Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEPENDUDUKAN & LINGKUNGAN HIDUP

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 1

SURIANTI (Ketua)

ST. HIKMAH NURDALIFAH (Anggota)

SANDI SAPUTRA (Anggota)

UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG SENGKANG

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

TAHUN 2020

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................................. i

KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1

a. Latar Belakang........................................................................................................ 1
b. Rumusan masalah................................................................................................... 2
c. Tujuan..................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 3

a. Pemindahan ibu kota jakarta...................................................................................


3
b. Alasan Kalimantan menjadi pilihan.........................................................................
4
c. Biaya Pemindahan....................................................................................................5
d. Hal- hal yang jadi perhatian pemerintah................................................................. 6

BAB III PENUTUP

Kesimpulan.....................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 9

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan
hidayahnya kepada ilahi sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik. Adapun makalah yang kami buat ini yang  berjudul ‘’Controlling”.
Penulisan makalah ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, baik secara
langsung maupu tidak langsung.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.


Oleh karena itu kritik maupun saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi menyempurnakan tugas makalah ini. Semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Amin .

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Penulis,

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ibukota dalam suatu negara memegang peranan yang sangat strategis. Hal ini
disebabkan karena ibukota dalam suatu negara bisa bersifat multifungsi yakni
sebagai pusat politik dan pemerintahan, pusat kegiatan bisnis dan ekonomi, serta
pusat segala yang mencirikan karakter secara menyeluruh dari sebuah negara.
Secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa gambaran sebuah negara dapat
dilihat dari bagaimana ibukotanya.

Indonesia memiliki sebuah ibukota yang termasuk salah satu dari sekian banyak
megacity di dunia yang bernama Jakarta. Peran yang dimiliki oleh Jakarta dalam
dinamika yang terjadi di Indonesia sangat sentral. Hal ini dapat dilihat dengan
jumlah uang yang beredar di Indonesia, hampir 70% di antaranya hanya berkutat
di Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa Jakarta yang selain berfungsi sebagai
pusat pemerintahan, juga merupakan pusat bisnis yang menggerakkan
perekonomian di Indonesia. Melihat hal inilah kemudian Jakarta menjelma
menjadi magnet yang menggerakkan massa yang luar biasa dari seluruh penjuru
nusantara dengan satu tujuan : memperbaiki kualitas penghidupan.

Adanya migrasi besar-besaran menuju Jakarta, baik yang berasal dari kalangan
terdidik yang memiliki keterampilan khusus dan siap kerja, ataupun sebaliknya
yakni tidak memiliki persiapan untuk mengadu nasib ke Jakarta menyebabkan
Jakarta menjadi salah satu kota terpadat di Indonesia yang kemudian
menyebabkan banyak masalah yang berakibat sistemik pada aspek-aspek yang
lain seperti degradasi lingkungan, kemacetan, kejahatan dan tindak kriminal,
bahkan korupsi yang merajalela di ranah pemerintahan juga diduga akibat letak
Jakarta yang terlalu dekat dengan pusat perekonomian. Di sisi lain, letak Kota
Jakarta yang cenderung berada lebih ke barat bagian Indonesia dituding
menyebabkan tingginya disparitas antar wilayah dalam skala nasional. Alasan-

1
alasan di atas itulah kemudian menjadi alasan dilontarkannya wacana untuk
memindahkan Ibukota.

Pemindahan ibukota ini dianggap solusi yang tentunya akan berdampak strategis
terhadap perbaikan kualitas kehidupan bangsa. Akan tetapi fokus yang akan dikaji
dan ditelaah di sini adalah dampak pemindahan ibukota terhadap perbaikan
ekonomi wilayah, baik dalam skala nasional, maupun lokal.

B. RUMUSAN MASALAH
a. mengapa ibu kota perlu dipindahkan?

b. mengapa Kalimantan menjadi pilihan?

c. Berapakah biaya yang diperlukan untuk pemindahan

d. Apa yang harus jadi perhatian pemerintah?

C. TUJUAN
a. Mengetahui alasan ibu kota dipindahkan
b. Mengetahui mengapa kalimantan menjadi pilihan
c. Mengetahui biaya pemindahan
d. Mengetahui apa yang jadi perhatian pemerintah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemindahan Ibu Kota Jakarta

Jakarta merupakan kota yang sangat padat. Pertumbuhan ekonomi yang terpusat
di Jakarta berperan besar dalam meningkatnya jumlah penduduk di kota ini.
Sebagai informasi, penduduk DKI Jakarta adalah 10.467.600 jiwa per akhir tahun
2018.

