Anda di halaman 1dari 10

Jurusan Teknik

Permesinan
Kapal
PPNS-ITS

Perhitungan Lambung

Doc. No. 631003003204

BAB 3
HULL
2.1 Umum
2.1.1 Perhitungan Konstruksi
Sebagai Langkah awal setelah proyeksi garis air dari gambar recana garis untuk
proyeksi pada main deck baik untuk side view dan half breadth view di proyeksikan ke
gambar rencana umum, kemudian kita menghitung sekaligus juga meletakkan sekat kedap
pada gambar rencana umum. Sebagai contoh penentuan sekat pada modul ini ialah dengan
menggunakan standar klasifikasi yang ditentukan oleh PT Biro Klasifikasi Indonesia ( PT
BKI). Kita juga dapat menggunakan standar dari biro klasifikasi lainnya.
Langkah yang dapat ditempuh ialah sebagai berikut :
1.

Perencanaan Sekat dan Jarak Gading


a. Jarak Gading (ao)
Jarak gading atau Frame Spacing merupakan jarak antara 2 gading yang terletak
antara Sekat Ceruk Buritan (After Peak Bulkhead) dengan Sekat Tubrukan (Collision
Bulkhead). Jarak tersebut dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
L
0,48 ( m ) (BKI vol II 1989 sec 9. A 1.1)
a0
=
500
= 0,622 meter ( Maksimum )
Harga a0 diambil sebesar 0,5 meter pada kamar mesin dan 0,6 pada selain kamar mesin.
(Dipilih jarak yang lebih kecil atau sama dengan jarak maksimum yang telah ditentukan oleh
kelas berdasar hasil perhitungan).
Jarak Gading di Depan Sekat Tubrukan Dan di Belakang Sekat Ceruk Buritan
Menurut BKI vol II section 9 A.1.1.2, jarak antara 2 gading yang terdapat di
belakang Sekat Ceruk Buritan dan di depan Sekat Tubrukan tidak boleh melebihi 600 mm.
Dalam perencanaan ini diambil jarak gading sebesar 500 mm pada sekat ceruk buritan dan
600 mm pada sekat ceruk haluan .
b. Perhitungan Sekat Kedap Air

Setiap kapal harus mempunyai sekat - sekat kedap air yang meliputi :
Sekat tubrukan.

Sekat tabung buritan.

Sekat kamar mesin.


Berdasarkan ketentuan - ketentuan BKI vol II tentang jumlah sekat minimal termasuk
sekat diatas adalah :
L 65 m
adalah 3 sekat
65 L 85 m
adalah 4 sekat

Jurusan Teknik
Permesinan
Kapal
PPNS-ITS

Perhitungan Lambung

Doc. No. 631003003204

L > 85 m
adalah 4 sekat + 1 ( untuk setiap kelipatan sampai 20 m )
Maka direncanakan pemasangan sekat kedap air untuk tipe kapal tanker ( 80 m ) adalah
sebagai berikut :
1 buah
: Sekat Ceruk Buritan

1 buah

: Sekat Tubrukan

1 buah

: Sekat depan Kamar Mesin

1 buah

: Sekat kamar pompa

3 buah

: Sekat antar ruang muat

Sekat Tubrukan
Menurut peraturan BKI yang tercantum pada buku peraturan konstruksi lambung , untuk
semua kapal barang dengan L 200 m, sekat tubrukan diletakkan tidak kurang dari 0,05 L
dari FP dan tidak boleh lebih dari 0,08 L dari FP.
0,07 L = 0,07 x (71)
= 4,97 m
Diantara kedua angka tersebut diambil 10 jarak gading dengan panjang 500 mm yaitu
terletak pada frame nomor 112.
Sekat Ceruk Buritan
Sekat ceruk buritan sekurang-kurangnya berjarak 3 jarak gading. Direncanakan jarak antara
sekat ceruk buritan ke AP adalah 7 kali jarak gading yaitu 7 x 500 = 3500 mm agar terdapat
kecukupan ruang dalam memasang poros antara di buritan kamar mesin, sehingga sekat
ceruk buritan terletak di frame 7.
Sekat Kamar Mesin

Jarak sekat kamar mesin diletakkan dengan mempertimbangkan banyak hal antara lain :
Panjang mesin

