oleh pengguna jasa melalui
informasi yang jelas, kemudahan mendapatkan tiket, dan kemudahan alih
kendaraan.
f. Tepat waktu, dalam arti bahwa pelayanan transportasi dilakukan dengan
jadwal yang tepat, baik saat keberangkatan maupun kedatangan, sehingga
masyarakat dapat merencanakan perjalanan dengan pasti.
g. Nyaman, dalam arti terwujudnya ketenangan dan kenikmatan bagi penumpang
selama berada dalam sarana transportasi.
h. Tarif terjangkau, dalam arti terwujudnya penyediaan jasa transportasi yang
sesuai dengan daya beli masyarakat menurut kelasnya, dengan tetap
memperhatikan berkembangnya kemampuan penyedia jasa transportasi .
i. Tertib, dalam arti pengoperasian sarana transportasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan norma atau nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat.
j. Aman, dalam arti terhindarnya pengoperasian transportasi dari akibat faktor
eksternal transportasi baik berupa gangguan alam, gangguan manusia, maupun
gangguan alam, gangguan manusia, maupun gangguan lainnya.
1. 3 PILAR POKOK
a. AIRPORT : menyediakan prasarana dan jasa
b. AIRLINE : menyediakan sarana angkutan udara
c. ATS (Air Traffic Services) : unit yang mengelola berjalannya operasional
penerbangan di airport.
d. Ketiga pilar tersebut saling berhubungan Bandara-Pesawat-Pelayanan.
2. JARINGAN PELAYANAN
Sistem ini mengatur supaya penerbangan atau kegiatan transportasi udara berjalan
dengan baik.
Jaringan pelayanan transportasi udara merupakan kumpulan rute penerbangan
yang melayani kegiatan transportasi udara dengan jadwal dan frekuensi yang
sudah tertentu.
Berdasarkan wilayah pelayanannya, rute penerbangan dibagi menjadi
penerbangan dalam negeri dan rute penerbangan luar negeri. Jaringan
penerbangan dalam negeri dan luar negeri merupakan suatu kesatuan dan
terintegrasi dengan jaringan transportasi darat dan laut.
Berdasarkan hirarki pelayanannya, rute penerbangan terdiri atas rute penerbangan
utama, pengumpan dan perintis.
a. rute utama yaitu rute yang menghubungkan antar bandar udara pusat
penyebaran.
b. rute pengumpan yaitu rute yang menghubungkan antara bandar udara pusat
penyebaran dengan bandar udara yang bukan pusat penyebaran, dan atau antar
bandar udara bukan pusat penyebaran.
c. rute perintis yaitu rute yang menghubungkan bandar udara bukan pusat
penyebaran dengan bandar udara bukan pusat penyebaran yang terletak pada
daerah terisolasi/tertinggal.
Berdasarkan fungsi pelayanan transportasi udara sebagai ship follow the trade dan ship
promote the trade, jaringan pelayanan transportasi udara dibagi menjadi pelayanan
komersial dan non komersial (perintis).
6. AIRPORT SAFETY
Prinsip umum mengenai standard an penerapan, perlakuan yang sama untuk semua
penumpang.
a. Resque dan Fire Fighting (pertolongan dan pemadam) atau PKP-PK
memberikan pelayanan untuk menyelamatkan jiwa dan harta benda dari
suatu pesawat udara yang mengalami kejadian (incident) atau
kecelakaan (accident) di bandar udara dan sekitarnya, dan mencegah,
mengendalikan, memadamkan api serta melindungi manusia dan barang
yang terancam bahaya
b. Ruang Lingkup PKP-PK
Kecelakaan pesawat dibandara
Kecelakaan pesawat disekitar bandara, radius 5 Nm (kurang lebih 8
KM) dari titik referensi bandara.
Pemindahan pesawat yang mengalami gangguan kerusakan didaerah
bandara dan sekitarnya akibat kejadian dan kecelakaan.
c. Tiga Pokok Fire Fighting System
Persediaan air (400% dari kebutuhan air)
System pompa khusus dan jaringan pipa yang luas.
7. AIRPORT SECURITY
a. Aviation Security (keamanan Penerbangan) petugas keamanan yang bertugas
menjaga & menjamin keselamatan pengguna jasa penerbangan.
b. Sistem keamanan Bandara
Pesawat Udara (pengecekan keadaan mesin, cabin, bagasi, dll)
Access Control (jangkauan pendek atau area sekitar pengoperasian
pesawat)
Pemisahan Penumpang (disediakan runag tunggu khusus)
Perimeter (Jangkauan luas sekitar bandara)