Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PERBANDINGAN TRANSPORTASI LAUT BAGI WILAYAH BERKEMBANG


DAN WILAYAH MAJU ”

Oleh:
Nama : Muh Alwi Nur
Nim : 60800121057
Kelas : PWK-C

JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH & KOTA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga Makalah yang berjudul “Perbandingan transportasi laut bagi
wilayah berkembang dan wilayah maju” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata Kuliah Pengantar
Transportasi. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi
bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah ini
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semuanya.

Samata,20 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 1


DAFTAR ISI .................................................................................................................................. 3
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ...................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................. 5
C. Tujuan..................................................................................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6
A. Apa Wilayah Maju dan Berkembang .................................................................................. 6
B. Bagaimana Perkembangan Transportasi Laut Di Wilayah Maju dan Berkembang ................ 8
BAB III ......................................................................................................................................... 11
PENUTUP .................................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan........................................................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Transportasi laut sebagai bagian dari sistem transportasi nasional perlu


dikembangkan dalam rangka mewujudkan wawasan nusantara yang mempersatukan
seluruh wilayah indonesia, termasuk lautan nusantara sebagai kesatuan wilayah
nasional. Pengembangan transportasi laut harus mampu menggerakkan pembangunan
indonesia. Transportasi laut memberikan kontribusi yang sangat besar bagi
perekonomian dunia dimana pengangkutan barang merupakan bagian terpenting
dalam bisnis transportasi laut dimana lebih dari tujuh miliar ton barang dikirim
lewat jalur laut setiap tahunnya. Keefektifan terhadap operasional pelayaran akan
menurunkan biaya operasional yang memberikan dampak yang besar baik bagi
konsumen maupun penyedia layanan transportasi itu sendiri. Perlu diketahui bahwa
kontribusi transportasi laut menjadi semakin penting karena nilai biaya yang
dikeluarkan adalah paling kecil bila dibandingkan dengan biaya transportasi darat
ataupun udara. Selain itu efisiensi dalam proses transportasi dan distribusi menjadi
salah satu hal yang penting karena proporsi biaya transportasi bisa mencapai 66 %
dari keseluruhan biaya logistik.

Mengingat keadaan geografis Indonesia sebagai Negara kepulauan terbesar di


dunia dan dua pertiga wilayahnya merupakan perairan, Indonesia membutuhkan
angkutan laut masal dalam jumlah yang cukup besar untuk mendukung distribusi
barang serta untuk mobilisasi penumpang. Sistem transportasi yang efektif dan efisien
serta terpadu antar moda transportasi, merupakan hal yang penting untuk menciptakan
pola distribusi nasional yang handal dan dinamis. Tidak dapat dipungkiri bahwa
sarana transportasi laut di Negara kepulauan seperti Indonesia telah menjadi tulang
punggung utama pergerakan distribusi barang dalam skala besar dengan
menggunakan kapal laut. Data Badan Pusat Statistik dalam laporan bulan September
2015, jumlah barang yang diangkut melalui transportasi laut sepanjang bulan
Januari- Juli 2015
mencapai 130,4 juta ton mengalami penurunan hingga 1,73% dari periode yang
sama tahun sebelumnya mencapai 132,7 juta ton.

Dari segi ekonomi dan bisnis penggunaan sarana transportasi dengan kapal
laut lebih efektif dan besar manfaatnya. Sehingga dengan adanya sarana
prasarana transportasi laut untuk pemindahan barang dari suatu tempat ke
tempat lainnya, diharapkan akan dapat diikuti oleh aktifitas ekonomi masyarakat
yang berdampak positif dalam peningkatan ekonomi suatu wilayah.

B. Rumusan Masalah

Pada makalah ini, rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai
berikut :
1. Apa itu wilayah maju dan berkembang ?
2. Bagaimana perkembangan transportasi laut di wilayah maju dan berkembang ?

C. Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang telah diyraikan sebelumnya, maka


penulisan makalah ini bertujuan untuk “ Mengetahui penunjang transportasi
laut dari segi infrastruktur “. Guna mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan
beberapa sasaran antara lain.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Apa Wilayah Maju dan Berkembang