Setiap tahunnya banyak orang yang pindah ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.
Mobilisasi ini menjadikan sumber tenaga manusia di ibu kota jadi banyak dan
murah. Namun di sisi lain, karena permintaan akan berbagai hal seperti tempat
tinggal, makanan, dan keperluan lainnya makin meningkat, harga berbagai bahan
kebutuhan dan perumahan jadi melonjak tinggi. Inflasi tahunan di Jakarta pada
2018 mencapai 3,27%, dengan inflasi terbesar pada harga bahan makanan.

Kondisi ini tentunya tidak sehat, karena bisa meningkatkan angka kemiskinan
yang berdampak pada meningkatnya jumlah kejahatan, serta meningkatnya beban
biaya untuk kesejahteraan sosial.

Dari segi lingkungan, padatnya perumahan tanpa penataan yang baik menjadikan
Jakarta rawan banjir. Belum lagi masalah polusi yang ditimbulkan dari padatnya
kendaraan serta banyaknya proyek perbaikan fasilitas seperti jalan dan trotoar.
Polusi ini makin buruk pada musim kemarau.

Menurut AirVisual, udara di Jakarta sudah masuk ke kategori tidak sehat.


Menurut mereka, indeks kualitas udara di ibu kota berada pada titik
mengkhawatirkan, yaitu 158.

3
B. Alasan Kalimantan menjadi Pilihan

Penjelasan di atas merupakan dua dari berbagai faktor yang mendorong


pemerintah untuk memindahkan ibu kota. Dari semua pulau yang ada di
Indonesia, Kalimantan menjadi pilihan.

Berikut adalah beberapa pertimbangan, mengapa Kalimantan menjadi lokasi


paling cocok untuk ibu kota baru.

 Lahan kosong yang masih luas

Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa letak calon ibu kota adalah di
sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai
Kartanegara.

Di antara dua kabupaten ini, terdapat lahan kosong yang luas. Lahan yang tersedia
pun bukan sembarang lahan, melainkan sebagian adalah lahan milik pemerintah.

Pada lokasi yang dipilih oleh pemerintah, negara sudah menguasai lahan sebesar
180 hektar. Hal ini mempermudah proses pemindahan ibu kota karena tidak perlu
lagi mengurus prosedur pengambilalihan lahan.

 Minim gempa

Menurut penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di Kalimantan


tidak ada risiko bencana gempa bumi dan tsunami. Faktor ini sangat penting,
karena sebagai pusat pemerintahan, kerusakan akibat bencana alam harus bisa
dicegah.

Baik Kalimantan Timur maupun Tengah, merupakan area aman bencana jika
dibandingkan dengan Jakarta, atau bahkan Pulau Jawa pada umumnya.

Selain itu, terganggunya kinerja pemerintah karena masalah banjir, seperti yang
terjadi di Jakarta, bisa dihindari.

 Posisi strategis

4
Pulau Kalimantan berada di tengah jajaran pulau di Indonesia. Ini artinya,
koordinasi untuk pembangunan ke wilayah barat atau timur Indonesia bisa
berjalan lebih efektif.

Pengiriman delegasi ke berbagai daerah juga bisa lebih mudah dan cepat jika
lokasi pusat pemerintahan lebih strategis. Artinya, biaya perjalanan dinas ke
daerah-daerah bisa jadi lebih murah.

Pun bagi delegasi dari daerah-daerah lain, terutama Indonesia Timur, dapat
mengunjungi pusat pemerintahan dengan lebih cepat. Saat ini memang agak sulit
mencari penerbangan langsung dari Papua ke area Kalimantan. Namun, dengan
adanya perpindahan ibu kota, rute dari kota-kota di Kalimantan ke berbagai
daerah, bahkan luar negeri, bisa dibuka.

 Pemerataan ekonomi

Selama ini, pembangunan terkesan hanya berpusat di Pulau Jawa saja. Dengan
adanya pemindahan pusat pemerintahan, diharapkan pembangunan akan jadi lebih
merata. Nantinya juga akan berakibat pada pemerataan penduduk serta
meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Ide mengenai pengurangan beban untuk pulau Jawa juga sudah lama
direncanakan.

Pembukaan area baru juga bisa menarik banyak investor ke pulau-pulau lain di
luar Jawa. Dengan demikian, lapangan pekerjaan akan terbuka makin luas bagi
daerah-daerah lain. Diharapkan dengan makin banyak investor yang menanamkan
modal di luar Jawa, mobilisasi penduduk ke Jakarta, Bandung, Surabaya bisa
berkurang.

