Anda di halaman 1dari 9

Perbaikan tanah dengan Geotekstil

Konstruksi jalan merupakan salah satu bidang yang paling awal menggunakan geotekstil.
Penggunaan geotekstil yang berfungsi sebagai separator atau stabilisator pada jalan tanpa
perkerasan dan jalan dengan perkerasan, dilaporkan banyak mengalami kesuksesan.
Geotekstil adalah lembaran sintesis yang tipis, fleksibel, permeable yang digunakan untuk stabilisasi dan
perbaikan tanah dikaitkan dengan pekerjaan teknik sipil. Pemanfaatan geotekstil merupakan cara modern dalam
usaha untuk perkuatan tanah lunak.
Pemasangan Tanah Dasar (Subgrade)

Tahapan :

1. Menentukan batas-batas area/kerja menggunakan jasa surveyor.

2. Pembersihan, pembongkaran dan pembuangan pohon.

3. Pengupasan Lapisan tanah permukaan (Topsoil Stripping) atau ganti tanah yang
lunak dengan material yang lebih baik. Hal ini disesuikan dengan perencanaan

- Pembuangan tanah yang mengandung

humus + 30 cm dari atas permukaan.

4. Padatkan dan ratakan tanah dasar dengan alat pemadatan yang memadai
Penggelaran Geotekstil

Tahapan :

1. Jika tanah dasar sudah siap, geotekstil harus dihamparkan


searah dengan panjang jalan baru.

2. Pelaksanaan pemasangan geotekstil di lapangan dapat


dipercepat jika geotekstil dikelim di pabrik sesuai dengan lebar
rencana sehingga gulungan dapat dibuka dalam satu lembar
geotekstil yang menerus. Geotekstil tidak boleh diseret di atas
permukaan tanah dasar.

3. Seluruh gulungan geotekstil harus ditempatkan dan dibuka


gulungannya serata mungkin.

4. Kerutan dan lipatan geotekstil harus dihilangkan dengan cara


menarik dan dipasak sesuai keperluan
Penyambungan Geotekstil

Tahapan :
1. Penyambungan Geotextile yang satu ke lainnya dapat
di lakukan dengan cara saling melewati (overlap), di
kelim atau dengan cara di jahit (sewn).
2. Dengan metode overlap, jarak minimal yang
overlapnya adalah 30cm-100cm, langkah ini
tergantung dengan kondisi subgrade dan teknik
pelaksanaan
3. Tumpang tindih pada ujung gulungan harus searah
dengan penempatan timbunan agregat dengan lembar
geotekstil lapis sebelumnya ditempatkan berada di
bagian atas.
Penyambungan Geotekstil

Tahapan :
1. Penjahitan panel Goetextile dapat dilakukan di lapangan
menggunakan mesin jahit portable atau menggunakan tenaga
generator.
2. Penjahitan di lapangan biasanya memerlukan tiga sampai empat
pekerja. Panel yang belum di jahit dapat disiapkan di gudang dalam
berbagai macam panjang dan lebar yang di perlukan.
3. Jika geotekstil dipasang memotong perkerasan eksisting, geotekstil
harus diperpanjang hingga tepi perkerasan eksisting. Untuk
pemasangan geotesktil pada pelebaran atau memotong jalan
eksisting yang sebelumnya sudah dipasang geotekstil, maka
geotekstil perlu diangkur pada tepi jalan. Idealnya, tepi jalan harus
digali sampai dengan geotekstil eksisting dan geotekstil yang baru
dikelimkan terhadap geotekstil eksisting. Pada sambungan tersebut
harus dibuat tumpang tindih dan dijepit dengan staple atau pin.
Penyambungan Geotekstil

Tahapan :

1. Pada tikungan, geotekstil harus dilipat atau dipotong dan dibuat tumpang tindih sesuai arah
belokan dengan lembar geotekstil lapis sebelumnya ditempatkan berada di bagian atas
(Gambar 30). Lipatan geotekstil harus dijepit pin dengan interval jarak kira-kira 0.6 m.
Penghamparan
Tahapan : timbunan atau agregat
1. Sesudah Geotextile selesai di sambung dan rapih, langkah
selanjutnya adalah menebar dan menempatkan agregat yang
sudah di pilih untuk di letakan di atas Geotextile

2. Penempatan agregat dilakukan dengan cara mendorong maju


tumpukan agregat, sehingga lapisan geotextile tidak tergilas
langsung oleh roda truk pengangkut agregat maupun alat
berat yang kita gunakan untuk meratakan karena dapat
merusak lapisan geotextile

3. Ketebalan timbunan atau agregat disesuikan dengan


perencanaan yang kita buat sebelumnya

4. Material timbunan atau agregat kemudian diratakan, dapat


menggunakan alat berat, dozer, dll. Jika lapisan timbunan
atau agregat tipis, sebaiknya alat berat jangan berlalulalang
di atasnya, khawatir dapat merusak lapisan geotextile
Pemadatan timbunan atau agregat
Tahapan :

1. Lapisan yang berada lebih dari 20 cm dibawah top-subgrade


harus dipadatkan hingga 95 % dari kepadatan kering
maksimum (AASHTO T 99)

2. Lapisan 20 cm atau kurang dari top-subgrade harus


dipadatkan hingga 100% dari kepadatan maksimum
(AASHTO T 99)

3. Pemadatan harus dikerjakan pada kadar air optimum


pemadatan tanah.

4. Pengujian kepadatan kering maksimum dilakukan dengan


metode sand cone untuk tiap lapis timbunan.

5. Alat yang digunakan : Roller vibrator, Sheepsfoot, dan


watertank truck
Skema Pemadatan di Lapangan

*) ditambah secukupnya mengikuti passing


compactor

Mengulangi dari tahap


Kepadatan kering maksimum ≤ ijin
pemadatan I

Lanjut ke perkerasan jalan


Kepadatan kering maksimum ≥ ijin

Anda mungkin juga menyukai