Sebelum kita melangkah terlalu jauh mengenai perbandingan wilayah
maju dan wilayah berkembang perlu kita ketahui terlebih dahulu apa itu
wilayah maju dan apa itu wilayah berkembang.
1. Wilayah Maju
Menurut Menurut Eko Titis Prasongko dan Rudi Hendrawansyah dalam
"Geografi" negara maju adalah sebutan untuk negara-negara yang
memimpin secara ekonomi di dunia.
Hal ini karena sektor industri dalam negerinya didominasi sektor tersier
dan kuarter. Perekonomian negara maju berbanding lurus dengan tingginya
GDP dan tingginya indeks pengembangan manusia atau Human
Development Index (HDI), yaitu di atas 0,7999. Menurut para ahli tingginya
ekonomi di negara maju merupakan representasi dari pemerintahan yang
demokrasi, model ekonomi pasar bebas, dan kecilnya angka korupsi.
Sementara itu, para ahli lainnya menyatakan bahwa kekayaan ekonomi yang
didapatkan oleh negara-negara maju saat ini adalah hasil dari imperialisme
dan kolonialisme di masa lalu. Ciri-ciri negara maju dipandang dari segi
ekonomi dan teknologi, antara lain: Pendapatan masyarakat tinggi dan
merata. Pendapatan negara tinggi. Sumber-sumber pendapatan berasal dari
sektor yang berkelanjutan, yaitu sumber-sumber pendapatan yang sifatnya
dapat diperbaharui terus-menerus, seperti dari sektor jasa dan industri.
Sektor pertanian dikerjakan dengan intensif, keterbatasan lahan disiasati
dengan penggunaan teknologi modern sehingga hasilnya jauh lebih tinggi.
Hasil sektor industri mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif.
Makna dari komparatif adalah berkualitas baik dan biaya produksinya
murah sehingga harganya murah. Dipandang dari segi penguasaan
teknologi, masyarakat negara maju memiliki kemampuan penguasaan
teknologi yang lebih baik dibandingkan dengan negara berkembang.
Penggunaan teknologi di negara maju meliputi hampir seluruh aktivitas
kehidupan masyarakat.
2. Wilayah Berkembang
Negara berkembang atau developing country adalah sebuah negara
dengan rata-rata pendapatan yang rendah, infrastruktur yang relatif
terbelakang, dan indeks perkembangan manusia yang kurang, yaitu sekitar
0,500-0,799.
Ciri-ciri umum negara berkembang dapat diamati dari standar hidup
relatif rendah, ketimpangan pendapatan yang parah, serta kurang
memadainya pelayanan kesehatan dan sistem pendidikan. Tingkat
produktivitas yang rendah. Tingkat pertumbuhan penduduk serta beban
ketergantungan yang tinggi. Angka pengangguran terbuka maupun
terselubung sangat tinggi dan akan terus bertambah tinggi, sedangkan
penyediaan lapangan kerja semakin terbatas. Ketergantungan pendapatan
yang sangat besar kepada sektor pertanian serta ekspor produk-produk
primer (bahan-bahan mentah). Pasarnya tidak sempurna dan informasi yang
tersedia sangat terbatas. Dominasi, ketergantungan, dan kerapuhan yang
parah pada hampir semua aspek hubungan internasional.
Ada banyak hal yang menyebabkan pembangunan di negara
berkembang menjadi terhambat. Menurut Prasongko dan Hendrawansyah
beberapa penyebab tersebut adalah: Rendahnya minat menabung yang
mengakibatkan rendahnya tingkat investasi. Faktor intrisik yang berupa
sikap dan budaya masyarakatnya, serta sikap dan tingkah laku para elit
politik dan pemerintahan. Tingginya angka fertilitas. Ketidakpastian hukum
dan tingginya angka korupsi. Posisi negara dalam sejarah dan sistem
budaya. Tingginya hutang kepada badan kreditur seperti Bank Dunia
(World Bank) dan International Monetary Fund (IMF). Kurangnya
ketertarikan dan pemahaman perusahaan-perusahaan multinasional akan
dinamika-dinamika spesifik yang tengah terjadi pada negaranya. Dominasi
peraturan perdagangan oleh negara-negara kaya dan berkuasa. Sumber daya
alamnya dieksploitasi hanya untuk membayar hutang luar negeri
B. Bagaimana Perkembangan Transportasi Laut Di Wilayah Maju dan
Berkembang
Setelah kita mengetahui apa itu wilayah maju dan wilayah berkembang mari
kita liat bagaimana transportasi laut di wilayah maju dan wilayah berkembang.
1. Transportasi Laut Di Wilayah Maju
Indonesia merupakan salah satu negara maju sehingga disini kita
mengidentifikasi perkembangan transportasi laut di Indonesia.
Perkembangan Infrastruktur di Indonesia menjadi perhatian utama
pemerintah untuk merealisasikan kesejahteraan dan target pembangunan
untuk empat tahun kedepan (2015-2019) nanti. Hal ini, dapat dilihat dari
total anggaran untuk pengembangan infrastruktur 2015 yaitu sebesar
Seratus enam puluh Sembilan Triliun rupiah (Rp 169 T). Total anggaran
