1. UMUM
Cakupan pekerjaan dari Kontrak ini meliputi pekerjaan perbaikan prasarana fisik lingkungan permukiman
yang terdiri dari pekerjaan jalan paving , jalan aspal, drainase duiker, talud, dinding penahan dan jalan
beton.
Pasal 1.1
PERSIAPAN PEKERJAAN
Sesudah terbitnya SPK, Kontraktor harus segera menyediakan, memperlengkapi, memelihara dan
membersihkan Direksi Keet dan Brak Kerja yang dibutuhkan untuk pengelolaan dan pengawasan Proyek
sesuai dengan arahan Direksi Teknik.
Selama periode Persiapan/Mobilisasi pada saat dimulainya kontrak, Kontraktor diwajibkan untuk
melaksanakan survey lapangan yang lengkap terhadap kondisi fisik dan struktur yang ada dan
melaporkannya kepada Direksi Teknik tidak lebih dari 14 (empat belas) hari setelah Penyerahan Lapangan
oleh Pengguna Anggaran kepada Kontraktor. Berdasarkan hasil survey tersebut Direksi Teknik akan
melakukan peninjauan kembali rancangan secara lengkap cakupan yang dilelang, yang memperhitungkan
informasi paling baru mengenai kondisi fisik dan struktur dari pekerjaan yang ada. Peninjauan kembali
tersebut dapat mengakibatkan dikeluarkannya revisi cakupan kuantitas untuk setiap mata pembayaran
yang ada dalam kontrak kepada Kontraktor melalui “Change Order”. Revisi perkiraan kuantitas ini
diharapkan tidak akan merubah nilai kontrak yang ada.
Pasal 1.2
PEMBAYARAN PEKERJAAN
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan menurut detail yang diberikan dalam Gambar Kerja dan
menurut petunjuk Direksi Teknik, sebagai besar menurut sistem Harga Satuan. Pembayaran kepada
Kontraktor yang dibuat berdasarkan kuantitas sesungguhnya.
yang diukur dari mata pembayaran kontrak. Pembayaran juga dibuat berdasarkan pengukuran dan
pembayaran Lump Sum untuk pekerjaan Persiapan.
Pembayaran yang diberikan kepada Pemborong sudah mencakup kompensasi penuh untuk seluruh biaya
yang dikeluarkan meliputi biaya-biaya tenaga, material, peralatan konstruksi, pengorganisasian pekerjaan,
biaya administrasi, keuntungan, pajak, uji laboratorium , pengamanan pekerjaan yang telah selesai dan
lain-lain.
2. PEKERJAAN TANAH
Pasal 2.1
GALIAN TANAH
Pekerjaan ini mencakup penggalian, penanganan dan pembuangan. Pekerjaan ini umumnya diperlukan
untuk pembuatan saluran air, untuk pembuatan formasi dari galian atau pondasi, gorong-gorong atau
struktur lainnya.
Penggalian harus dilaksanakan hingga garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau
ditunjukkan oleh Direksi Teknik dan harus mencakup pembuangan seluruh material dalam bentuk apapun
yang dijumpai, termasuk tanah, padas, batu bata, beton, tembok dan perkerasan yang lama.
Pekerjaan galian harus dilakukan dengan gangguan seminal mungkin terhadap material dibawahdan diluar
batas galian.
Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air atau kotoran, harus menyediakan seluruh material yang
diperlukan, perlengkapan dan tenaga untuk pengeringan (pompa), penggalian saluran air dan
pembangunan saluran sementara, tembok ujung dan coverdam. Pompa agar siap ditempat kerja pada
setiap saat untuk menjamin tak ada gangguan dalam prosedur pengeringan dengan pompa.
Seluruh material yang dapat dipakai yang digali dalam batas-batas dan cakupan proyek dimana
memungkinkan harus digunakan secara efektif untuk formasi timbunan atau urugan kembali.
Material galian yang mengandung tanah organik tinggi, peat, sejumlah besar akar atau benda tetumbuhan
lain dan tanah yang kompresif yang menurut pendapat Direksi Teknik akan menyulitkan pemadatan dari
material pelapisan atau yang mengakibatkan terjadinya kerusakan atau penurunan yang tidak dikehendaki,
harus diklasifikasikan tidak memenuhi untuk digunakan sebagai timbunan dalam pekerjaan permanen.
