Anda di halaman 1dari 12

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) MATA KULIAH TEKNOLOGI BAHAN

“Analisa Perbaikan Kondisi Tanah (Soil Improvement) Dengan Menggunakan


Geotextile Untuk Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak “

Dosen Pengampu : Prof. Ir. H. Pratikso, MST., Ph.D

Oleh :
Nama : Rizal Agung Prabowo
NIM : (20202100037)

MAGISTER TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA) SEMARANG
2021
ABSTRAK

Pembangunan jalan tol Semarang – Demak adalah salah satu proyek yang unik,
terutama karena letaknya berada pada tepi laut. Karena lokasinya tersebut maka project
tersebut harus menggunakan metode tertentu untuk menangani masalah atau keunikan yang
timbul. Diantara beberapa masalah tersebut adalah daya dukung tanah yang kecil, kemudian
perlunya penghurugan setebal 2 meter, konsolidasi tanah yang sangat besar dan waktu
konsolidasi tanah yang sangat lama.

Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa perbaikan kondisi tanah dengan
geotextile. Hal tersebut guna membantu melakan dukungan agar dapat mengatasi masalah
dengan cepat. Geosintetik sendiri dipilih karena dapat digunakan untuk perkuatan tanah,
perkuatan dasar timbunan dan sejenisnya. Kemudian untuk hal lainnya adalah percepatan
konsolidasi dengan menggunakan PVD. Dengan bantuan PVD maka percepatan konsolidasi akan
dicapai kemudian dapat dilakukan pemadan setiap 20 cm hingga ketinggian yang di perlukan
yaitu 2 meter
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan jalan tol semarang – demak adalah pembangunan jalan yang
menghubungkan antara kota semarang dan kabuparten demak. Pembangunan jalan ini
berada pada pinggir laut sehingga perlu menggunakan metode atau matrial khusus
untuk melakukan pembangunannya. Hal tersebut terlihat dengan kecilnya daya dukung
tanah, kemudian perlunya penghurugan setebal 2 meter, konsolidasi tanah yang sangat
besar dan waktu konsolidasi tanah yang sangat lama.
Kemudian dilakukan analisa yang pas metode apa yang digunakan untuk
melakukan perbaikan pada tanah tersebut. Oleh karena itu penulis akan melakukan
analisa perbaikan kondisi tanah dengan geotextile. Hal tersebut guna membantu
melakan dukungan agar dapat mengatasi masalah dengan cepat. Geosintetik sendiri
dipilih karena dapat digunakan untuk perkuatan tanah, perkuatan dasar timbunan dan
sejenisnya. Kemudian untuk hal lainnya adalah percepatan konsolidasi dengan
menggunakan PVD. Dengan bantuan PVD maka percepatan konsolidasi akan dicapai
kemudian dapat dilakukan pemadan setiap 20 cm hingga ketinggian yang di perlukan
yaitu 2 meter

B. Fokus masalah
Pada tulisan ini penulis ingin mengajak para pembaca untuk mengetahui beberapa hal
diantaranya :
1. Bagaimana cara pemasangan PVD dan pengertian PVD
2. Apa yang dimaksuddan geotekstil dan bagaimana cara pemasangannya
3. Bagaimana cara melakukan pemadatan per 20 cm
ISI