C. Biaya Pemindahan

Biaya proses pemidahan ibu kota ini adalah Rp 466 triliun untuk membangun
lahan 40.000 hektare. Hal ini sempat dijabarkan oleh Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

5
Dari angka ini, hanya sekitar 19% yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN). Sisanya merupakan investasi swasta serta Kerjasama
Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Adapun biaya ini nantinya akan digunakan untuk pembangunan fasilitas seperti
gedung leglislatif, yudikatif, dan eksekutif. Selain itu, akan dibangun juga fasilitas
tempat tinggal untuk pegawai negeri dan militer, fasilitas pendidikan, kesehatan,
serta keamanan.

Lama proses pemindahan ibu kota ke area baru ini diperkirakan memakan waktu
10 tahun.

D. Hal-hal yang jadi perhatian pemerintah

Tentu saja memindah ibu kota bukan berarti semua masalah teratasi. Ada dua hal
yang harus menjadi perhatian khusus pemerintah selama proses dan pasca
pemindahan ibu kota negara ini.

 Kesenjangan sosial

Poin ini bisa menjadi masalah besar jika tidak dipikirkan pencegahannya.
Kesenjangan sosial antara penduduk asli yang rata-rata berpendapatan rendah dan
pendatang yang berpendapatan lebih tinggi akan menimbulkan kecemburuan
sosial. Hal ini bisa memicu konflik.

Oleh karenanya, penting untuk memberikan peran ekonomis pada penduduk asli
ketika ibu kota telah dibangun. Memperkecil kesenjangan sosial juga bisa
dilakukan dengan membangun infrastruktur baru yang mendukung perekonomian
masyarakat lokal.

Satu hal lagi yang harus diingat adalah memahami budaya setempat. Konflik
dapat terjadi jika para pendatang tidak mengerti budaya dan adat setempat.
Sehingga melakukan tindakan atau kegiatan yang membuat masyarakat setempat
tersinggung.

6
 Rusaknya hutan

Membuat pusat pemerintahan baru artinya membuka lahan baru. Sebagai salah
satu paru-paru dunia, hutan di Kalimantan berperan besar dalam menyediakan
oksigen bagi miliyaran manusia di dunia. Oleh karenanya, faktor konservasi hutan
harus menjadi prioritas pemerintah.

Setelah ada lahan baru yang dibuka, bagaimana pemerintah bisa menanam
kembali hutan yang hilang untuk kepentingan manusia dan keberlangsungan
hidup satwa setempat.

Ada yang pro dan ada yang kontra, namun kebutuhan negara untuk lingkungan
pusat pemerintahan yang lebih baik sudah mendesak. Pastinya perubahan akan
terlihat saat ibu kota berada di tengah-tengah Indonesia. Terutama, pada
pembangunan di pulau-pulau luar Jawa.

7
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan diatas, maka di sini dapat kita
simpulkan bahwa pemindahan Ibukota dari Jakarta menuju wilayah yang baru
merupakan sebuah langkah strategis yang dapat dilakukan untuk memperbaiki
tatanan ekonomi Indonesia, khususnya untuk mengurangi kesenjangan nasional
yang terjadi selama ini. Akan tetapi di sisi lain, pemindahan ibukota yang akan
menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru rentan menimbulkan disparitas yang
sifatnya lokal sehingga jika tidak direncanakan dengan matang, pada akhirnya
akan menciptakan sebuah bangunan kota yang tidak ada beda jauhnya dengan apa
yang hari ini terjadi di Jakarta.

Oleh sebab itu, langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya hal ini
kalaupun kemudian pemindahan ibukota benar-benar dilakukan, adalah sebuah
konsep perencanaan yang benar-benar komprehensif sehingga pembangunan
Ibukota baru bisa benar-benar menjadi solusi atas permasalahan pembangunan
dan permasalahan tata kelola perekonomian baik di tingkat nasional, maupun
lokal. Dan lebih dari itu, pemindahan ibukota menuju lokasi yang strategis tidak
hanya akan mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan ekonomi,
namun juga mampu meningkatkan persatuan dan nasionalisme bangsa Indonesia
yang kedepannya akan menjadi pemimpin dunia modern, yang bermartabat.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/ahmadmuhaimialfarisy/551a082ca33311fe1db6595
b/analisis-pemindahan-ibukota

https://www.aturduit.com/articles/ibu-kota-indonesia-siap-pindah-ke-kalimantan/

Anda mungkin juga menyukai