Dosen Pengampu:
Dr. Drs. Burhamtoro, ST., MT.
Disusun Oleh:
Nama : Wildhan Askhari
Kelas : 3 MRK 4
NIM : 2041320066
Dengan mengucap syukur dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi
dengan judul "Penerapan Sistem Manajemen Lalu Lintas untuk Menanggulangi Kemacetan
Lalu Lintas di Kawasan Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang".
Penulisan Skripsi ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan solusi terhadap
permasalahan kemacetan lalu lintas yang terjadi di kawasan Jalan Soekarno Hatta, Kota
Malang.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan Skripsi ini, tidak lepas dari
bantuan, dukungan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini,
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak/Ibu Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan
masukan yang sangat berharga dalam proses penyusunan Skripsi ini.
2. Keluarga penulis yang selalu memberikan doa, dukungan, dan motivasi sehingga
penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.
3. Teman-teman penulis yang telah memberikan dukungan, semangat, dan motivasi
selama proses penyusunan Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih memiliki kekurangan dan kelemahan
yang perlu diperbaiki di masa yang akan datang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan Skripsi ini di masa yang akan datang.
Akhir kata, penulis berharap Skripsi ini dapat memberikan manfaat dan sumbangsih
bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang Teknik Sipil.
Semoga Skripsi ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi penelitian dan pengembangan di
masa yang akan datang.
(Wildhan Askhari)
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Azhar Aris, 2012. Analisis Dampak Sosial Ekonomi Pengguna Jalan Akibat Kemacetan Lalulintas,
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Brawijaya (Skripsi)
penyusun tertarik meneliti tentang Penerapan Manajemen Lalu Lintas Untuk
Menanggulangi Kemacetan Lalu Lintas di Kawasan Soekarno Hatta Kota Malang.
1.4 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai setelah melakukan penelitian adalah untuk mengetahui
penerapan model manajemen lalu lintas yang ideal untuk menanggulangi kemacetan lalu
lintas di Kawasan Soekarno-Hatta, Kota Malang.
1.5 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian di harapkan dapat memperluas dan memperkaya wawasan
dan pengetahuan yang lebih mendalam tentang penerapan Sistem Manajemen Lalu
Lintas dalam menanggulangi kemacetan di Jalan Soekarno Hatta Kota Malang
sehingga dapat memberikan sumbangsih bagi pengembangan teori ilmu-ilmu sosial
khususnya Teknik Sipil.
2. Manfaat Praktis
Untuk memberikan masukan bagi pemerintah Kota Malang, khususnya
Dinas Perhubungan Kota Malang, dalam menerapkan manajemen lalulintas sebagai
upaya penanggulangan kemacetan lalu lintas.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Manajemen
2.1.1 Pengertian Manajemen
Manajemen adalah suatu ilmu dan seni yang berkaitan dengan rangkaian aktivitas
terpadu untuk mensinergikan tenaga manusia, sumber daya alam dan teknologi untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, serta dengan memperhatikan
kelestarian lingkungan hidup. Manajemen merupakan suatu proses tahapan kegiatan yang
terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dengan
memadukan penggunaan ilmu dan seni untuk mencapai tujuan organisasi, atau lebih
dikenal dengan istilah POAC (planning, organizing, actuating dan controlling) (Terry.,
2005).
Manajemen pada hakekatnya merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan
dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga
kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara
yang setepat-tepatnya. Kegiatan manajemen terdapat metode:
1. Planning (perencanaan).
Merupakan proses pemikiran, dugaan, rencana dan penentuan prioritasprioritas
yang harus dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang
sebenarnya. Planning merupakan kegiatan non fisik (kejiwaan) sebelum melaksanakan
kegiatan fisik dan sangat diperlukan dalam rangka mengarahkan tujuan dan sasaran
organisasi serta tujuan suatu program pembangunan.
2. Organizing (pengorganisasian)
Merupakan proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan
fungsi-fungsinya serta penempatan mengenai orang yang menduduki fungsi-fungsi
tersebut secara tepat. Organizing dilakukan demi perencanaan, pelaksanaan dan
pembagian kerja yang tepat.
3. Motivating (pendorongan)
Merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan untuk membina dan
mendorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai. Motivating mencakup segi-segi
perangsang baik yang bersifat rohaniah seperti kenaikan pangkat, pendidikan dan
pengembangan karier, pemberian cuti dan sebagainya maupun yang bersifat jasmaniah
seperti sistem upah yang menggairahkan pemberian tunjangan, penyediaan fasilitas
yang lengkap dan sebagainya.
4. Accounting (pelaporan)
Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan
sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun kepada
struktur yang berada diatasnya.
5. Controlling (pengendalian)
Merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mengadakan
pengawasan, penyempurnaan dan penilaian sehingga dapat mencapai tujuan seperti
yang direncanakan. Controlling sangat penting untuk mengetahui sampai di mana
pekerjaan sudah dilaksanakan sehingga dapat dilakukan evaluasi, penentuan tindakan
korektif ataupun tindak lanjut, sehingga pengembangan dapat ditingkatkan
pelaksanaannya.
c. Tarif (pricing).