Poros

Jarak untuk peletakan peralatan di depan mesin induk


Dalam hal ini panjang kamar mesin diusahakan seminimal mungkin sesuai dimensi
permesinan yang ada agar ruang muat menjadi maksimal.
Pada perencanaan ini panjang kamar mesin diambil sebesar kurang lebih 11,5 m, atau gading
no 7 sampai 30.
Bila di depan ruang mesin terdapat ruang untuk penempatan pompa, maka dapat
diletakkan ruang pompa (khusus untuk jenis kapal tangker) yang berada pada frame 30
sampai frame 33 yang berjarak 1,8 m.
Terutama pada kapal tanker, ruang pompa masuk di dalam daerah ruang muat yang
terletak di depan kamar mesin. Ruang ini berfungsi sebagai pemisah atau pengisolasi kamar

Jurusan Teknik
Permesinan
Kapal
PPNS-ITS

Doc. No. 631003003204

Perhitungan Lambung

mesin dengan tangki ruang muat, selain itu ruangan ini juga digunakan sebagai tempat
peletakan pompa untuk keperluan bongkar muat kapal.
Ruang pompa memiliki konstruksi sekat dan geladak yang kedap gas atau, gas- tight deck
and bulkhead, dan tidak berhubungan dengan langsung dengan kamar mesin. Ruang pompa
disyaratkan memiliki sistem bilga tersendiri yang berhubungan dengan daerah ruang
muatan. Kecuali jika kapal mengangkut muatan dengan titik nyala atau flash point dibawah
60 C, sistem pompa dapat dihubungkan dengan sistem bilga dari kamar mesin.
Sekat Ruang Muat

Ruang muat dibagi menjadi 4 bagian sekat melintang. Panjang tiap ruang muat
adalah 0,2 L (BKI vol II. Sec 24 tabel 24.1). Frame pada ruang muat mempunyai jarak 600
mm.
Peletakan sekat melintang ruang muat :
Ruang muat I terletak pada frame no 30 sampai dengan 58, dengan panjang ruang muat
16,8 m.
Ruang muat II terletak pada frame no 58 sampai dengan 88, dengan panjang 18 m.
Ruang muat III terletak pada frame no 88 sampai dengan 112, dengan panjang ruang
muat 14,4 m.

1. Perhitungan Dasar Ganda ( Double Bottom )


Menurut BKI 1996 Volume II:
h = 350 + 45 B ( mm )
Menurut General Arrangement Plan:
h

= 350 + 45 B(mm)

dimana B = 12 m

= 350 + 45 (12)
= 890 mm 1000 mm
2. Jarak Gading ( Frame Spacing )
Pada BKI 1996 volume II, jarak gading normal / main frame ( ao ) untuk daerah 0,1 dari
sekat tubrukan dan sekat buritan, untuk L < 100 m adalah:
ao = L / 500 + 470 ( mm )

dimana Lpp = 71 m

= 71 / 500 + 470
ao = 470 m
a

ruang muat= 0,6 m

a pada kamar mesin

= 0,6 m

Jurusan Teknik
Permesinan
Kapal
PPNS-ITS

Perhitungan Lambung

Doc. No. 631003003204

3. Perencanaan Letak Sekat Tubrukan (Collision Bulkhead) Dan Sekat Ceruk Buritan
a. Sekat Tubrukan ( Collision Bulkhead )
Syarat minimum letak sekat tubrukan di belakang FP untuk kapal dengan L < 200 m
adalah 0,05 L.
0.05 L

= 0,05 (71 m)

dimana Lpp = 71 m

= 3,55 m
Syarat maximum letak sekat tubrukan di belakang FP adalah 0.08 L
0.07 L

= 0,07 (71 m)

dimana Lpp = 76 m

= 4,97 m 5 m
Terletak pada frame no. 112
b. Sekat Ceruk Buritan
Syarat minimum adalah 3 kali jarak gading diukur dari ujung boss.
Pada kapal ini diambil pada frame no. 7
4. Perencanaan Panjang Ruang Mesin
Disesuaikan dengan letak mesin yang direncanakan ( sesuai dimensi mesin ). Serta dari
buku General Arrangement letak sekat depan kamar mesin 20 s/d 22 % L. Pada kapal ini
direncanakan letak sekat kamar mesin pada frame no. 30 dengan panjang 24 frame
spacing.
5. Perencanaan Panjang Ruang Muat dan Lubang Palkah
Untuk merencanakan panjang ruang muat, hendaknya diperiksa dahulu volume ruang
muatnya sudah cukup atau belum bila jumlah muatan yang dimuat akan dimasukkan
keruang muat. Caranya dengan mengurangi DWT dengan komponen-komponen lainnya
selain muatan bersih, sehingga didapatkan berat muatan bersih, selanjutnya sesuai dengan
cara pembungkusan muatan akan didapatkan volume ruang muat yang dibutuhkan,
selanjutnya dari sekat tubrukan sampai dengan sekat ruang mesin dengan diagram Bonjean
dihitung besarnya volume ruang muatnya.
Direncanakan panjang ruang muat maksimum = lebar kapal ( kalau bisa disesuaikan
dengan diagram kebocoran ( floodable length ).

