Permesinan
Kapal
PPNS-ITS
Perhitungan Lambung
BAB 3
HULL
2.1 Umum
2.1.1 Perhitungan Konstruksi
Sebagai Langkah awal setelah proyeksi garis air dari gambar recana garis untuk
proyeksi pada main deck baik untuk side view dan half breadth view di proyeksikan ke
gambar rencana umum, kemudian kita menghitung sekaligus juga meletakkan sekat kedap
pada gambar rencana umum. Sebagai contoh penentuan sekat pada modul ini ialah dengan
menggunakan standar klasifikasi yang ditentukan oleh PT Biro Klasifikasi Indonesia ( PT
BKI). Kita juga dapat menggunakan standar dari biro klasifikasi lainnya.
Langkah yang dapat ditempuh ialah sebagai berikut :
1.
Setiap kapal harus mempunyai sekat - sekat kedap air yang meliputi :
Sekat tubrukan.
Jurusan Teknik
Permesinan
Kapal
PPNS-ITS
Perhitungan Lambung
L > 85 m
adalah 4 sekat + 1 ( untuk setiap kelipatan sampai 20 m )
Maka direncanakan pemasangan sekat kedap air untuk tipe kapal tanker ( 80 m ) adalah
sebagai berikut :
1 buah
: Sekat Ceruk Buritan
1 buah
: Sekat Tubrukan
1 buah
1 buah
3 buah
Sekat Tubrukan
Menurut peraturan BKI yang tercantum pada buku peraturan konstruksi lambung , untuk
semua kapal barang dengan L 200 m, sekat tubrukan diletakkan tidak kurang dari 0,05 L
dari FP dan tidak boleh lebih dari 0,08 L dari FP.
0,07 L = 0,07 x (71)
= 4,97 m
Diantara kedua angka tersebut diambil 10 jarak gading dengan panjang 500 mm yaitu
terletak pada frame nomor 112.
Sekat Ceruk Buritan
Sekat ceruk buritan sekurang-kurangnya berjarak 3 jarak gading. Direncanakan jarak antara
sekat ceruk buritan ke AP adalah 7 kali jarak gading yaitu 7 x 500 = 3500 mm agar terdapat
kecukupan ruang dalam memasang poros antara di buritan kamar mesin, sehingga sekat
ceruk buritan terletak di frame 7.
Sekat Kamar Mesin
Jarak sekat kamar mesin diletakkan dengan mempertimbangkan banyak hal antara lain :
Panjang mesin
Poros
Jurusan Teknik
Permesinan
Kapal
PPNS-ITS
Perhitungan Lambung
mesin dengan tangki ruang muat, selain itu ruangan ini juga digunakan sebagai tempat
peletakan pompa untuk keperluan bongkar muat kapal.
Ruang pompa memiliki konstruksi sekat dan geladak yang kedap gas atau, gas- tight deck
and bulkhead, dan tidak berhubungan dengan langsung dengan kamar mesin. Ruang pompa
disyaratkan memiliki sistem bilga tersendiri yang berhubungan dengan daerah ruang
muatan. Kecuali jika kapal mengangkut muatan dengan titik nyala atau flash point dibawah
60 C, sistem pompa dapat dihubungkan dengan sistem bilga dari kamar mesin.
Sekat Ruang Muat
Ruang muat dibagi menjadi 4 bagian sekat melintang. Panjang tiap ruang muat
adalah 0,2 L (BKI vol II. Sec 24 tabel 24.1). Frame pada ruang muat mempunyai jarak 600
mm.
Peletakan sekat melintang ruang muat :
Ruang muat I terletak pada frame no 30 sampai dengan 58, dengan panjang ruang muat
16,8 m.
Ruang muat II terletak pada frame no 58 sampai dengan 88, dengan panjang 18 m.
Ruang muat III terletak pada frame no 88 sampai dengan 112, dengan panjang ruang
muat 14,4 m.
= 350 + 45 B(mm)
dimana B = 12 m
= 350 + 45 (12)
= 890 mm 1000 mm
2. Jarak Gading ( Frame Spacing )
Pada BKI 1996 volume II, jarak gading normal / main frame ( ao ) untuk daerah 0,1 dari
sekat tubrukan dan sekat buritan, untuk L < 100 m adalah:
ao = L / 500 + 470 ( mm )
dimana Lpp = 71 m
= 71 / 500 + 470
ao = 470 m
a
= 0,6 m
Jurusan Teknik
Permesinan
Kapal
PPNS-ITS
Perhitungan Lambung
3. Perencanaan Letak Sekat Tubrukan (Collision Bulkhead) Dan Sekat Ceruk Buritan
a. Sekat Tubrukan ( Collision Bulkhead )
Syarat minimum letak sekat tubrukan di belakang FP untuk kapal dengan L < 200 m
adalah 0,05 L.
0.05 L
= 0,05 (71 m)
dimana Lpp = 71 m
= 3,55 m
Syarat maximum letak sekat tubrukan di belakang FP adalah 0.08 L
0.07 L
= 0,07 (71 m)
dimana Lpp = 76 m
= 4,97 m 5 m
Terletak pada frame no. 112
b. Sekat Ceruk Buritan
Syarat minimum adalah 3 kali jarak gading diukur dari ujung boss.
