Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tanah ialah bagian yang sangat berarti dalam sesuatu pekerjaan
konstruksi, baik selaku bahan konstruksi semacam tanggul ataupun
bendungan maupun selaku pendukung beban ( Kazuto Nakazawa, 1983).
Bermacam berbagai kendala senng dialami, salah satunya ialah keadaan jalan
raya di Kota Balikpapan dan Ibu Kota Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur
di beberapa bagian ruas jalan tersebut tanahnya ialah tanah lempung yang
sering terjalin kehancuran akibat menyusutnya kekuatan tanah, oleh sebab itu
butuh sesuatu tindakan buat mencegah kehancuran tersebut, pula sesuatu
penyelesaian yang secara ekonomis menguntungkan merupakan tantangan
untuk para insinyur geoteknik.
Geotekstil ialah salah satu contoh bahan yang bisa mengatasi hal tersebut.
Geotekstil bisa berfungsi selaku separasi, perkuatan. filtrasi, dan gramasi.
Terdapat 2 berbagai geotekstil ialah geotekstil non-woven yang lebih
bcrfungsi selaku separasi serta geotekstil woven yang lebih berfungsi sebagai
perkuatan. Buat aplikasi jalan raya digunakan geotekstil woven yang
diletakkan di atas tanah lunak.
Keberhasilan penerapan konstruksi jalur dengan ataupun tanpa perkerasan
berawal dari stabilisasi tanah lunak dibawahnya. Pada sebagian permasalahan
tanah yang sangat lunak, misalnya perlengkapan berat terperosok masuk ke
dalam lumpur. Jika dirancang secara pas geotekstil bisa membebankan
pemecahan yang sangat ekonomis buat stabilisasi lapisan-lapisan perkerasan
dini yang ditempatkan pada dasar tanah lunak ( Polyfelt. 1994).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan
masalah yaitu :
a. Apa saja metode yang bisa digunakan untuk memperbaiki tanah serta
pembuatan jalan di Kota Balikpapan dan Ibu Kota Nusantara?
b. Apa metode geotekstil yang efisien dalam memperbaiki tanah jenuh
di Kota Balikpapan dan Ibu Kota Nusantara?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui pembuatan laporan ini
yaitu :
a. Mengetahui metode yang bisa digunakan untuk memperbaiki tanah
serta pembuatan jalan di Kota Balikpapan dan Ibu Kota Nusantara.
b. Mengetahui metode geotekstil yang efisien dalam memperbaiki
tanah jenuh di Kota Balikpapan dan Ibu Kota Nusantara.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 IKN (Ibukota Negara)


Tanggal 18 Januari 2022, merupakan hari bersejarah bagi bangsa
Indonesia dengan disahkannya RUU tentang Ibu Kota Negara (IKN) menjadi
UU oleh DPR RI dan Pemerintah. Dengan demikian, Indonesia akan
mempunyai IKN yang baru menggantikan Jakarta.
Pemerintah telah memutuskan memindahkan ibu kota negara ke
wilayah Kalimantan Timur. Keputusan memindahkan ke lokasi yang
tepattelah melewati berbagai pertimbangan, di antaranya minim resiko
bencana alam. Lokasi ibukota yang baru terletak dekat dengan dua kota besar
yaitu Balikpapan dan Samarinda. Untuk proses pembuatan jalan di kota
Balikpapan terutama jalan penghubung kota Balikpapan dan Ibu Kota
Nusantara perlu banyak upaya dan metode dalam pembangunan, terutama
dalam merekayasa permukaan tanah agar layak digunakan untuk pembuatan
jalan tol.
Balikpapan adalah salah satu kota besar yang berada di Provinsi
Kalimantan Timur dengan luas wilayah mencapai 843,48 KM2, yang terdiri
atas 503,30 KM2 daratan dan 340,18 KM2 perairan. Batas wilayah kota ini
meliputi Kabupaten Kutai Kertanegara pada bagian utara, Selat Makassar
pada bagian Selatan dan Timur, serta Penajam Paser Utara pada Bagian Barat.
Secara umum kota ini memiliki curah hujan yang cukup tinggi yaitu
1071mm pertahun dan kontur wilayah yang umumnya berbukit (85%) dengan
ketinggian antara 0 sampai dengan lebih dari 100 meter diatas permukaan laut
(mdpl). Sebagian besar jenis tanah Balikpapan adalah podsolik merah-kuning,
alluvial, dan pasir kuarsa yang mudah tererosi. Sehingga kota Balikpapan
memiliki kontur tanah yang salah lembut dan basah.
Untuk proses pembuatan jalan di kota Balikpapan terutama jalan
penghubung kota Balikpapan dan Ibu Kota Nusantara perlu banyak upaya dan
metode dalam pembangunan terutama dalam merekayasa permukaan tanah
agar layak digunakan untuk pembuatan jalan tol. Dikarenakan dikota
Balikpapan tanahnya memiliki kondisi yang basah akibat curah hujan yang
tinggi sehingga perluh dilakukan proses Dewatering agar proses konsolidasi
tanah dapat dilakukan dengan cepat. Mengingat Proyek ini akan menjadi
salah satu jalan penghubung ke ibu kota nusantara.
2.2 Kondisi Tanah
Dalam berita yang dimuat di website Universitas Gadjah Mada yang
ditulis oleh ika pada tanggal 10 Agustus 2022, Wicaksono mengatakan ada
tantangan terkait konsep sponge city atau pemandangan permukaan dan lebih
banyak menyerap udara ke dalam tanah. Jenis tanah di IKN yang didominasi
tanah clay shale dengan daya dukung rendah. Tanah tersebut sangat keras
pada kondisi tertutup, tetapi akan berubah drastis dan menjadi lapuk jika ada
kontak dengan udara dan udara. Selain itu tanah tersebut sangat tidak stabil
pada lahan dengan kemiringan yang cukup tinggi.
Proses pembangunan di kawasan IKN, dapat dilihat bahwa jika
kondisi tanah berair dan becek saat dilakukan penggalian. Sehingga perlu
dilakukan perbaikan dan perkuatan tanah.

