197510012006041003
OLEH:
ESYA ALMUNAWAROH
193020501074
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang,yang
telah melimpahkan rahmat serta hidayah dan inayah-Nya kepada kami,sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah Geoteknik Lingkungan .
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapat banyak bantuan
dari berbagai pihak yang memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
sampaikan banyak terimah kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah kami ini.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “ Teknologi Geogrid “ ini dapat
memberikan mamfaat bagi pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Membantu para mahasiswa mengetahui lebih dalam tentang Geoteknik
2. Memahami penerapan geoteknik dalam kehidupan
3. Memberi informasi tentang Geofoam
1.3 Manfaat
1. Memberikan para mahasiswa pengetahuan baru dan lebih dalam tentang Geoteknik
2. Menginformasikan penerapan geofoam dalam bidang Geoteknik
BAB II
PEMBAHASAN
GEOGRID adalah lembaran sintetis dari bahan polymer berbentuk jaring (Grid) yang
mempunyai kekuatan tarik yang tinggi. Bahan dasar yang digunakan adalah Heavy Duty
Polyethylene merupakan bahan yang tahan pengaruh kimiawi, mikrobiologi yang umumnya
terdapat didalam tanah.
Penggunaan Geogrid disini adalah sebagai perkuatan sisi lereng (reinforcement) yaitu
sebagai penulangan tanah dengan cara berlapis di dalam tanah untuk memperoleh konstruksi lereng
yang lebih curam. Konstruksi penulangan tanah disini maksudnya adalah dengan membuat lapisan-
lapisan tanah yang dibungkus geogrid untuk memperoleh suatu konstruksi komposit.
Tipe geogrid utama yang dipasang adalah tipe 55RE dengan kuat geser batas pc = 23
kN/m,sedangkan geogrid sekunder ada - lah tipe SSl dengan kuat geser batas pc = 3.7 kN/m.
Dari analisis stabilitas keruntuhan (circular surfaces) de - ngan formula dari Metoda
Bishop's Simplified adalah : SF = 1 . 32. Untuk talud setinggi 4.20 meter dipasang 8 lapis geogrid
tipe 55RE dan 6 lapis tipe SSl.
Pemantauan model dilakukan dengan cara pemantauan visual kondisi model di lapangan dan
dengan pemantauan instrumeninstrumen lapangan Inclinometer,Patok geser,Settlement plate dan
Piezometer.
Dari hasil pemantauan model diketahui bahwa pola pemasangan tipe 55RE yang tepat
adalah dengan jarak antara 60 em sampai 70 em. Penanggulangan longsoran lereng bawah jalan
dengan bidang longsoran dangkal (maksimum hingga kaki talud) sangat tepat dilakukan dengan
menggunakan teknik perkuatan lereng menggunakan geogrid.
Nah, sifat kekakuan ini merupakan faktor penting dalam suatu struktur perkerasan,
karena tanah yang lunak akan menerima tekanan atau gaya tekan dari beban yang ada di
atasnya. Mekanisme kerja geogrid bisa dilihat dari terjadinya saling mengunci ( interlocking
mechanism) antara timbunan berbutir/granular dengan geogrid.
FUNGSI GEOGRID
1. PERKUATAN/REINFORCEMENT
Geogrid merupakan lapisan perkuatan yang ideal untuk menahan stabilitas struktur tanah
atau agregat sehingga banyak digunakan pada konstruksi lereng dan tebing yang memiliki
tingkat kemiringan yang tajam. Dengan menggunakan geogrid, tahanan lateral akan dinaikan
sehingga memungkinkan tanah timbunan dapat dipadatkan dengan tingkat kepadatan yang
lebih tinggi.
2. FUNGSI STABILISASI/LOAD SUPPORT
Untuk stabilisasi atau load support, geogrid mengandalkan interlocking (sistem saling
mengunci) antar geogrid sebagai material timbunanya. Dengan adanya interlocking ini,
tahanan lateral pada tanah dasar dapat ditingkatkan.
