Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

MERESUME GEOTEKNIK LINGKUNGAN (A)

DOSEN MATA KULIAH:

OKROBIANUS HENDRI, S. T., M. T.

197510012006041003

OLEH:
ESYA ALMUNAWAROH
193020501074

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN/PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang,yang
telah melimpahkan rahmat serta hidayah dan inayah-Nya kepada kami,sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah Geoteknik Lingkungan .

Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapat banyak bantuan
dari berbagai pihak yang memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
sampaikan banyak terimah kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah kami ini.

Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “ Teknologi Geogrid “ ini dapat
memberikan mamfaat bagi pembaca.

Palangka Raya, 25 Oktober 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geoteknik sendiri merupakan salah satu cabang dari ilmu Teknik Sipil. Di
dalamnya diperdalam pembahasan mengenai permasalahan kekuatan tanah dan batuan
serta hubungannya dengan kemampuan menahan beban bangunan yang berdiri di
atasnya. Pada dasarnya ilmu ini tergolong ilmu tua yang berjalan bersamaan dengan
tingkat peradaban manusia, dari mulai pembangunan piramid di Mesir, candi
Borobudur hingga pembangunan gedung pencakar langit sekarang ini. Salah satu
permasalahan geoteknik yang melegenda ialah kemiringan menara Pisa di Italia, yang
disebabkan oleh ketidakseragaman dukungan tanah di bawahnya terhadap menara
tersebut.
Dalam perkembangan konstruksi sipil, Geoteknik sebagai sub bidang teknik sipil
mempunyai peranan sangat penting sebagai dasar yang menunjang pembangunan.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dari pekerjaan geoteknik seperti investigasi tanah,
pembuatan pondasi, penggalian, penimbunan, perbaikan dan perkuatan tanah serta kegiatan
lainnya sebagai awal proses konstruksi dilakukan.
Tanah dalam hal ini, merupakan suatu objek yang berfungsi digunakan sebagai
media konstruksi. Untuk itu sebelum perencanaan konstruksi, maka sebaiknya kondisi
tanah sebagai media kontruksi dibawahnya harus dilakukan analisa terhadap kekuatan
kontruksi diatasnya yang melibatkan pekerjaan geoteknik.
Seiring dengan berkembangnya teknologi yang semakin maju banyak pula ide
ide baru dibidang geoteknik yang diciptakan untuk membuat teknologi-teknologi terbaru
yang lebih modern, efisien dan ekonomis. Salah satunya adalah teknologi geoteknik
menggunakan Geogrid.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Membantu para mahasiswa mengetahui lebih dalam tentang Geoteknik
2. Memahami penerapan geoteknik dalam kehidupan
3. Memberi informasi tentang Geofoam
1.3 Manfaat

Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Memberikan para mahasiswa pengetahuan baru dan lebih dalam tentang Geoteknik
2. Menginformasikan penerapan geofoam dalam bidang Geoteknik
BAB II
PEMBAHASAN

  GEOGRID adalah lembaran sintetis dari bahan polymer berbentuk jaring (Grid) yang
mempunyai kekuatan tarik yang tinggi. Bahan dasar yang digunakan adalah Heavy Duty
Polyethylene merupakan bahan yang tahan pengaruh kimiawi, mikrobiologi yang umumnya
terdapat didalam tanah.
Penggunaan Geogrid disini adalah sebagai perkuatan sisi lereng (reinforcement) yaitu
sebagai penulangan tanah dengan cara berlapis di dalam tanah untuk memperoleh konstruksi lereng
yang lebih curam. Konstruksi penulangan tanah disini maksudnya adalah dengan membuat lapisan-
lapisan tanah yang dibungkus geogrid untuk memperoleh suatu konstruksi komposit.
Tipe geogrid utama yang dipasang adalah tipe 55RE dengan kuat geser batas pc = 23
kN/m,sedangkan geogrid sekunder ada - lah tipe SSl dengan kuat geser batas pc = 3.7 kN/m.
Dari analisis stabilitas keruntuhan (circular surfaces) de - ngan formula dari Metoda
Bishop's Simplified adalah : SF = 1 . 32. Untuk talud setinggi 4.20 meter dipasang 8 lapis geogrid
tipe 55RE dan 6 lapis tipe SSl.
Pemantauan model dilakukan dengan cara pemantauan visual kondisi model di lapangan dan
dengan pemantauan instrumeninstrumen lapangan Inclinometer,Patok geser,Settlement plate dan
Piezometer.
Dari hasil pemantauan model diketahui bahwa pola pemasangan tipe 55RE yang tepat
adalah dengan jarak antara 60 em sampai 70 em. Penanggulangan longsoran lereng bawah jalan
dengan bidang longsoran dangkal (maksimum hingga kaki talud) sangat tepat dilakukan dengan
menggunakan teknik perkuatan lereng menggunakan geogrid.
Nah, sifat kekakuan ini merupakan faktor penting dalam suatu struktur perkerasan,
karena tanah yang lunak akan menerima tekanan atau gaya tekan dari beban yang ada di
atasnya. Mekanisme kerja geogrid bisa dilihat dari terjadinya saling mengunci ( interlocking
mechanism) antara timbunan berbutir/granular dengan geogrid.

