Pasal 9
PEKERJAAN SITE DEVELOPMENT
- Terlebih dahulu harus dilakukan pembersihan permukaan tanah dari bahan / material organic
atau tanah humus dengan cara mengikis sampai pada kedalaman tanah asli.
- Melakukan pengerukan tanah yang dianggap melewti peil rencana.
- Menimbum daerah yang belum mencapai elevasi rencana dan memadatkannya lapis perlapis,
dengan ketebalan tiap lapisannya tidak melebihi 20 cm
- Penyiraman dengan Watertank Truck harus dilakukan dalam proses pemdatan bilamana kadar
air tidak seperti yang disebutkan pada point dibawah ini.
- Pemadatan dari urugan tanah harus dilaksanakan dengan kadar air dari material berada dalam
rentang kurang dari 3% sampai lebih dari 1% dari kadar air optimum. Kadar air optimum harus
didefinisikan sebagai kadar air pada kepadatan kering maksimum yang diperoleh bila tanah
dipadatkan sesuai dengan AASHTO T 99.
- Melakukan pemadatan pada area jalan dan parkir dengan menggunakan alat pemadat serta
alat pendukung lainnya seperti:
- Pemadatan harus dilakukan pada daerah tanah asli atau tanah yang sudah digali untuk
mendapatkan elevasi rencana dan pada tanah timbunan yang didatangkan dari luar.
- Alat pemadat yang digunakan adalah vibrator roller 8 s/d 12 ton dengan cara menggilas
- Menghampar dan memadatkan sirtu lapis per lapis dengan tebal lapisan maksimal 15 cm
disertai dengan penyiraman.
- Di atas lapisan perkerasan sirtu yang telah dipadatkan, selanjutnya dihampar urugan pasir,
disiram sampai jenuh air dan dipadatkan kemudian dipasangkan paving block K400.
- Mutu paving block harus disertai dengan surat jaminan mutu dengan uji laboratorium.
- Peil dan ukuran harus dibuat sedemikian rupa, mengukuti kemiringan yang ada sehingga air
dapat mengalir pada permukaan jalan.
Cansteen
Sumber Material
Bahan urugan harus dipilih dari sumber yang disetujui sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam
AMDAL dan Pengguna Jasa serta disetujui oleh Direksi Teknik.
b. Bahan yang dipilih sebaiknya tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi yang
diklasifikasikan sebagai A-7-6 menurut AASHTO M145 atau sebagai CH menurut ”Unified
Casagranda Soil Clasifiaction System”. Bila penggunaan tanah berplastisitas tinggi tidak dapat
dihindarkan, bahan tersebut harus digunakan hanya pada bagian dasar dari timbunan atau
pemnimbunan kembali yang tidak memerlukan daya dukung atau kekuatan geser yang tinggi.
c. Tanah sangat expensiv yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25, atau derajat
pengembangan yang diklasifikasikan AASHTO T258 sebagai ”very high” atau ”extra high” tidak
boleh digunakan sebagai bahan timbunan
a. Urugan hanya boleh diklasifikasi sebagai ”Urugan Pilihan Khusus” bila digunakan pada lokasi
atau untuk maksud dimana urugan pilihan khusus telah ditentukan atau disetujui secara tertulis
oleh Direksi Teknik. Seluruh urugan lain yang digunakan harus dipandang sebagai urugan
biasa (atau drainase porous bila ditentukan atau disetujui dari Spesifikasi ini).
b. Urugan yang diklasifikasikan sebagai urugan pilihan khusus harus terdiri dari bahan tanah atau
padas yang memenuhi persyaratan untuk urugan pilihan dan sebagai tambahan harus memiliki
sifat tertentu tergantung dari maksud penggunaannya, seperti diperintahkan atau disetujui oleh
Direksi Teknik. Dalam segala hal, seluruh urugan pilihan harus, bila diuji sesuai dengan
AASHTO T 193, memiliki CBR paling sedikit 20% setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan
sampai 100% kepadatan kering maksimum sesuai dengan AASHTO T 99 dan mempunyai
Indeks Plastisitas maksimum 6%.
