DOSEN PENGAMPU :
MISNAWATI, S.T., MT
OLEH :
KELOMPOK 2
PELAIHARI
2022
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................7
METODE PELAKSANAAN................................................................................7
BAB IV..................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................10
2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Geotekstil Anyaman...............................................................................5
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
banyak pada fungsinya.
Pelaksanaan konstruksi jalan di atas lahan basah dengan perkuatan geotextile
dapat menghindarkan terjadinya keruntuhan lokal pada tanah lunak karena
rendahnya data dukung tanah. Keuntungan pemasangan geotextile pada
pelaksanaan jalan di atas tanah lunak adalah kecepatan dalam pelaksanaan dan
biaya yang relatif lebih murah di bandingkan dengan metoda
penimbunan konvensional
5
bentuknya seperti karpet kain. Umumnya bahan dasarnya terbuat dari
polyesther atau polypropyle.
Geotekstile non woven digunakan untuk sebagai:
Praying ( filter )
Praying geotekstil non woven bermanfaat uuntuk mencegah
terbawanya partikel tanah pada aliran air. Geotekstil non woven
bersifat permeable ( tembu air ) oleh karena itu air dapat melewati
geotekstil dan partikel tanah dapat tersaring. Aplikasi geotekstile
non woven biasanya digunakan sebagai aplikasi filtrasi pada
proyek drainase bawah tanah.
Aplikasi separator / pemisah
Bahan geotekstile non woven digunakan sebagai aplikasi pemisah
agar mecegah tercampurnya material yang satu dengan material
yang lain. Seperti penggunaan geotekstile pada proyek
pembangunan jalan di atas tanah yang dasarnya lunak. Pada proyek
tersebut geotekstile berguna untuk mencegah naiknya lumpur ke
sistem perkerasan, supaya tidak terjadi pumping effect yang akan
merusak perkerasan jalan yang sudah terbentuk. Keberadaan
geotekstile dapat mmerubah proses pemadatan sistem pengerasan.
Aplikasi Stabilisator
Manfaat geotekstile bisa disebut sebagai reiforment / perkuatan.
Contohnya dipakai untuk proyek timbunan tanah, penguatan lereng
agar tidak longsor dll. Fungsi tersebut masih dijadikan perdebatan
dikalangan ahli geotekstile, karena geotekstile metode karjanya
menggunakan membrane effect yang hanya mengandalkan tekstile
strength ( kuat tarik ) sehingga kemungkinan terjadinya penurunan
pada timbunan setempat masih besar dan geotekstile kekuatan
kurang karena bahan geotekstile memiliki sifat mudah mulur bila
terkena air ( terjadi reaksi hodrolisis ) hal tersebut rawan untuk
bahan penguatan lereng.
Fungsi Lainya
6
Fungsi geotekstil lainnya yaitu sebagai pengganti karung goni pada
proses curing beton karena dapat mencegah terjadinya retak saat
proses pengeringan beton baru
7
3.Mengurangi tebal galian stripping dan meminimalkan pekerjaan
persiapan.
4.Meningkatkan ketahanan agregat timbunan terhadap keruntuhan setempat
pada lokasi beban dengan memperkuat tanah timbunan
5.Mengurangi penurunan dan deformasi yang tidak merata serta deformasi
dari struktur jadi.
BAB II
METODE PELAKSANAAN
Teknik penjahitan menjadi alternatif yang lebih praktis dan ekonomis apabila
lebar tumpang tindih geotekstil yang dibutuhkan sangat besar (1,0 m atau lebih ).
Penjahitan dapat dilakukan di pabrik maupun di lapangan.Variabel variabel
berikut perlu diperhatikan jika ingin memperoleh kualitas jahitan yang
baik dan efektif.
a. Jenis benang
8
Olahan dasar benang berdasarkan urutan kekuatan dan harga tertinggi adalah
polietilena,poliester,atau polipropilena.Durabilitas benang harus sesuai dengan
persyaratan proyek.
b. Tegangan benang
Pada aplikasi di lapangan,benang sebaiknya ditegangkan dengan cukup kencang
tetapi tidak sampai merobek geotekstil.
c. Kerapatan jahitan
Biasanya digunakan 200 jahitan sampai dengan 900 jahitan per meter untuk jenis
geotekstil ringan,dan hanya 150 jahitan sampai dengan 200 jahitan yang
diperbolehkan untuk geotekstil yang lebih berat.
d.jenis jahitan
1).Tipe 101,dengan rantai jahitan tali tunggal
2).Tipe 401,dengan rantai jahitan tali rangkap atau terkunci,untuk mengindari
lepasnya jahitan
e.Jumlah baris
Dua baris atau lebih dan sejajar untuk meningkatkan keamanan.
f. Jenis penyambungan
9
Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai kekuatan jahitan :
10
Gambar 3 Lapisan Penghamparan Geotekstil
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
11
Daftar Pustaka
12