Pricing yang dimaksud untuk menekan jumlah pemakai fasilitas transportasi
dengan jalan membebani pemakai fasilitas tersebut dengan biaya tertentu. Pricing
terbagi menjadi 3 bagian, yaitu road pricing, tarif parkir, dan tarif angkutan umum
yang dapat dilihat sebagai berikut :
1. Road pricing, yang berarti memberi beban kepada pemakai jalan. Road pricing
terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a) tarif toll, yaitu memberi beban biaya bagi kendaraan yanag melewati jalan
tertentu,
b) pajak kendaraan, yaitu memberi beban biaya berdasarkan jenis kendaraan, dan
c) pajak penggunaan kendaraan, yaitu memberi beban biaya berdasarkan lama
penggunaan kendaraan atau jarak yang ditempuh.
2. Tarif parkir, yaitu memberi beban biaya kepada pengguna fasilitas parkir
berdasarkan waktu atau lokasi.
3. Tarif angkutan umum, yaitu untuk meningkatkan daya Tarik angkutan umum serta
meratakan beban angkutan umum, meliputi:
a) pengurangan tarif,
b) perbedaan tarif pada jam puncak,
c) pembebasan tarif pada waktu pindah kendaraan,
d) perbedaan tarif berdasarkan umur/ pekerjaan , dan
e) karcis langganan.
2
Cambridge Systemics Inc and Texas Transportation Institute. (2005). Traffic Congestion and
Reliability: Trends and Advanced Strategies for Congestion Mitigation. Technical Report, Federal Highway
Administration–U.S. Department of Transportation. www.ops.fhwa.dot.gov/congestion_report Diakses pada 8
Mei 2022
salah satu penyebab terjadinya kemacetan karena sifat pengguna jalan yang berbedabeda.
Baik umur, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Contohnya para pemuda remaja kadang-
kadang lebih suka berkendara dengan kecepatan tinggi, kurang berpengalaman dalam
mengemudi, tidak mau mematuhi rambu-rambu lalu lintas, dan pelanggaran lainnya yang
dapat memicu gangguan pada pengguna jalan lainnya.
Kemacetan merupakan salah satu indikasi dari ketidakaturan pemanfaatan atau
aturan atas suatu barang publik yang menjadi kebutuhan masyarakat banyak, misalnya jalan
raya. Keberadaan suatu barang publik dimana setiap orang berhak untuk menggunakan atau
mengambil manfaatnya tanpa bisa dilarang oleh pengguna lainnya.
Kemacetan , ditinjau dari tingkat pelayanan jalan (Level Of Service= LOS), pada
saat LOS < C.LOS < C , kondisi arus lalu-lintas mulai tidak stabil, kecepatan operasi
menurun relatif cepat akibat hambatan yang timbul dan kebebasan bergerak relatif kecil.
Pada kondisi ini nisbah volume-kapasitas lebih besar atau sama dengan 0,8( V/ C >0,8 ).
Jika LOS (Level Of Service) sudah mencapai E, aliran lalu-lintas menjadi tidak stabil
sehingga terjadilah tundaan berat, yang disebut dengan kemacetan lalu-lintas (Tamin &
Nahdalina, 1998).
Kemacetan disebabkan oleh tuntutan arus kedatangan kendaraan pada suatu sistem
yang membutuhkan pelayanan yang mempunyai keterbatasan mengenai ketersediaan dan
disebabkan oleh ketidak beraturan pada tuntutan maupun sistem pelayanannya (Hobbs,
1995). Hal ini merupakan sistem antrian dan lalu lintas dapat disebut sebagai antrian bila
pengemudi yang mengikuti kendaraan harus cepat-cepat bereaksi terhadap pengurangan
kecepatan oleh kendaraan yang berada di depannya. Kemacetan adalah situasi atau keadaan
tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah
kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar,
terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik atau sistem lalu lintas yang tidak
baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan
penduduk.
2.4.3 Dampak Kemacetan Lalu Lintas
Salah satu masalah yang ada di perkotaan yaitu masalah kemacetan lalu lintas.
Masalah kemacetan lalu lintas diperkotaan telah banyak memberikan kerugian bagi
berjalannya roda ekonomi suatu negara. Tak jarang masalah-masalah kemacetan ini selalu
menjadi masalah yang menyulitkan pemerintah dalam suatu negara untuk membuat
kebijakan mengenai lalu lintas.
Beberapa macam dampak atau akibat yang ditimbulkan dari kemacetan transportasi
lalu lintas, diantaranya yaitu :
a. Pemborosan bahan bakar, kerugian waktu dan pemborosan energi. Hal demikian dapat
terjadi karena kendaraan yang berjalan pelan akan menyita banyak waktu dan energi
yang terbuang.
b. Jalanan yang macet juga mudah menimbulkan kerusakan kendaraan, karena pada
kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada
kondisi yang optimal.
c. Akan mengganggu aktivitas ekonomi, misalnya aktivitas pengiriman barang.
d. Menggangu kendaraa Darurat Seperti : Ambulance dan Pemadam Kebakaran yang
sedang menjalankan tugas
Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan dan Permodelan Transportasi, Edisi kedua. Bandung: ITB.
Tamin, O., & Nahdalina. (1998). Analisis Dampak Lalu Lintas (Andall). Jurnal Perencanaan Wilayah
dan Kota. Bandung: ITB.
Wohl, M. &. (1984). Transportation Investment Pricing Principles: An Introduction for Engineers
Principles: An Introduction for Engineers. New York: John Wiley &Sons.