Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

Geosintetik

Oleh :

Jovian Rinaldo
4122.3.17.11.0009

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN ARSITEKTUR
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah Geosintetik.

Dengan selesainya Makalah Geosintetik ini tidak terlepas dari bantuan


banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu
penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa


2. Dosen mata kuliah Perkerasan Jalan Raya, Anan Anisarida
3. Teman – teman diskusi
4. Orang tua yang telah banyak memberikan do’a dan dukungan kepada penulis

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan.

Bandung, Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

hal
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
LANDASAN TEORI ..................................................................................... 1
1. Pengertian Geosintetik ............................................................................... 1
PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
1. Klarifikasi Geosintetik ............................................................................... 3
2. Fungsi Geosintetik ...................................................................................... 8
3. Aplikasi Geosintetik ................................................................................... 10
PENUTUP ...................................................................................................... 11
1. Kesimpulan ................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 1

ii
LANDASAN TEORI

1. Pengertian Geosintetik
Geosintetik berasal dari kata geo yang berarti tanah dan sintetik yang berarti
tiruan. Jadi geosintetik berarti bahan tiruan (sintetik) atau bahan yang bukan
merupakan bahan alami yang penggunaannya berhubungan dengan tanah atau
batuan (Suryolelono, 2000). Bahan sintetis ini dapat berupa bahan-bahan yang
berasal dari polimerisasi hasil industri-industri minyak bumi, serat-serat
sintetis, kain, baja dan lain lain. Dalam perkembangan selanjutnya geosintetik
adalah bahan sintetis berupa serat-serat sintetis yang dianyam, tanpa anyam
atau bentuk lainnya yang digunakan dalam pekerjaan pekerjaan tanah.

Geosintetik secara umum dibedakan berdasar sifat permeabilitasnya yaitu


bahan lolos air (permeable) dikenal sebagai geotekstil dan bahan bersifat kedap
air (impermeable) dikenal sebagai geomembran. Bentuk bahan geotekstil
berupa lembaran dengan anyaman, tanpa anyaman dari kumpulan benang-
benang sintetis. Sesuai dengan kebutuhan di lapangan, bentuk geosintetik
semakin bervariasi, misalnya bentuk grid, dan bentuk komposit .

Geosintetik secara luas digunakan dibidang teknik sipil, geoteknik, lingkungan,


pertanian, sehingga bentuk maupun tipe geosintetik mengalami perkembangan
sesuai dengan kebutuhan. Umumnya pemakaian geosintetik adalah untuk
penanggulangan masalah erosi, sebagai pemisah dua material yang berbeda
gradasinya, sebagai bahan filter, perkuatan tanah dasar fondasi pada pekerjaan
timbunan, perkuatan dinding penahan tanah dan sebagai bahan kedap air
(geomembran). Dalam perkembangan selanjutnya geosintetik juga digunakan
sebagai perkuatan lapis perkerasan aspal, terutama sebagai pencegah
perambatan retak pada pekerjaan overlay (Austin and Gilchrist, 1996; Button
and Lytton, 2003; Grabowski and Pozarycki, 2008; dan Khodaii dkk., 2009).

Secara garis besar peran geosintetik pada bangunan sipil dibagi menjadi dua
yaitu peran mekanik dan peran hidrolis. Peran mekanik umumnya berhubungan

1
dengan pekerjaan-pekerjaan struktur, antara lain perkuatan tanah, perataan
beban dan pemisah dua 9 material yang berbeda gradasinya (anti kontaminasi).
Sedangkan peran hidrolis berhubungan dengan fungsi geosintetik sebagai
bahan drain dalam pekerjaan drainase dan sebagai filter untuk pekerjaan
filtrase.

Kuat tarik, kuat geser yang tinggi serta nilai rangkak yang rendah merupakan
bahan yang dapat dipergunakan untuk perkuatan tanah dalam arti memperbaiki
sifat-sifat mekanis tanah tersebut. Sedangkan kuat tarik, kuat tembus (puncture
resistance), dan kuat sobek (burts resistance) merupakan karakteristik yang
diperlukan dalam penggunaan geosintetik sebagai pemisah antara 2 lapisan
bahan yang saling berhubungan seperti misalnya subgrade dan subbase pada
struktur perkerasan jalan.

Sebagai bahan drainase geosintetik dapat mengalirkan air melalui tampang


geosintetik (arah transversal), baik secara horisontal maupun vertikal dengan
dan tanpa kolektor. Fungsi drain juga untuk menurunkan tegangan air pori,
sehingga tegangan efektif serta lekatan tanah dapat dipertahankan. Selain itu
geosintetik juga dapat berfungsi sebagai filter, yaitu mengijinkan air lewat
dengan mudah melalui bahan geosintetik, tetapi bahan tersebut dapat menahan
butiran butiran tanah. Pengaliran melaui bahan ini merupakan pengaliran
normal, yaitu tegak lurus lembaran geosintetik.

2
PEMBAHASAN

1. Klasifikasi Geosintetik
Menurut ASTM D 4439 pengertian geosintetik adalah suatu produk berbentuk
lembaran yang terbuat dari bahan polimer lentur yang digunakan dengan tanah,
batuan, atau material geoteknik lainnya sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari suatu pekerjaan, struktur atau system. Istilah geosintetik itu sendiri terdiri
dari dua bagian, yaitu geo yang berarti berhubungan dengan tanah dan sintetik
yang berarti bahan buatan manusia.
Gambar 1 menunjukkan pengelompokan geosintetik berdasarkan sifat kelulusan
air, bentuk fisik, dan proses pembuatannya.

