DISUSUN OLEH :
60800121048
PWK-B
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karenanya, diharapkan saran dan kritik yang membangun agar saya menjadi lebih
baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan memberi manfaat bagi
pembaca. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait
penulisan maupun Isinya, saya memohon maaf. Demikian yang dapat saya
sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Luas wilayah Indonesia di dominasi oleh kepulauan dan
dihubungkan dengan perairan yang sangat luas sehingga untuk
mengembangkan dan menggerakkan Pembangunan Nasional sektor
perhubungan udara dan perhubungan laut memegang peranan yang sangat
penting dalam mendekatkan suatu wilayah dengan wilayah lainnya, suatu
daerah dengan pulau terluar serta wilayah perbatasan dalam rangka
perwujudan wawasan nusantara, sehingga dapat mengarahkan tumbuhnya
perdagangan dan kegiatan pembangunan umumnya.
Sistem transportasi sangat penting dalam pengembangan wilayah
terutama bagi provinsi yang terdiri dari banyak pulau meliputi transportasi
laut melalui pelabuhan. Dalam proses pengembangan wilayah, transportasi
merupakan elemen penting dan strategi dalam memperlancar kegiatan
perekonomian, karena transportasi merupakan salah satu unsure
pembentuk struktur ruang wilayah untuk mendukung secara langsung
hubungan fungsional dan orientasi jasa distribusi antara simpul
konektifitas dalam mewujudkan aksesibilitas kegiatan sosial ekonomi
masyarakat baik dalam wilayah maupun keluar wilayah. Disamping itu,
transportasi juga berperan sebagai penunjang, pendorong, serta penggerak
bagi pertumbuhan daerah yang memiliki potensi namun belum
berkembang.
Upaya pengernbangan wilayah yang terdiri dari pulau-pulau
dengan mernanfaatkan berbagai surnberdaya seperti alam, rnanusia,
kelembagaan, teknologi dan prasarana secara efektif, optimal dan
berkelanjutan. Dalarn konteks pernbangunan kewilayahan, transportasi
Memegang peranan penting sebagai fasilitas penunjang dan
pengernbangan terhadap pernbangunan di daerah-daerah (pulau-pulau).
1
Hal ini mengacu pada sistem pengernbangan wilayah yang tidak lepas dari
tiga komponen yang saling terkait dan berganrung satu sama lain yakni,
sumber daya manusia (penduduk), kegiatan ekonomi dan pernbangunan,
dan sistern transportasi.
Dalam pandangan islam alat transportasi merupakan salah satu
kebutuhan manusia dalam melakukan aktivitasnya seperti berlayar
dilautan atau melakukan penyeberangan ketempat tujuan seperti yang
dijelaskan pada Surah Ar-Rum ayat 46 sebagai berikut :
ُ ي ْالفُ ْل
ك بِاَ ْم ِر ٖه َولِتَ ْبتَ ُُْْ ا ِم ْن ٍ َو ِم ْن ٰا ٰيتِ ٖ ٖٓه اَ ْن يُّرْ ِس َل ال ِّر ٰي َح ُمبَ ِّش ٰر
َ ت َّولِيُ ِذ ْيقَ ُك ْم ِّم ْن رَّحْ َمتِ ٖه َولِتَجْ ِر
َفَضْ لِ ٖه َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ ن
Terjemahannya :
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah bahwa Dia
mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan agar kamu
merasakan sebagian dari rahmat-Nya dan agar kapal dapat berlayar dengan
perintah-Nya dan (juga) agar kamu dapat mencari sebagian dari karunia-
Nya, dan agar kamu bersyukur." (Q. S Ar-Rum ayat 46).
Potensi yang ada di wilayah pesisir kaya akan sumber daya alam yang
harus di kelola secara baik, terutama hasil pertanian, perkebunan, dan hasil
perikanan. Melimpahnya sumber daya alam yang dimiliki oleh wilayah
pesisir ini, tentu saja belum menjamin bahwa wilayah pesisir memiliki
perekonomian yang baik. Hal tersebut dikarenakan kondisi sarana dan
prasarana yang masih minim sehingga peran transportasi laut di wilayah
pesisir belum berjalan sebagaimana mestinya, termasuk dalam
mendistribusikan barang logistik ketempat pemasaran yang lebih banyak
di pengaruhi oleh lokasi pusat distribusi, ketersediaan produk, jarak
tempuh, tarif/biaya angkutan. Sehingga akan menurunkan pendapatan
masyarakat dan kesejahteraan ekonomi masyarakat wilayah pesisir.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peranan manajemen transportasi dalam mendukung
perencanaan di wilayah pesisir ?
2
2. Bagaimana strategi pengembangan transportasi laut dalam
memenuhi kebutuhan di wilayah pesisir?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui peran transportasi dalam mendukung
perencanaan wilayah pesisir.