3. FUNGSI PENGONTROLAN EROSI
Maksud dari fungsi dari erosion control adalah untuk melindungi permukaan tanah dan
mencegah partikel tanah terlepas karena hujan, air yang mengalir atau angin. Sehingga
tebing atau lereng menjadi lebih aman dari longsor.
JENIS-JENIS GEOGRID
Terdapat beberapa jenis geogrid yang tersebar di pasaran. Ada jenis Unixial, Biaxial, dan
Triaxial. Ketiganya tentu saja memiliki spesifikasinya masing-masing. Untuk lebih
lengkapnya, simak yuk pembahasan jenis-jenis geogrid di bawah ini!
1. GEOGRID UNIAXIAL
Geogrid uniaxial merupakan geogrid yang memiliki bentuk bukaan tunggal dalam satu ruas
atau segmen. Jenis geogrid yang satu ini memiliki bentik garis memanjang yang ideal
digunakan untuk material penahan tahan (soil reinforcement) yang baik. Kebanyakan
uniaxial dipakai untuk perkuatan lereng, tebing dan dinding penahan tanah.
2. GEOGRID BIAXIAL
Jenis geogrid yang kedua adalah geogrid biaxial yang memiliki bukaan berbentuk persegi.
Pada umumnya, geogrid jenis ini digunakan sebagai material stabilisasi tanah dasar seperti
pada tanah dasar lunak (soft clay), maupun tanah gambut.
Sama halnya dengan geogrid uniaxial, metode kerja geogrid jenis ini adalah
melaluiinterlocking dengan mengunci agregat yang ada di atas geogrid sehingga lapisan
agregat tersebut lebih kaku dan mudah untuk dilakukan pemadatan. Maka tak heran jika
geogrid jenis ini digunakan sebagai material perkuatan pada konstruksi jalan. Meskipun
begitu, geogrid biaxial juga sering dipakai untuk memperkuat lereng atau tebing.
3. GEOGRID TRIAXIAL
Inovasi teknologi geosintetik yang terakhir adalah geogrid triaxial. Geogrid jenis ini
merupakan pengembangan dari geogrid biaxial. Dilihat dari performance-nya, geogrid jenis
ini memang lebih unggul karena geogrid triaxial berbentuk segitiga dan memiliki kontur
yang lebih kaku sehingga penyebaran bebannya lebih merata. Sedangkan, dilihat dari
fungsinya, geogrid triaxial kerap digunakan sebagai material stabiliasasi tanah dasar
lunak (soft clay).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan isi makalah ini dapat disimpulkan bahwa Geogrid merupakan salah satu
jenis material geosintetik yang digunakan untuk memperkuat tanah. Biasanya lapisan ini
dipakai sebagai dinding penahan, subbases atau subsoils bawah jalan atau sebuah bangunan.
Karena dibuat dari material dasar berupa Polyphropylene, Polyethilene dan Polyesther,
geogrid memiliki sifat kaku yang lebih besar dibandingkan dengan geotextile.
Nah, sifat kekakuan ini merupakan faktor penting dalam suatu struktur perkerasan,
karena tanah yang lunak akan menerima tekanan atau gaya tekan dari beban yang ada di
atasnya. Mekanisme kerja geogrid bisa dilihat dari terjadinya saling mengunci ( interlocking
mechanism) antara timbunan berbutir/granular dengan geogrid.
Saran
Untuk mengetahui efektifitas antara perkuatan tanah menggunakan geogrid dengan kondisi asli
tanpa menggunakan perkuatan tanah serta dengan metode perkuatan lainnya (misalnya matras
bambu), maka perlu dilakukan studi perbandingan dengan kedua sistem lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://simantu.pu.go.id/personal/img-post/adminhkk/post/
20210118101327__F__116_1996_Pengembangan_teknik_perkuatan_geogrid_pada_longsor
an_badan_j.pdf
https://nonwoven-geotextile.com/biaxial-geogrid/