Setiap material galian yang berlebih untuk kebutuhan timbunan, atau tiap material yang tidak disetujui oleh
Direksi Teknik sebagai bahan timbunan harus dibuang dan diratakan lapis yang tipis oleh Kontraktor diluar
wilayah kerja seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik.
Pembayaran dalam pekerjaan ini adalah m3 (meter kubik) dan di bayar sesuai hasil pemeriksaanakhir dari
pengawas/Direksi Teknik.
1. Pekerjaan ini harus mencakup pembangunan dari struktur yang ditunjukkan pada gambar
atau seperti yang diperintahkan Direksi Teknik untuk dibuat dari pasangan batu. Pekerjaan
harus meliputi pengadaan seluruh material, penyiapan pondasi dan seluruh yang
diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis,
ketinggian, potongan dan dimensi seperti yang ditunjukkan pada gambar atau
sebagaimana diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Teknik.
2. Sifat-Sifat Material
a. Batu
Batu harus merupakan batu pecah yang bersih, keras, tanpa alur atau retak dan dari jenis
diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis atau
lemah. Terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Teknik, batu harus memiliki ketebalan tidak
kurang dari 15 cm, lebar tidak kurang dari 1,5 kali, lebar dan panjang tidak kurang dari 1,5
tebalnya.
b. Pasir
Pasir harus merupakan pasir alam yang butirannya bersifat kekal, bersih, bebas dari kotoran
dan bahan-bahan organik, lanau dan lempung.
c. Semen
Semen yang digunakan Cement Portland (semen abu-abu) dan memenuhi persyaratan NI8.
d. Air
Air yang digunakan haruslah air tawar yang bersih dan bebas dari mineral zat organik, bebas
lumpur dan larutan alkalin lainnya.
3. Pelaksanaan
a. Adukan (mortar/spesi)
1) Seluruh material kecuali air harus dicampur dengan baik dalam alat pencampur
adukan yang disetujui hingga campuran telah berwarna merata, batu
sesudahnya air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan selama 5-10 menit.
Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan
kekentalan yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70% dari berat semen
yang digunakan.
2) Adukan dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan
langsung. Adukan yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah air
ditambahkan tidak boleh digunakan dan harus dibuang.
3) Kecuali diperintahan oleh Direksi Teknik, adukan pasangan harus terdiri dari 1
Pc : 5 Ps dalam takaran volume.
Pemasangan Batu
4) Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dari kotoran-kotoran yang
menempel dan dibasahi.
5) Landasan dari adukan segar paling sedikit 3 cm tebalnya harus dipasang pada
pondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan batu pada lapisan
pertama. Batu besar pilihan harus digunakan untuk lapis dasar dan pada sudut-
sudut. Perhatian harus diambil untuk menghindarkan pengelompokkan dari
batu yang berukuran sama.
6) Tebal dari adukan harus pada rentang antara 2-4 cm dan harus mengisi penuh
seluruh rongga antara batu yang dipasang.
7) Tembok dari pasangan harus dilengkapi dengan lubang sulingan seperti
ditunjukkan pada gambar atau diperintahkan oleh Direksi Teknik, lubang suling
harus berdiameter lebih kurang 50 mm.
8) Dalam struktur panjang yang menerus seperti tembok penahan tanah,
sambungan ekspansi harus dibentuk pada jarak 20-30 meter, sambungan
harus 30 mm lebar dan setinggi tembok. Batu yang digunakan untuk
pembentukan sambungan harus dipilih sedemikian sehingga membentuk
sambungan tegak yang bersih dengan dimensi yang diharapkan diatas.
SPESIFIKASI TEKNIS BRONJONG
1. UMUM
Cakupan pekerjaan dari Kontrak ini meliputi pekerjaan perbaikan prasarana fisik lingkungan permukiman
yang terdiri dari pekerjaan jalan paving , jalan aspal, drainase duiker, talud, dinding penahan dan jalan
beton.
Pasal 1.1
PERSIAPAN PEKERJAAN
Sesudah terbitnya SPK, Kontraktor harus segera menyediakan, memperlengkapi, memelihara dan
membersihkan Direksi Keet dan Brak Kerja yang dibutuhkan untuk pengelolaan dan pengawasan Proyek
sesuai dengan arahan Direksi Teknik.