2.3 Metode Pelaksanaan


Perbaikan tanah yang dilakukan dalam stabilisasi tanah adalah dengan
cara memperbaiki karakteristik tanah asli dengan menambahkan material
timbunan dan material pelapis, untuk mendukung kuat geser tanah, penurunan
kompresibilitas tanah, peningkatan atau penurunan permeabilitas tanah dan
beberapa syarat teknis lainnya. Biasanya dalam proses penambahan material,
dibutuhkan material yang lebih baik dari tanah asli bisa berupa tanah, batu,
kerikil dan pasir sekaligus material pelapis seperti geotextile, geomembrane,
geogrid, dan geocell. Material pelapis tersebut memiliki beragam fungsi
mulasi dari filtrasi, separasi dan separator. Perbaikan tanah pada konstruksi
jalan diatas tanah lunak dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti
geotextile dengan metode Preloading yang dikombinasikan dengan
Prefabricated Vertical Drain (PVD) dan Prefabricated Horizontal Drain
(PHD).
a. Prefabricated Vertical Drain (PVD) dan Prefabricated Horizontal Drain
(PHD)

Perbaikan tanah pada konstruksi jalan diatas tanah lunak dapat


dilakukan dengan berbagai metode. Salah satu metode untuk mengatasi
masalah pada tanah lunak tersebut adalah dengan menggunakan perkuatan
geotextile dengan metode Preloading yang dikombinasikan dengan
Prefabricated Vertical Drain (PVD) dan Prefabricated Horizontal Drain
(PHD). Preloading merupakan pembebanan awal yang dilakukan dengan
cara penghamparan timbunan lapis per lapis yang dapat menyebabkan
tanah termampatkan. PVD adalah pengalir sistem drainase yang dipasang
vertikal di dalam lapisan tanah sedangkan PHD adalah pengalir sistem
drainase yang dipasang secara horizontal di dalam lapisan tanah. PVD dan
PHD merupakan material dengan inti berbentuk sirip dan bentuk silinder
berongga yang terbuat dari polypropylene yang dibungkus dengan bahan
polimer. Dengan adanya penggunaan PVD, kadar air maupun kadar udara
yang terkandung pada butiran tanah dapat dikeluarkan sehingga terjadi
konsolidasi/mempercepat penurunan tanah dan akan didapatkan tanah
yang lebih padat. Air dari PVD yang mengalir ke atas secara vertikal harus
dibuang ke luar timbunan secara horizontal menggunakan PHD yang
diselimuti pasir (Sand Ditch).
b. Geomembran
Secara umum, geomembrane adalah sebuah lembaran yang dibuat
dari bahan High Density Polyethylene (HDPE). Material ini memiliki
tingkat impermeabilitas yang cukup tinggi dan juga termasuk sangat
homogen. Hingga akhirnya menjadi sebuah material yang memiliki fungsi
sebagai lapisan kedap air. Secara keseluruhan, sebenarnya geomembrane
terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Geomembrane HDPE
2. Geomembrane LDPE
3. Geomembrane PVC

Terdapat beberapa kelebihan menggunakan geomembrane baik dalam


saluran irigasi, maupun lainnya. Sehingga Anda dapat mempertimbangkan
penggunaanya, bagus memakai terpal ataupun geomembrane. Berikut ini
kelebihan yang wajib diketahui.