tersebut dimaksudkan untuk mendorong geliat ekonomi yang berujung pada
kesejahteraan masyarakat Indonesia secara meluas. Dari total anggaran
tersebut, untuk sector infrastruktur dibagi untuk empat kementerian,
masing-masing Kementerian Pekerjaan Umum Rp 81,3 Triliun,
Kementerian Perhubungan Rp 44,9 Triliun, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral Rp 10 Triliun, serta Kementerian Perumahan Rakyat
Rp 4,6 Triliun. Pembagian anggaran dari masing-masing kementerian
difokuskan untuk infrastruktur prioritas yang dicanangkan oleh
pemerintahan Jokowi-Kalla yaitu, untuk pembagunan infrastruktur
perhubungan dan maritime, ketahanan energy, pariwisata, serta kedaulatan
pangan
Sektor perhubungan dan maritime menjadi prioritas utama Bapak
Presiden Jokowi pada saat kampanye dalam pemilihan umum Presiden
2014-2019 kemarin, yang akan membangun tol laut, hal tersebut
dikarenakan kondisi geografis Indonesia yang memiliki ribuan pulau besar
dan kecil yang saling terhubung melalui laut. Tol laut yang dimaksudkan
merupakan penjabaran dari transportasi laut yang membutuhkan sarana dan
prasarana seperti pelabuhan, dermaga, kapal, dan peralatan bongkar muat
barang. Hal ini bertujuan untuk menunjang kondisi perekonomian dan
peningkatan iklim investasi terhadap suatu daerah yang belum mampu
meningkatkan perekonomiannya melalui jalur transportasi laut
Tol laut yang direncanakan pemerintah berdasarkan data dari Badan
Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan membangun dua
puluh empat pelabuhan baru yang tersebar di setiap pulau dan provinsi yang
ada di Indonesia.
Pembangunan dua puluh empat pelabuhan tersebut memberi angin segar
bagi daerah-daerah yang berada di luar pulau jawa dan sumatera, hal ini
dikarenakan kegiatan industry yang sebagian besar hampir terpusat di pulau
Jawa menyebabkan besarnya disparitas deviasi suatu barang pada biaya
pengiriman logistik.
2. Transportasi Laut Di Wilayah Berkembang (Jepang)
Untuk menghubungkan kota-kota pelabuhan di Jepang, dan juga untuk
menghubungkan pulau-pulau kecil dengan pulau lainnya, digunakan feri
dan kapal laut. Ada 22 pelabuhan utama yang ditetapkan sebagai pelabuhan
penting oleh Kementerian Lahan, Infrastruktur, dan Transportasi Jepang
termasuk Chiba, Fushiki/Toyama, Himeji, Hiroshima, Kawasaki,
Kitakyushu, Kobe, Kudamatsu, Muroran, Nagoya, Niigata, Osaka,
Sakai/Senpoku, Sendai/Shiogama, Shimizu, Shimonoseki, Tokyo,
Tomakomai, Wakayama, Yokkaichi, dan Yokohama. Jepang memiliki
armada perdagangan kedua terbesar di dunia setelah Liberia dengan 41,6
juta ton kasar kapasitas pengapalan pada tahun 1982,termasuk kapal
samudra maupun kapal pantai. Pada tahun fiskal 1982 kapal kapal jepang
hanya mengangkut 23,0% ekspor dan 40.4% impor jepang. Tahun 1981,953
pelabuhan jepang menangani 2,8 milyar ton muatan,ini merupakan
penurunan. Ada 1770 km Waterways di Jepang, 22 pelabuhan utama
ditetapkan sebagai pelabuhan penting khusus oleh Departemen Tanah,
Infrastruktur dan Transportasi termasuk Chiba, Fushiki / Toyama, Himeji,
Hiroshima, Kawasaki, Kitakyushu, Kobe, Kudamatsu, Muroran, Nagoya,
Niigata, Osaka, Sakai / Senpoku, Sendai / Shiogama, Shimizu,
Shimonoseki, Tokyo, Tomakomai, Wakayama, Yokkaichi, dan Yokohama.
Jepang memiliki 662 kapal dengan volume 1.000 ton mendaftar bruto
(GRT) atau lebih, sebesar 13.039.488 ton mendaftar bruto (GRT) atau
18.024.969 metrik ton bobot mati (DWT). Ada 146 kapal curah, 49 kapal
kargo, 13 kapal tanker kimia, 16 curah kombinasi, 4 dengan kombinasi bijih
dan minyak, 25 kontainer, 45 gas cair, 9 penumpang, 2 penumpang dan
kapal kargo kombinasi, 214 kapal tanker minyak, 22 kargo didinginkan , 48
roll-on/roll-off kapal, penumpang 9 pendek laut, dan 60 kendaraan
pembawa (1999 est). Feri terhubung ke Hokkaido Honshu, dan Okinawa
Pulau Kyushu dan Honshu untuk. Mereka juga menghubungkan pulau-
pulau kecil lainnya dan pulau-pulau utama. Rute dijadwalkan penumpang
internasional ke Cina, Rusia, Korea Selatan dan Taiwan. Pesisir dan lintas-
saluran feri di pulau-pulau utama menurun dalam rute dan frekuensi berikut
pengembangan jembatan dan tol tetapi beberapa masih beroperasi (pada
2007).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah mengidentifikasi dan membandingkan perbandingan wilayah
berkembang dan wilayang maju peningkatan kualitas transportasi laut jauh
leboih meningkat di wilayah berkembang karena di dukung banyak faktor
mulai dari ekonomi dan lain lain

Anda mungkin juga menyukai