BAGIAN I
PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH LAHAN
Pasal 1 : Uraian
3. Pekerjaan timbunan ini harus dilakukan untuk seluruh areal dan yang
sesuai dengan elevasi akhir yang disebutkan dalam Gambar Bestek.
1. Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi
atau lebih rendah 2 cm dari yang ditentukan dalam Gambar bestek.
2. Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan
harus memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan
yang bebas.
Page125
4. Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih
dari 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm.
b. Standar AASHTO
Pasal 4 : Material
4. Material timbunan yang akan dipakai harus melalui proses pemeriksaan dan
penelitian di Laboratorium Mekanika Tanah.
5. Tanah timbun harus mempunyai sifat-sifat fisik dan daya dukung yang
minimal sama atau lebih baik dari lapisan tanah dibawahnya setelah
dipadatkan.
7. Material tanah yang dipilih sebaiknya tidak termasuk tanah yang berplastis
tinggi, yang diklasifikasika sebagai A-7-6 menurut AASHTO M145 .
8. Tanah sangat Expansive yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25 atau
derajat pengembangan yang diklasifikasikan oleh AASHTO T 258 sebagai “
very high” atau “ extra high” , tidak boleh digunakan sebagai bahan
timbunan. Dimana nilai aktif adalah perbandingan antara Indeks
Plastisitas/PI-(SNI 03-1966-1989) dan persentase kadar lempung (SNI 03-
3422-1994).
3. Pemadatan timbunan tanah harus dilakukan hanya bilamana kadar air bahan
berada dalam rentang 3% dibawah kadar air optimum sampai 1% diatas
kadar air optimum.
Page125
6. Setiap lapisan timbunan harus dipadatkan seperti yang disyaratkan dan diuji
kualitas pemadatan lapangannya serta harus diterima oleh Konsultan
Supervisi.
7. Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju arah
sumbu jalan sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah
usaha pemadatan yang sama.
11. Pengujian kepadatan tanah lapangan yang harus dilakukan adalah minimal
seperti berikut ini:
b. Sand Cone Test ( CBR Lapangan 8% - 9% )
c. Pembebanan Bolak Balik Permukaan Tanah Dengan Dump Truck
Kapasitas 6 M3 Bermuatan Penuh Minimal 3 Kali Bolak Balik Untuk
Semua Areal Timbunan.
12. CBR Lapangan minimal adalah 8% - 9% kecuali ditentukan lain oleh
Konsultan Perencana.
BAGIAN II
PEKERJAAN GALIAN TANAH LAHAN
Pasal 1 : Uraian
6. Galian Struktur mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas
pekerjaan yang disebut atau ditunjukkan dalam Gambar untuk Struktur.
Setiap galian yang didefenisikan sebagai Galian Biasa atau Galian Batu
tidak dapat dimasukkan dalam Galian Struktur.
1. Kelandaian akhir, garis dan formasi sesudah galian selain galian perkerasan
beraspal tidak boleh berbeda lebih dari 2 cm dari yang ditentukan dalam
Gambar atau yang diperintahkan oleg Direksi Pekerjaan pada setiap titik,
sedangkan untuk galian perkerasan beraspal tidak boleh berbeda lebih dari
1 cm dari yang disyaratkan.
Page125
2. Permukaan galian tanah maupun batu yang telah selesai dan terbuka
terhadap aliran air permukaan harus cukup rata dan harus memiliki cukup
kemiringan untuk menjamin pengaliran air yang bebas dari permukaan itu
tanpa terjadi genangan.
1. Untuk setiap pekerjaan galian yang dibayar menurut Seksi ini, sebelum
memulai pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan
Supervisi, gambar detil penampang melintang yang menunjukkan elevasi
tanah asli sebelum operasi pembersihan dan pembongkaran, atau
penggalian dilaksanakan.
5. Dalam setiap saat, bilamana pekerja atau orang lain berada dalam lokasi
galian, dimana kepala mereka, yang meskipun hanya kadang-kadang saja,
berada dibawah permukaan tanah, maka Kontraktor harus menempatkan
seorang pengawas keamanan di lokasi kerja yang tugasnya hanya
memantau keamanan dan kemajuan. Sepanjang waktu penggalian,
peralatan galian cadangan (yang belum dipakai) serta perlengkapan P3K
harus tersedia pada tempat kerja galian.
1. Perluasan setiap galian terbuka pada setiap operasi harus dibatasi sepadan
dengan pemeliharaan permukaan galian agar tetap dalam kondisi yang
mulus (sound), dengan mempertimbangkan akibat dari pengeringan,
perendaman akibat hujan dan gangguan dari operasi pekerjaan berikutnya.
2. Galian saluran atau galian lainnya yang memotong jalan harus dilakukan
dengan pelaksanaan setengah badan jalan sehingga jalan tetap terbuka
untuk lalu lintas pada setiap saat.