A. Pengertian PVD dan cara pemasangannya


PVD adalah lembaran plastik untuk drainase vertikal yang panjang dan
berkantung yang merupakan kombinasi antara bahan inti (core) polypropylene
berkekuatan mekanik tinggi dan lapisan pembungkus dari bahan geotekstil. Fungsi PVD
adalah untuk mempersingkat jarak tempuh air pada pori-pori tanah sehingga
mengurangi waktu yang diperlukan untuk membuat tanah padat karna Air akan
mengalir secara lateral ke saluran terdekat, lebih cepat dibandingkan aliran vertikal
(tanpa PVD). PVD memiliki beberapa keunggulan yang menjadikannya cukup populer
dipakai, seperti mampu mengurangi total waktu yang diperlukan dalam proses
pemadatan tanah. Berkaitan dengan itu, penerapan PVD juga mengurangi beban
tambahan yang dibutuhkan untuk mencapai kepadatan yang diinginkan dalam waktu
yang sama. Keunggulan lainnya adalah PVD mampu meningkatkan kekuatan tanah yang
diperoleh dari pemadatan tanah halus, dimana stabilitas adalah faktor yang harus
diperhatikan. Dari sudut pandang lain, dibandingkan dengan sand drain, PVD lebih
ekonomis dan mengurangi gangguan yang dapat mengurangi stabilitas tanah serta
pemasangan yang lebih mudah
Cara melakukan pemasangan PVD untuk membantu proses percepatan
konsolidasi pada jalan tol Semarang – Demak.
1. Bagi lahan kerja menjadi seksi-seksi yang secara praktis dapat ditangani oleh
sejumlah alat tertentu sesuai dengan periode waktu kerja yang ada
2. Buat titik referensi untuk setiap seksi, untuk setiap seksi minimal harus
tersedia tiga titik referensi agar grid bagi titik-titik pemasangan dapat dibuat.
3. Berdasarkan pada titik-titik referensi ini, dibuat grid untuk titik-titik
pemasangan sesuai dengan pola (pola segitiga) dan jarak pemasangan yang
ditetapkan pada rancangan perbaikan tanah.
Gambar Pola Triangular PVD
4. Setelah gulungan vertikal drain dipasang pada peralatan dan ujung vertikal
drain dipasang pada jarum (mandril).
5. Pasang besi angkur diameter 10 mm sepanjang ± 30 cm(sepatu) dengan
ujung vertikal drain pada ujung bagian bawah mandril
6. Posisi alat pemancangan drain diatur sehingga ujung bawah mandril
tepat pada titik pemasangan.
7. Pancang vertikal drain ke dalam tanah sampai dengan kedalaman yang telah
ditentukan dengan menggunakan tekanan hidraulik dari Excavato Kedalaman
pemasangan dapat dimonitor melalui alat pengukur kedalaman yang
terhubung Rig.
8. Setelah mencapai kedalaman yang ditentukan yaitu 20 m, tarik mandril ke
Selama proses ini, vertical drain tetap berada di dalam tanah tertahan oleh
sepatu.
9. Potong vertikal drain yang berada di atas tanah sepanjang ukuran yang telah
ditentukan.
10. Biasanya panjang ukuran tersebut berkisar antara 40 cm sampai dengan 50
cm.
11. Dengan mengulangi langkah-langkah diatas, maka vertical drain akan
terpasang dari satu seksi ke seksi berikutnya sehingga semua area selesai
dipasang.
Gambar Pemancangan PVD

Catatan yang harus diperhatikan pada saat pemasangan :


1. Penyambungan antar vertikal drain harus dilakukan sesuai dengan
kententuan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat atau sesuai dengan
syarat yang disetujui oleh Engin Umumnya, penyambungan dilaksanakan
dengan meng-overlap isi vertikal drain sebesar 20 cm kemudian ditutup
kembali.
2. Bila kedalaman yang dituju tidak tercapai akibat adanya hambatan dalam
menekan jarum mandrel kedalam tanah, Hal ini dapat digantikan dengan
melakukan penetrasi ulang padat titik berdekat dengan titik sebelumny
3. Pada umumnya, base machine bergerak mundur selama proses pemasangan,
dan setiap langkah pergerakan dapat mencakup beberapa point dengan
melakukan gerakan memutar sejauh jangkauan dari boom, sehingga titik
yang telah terpasang dari setiap langkah pergerakan akan mengikuti pola
yang telah direncanakan.

B. Pengertian Geosintetik dan geotekstil


Geosintetik merupakan istilah umum untuk produk berbentuk lembaran yang
terbuat dari bahan polimer lentur, digunakan dengantanah, batuan, atau material
geoteknik lainnya, sebagai suatukesatuan pekerjaan buatan manusia, struktur, maupun
sistem (ASTM D 4439)
Geotekstil adalah produk geosintetik yang terdiri dari jaringanyang beraturan
dan terhubung satu sama lainnya, dengan ukuranbukaan lebih besar dari 6.35 mm
sehingga memungkinkan untuk saling mengunci dengan tanah, batuan atau pun struktur
lain disekitarnya serta memiliki fungsi primer sebagai perkuatan (ASTM D 4439)
C. Cara pemasangan geotextile
1. Tempatkan Geotextile dengan arah panjang gulungan (arah mesin) tegak lurus
terhadap arah memanjang timbunan. Arah sambungan tidak boleh sejajar dengan
arah memanjang timbunan, Oleh karena itu sebaiknya lebar bidang sudah diukur
sebelumnya sehingga dapat disesuaikan dengan ukuran geotextile yang akan
dipasangkan. Jika memang harus dilakukan penyambungan, sebaiknya disambung di
pabrik sehingga menghasilkan lebar yang sesuai.
2. Buka gulungan geotextile secara hati-hati dengan posisi melintang terhadap arah
memanjang timbunan. Usahakan gulungan geotextile jangan diseret untuk
menghindari Geotextile sobek yang mengakibatkan turunnya kekuatan atau kualitas
materialnya.
3. Pastikan saat merentangkan Geotextile tidak terdapat kerutan dan lipatan,
kemudian tempatkan pemberat diatas Geotextile agar saat proses perentangan
Geotextile tidak terangkat oleh angin.
4. Sebelum melaksanakan penimbunan, pastikan Geotextile sudah terhampar
sempurna dan tidak ada cacat, jika ternyata ditemukan cacat pada Geotextile, harus
segera dilakukan perbaikan.