Jurusan Teknik
Permesinan
Kapal
PPNS-ITS

Perhitungan Lambung

Doc. No. 631003003204

Perencanaan lubang palkah


Panjang lubang palkah adalah (0,5 0,7) x panjang ruang muat
Lebar lubang palkah adalah 0,6 x lebar kapal atau sesuai kelipatan jarak gading /
frame.
Pada kapal ini direncanakan:
Ruang muat I terletak antara frame 30-58
=>

Panjang ruang muat

= 16,8 m

=>

Panjang lubang palka

= 12,24 m

=>

Lebar ruang muat

= 7,8 m

Ruang muat II terletak antara frame 58-88


=>

Panjang ruang muat

= 18 m

=>

Panjang lubang palka

= 12,96 m

=>

Lebar ruang muat

= 7,8 m

Ruang muat III terletak antara frame 88 112


=>

Panjang ruang muat

= 14,4 m

=>

Panjang lubang palka

= 7,2 m

=>

Lebar ruang muat

= 7,8 m

Jurusan Teknik
Permesinan
Kapal
PPNS-ITS

Perhitungan Lambung

Doc. No. 631003003204

PENENTUAN VOLUME RUANG MUAT


Dalam perencanaan ini diberikan contoh untuk perhitungan untuk menentukan volume ruang muat
Volume Ruang Muat I
No.
frame
32
34
36
38
40
42
44
46
48
50
52
54
56
58
60

Main deck
1
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000

Jarak 1/2 lebar kapal


WL. 3
4
5782
23128
5873
23492
5921
23684
5950
23800
5969
23876
5977
23908
5985
23940
5990
23960
5994
23976
5999
23996
6000
24000
6000
24000
6000
24000
6000
24000
6000
24000

wl 1
1
4304
4847
5232
5486
5639
5715
5735
5737
5743
5763
5780
5798
5812
5820
5826

Jarak 1/2 lebar kapal


WL. 3
4
6000
24000
6000
24000
6000
24000
6000
24000
6000
24000
6000
24000
6000
24000
6000
24000
6000
24000
6000
24000
5979
23916
5919
23676
5813
23252

WL. 1
1
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5821
5826
5826
5814
5814
5744
5744
5609
5609
5425
5425

A
4304
4847
5232
5486
5639
5715
5735
5737
5743
5763
5780
5798
5812
5820
5826

66864
68678
69832
70572
71030
71246
71350
71394
71438
71518
71560
71596
71624
71640
71652

F1

A X F1

1
66864
4 274712
2 139664
4 282288
2 142060
4 284984
2 142700
4 285576
2 142876
4 286072
2 143120
4 286384
2 143248
4 286560
1
71652
TOTAL 2978760

Volume Ruang Muat II


No.
frame
62
64
66
68
70
72
74
76
78
80
82
84
86

Main deck
1
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
5991
5991

A
71642
71642
71642
71642
71642
71642
71642
71642
71652
71628
71320
70570
69336

F1

A X F1
1
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2

71642
286568
143284
286568
143284
286568
143284
286568
143304
286512
142640
282280
138672

Jurusan Teknik
Permesinan
Kapal
PPNS-ITS
88

5918

5918

Perhitungan Lambung

5655

22620

5212

5212

Doc. No. 631003003204


67500

1
67500
TOTAL 2708674

Volume Ruang Muat III


No.
frame

Main deck
1
7012
7012
6781
6781
6494
6494
6165
6165
5813
5813
5458
5458
5109
5109
4768
4768
4429
4429
4082
4082
3742
3742
3397
3397

90
92
94
96
98
100
102
104
106
108
110
112

Jarak 1/2 lebar kapal


WL. 3
4
5443
21772
5181
20724
4900
19600
4612
18448
4307
17228
3989
15956
3647
14588
3301
13204
2969
11876
2652
10608
2323
9292
1942
7768

WL. 1
1
5001
5001
4788
4788
4601
4601
4351
4351
4108
4108
3844
3844
3536
3536
3207
3207
2875
2875
2547
2547
2191
2191
1782
1782

A
67570
64586
61390
57928
54298
50516
46466
42358
38360
34474
30450
25894

F1

A X F1

1
67570
4 258344
2 122780
4 231712
2 108596
4 202064
2
92932
4 169432
2
76720
4 137896
2
60900
1
25894
TOTAL 155480

( A dirumuskan dengan 1/3 x h x total WL x F. Simpson )


Volume CT

= 1/3 x h x Total A x F. Simpson ....( h = 2 x jarak gading )


= 1/3 x 1,4 x 2978760
= 1390,088 m3

PENENTUAN VOLUME TANGKI-TANGKI CONSUMABLE.