3. Bilamana lalu lintas pada jalan terganggu karena peledakan atau operasi-
Page125
ii) Lokasi dengan penggalian yang melebihi garis dan ketinggian yang
ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh Konsultan Supervisi, atau lokasi yang mengalami kerusakan
atau menjadi lembek, harus ditimbun kembali dengan bahan
timbunan pilihan atau lapis pondasi agregat sebagaimana yang
diperintahkan Konsultan Supervisi.
Bilamana bahan timbunan pilihan atau lapis pondasi agregat, agregat untuk
campuran aspal atau beton atau bahan lainnya diperoleh dari galian sumber
bahan di luar daerah milik jalan, Kontraktor harus melakukan pengaturan yang
diperlukan dan membayar konsesi dan retribusi kepada pemilik tanah maupun
pihak yang berwenang untuk ijin menggali dan mengangkut bahan-bahan
tersebut.
1. Semua bahan galian tanah dan galian batu yang dapat dipakai dalam batas-
batas dan lingkup proyek bilamana memungkinkan harus digunakan secara
efektif untuk formasi timbunan atau penimbunan kembali.
2. Bahan galian yang mengandung tanah yang sangat organik, tanah gambut
(peat), sejumlah besar akar atau bahan tetumbuhan lainnya dan tanah
kompresif yang menurut pendapat Konsultan Supervisi akan menyulitkan
pemadatan bahan diatasnya atau yang mengkibatkan setiap kegagalan atau
penurunan (settlement) yang tidak dikehendaki, harus diklasifikasikan
sebagai bahan yang tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebagai
timbunan dalam pekerjaan permanen.
3. Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan timbunan, atau tiap bahan
galian yang tidak disetujui oleh Konsultan Supervisi untuk digunakan
sebagai bahan timbunan, harus dibuang dan diratakan oleh Kontraktor di
luar Daerah Milik Jalan (DMJ) seperti yang diperintahkan Konsultan
Supervisi.
2. Bahan bekas yang diperoleh dari pekerjaan sementara tetap menjadi milik
Kontraktor atau bila memenuhi syarat dan disetujui oleh Konsultan
Supervisi, dapat dipergunakan untuk pekerjaan permanen dan dibayar
menurut Mata Pembayaran yang relevan sesuai dengan yang terdapat
dalam Daftar Penawaran.
4. Seluruh tempat bekas galian bahan atau sumber bahan yang digunakan oleh
Kontraktor harus ditinggalkan dalam suatu kondisi yang rata dan rapi
dengan tepid an lereng yang stabil dan saluran drainase yang memadai.
3. Bilamana bahan yang terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau
pondasi dalam keadaan lepas atau lunak atau kotor atau menurut pendapat
Konsultan Supervisi tidak memenuhi syarat, maka bahan tersebut harus
seluruhnya dipadatkan atau dibuang dan diganti dengan timbunan yang
memenuhi syarat, sebagaimana yang diperintahkan Konsultan Supervisi.
4. Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai
pada garis formasi untuk selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk
perkerasan maupun bahu jalan, atau pada dasar galian pipa atau pondasi
struktur, maka bahan tersebut harus digali 15 cm harus dalam sampai
permukaan yang mantap dan merata. Tonjolan-tonjolan batu yang runcing
pada permukaan yang terekspos tidak boleh tertinggal dan semua pecahan
batu yang diameternya lebih besar dari 15 cm harus dibuang. Profil galian
yang disyaratkan harus diperoleh dengan cara menimbun kembali dengan
bahan yang disetujui Direksi Pekerjaan dan dipadatkan.
1. Galian untuk pipa, gorong-gorong atau drainase beton dan galian untuk
pondasi jembatan atau struktur lain, harus cukup ukurannya sehingga
6. Galian sampai elevasi akhir pondasi untuk telapak pondasi struktur tidak
boleh dilaksanakan sampai sesaat sebelum pondasi akan dicor.
1. Sumber bahan (borrow pits), apakah didalam Daerah Milik Jalan atau
ditempat lain, harus digali sesuai dengan ketentuan dari Spesifikasi ini.
3. Sumber bahan (borrow pits) di atas tanah yang mungkin digunakan untuk
pelebaran jalan mendatang atau keperluan pemerintah lainnya, tidak
diperkenankan.
5. Pada daerah yang lebih tinggi dari permukaan jalan, sumber bahan harus
diratakan sedemikian rupa sehingga mengalirkan seluruh air permukaan ke
gorong-gorong berikutnya tanpa genangan.
6. Tepi galian pada sumber bahan tidak boleh berjarak lebih dekat dari 2 m
dari kaki setiap timbunan atau 10 m dari puncak setiap galian.