Selama periode Persiapan/Mobilisasi pada saat dimulainya kontrak, Kontraktor diwajibkan untuk
melaksanakan survey lapangan yang lengkap terhadap kondisi fisik dan struktur yang ada dan
melaporkannya kepada Direksi Teknik tidak lebih dari 14 (empat belas) hari setelah Penyerahan Lapangan
oleh Pengguna Anggaran kepada Kontraktor. Berdasarkan hasil survey tersebut Direksi Teknik akan
melakukan peninjauan kembali rancangan secara lengkap cakupan yang dilelang, yang memperhitungkan
informasi paling baru mengenai kondisi fisik dan struktur dari pekerjaan yang ada. Peninjauan kembali
tersebut dapat mengakibatkan dikeluarkannya revisi cakupan kuantitas untuk setiap mata pembayaran
yang ada dalam kontrak kepada Kontraktor melalui “Change Order”. Revisi perkiraan kuantitas ini
diharapkan tidak akan merubah nilai kontrak yang ada.
Pasal 1.2
PEMBAYARAN PEKERJAAN
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan menurut detail yang diberikan dalam Gambar Kerja dan
menurut petunjuk Direksi Teknik, sebagai besar menurut sistem Harga Satuan. Pembayaran kepada
Kontraktor yang dibuat berdasarkan kuantitas sesungguhnya.
yang diukur dari mata pembayaran kontrak. Pembayaran juga dibuat berdasarkan pengukuran dan
pembayaran Lump Sum untuk pekerjaan Persiapan.
Pembayaran yang diberikan kepada Pemborong sudah mencakup kompensasi penuh untuk seluruh biaya
yang dikeluarkan meliputi biaya-biaya tenaga, material, peralatan konstruksi, pengorganisasian pekerjaan,
biaya administrasi, keuntungan, pajak, uji laboratorium , pengamanan pekerjaan yang telah selesai dan
lain-lain.
2. PEKERJAAN TANAH
Pasal 2.1
GALIAN TANAH
Pekerjaan ini mencakup penggalian, penanganan dan pembuangan. Pekerjaan ini umumnya diperlukan
untuk pembuatan saluran air, untuk pembuatan formasi dari galian atau pondasi, gorong-gorong atau
struktur lainnya.
Penggalian harus dilaksanakan hingga garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau
ditunjukkan oleh Direksi Teknik dan harus mencakup pembuangan seluruh material dalam bentuk apapun
yang dijumpai, termasuk tanah, padas, batu bata, beton, tembok dan perkerasan yang lama.
Pekerjaan galian harus dilakukan dengan gangguan seminal mungkin terhadap material dibawahdan diluar
batas galian.
Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air atau kotoran, harus menyediakan seluruh material yang
diperlukan, perlengkapan dan tenaga untuk pengeringan (pompa), penggalian saluran air dan
pembangunan saluran sementara, tembok ujung dan coverdam. Pompa agar siap ditempat kerja pada
setiap saat untuk menjamin tak ada gangguan dalam prosedur pengeringan dengan pompa.
Seluruh material yang dapat dipakai yang digali dalam batas-batas dan cakupan proyek dimana
memungkinkan harus digunakan secara efektif untuk formasi timbunan atau urugan kembali.
Material galian yang mengandung tanah organik tinggi, peat, sejumlah besar akar atau benda tetumbuhan
lain dan tanah yang kompresif yang menurut pendapat Direksi Teknik akan menyulitkan pemadatan dari
material pelapisan atau yang mengakibatkan terjadinya kerusakan atau penurunan yang tidak dikehendaki,
harus diklasifikasikan tidak memenuhi untuk digunakan sebagai timbunan dalam pekerjaan permanen.
Setiap material galian yang berlebih untuk kebutuhan timbunan, atau tiap material yang tidak disetujui oleh
Direksi Teknik sebagai bahan timbunan harus dibuang dan diratakan lapis yang tipis oleh Kontraktor diluar
wilayah kerja seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik.
Pembayaran dalam pekerjaan ini adalah m3 (meter kubik) dan di bayar sesuai hasil pemeriksaanakhir dari
pengawas/Direksi Teknik.
Pasal 3.2
PASANGAN BRONJONG
DRS.ABEL M MONTEIRO,FG
Pejabat Pembuat Komitmen