A.Tangki Bahan Bakar Mesin induk
Volume tangki bahan bakar mesin induk ditempatkan di double bottom antara fr.16 - fr.30
A.Tangki Bahan Bakar Mesin Bantu
Untuk tangki bahan bakar mesin bantu dibuat balok persegi panjang ditempatkan pada
double bottom terletak antara frame 18 -25
Panjang = 1.8

Lebar

= 6

Tinggi

0.962

Maka V tanki bahan bakar mesin bantu = P x L x T


= 1.8 x 6 x 0.962
= 10.3 m3

Jurusan Teknik
Permesinan
Kapal
PPNS-ITS

Perhitungan Lambung

Doc. No. 631003003204

Tangki Minyak Pelumas


Untuk tangki minyak pelumas dibuat balok persegi panjang ditempatkan di bawah kamar
mesin terletak antara frame 16-17
Panjang = 0.6

Lebar

= 1.05

Tinggi

0.962

Maka V tanki minyak pelumas = P x L x T


= 0.6 x1.05 x 0.962
= 0.606 m3
Tangki Air Tawar.
Untuk tangki air tawar dibuat balok persegi panjang ditempatkan pada after peak tank
Panjang =

Lebar

= 3.74

Tinggi

Maka V tanki air tawar = P x L x T


= 6 x 3.74 x 2
= 44.8 m3

Total Volume Ruang Muat = 2 x (CT1 + CT2 + CT3) m3


Sedangkan untuk contoh perhitungan volume tangki ballast ialah sebagai berikut :
TANGKI BALLAST
No.
frame
32
34
36
38
40
42
44
46
48

Main deck
1
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000
6000

Jarak 1/2 lebar kapal


WL. 3
4
5782
23128
5873
23492
5921
23684
5950
23800
5969
23876
5977
23908
5985
23940
5990
23960
5994
23976

wl 1
1
4304
4847
5232
5486
5639
5715
5735
5737
5743

A
4304
4847
5232
5486
5639
5715
5735
5737
5743

66864
68678
69832
70572
71030
71246
71350
71394
71438

F1

A X F1
1
4
2
4
2
4
2
4
2

66864
274712
139664
282288
142060
284984
142700
285576
142876

Jurusan Teknik
Permesinan
Kapal
PPNS-ITS
50
52
54
56
58
60

6000
6000
6000
6000
6000
6000

6000
6000
6000
6000
6000
6000

Perhitungan Lambung

5999
6000
6000
6000
6000
6000

23996
24000
24000
24000
24000
24000

5763
5780
5798
5812
5820
5826

5763
5780
5798
5812
5820
5826

Doc. No. 631003003204


71518
71560
71596
71624
71640
71652

4 286072
2 143120
4 286384
2 143248
4 286560
1
71652
TOTAL 2978760

( A dirumuskan dengan 1/3 x h x total WL x F. Simpson )


Volume WTB

= 1/3 x h x Total A x F. Simpson ....( h = 2 x jarak gading )


= 1/3 x 1,4 x 2978760
= 248230 m3

Total Volume Tank Ballast = 2 x (WTB1 + WTB2 + WTB3) .


= 2 x (140,617+192,715+248,230)
= 1163,124 m3
Contoh perhitungan untuk tangki MDO ialah :

No. frame
26
27
28
29
30

VOLUME MDO TANK


Jarak 1/2 lebar kapal
A
WL. 1
WL. 0.5
WL. 0
1
4
1
3.5
3.5 3.35 13.4 2.35 2.35
3.208333
3.7
3.7
3.5
14
2.4
2.4
3.35
3.85 3.85 3.65 14.6
2.4
2.4
3.475
4
4 3.75
15
2.5
2.5
3.583333
4.18 4.18
3.9 15.6 2.56 2.56
3.723333

F1
1
4
2
4
2
jumlah

( A dirumuskan dengan 1/3 x h x total WL x F. Simpson )


Volume T.MDO

= 1/3 x h x Total A x F. Simpson ....( h = 1 x jarak gading )


= 1/3 x 0,6 x 45,33833

= 9,1 m3
Total Volume Tank MDO = 2 x (T. MDO) .
= 2 x ( 9,1 )
= 18,13 m3

A X F1
3.208333
13.4
6.95
14.33333
7.446667
45.33833

Jurusan Teknik
Permesinan
Kapal
PPNS-ITS

Perhitungan Lambung

Doc. No. 631003003204

Anda mungkin juga menyukai