1. Sebagian besar pekerjaan galian dalam Kontrak tidak akan diukur dan
dibayar menurut Seksi ini, pekerjaan tersebut dipandang telah dimasukkan
kedalam harga penawaran untuk berbagai macam bahan konstruksi yang
dihampar di atas galian akhir, seperti pasangan batu (stone masonry) dan
gorng-gorong pipa. Jenis galian yang secara spesifik tidak dimasukkan untuk
pengukuran dalam Seksi ini adalah:
2. Galian di luar garis yang ditujukkan dalam profil dan penampang melintang
yang disetujui tidak akan dimasukkan dalam volume yang diukur untuk
pembayaran kecuali bilamana:
i) Galian yang diperlukan untuk membuang bahan yang lunak atau tidak
memenuhi syarat seperti yang disyaratkan dalam Pasal 3.1.2.(1).(c) di
atas, atau untuk membuang batu atau bahan keras lainnya seperti yang
disyaratkan dalam Pasal 3.1.2.(1).(d) di atas;
ii) Pekerjaan tambah sebagai akibat dari longsoran lereng atau struktur
sementara penahan tanah atau air (seperti penyokong, pengaku, atau
cofferdam) yang sebelumnya telah diterima oleh Direksi Pekerjaan secara
tertulis.
3. Pekerjaan galian untuk selokan drainase dan saluran air, kecuali untuk galian
batu, tidak akan diukur untuk pembayaran menurut Seksi ini. Pengukuran
dan Pembayaran harus dilaksanakan menurut Seksi 2.1 dari Spesifikasi ini.
dan pembayaran akan dilaksanakan sesuai Seksi 8.2 dari Spesifikasi ini.
5. Pekerjaan galian struktur yang diukur adalah volume dari prisma yang
dibatasi oleh bidang-bidang sebagai berikut:
Bidang atas adalah bidang horizontal seluas bidang dasar pondasi yang
melalui titik terendah dari terain tanah asli. Di atas bidang horizontal
ini galian tanah diperhitungkan sebagai galian biasa atau galian batu
Page125
BAGIAN II
PEKERJAAN TANAMAN
2. Tanah untuk media tanam adalah tanah subur yang berasal dari tanah sawah,
kebun dan gunung yang telah diolah dan beri zat-zat yang dibutuhkan
tanaman.
3. Tanah media tanam adalah tanah yang mengandung zat yang dibutuhkan
oleh tanaman yang akan ditanam sehingga tanaman dapat tumbuh dengan
baik minimal selama 6 bulan perawatan.
4. Tanah media tanam tidak boleh dicampur atau bercampur dengan tanah
timbun atau tanah urug, melainkan harus ditempatkan dalam suatu media
tanam tertentu yang telah disiapkan.
5. Jumlah atau volume tanah media tanam adalah sesuai Gambar Bestek dan
Bill of Quantity atau sekurang-kurangnya cukup untuk tanaman untuk
tumbuh dengan baik sesuai dengan yang disyaratkan ( 6 bulan ).
1. Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan seperti berikut ini kecuali ditentukan
lain dalam Bill of Quantity :
a. Penanaman Pohon Pelindung;
b. Penanaman Teh-Tehan / Perdu; dan
c. Rumput Tanam
2. Jenis pohon, Teh-Tehan dan Rumput yang dipakai pada pekerjaan ini
dijelaskan dalam Gambar Bestek dan Bill of Quantity.
5. Bibit Pohon, Teh-Tehan dan Rumput adalah bibit tanaman yang sebelum
didatangkan kelokasi pekerjaan telah menjalani proses pembibitan dan
perawatan yang standard.
9. Pohon, Teh-Tehan dan Rumput harus dirawat dengan baik, disiram dan
diberi pupuk hingga tumbuh dengan baik sampai berumur minimal 6 bulan
terhitung sejak waktu mulai ditanam.
11.Jika dalam masa pemeliharaan seperti disebut diatas pohon, teh-tehan dan
rumput mati, Kontraktor Pelaksana dengan biaya sendiri harus mengantinya
dengan yang baru.
Page125
BAGIAN III
PEKERJAAN REALING TANGGA
1. Pagar adalah dari bahan Pasangan bata & ornamen besi Pipa Galvanis atau
sesuai dengan Gambar Bestek.
2. Pagar Besi pipa galvanis Ø 2 Inchi yang diperkuat pada pasangan bata
tangga.
4. Klam penyangga dipasang setiap jarak 200 cm (sesuaikan Gambar) & diberi
angkur kedalam pasngan bata/beton atau sesuai dengan Gambar Bestek.
5. Semua besi pipa galvanis harus disetujui oleh Konsultan Supervisi terlebih
dahulu sebelum digunakan atau dipasang.
Konsultan Perencana
PT. Citra Lestari Consultant
Page125