Gambar 1 Pengelompokan Geosintetik

Geotextile, geosintetik permeabel yang hanya terdiri dari tekstil. Geotextiles


memiliki beberapa fungsi dalam aplikasi teknik geoteknik, yaitu: pemisahan;
filtrasi; drainase; perkuatan; dan perlindungan (ASTM D 4439). Terdapat tiga
macam tipe geotextile yaitu :
1. Woven Geotextile;
2. Non Woven geotextile;
3. Knitted

3
(a) (b)

(c) (d)

Gambar 2 Non Woven Geotextile (a), PP Woven Geotextile (b), PET Woven
Geotextile (c), Kinitted (d)

Geogrid, material geosintetik yang dibentuk oleh jaringan teratur elemen-


elemen yang terhubung secara lubang lebih besar dari 6,35 mm (1⁄4 in.) untuk
memungkinkan saling terkait antara tanah, batuan, dan bahan sekitar lainnya
berfungsi terutama sebagai perkuatan (ASTM D 4439). Terdapat dua tipe
geogrid yaitu geogrid biaxial dan geogrid uniaxial

4
(a)

(b)

Gambar 3 Biaxial Geogrid (a), Uniaxial Geogrid (b)

Geonet, material geosintetik yang terdiri dari set parallel – paralel yang
terhubung secara integral di atas set serupa pada berbagai sudut untuk drainase
planar cairan atau gas (ASTM D 4439).

Gambar 4 Geonet

5
Geocell, Geocell adalah panel tiga dimensi yang ringan dan flexible yang dapat
diperluas /dikembangkan seperti alat harmonika. Material utamanya
adalah High-Density Polyethylene (HDPE) strip yang diikat dengan cara
ultrasonik sehingga didapatkan konfigurasi yang kuat. Geocell memiliki 2 type
berdasarkan permukaannya yaitu smooth dan textured.

Gambar 5 HDPE Textured Geocell

Geostrip, material geosintetik yang berberntu strip terbuat dari bahan polimer.

Geomats, tikar dengan struktur yang sangat terbuka terbuat dari filamen kasar
dan kaku dengan bentuk berliku-liku, terikat pada persimpangan dan terlihat
seperti geotekstil non-anyaman yang sangat kasar (Shukla, 2002).

6
Gambar 6 Geomats

Geospacers, struktur cetakan sintetik, terdiri dari pelat kusut atau bergelombang
(akhirnya berlubang). Umumnya digunakan untuk core drainase.

Geosynthetics Clay Liners, lapisan penghalang hidrolik yang diproduksi terdiri


dari tanah liat (bentonite) yang terikat pada lapisan atau lapisan bahan
geosintetik (ASTM D 4439).

Gambar 7 Geosinthetic Clays Liner

Geomembrane, suatu geosintetik yang pada dasarnya tidak tembus cairan yang
terdiri dari satu atau lebih lembaran sintetis (ASTM D 4439).

7
Gambar 8 HDPE Geomembrane

2. Fungsi Geosintetik
Geosintetik memiliki 8 fungsi yaitu :
1. Separasi : memisahkan dua material berbeda sehingga masing-masing
mempunyai sifat yang tetap sebagaimana kondisi awalnya. Umumnya
memisahkan antara tanah dasar lunak dengan timbunan yang bagus diatasnya.
2. Stabilisasi : berfungsi meratakan beban pada tanah lunak sehingga tanah
dapat menahan dengan baik konstruksi bangunan diatasnya.
3. Perkuatan : fungsi perkuatan yaitu meningkatkan kemampuan system
komposisi tanah dan perkuatan untuk memikul beban.
4. Lapis kedap berfungsi sebagai lapisan yang memiliki permeabilitas sangat
rendah (kedap) untuk mencegah merembesnya cairan atau material yang tidak
diinginkan ke dalam tanah.
5. Filtrasi : berfungsi memungkinkan aliran air melalui bahan geosintetik pada
arah vertikal maupun horizontal.
6. Drainase : fungsi drainase yaitu memungkinkan air melalui bahan geosintetik
pada arah vertikal maupun horizontal.
7. Proteksi : memberikan perlindungan terhadap material lain seperti
menggunakan non woven geotextile terhadap lapis geomembrane.
8. Pencegah erosi : melindungi tanah terhadap erosi akibat air hujan atau
proteksi tebing sungai terhadap aliran air.

8
Tabel 1 menunjukkan fungsi utama atau fungsi primer yang dapat diperoleh dari
setiap jenis geosintetik. Pada beberapa kasus tertentu geosintetik memiliki fungsi
sekunder dan tersier. Sebagai contoh, geosintetik pada perkuatan timbunan tanah
lunak fungsi utamanya adalah perkuatan, tetapi fungsi sekunder juga dibutuhkan
sebagai separator dan fungsi tersier sebagai filter.

Tabel 1. Identifikasi Fungsi Geosintetik

9
3. Aplikasi Geosintetik
Tabel 1. Area Aplikasi Utama untuk Geosintetik (Shukla, 2002)

10
PENUTUP

1. Kesimpulan
Jadi material geosintetik harus disesuaikan dengan proyek yang akan di
kerjakan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Shukla, S. K. (2002). Geosynthetics and Their Applications. London: Thomas


Thelford.

http://pandu-equator.com/pengenalan-geosintetik/

12

Anda mungkin juga menyukai