1. Ketahanan terhadap ultra violet serta bahan-bahan kimia berbahaya


cukup tinggi.
2. Kemudian tingkat impermeabiilitas juga sangat tinggi beserta quality
control homogen.
3. Sangat efektif dan ekonomis, terjangkau dengan manfaat tinggi.
4. Selanjutnya memiliki tingkat elogasi yang besar.
5. Memiliki struktur flexible dan mampu mengurangi adanya
kemungkinan terjadi differential settlement.
6. Pengerjaan kontruksinya juga mudah dan cepat.
7. Penginstalan dapat dibentuk sesuai dengan ukuran maupun bentuk
kolam

c. Geocell
Geocell adalah sebuah sistem yang memanfaatkan kekangan dari
tiap sel yang terbentuk. Material ini umum digunakan di proyek konstruksi
dan teknik sipil. Umumnya, geocell digunakan untuk menstabilkan serta
melindungi permukaan tanah. Sistem kekangan pada geocell membuat
tanah di dalamnya mempunyai kekakuan yang lebih baik sehingga dapat
memikul beban yang lebih besar dengan deformasi yang lebih kecil.
Kekakuan yang terbentuk membuat distribusi beban lebih merata. Geocell
memiliki desain mirip sarang lebah tiga dimensi yang berongga. Sistem
menggunakan geocell bersifat fleksibel sehingga mampu menyesuaikan
dengan kontur dan dapat mengakomodir perbedaan penurunan.
Pemanfaatan geocell juga disukai karena harganya relatif lebih rendah
dibandingkan sistem lain. Biaya pemeliharaannya pun tidak terlalu mahal
sehingga cocok untuk proyek jangka panjang. Di samping itu, geocell
adalah material yang ramah lingkungan. Jejak karbonnya tergolong rendah
dan agregat pengisi yang dibutuhkan geocell pun bisa menggunakan bahan
daur ulang.
d. Dewatering
Ada beberapa cara dalam melakukan Dewatering pada tanah antara
lain sebagai berikut :
1. Metode Predrainage
Merupakan metode yang menurunkan muka air lebih dahulu
sebelum dilakukan nya galian, metode predrainage merupakan metode
yang cocok digunakan  apabila karakteristik dari tanah lepas, cadas
lunak serta memiliki banyak cela dan tanah berbutir seragam, lalu
metode ini biasanya juga di pakai di area yang memiliki saluran
pembuangan pembuangan air,memiliki debit rembesan yang besar dan
tanah yang sensitive terhadap erosi, metode ini di perlukan nya proses
pengeboran dan memakan waktu yang lama.
2. Metode Cut Off
Merupakan sebuah metode dewatering dengan cara melakukan
pemotongan aliran air tanah dengan membuat dinding pembatas agar
lokasi konstruksi bisa terbebas dari air tanah, metode tersebut biasa di
pakai bila area proyek bersebelahan dengan gedung yang sensitif pada
penurunan air tanah, metode ini memiliki biaya yang cukup tinggi,
dan menggunakan alat berat yang dapat menimbulkan gangguan di
sekitar lokasi konstruksi, namun cocok apabila lokasi proyek jauh dari
pemukiman menggunakan metode cut off.
3. Metode Pumping
Merupakan metode yang sering digunakan pada tanah yang
memiliki karakteristik tanah padat, berkohesi,bergradasi baik, sumur
maupun selokan digunakan untuk memompa tidak akan menggangu
aktifitas di sekitar area konstruksi, untuk melakukan metode pumping
tidak memerlukan waktu yang lama,dan tidak memerlukan
pengeboran, pekerjaan pipa hanya perlu dilakukan di lubang
penampungan air saja yang membuat proses dewatering dengan
metode pumping lebih cepat.