Gambar Pemasangan atau penggelaran geotextile


Setelah dilakukan pemasangan maka dilakukan penimbunan. Dengan cara sebagai
berikut :
1. Tumpahkan material di ujung-ujung Geotextile untuk membentuk kaki timbunan
atau jalan akses. Gunakanlah truk yang sesuai dengan asumsi rencana kerja dan
jangan menumpahkan material secara langsung di atas Geotextile. Ketinggian
gundukan sebaiknya kurang dari 1m di atas geotextile agar tidak terjadi
keruntuhan daya dukung setempat.
Gambar Pengurukan membentuk kaki timbunan atau jalan akses
2. Ratakan penyebaran material timbunan menggunakan bulldozer atau loader
ringan. Lalu untuk kaki timbunan sebaiknya diperpanjang hingga selebar satu
atau dua panel ke arah sisa rencana timbunan.

Gambar Pengurukan meratakan timbunan


3. Setelah pembuatan kaki timbunan, maka hamparkan material timbunan di
antara kaki berm timbunan. Penghamparan ini harus sejajar dan simetris
terhadap alinyemen memanjang timbunan. Penghamparan dimulai dari tepi kaki
timbunan hingga masuk ke bagian tengah agar membentuk bentuk huruf “U”
(membentuk lengkung ke arah luar). Hal ini dimaksudkan untuk mengurung
lapisan lumpur yang ada di lokasi penimbunan.
4. Pada penimbunan lapis pertama, posisi alat konstruksi harus sejajar dengan
alinyemen memanjang timbunan. Alat tidak diperbolehkan untuk berbelok atau
memutar arah. Alat berat harus dibatasi ukuran dan beratnya untuk membatasi
alur roda dari penghamparan pertama sebesar 75 mm. Jika terbentuk alur lebih
dari 75 mm, kurangi ukuran/berat dari alat berat.
5. Lapis pertama hanya boleh dipadatkan dengan menekannya menggunakan
bulldozer, loader, atau alat lainnya.

Gambar Setelah dilakukan layer pertama


6. Setelah tinggi timbunan mencapai sekurang-kurangnya 60cm di atas tanah asli,
lapisan-lapisan berikutnya dapat dipadatkan dengan pemadat roda besi bergetar
atau alat pemadat lain yang sesuai. Apabila terjadi pelunakan lokal akibat
getaran maka matikan alat getarnya dan gunakan berat sendiri alat sebagai
media pemadatan. Pada timbunan tak berbutir dapat digunakan jenis alat
pemadatan yang lain.

D. Pemadatan tanah
Untuk mendapatkan lapisan tanah yang bagus dan stabil maka dilakukan prosedur
pemadatan yang benar sesuai dengan yang ditentukan. Penentuan pemadatan tanah
dengan melakukan pemadatan per 20cm. sehingga penyebaran beban pada alat
pemadat menjadi merata. Hal tersebut dapat membuat tanah menjadi padat merata
dan menjadi baik.
KESIMPULAN
Pada tulisan ini dapat disimpulkan pemilihan metode dan matrial yang di gunakan
untuk mengatasi masalah yang terjadi pada pembangunan jalan tol Semarang – Demak
dengan menggunakan metode :
1. Percepatan konsolidasi dengan batuan alat PVD
2. Setelah selesai konsolidasi maka dilakukan penggelaran atau penghamparan
geotextile guna memberikan tambahan daya dukung tanah pada jalan.
3. Setelah itu baru dilakukan pemadatan dengan prosedur yang benar dengan
melakuan pemadatan per 20 cm tiap layer. Hal tersebut bertujuan untuk mendapat
kan kepadatan yang diingikan.
DAFTAR PUSTAKA

https://pandu-equator.com/pekerjaan-pemasangan-prefabricated-vertical-drain/

https://dinperkim.demakkab.go.id/?p=10269

https://bpjt.pu.go.id/berita/pengujian-kekuatan-bambu-untuk-peningkatan-daya-dukung-
tanah-dasar-konstruksi-tol-semarang-demak

Anda mungkin juga menyukai