2. Dapat mengetahui strategi pengembangan transportasi laut dalam
memenuhi kenutuhan wilayah pesisir.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
industri jasa yang dapat memberikan nilai tambah. Sebagai unsur
pendorong, transportasi laut berfungsi menghubungkan daerah terisolasi
dengan daerah berkembang yang berada di luar wilayahnya sehingga
terjadi pertumbuhan perekonornian yang sinergis.
Adanya sarana dan prasana transportasi di suatu wilayah akan
mempertinggi daya jangkau (aksesibilitas) daerah yang bersangkutan,
yang pada gilirannya akan mempengaruhi sistem aktivitas dari daerah
yang dimaksud dari daerah yang dimaksud.
Prasarana infrastruktur transportasi tidak hanya bertujuan untuk
melayani pertumbuhan ekonorni yang sudah ada, jaringan infrastruktur
transportasi juga berpotensi menumbuhkan kegiatan ekonorni atau potensi
ekonorni suatu wilayah. Pada pengembangan wilayah kepulauan gugus
pulau-pulau kecil, maka fungsi transportasi laut lebih kepada sebagai
unsur pendorong dikarenakan setiap wilayah (termasuk daratan dan
perairan) memiliki keunggulan karakteristik sumberdaya lokal yang
berbeda. Sebagai unsur pendorong, keberadaan transportasi laut lebih
diarahkan pada kesejahteraan masyarakat terlepas dari besar kecilnya
permintaan yang ada dan sedikitnya potensi unggulan dari wilayah
tersebut.
Peran jaringan transportasi bagi pengernbangan wilayah kepulauan
terbagi menjadi dua yaitu mernberikan aksesibilitas bagi ruang dan
rnengakornodasi mobilitas orang/barang sebagai resultan interaksi
ekonomi antar wilayah. Oleh karenanya kebijakan pengembangan sistern
transportasi merupakan langkah tepat untuk meningkatkan aksesibilitas
wilayah dan mernpercepat pergerakan (manusia, barang, dan informasi).
Secara luas akan memberikan sumbangan positif pada peningkatan kinetja
dan pertumbuhan ekonomi wilayah.
Adapun peranan Transportasi dalam Mendukung Pemenuhan
Barang Logistik di wilayah pesisir yaitu:
a. Peningkatan kualitas pelayanan wilayah pesisir
5
Pembangunan infrastruktur transportasi untuk pelabuhan Pulau
Sebatik yaitu untuk menjalin konektivitas antar kota, antar provinsi, antar
kabupaten, antar pulau dan antar wilayah. Tujuan akhirnya untuk
pemerataan pembangunan serta mempersempit ketimpangan antar kota
dengan desa, antar daerah dengan daerah, antar wilayah dengan wilayah.
b. Meningkatkan dan mengembangkan keterpaduan sistem
transportasi
Integrasi simpul barang logistik dan keterkaitan antar simpul
menjadi landasan utama dalam mewujudkan konektivitas lokal, nasional
dan global untuk menuju kedaulatan dan ketahanan ekonomi nasional
(national economic authority and security) dan terwujudnya Indonesia
sebagai Negara Maritim.Sehingga terbentuk jaringan logistik penyangga
(Fider) yang menjangkau seluruh Wilayah NKRI.
Suatu wilayah dapat berkembang dengan kelancaran transportasi
tidak terkecuali dengan distribusi pemenuhan barang logistik pada suatu
wilayah yang berefek pada peningkatan taraf hidup masyarakat yang
berada didaerah kepulauan..
6
transportasi darat dan udara. Selain itu, transportasi laut juga memiliki
kelebihan dari jasa angkutan lainnya dalam keleluwesan penggunaannya.
Kapal laut dapat melewati medan yang tidak dapat ditempuh oleh
kendaraan roda dua atau kapal udara, karena kondisi alam dan letaknya.
7
d. Mengembangkan pusat permukiman prioritas yang terdapat
dalam kawasan atau daerah tertinggal.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam konteks pengembangan wilayah kepulauan, transportasi
memiliki peran jaringan transportasi bagi pengernbangan wilayah
kepulauan yang terbagi menjadi dua yaitu mernberikan aksesibilitas bagi
ruang dan rnengakornodasi mobilitas orang/barang sebagai resultan
interaksi ekonomi antar wilayah. Oleh karenanya kebijakan
pengembangan sistern transportasi merupakan langkah tepat untuk
meningkatkan aksesibilitas wilayah dan mernpercepat pergerakan
(manusia, barang, dan informasi). Secara luas akan memberikan
sumbangan positif pada peningkatan kinetja dan pertumbuhan ekonomi
wilayah.
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10