Dan untuk metode yang akan digunakan dalam melakukan


dewatering adalah metode pumping dengan menggunakan vertical dan
horizontal drain yang di tancapkan kedalam tanah sehingga membantu
mempercepat proses Konsolidasi.
Melihat tanah Balikpapan memiliki kohesi yang tinggi serta daya
gesek yang rendah perlu dilakukan perbaikan tanah. Untuk perbaikan
tanah pada jalan memiliki banyak metode seperti melakukan pencampuran
tanah dengan pasir atau semen untuk meningkatkan gaya gesek atau
memperkuat tanah dengan menanamkan cerucuk atau mini pile, tetapi
metode itu sangat tidak efisien mengingat material itu harus dikirim dari
luar pulau dan dari segi ditribusi sangat mahal. Serta memperluhkan waktu
yang sangat lama dalam pengerjaannya. Sehingga cara yang paling efisien
adalah bukan dengan memperbaiki nilai CBR tanah tapi memeratakan
beban ke tanah asli sehingga tanah asli dapat menobang beban jalan serta
kendaraan tampa mengalami kerusakan, cara yang kami gunakan adalah
dengan menggunakan caraa sebagai berikut :
1. Menggunakan geomembrane untuk memisahkan tanah tanah asli dan
tanah urung agar tidak mengurangi kualitas tanah urug;
2. Memberikan geocell yang di isi oleh agregat serta pasir. Dikarenakan
goecell memliki sifat yang kaku sehingga baik dalam menyebarkan
beban;
3. Melapisi dengan tanah urung;
4. Kembali memberikan geonet sebagai pengaku dan membantu
menyebarkan beban ke tanah dasar;
5. Memberikan urugkan pasir
6. Membuat Jalan Rigid Pavement
BAB III
KESIMPULAN

Pemerintah telah memutuskan memindahkan ibu kota negara ke wilayah


Kalimantan Timur. Keputusan memindahkan ke lokasi yang tepattelah melewati
berbagai pertimbangan, di antaranya minim resiko bencana alam. Lokasi ibukota
yang baru terletak dekat dengan dua kota besar yaitu Balikpapan dan Samarinda.
Untuk proses pembuatan jalan di kota Balikpapan terutama jalan penghubung kota
Balikpapan dan Ibu Kota Nusantara perlu banyak upaya dan metode dalam
pembangunan, terutama dalam merekayasa permukaan tanah agar layak
digunakan untuk pembuatan jalan tol.
Jenis tanah di IKN yang didominasi tanah clay shale dengan daya dukung
rendah. Tanah tersebut sangat keras pada kondisi tertutup, tetapi akan berubah
drastis dan menjadi lapuk jika ada kontak dengan udara dan udara. Selain itu
tanah tersebut sangat tidak stabil pada lahan dengan kemiringan yang cukup
tinggi. Tanah di kawasan IKN, berair dan becek saat dilakukan penggalian.
Sehingga perlu dilakukan perbaikan dan perkuatan tanah.
Perbaikan tanah yang dilakukan dalam stabilisasi tanah adalah dengan cara
memperbaiki karakteristik tanah asli dengan menambahkan material timbunan dan
material pelapis, untuk mendukung kuat geser tanah, penurunan kompresibilitas
tanah, peningkatan atau penurunan permeabilitas tanah dan beberapa syarat teknis
lainnya. Biasanya dalam proses penambahan material, dibutuhkan material yang
lebih baik dari tanah asli bisa berupa tanah, batu, kerikil dan pasir sekaligus
material pelapis seperti geotextile, geomembrane, geogrid, dan geocell. Material
pelapis tersebut memiliki beragam fungsi mulasi dari filtrasi, separasi dan
separator. Perbaikan tanah pada konstruksi jalan diatas tanah lunak dapat
dilakukan dengan berbagai metode, seperti geotextile dengan metode Preloading
yang dikombinasikan dengan Prefabricated Vertical Drain (PVD) dan
Prefabricated Horizontal Drain (PHD).

Daftar Pustaka:

Ardian Asmoro, D. P. (2006). Perkuatan Tanah Lempung dengan Geotekstil untuk


Perbaikan Tanah Dasar.
Lubis, M. K. Z. (2019). Evaluasi Perbaikan Tanah Menggunakan Geotekstil
Untuk Meningkatkan Stabilitas Tanah Lapisan Subgrade Pekerjaan
Jalan. JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND
TRANSPORTATION, 3(2), 71-81.
https://testindo.co.id/mengenal-proses-dan-metode-dewatering/
(n.d.). Retrieved from https://www.geosinindo.co.id/post/apa-itu-geocell-dan-
bagaimana-cara-penggunaannya
asia, m. (2022, Maret 5). Geomembrane HDPE Adalah – Definisi, Fungsi dan
Harganya. Retrieved from mucho asia: https://mucho.asia/geomembrane-
hdpe-adalah/
Marcomm, P. K. (2021, Oktober 12). Apa Itu Geomembrane, Beserta Cara
Pengaplikasiannya. Retrieved from Kencana Tiara Gemilang PT :
https://ktgindonesia.com/apa-itu-geomembrane-beserta-cara-
pengaplikasiannya/
Team, G. (2022, Juni 13). Apa Itu Geocell dan Bagaimana Cara
Penggunaannya? Retrieved from Geosinindo :
https://www.geosinindo.co.id/post/apa-itu-geocell-dan-bagaimana-cara-
penggunaannya
Viona. (2022, Januari 1). Retrieved from
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/kimueng/article/view/20577/6678

Anda mungkin juga menyukai