FUNGSI GEOGRID
1. PERKUATAN/REINFORCEMENT
Geogrid merupakan lapisan perkuatan yang ideal untuk menahan stabilitas struktur tanah  
atau agregat sehingga banyak digunakan pada konstruksi lereng dan tebing yang memiliki
tingkat kemiringan yang tajam. Dengan menggunakan geogrid, tahanan lateral akan dinaikan
sehingga memungkinkan tanah timbunan dapat dipadatkan dengan tingkat kepadatan yang
lebih tinggi.
2. FUNGSI STABILISASI/LOAD SUPPORT
Untuk stabilisasi atau load support, geogrid mengandalkan interlocking (sistem saling
mengunci) antar geogrid sebagai material timbunanya. Dengan adanya  interlocking ini,
tahanan lateral pada tanah dasar dapat ditingkatkan.
3. FUNGSI PENGONTROLAN EROSI
Maksud dari fungsi dari erosion control adalah untuk melindungi permukaan tanah dan
mencegah partikel tanah terlepas karena hujan, air yang mengalir atau angin. Sehingga
tebing atau lereng menjadi lebih aman dari longsor.

APLIKASI GEOGRID DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. Perkuatan lereng dan dinding penahan


2. Konstruksi jalan
3. Timbunan jalan dan konstruksi jalan rel
4. Abutment jembatan
5. Konstruksi landfill
6. Konstruksi landasan bandar udara
KEUNGGULAN GEOGRID DIBANDINGKAN DENGAN PRODUK GEOSINTETIK LAIN
1. Cukup kuat untuk pembebanan jangka panjag
2. Interlocking sangat baik
3. Anti mikro-organisme
4. Tahan terhadap sinar UV
5. Instalasi dan penanganan sangat mudah
6. Tahan terhadap bahan kimia

JENIS-JENIS GEOGRID
Terdapat beberapa jenis geogrid yang tersebar di pasaran. Ada jenis Unixial, Biaxial, dan
Triaxial. Ketiganya tentu saja memiliki spesifikasinya masing-masing. Untuk lebih
lengkapnya, simak yuk pembahasan jenis-jenis geogrid di bawah ini!

1. GEOGRID UNIAXIAL

Geogrid uniaxial merupakan geogrid yang memiliki bentuk bukaan tunggal dalam satu ruas
atau segmen. Jenis geogrid yang satu ini memiliki bentik garis memanjang yang ideal
digunakan untuk material penahan tahan (soil reinforcement) yang baik. Kebanyakan
uniaxial dipakai untuk perkuatan lereng, tebing dan dinding penahan tanah.
2. GEOGRID BIAXIAL

Jenis geogrid yang kedua adalah geogrid biaxial yang memiliki bukaan berbentuk persegi.
Pada umumnya, geogrid jenis ini digunakan sebagai material stabilisasi tanah dasar seperti
pada tanah dasar lunak (soft clay), maupun tanah gambut.
Sama halnya dengan geogrid uniaxial, metode kerja geogrid jenis ini adalah
melaluiinterlocking dengan mengunci agregat yang ada di atas geogrid sehingga lapisan
agregat tersebut lebih kaku dan mudah untuk dilakukan pemadatan. Maka tak heran jika
geogrid jenis ini digunakan sebagai material perkuatan pada konstruksi jalan. Meskipun
begitu, geogrid biaxial juga sering dipakai untuk memperkuat lereng atau tebing.
3. GEOGRID TRIAXIAL

Inovasi teknologi geosintetik yang terakhir adalah geogrid triaxial. Geogrid jenis ini
merupakan pengembangan dari geogrid biaxial. Dilihat dari  performance-nya, geogrid jenis
ini memang lebih unggul karena geogrid triaxial berbentuk segitiga dan memiliki kontur
yang lebih kaku sehingga penyebaran bebannya lebih merata. Sedangkan, dilihat dari
fungsinya, geogrid triaxial kerap digunakan sebagai material stabiliasasi tanah dasar
lunak (soft clay).
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan isi makalah ini dapat disimpulkan bahwa Geogrid merupakan salah satu
jenis material geosintetik yang digunakan untuk memperkuat tanah. Biasanya lapisan ini
dipakai sebagai dinding penahan, subbases atau subsoils bawah jalan atau sebuah bangunan.
Karena dibuat dari material dasar berupa  Polyphropylene, Polyethilene dan Polyesther,
geogrid memiliki sifat kaku yang lebih besar dibandingkan dengan geotextile.
Nah, sifat kekakuan ini merupakan faktor penting dalam suatu struktur perkerasan,
karena tanah yang lunak akan menerima tekanan atau gaya tekan dari beban yang ada di
atasnya. Mekanisme kerja geogrid bisa dilihat dari terjadinya saling mengunci ( interlocking
mechanism) antara timbunan berbutir/granular dengan geogrid.

Saran
Untuk mengetahui efektifitas antara perkuatan tanah menggunakan geogrid dengan kondisi asli
tanpa menggunakan perkuatan tanah serta dengan metode perkuatan lainnya (misalnya matras
bambu), maka perlu dilakukan studi perbandingan dengan kedua sistem lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://simantu.pu.go.id/personal/img-post/adminhkk/post/
20210118101327__F__116_1996_Pengembangan_teknik_perkuatan_geogrid_pada_longsor
an_badan_j.pdf

https://nonwoven-geotextile.com/biaxial-geogrid/

Anda mungkin juga menyukai