Pada kapal ini diambil pada frame no. 7
4. Perencanaan Panjang Ruang Mesin
Disesuaikan dengan letak mesin yang direncanakan ( sesuai dimensi mesin ). Serta dari
buku General Arrangement letak sekat depan kamar mesin 20 s/d 22 % L. Pada kapal ini
direncanakan letak sekat kamar mesin pada frame no. 30 dengan panjang 24 frame
spacing.
5. Perencanaan Panjang Ruang Muat dan Lubang Palkah
Untuk merencanakan panjang ruang muat, hendaknya diperiksa dahulu volume ruang
muatnya sudah cukup atau belum bila jumlah muatan yang dimuat akan dimasukkan
keruang muat. Caranya dengan mengurangi DWT dengan komponen-komponen lainnya
selain muatan bersih, sehingga didapatkan berat muatan bersih, selanjutnya sesuai dengan
cara pembungkusan muatan akan didapatkan volume ruang muat yang dibutuhkan,
selanjutnya dari sekat tubrukan sampai dengan sekat ruang mesin dengan diagram Bonjean
dihitung besarnya volume ruang muatnya.
Direncanakan panjang ruang muat maksimum = lebar kapal ( kalau bisa disesuaikan
dengan diagram kebocoran ( floodable length ).
Jurusan Teknik
Permesinan
Kapal
PPNS-ITS
Perhitungan Lambung
= 16,8 m
=>
= 12,24 m
=>
= 7,8 m
= 18 m
=>
= 12,96 m
=>
= 7,8 m
= 14,4 m
=>
= 7,2 m
=>
= 7,8 m
Jurusan Teknik
Permesinan
Kapal
PPNS-ITS
Perhitungan Lambung
Main deck
1
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
wl 1
1
4304
4847
5232
5486
5639
5715
5735
5737
5743
5763
5780
5798
5812
5820
5826
WL. 1
1
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5826
5826
5814
5814
5744
5744
5609
5609
5425
5425
A
4304
4847
5232
5486
5639
5715
5735
5737
5743
5763
5780
5798
5812
5820
5826
66864
68678
69832
70572
71030
71246
71350
71394
71438
71518
71560
71596
71624
71640
71652
F1
A X F1
1
66864
4 274712
2 139664
4 282288
2 142060
4 284984
2 142700
4 285576
2 142876
4 286072
2 143120
4 286384
2 143248
4 286560
1
71652
TOTAL 2978760
Main deck
1
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
5991
5991
A
71642
71642
71642
71642
71642
71642
71642
71642
71652
71628
71320
70570
69336
F1
A X F1
1
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
71642
286568
143284
286568
143284
286568
143284
286568
143304
286512
142640
282280
138672
Jurusan Teknik
Permesinan
Kapal
PPNS-ITS
88
5918
5918
Perhitungan Lambung
5655
22620
5212
5212
1
67500
TOTAL 2708674
Main deck
1
7012
7012
6781
6781
6494
6494
6165
6165
5813
5813
5458
5458
5109
5109
4768
4768
4429
4429
4082
4082
3742
3742
3397
3397
90
92
94
96
98
100
102
104
106
108
110
112
WL. 1
1
5001
5001
4788
4788
4601
4601
4351
4351
4108
4108
3844
3844
3536
3536
3207
3207
2875
2875
2547
2547
2191
2191
1782
1782
A
67570
64586
61390
57928
54298
50516
46466
42358
38360
34474
30450
25894
F1
A X F1
1
67570
4 258344
2 122780
4 231712
2 108596
4 202064
2
92932
4 169432
2
76720
4 137896
2
60900
1
25894
TOTAL 155480
Lebar
= 6
Tinggi
0.962
Jurusan Teknik
Permesinan
Kapal
PPNS-ITS
Perhitungan Lambung
Lebar
= 1.05
Tinggi
0.962
Lebar
= 3.74
Tinggi
Main deck
1
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
wl 1
1
4304
4847
5232
5486
5639
5715
5735
5737
5743
A
4304
4847
5232
5486
5639
5715
5735
5737
5743
66864
68678
69832
70572
71030
71246
71350
71394
71438
F1
A X F1
1
4
2
4
2
4
2
4
2
66864
274712
139664
282288
142060
284984
142700
285576
142876
Jurusan Teknik
Permesinan
Kapal
PPNS-ITS
50
52
54
56
58
60
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
Perhitungan Lambung
5999
6000
6000
6000
6000
6000
23996
24000
24000
24000
24000
24000
5763
5780
5798
5812
5820
5826
5763
5780
5798
5812
5820
5826
4 286072
2 143120
4 286384
2 143248
4 286560
1
71652
TOTAL 2978760
No. frame
26
27
28
29
30
F1
1
4
2
4
2
jumlah
= 9,1 m3
Total Volume Tank MDO = 2 x (T. MDO) .
= 2 x ( 9,1 )
= 18,13 m3
A X F1
3.208333
13.4
6.95
14.33333
7.446667
45.33833
Jurusan Teknik
Permesinan
Kapal
PPNS-ITS
Perhitungan Lambung