c. Bila digunakan dalam keadaan dimana pemadatan dalam keadaan jenuh atau banjir tidak
dapat dihindari, urugan pilihan khusus haruslah pasir atau kerikil atau bahan berbutir bersih
lainnya.
d. Bila digunakan pada lereng atau pekerjaan stabilisasi timbunan atau pada situasi lainnya
dimana kuat geser penting tetapi dijumpai kondisi pemadatan normal dan kering, urugan pilihan
dapat dari padas atau kerikil berlempung bergradasi baik atau lempung berpasir atau lempung
berplastisitas rendah. Tipe dari bahan yang dipilih, dan disetujui oleh Direksi Teknik akan
tergantung pada kecuraman dari lereng yang akan dibangun atau dibuang, atau pada tekanan
yang akan dipikul.
e. Bilamana ditunjukkan didalam analisa bahwa pekerjaan tersebut dilaksanakan secara mekanis
maka pemborong wajib melaksanakannya.
a. Pekerjaan ini hanya bisa dilaksanakan setelah pemborong menerima izin dari pihak
pengawas / direksi dan selama proses pelaksanaan, pekerjaan ini disaksikan dan diawasi
terus oleh pengawas / direksi.
b. Semua bahan-bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih
dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas untuk mendapat
persetujuan. Pengajuan/penyerahan harus disertai brosur/spesifikasi dari pabrik yang
bersangkutan.
c. Apabila dianggap perlu Direksi Pengawas dapat meminta untuk mengadakan test-test
laboratorium yang dilakukan terhadap contoh-contoh bahan yang diajukan sebagai dasar
persetujuan. Seluruh biaya test laboratorium menjadi tanggung jawab kontraktor
sepenuhnya.
d. Material lain yang belum terdapat dalam persyaratan diatas, tetapi diperlukan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini harus kualitas terbaik dari jenisnya
dan harus disetujui oleh Direksi Pengawas.
e. Ukuran dari unit-unit bahan yang dipasang sesuai dengan yang disebutkan/ditunjukkan
dalam gambar, dari produk yang telah disetujui oleh Direksi Pengawas.
f. Pekerjaan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang terampil/ahli dengan hasil yang baik
dan sempurna.
g. Pekerjaan dapat dianggap selesai bilamana telah distujui oleh pengawas dan direksi dan
telah dilakukan serah terima baik secara tertulis atau lisan.
Catatan:
Bahan atau material yang akan dimasukkan ke lokasi atau akan digunakan pada bangunan,
terlebih dahulu harus ada pengajuan contoh (Requesheet) untuk mendapat persetujuan dari
pengawas / Direksi
Secara umum, pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku
dalam Pekerjaan Jalan Bina Marga.
- Mengurug pasir dan selanjutnya memasang cansteen Untuk bagian nat atau pengikat satu
sama lainnya, diisi dengan bahan pengisi dari campuran plesteran 1:2 yang dibuat dengan
model tenggelam (nat cekung)
- Mengurug tanah samai rata dan dipadatkan dengan kepadatan CBR minimal 98% dari
kepadatan maksimun.
- Pekerjaan saluran meliputi penggalian, urugan kembali, pekerjaan pasangan batu gunung,
pasangan batu bata, plesteran, acian, plat beton, penutup saluran dengan grill dll (lihat BQ /
Gambar Kerja)
- Pekerjaan saluran dibuat dengan kemiringan 1:1000
- Komposisi campuran untuk pasangan batu gunung 1:4, pasangan batu bata serta plesterannya
adalah 1:2. Untuk lantai/dasar saluran menggunakan rabat beton 1:3:5 .
- Tiap perbedaan jenis saluran dibuatkan trap (elevasi) berbeda dengan saluran sebelumnnya
sebesar 5 cm.
- Untuk plat dekker, menggunakan beton mutu K225 (Lihat BQ)
- Ukuran, dimensi, peil dan detaik dapat dilihat pada gambar kerja