Anda di halaman 1dari 5

RENCANA KERJA DAN SYARAT 07 TIMBUNAN

7.0. PEKERJAAN TIMBUNAN

7.1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi seluruh pelaksanaan penimbunan dengan penempatan dan pemadatan bahan-
bahan yang disetujui pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan/atau sesuai
petunjuk Manajer Konstruksi.

7.2. STANDAR/REFERENSI

a. American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO).

b. American Society for Testing and Materials (ASTM).

c. Semua standar nasional yang berlaku, yang tertinggi atau terkuat yang berlaku.

d. Spesifikasi Teknis:

 Persiapan Permukaan Lahan.

 Galian, Urugan Kembali dan Pemadatan.

7.3. PROSEDUR UMUM

7.3.1. UMUM

a. Laporan yang menggambarkan kondisi tanah selama penyelidikan di lokasi dilaksanakan, dapat
dilihat pada Manajer Konstruksi. Laporan tersebut tidak dapat menjamin dengan akurat bahwa
keadaan sekarang sesuai dengan isi laporan.

b. Kontraktor wajib bertanggung jawab atas semua kondisi tanah yang ada, sebelum maupun
setelah pelaksanaan pekerjaan.

c. Pengupasan, pemotongan, penimbunan, pemadatan dan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan
ini harus dilaksanakan dengan persetujuan Manajer Konstruksi. Setiap hasil pekerjaan yang tidak
memenuhi persyaratan dan tidak disetujui Manajer Konstruksi harus diperbaiki dengan cara yang
disetujui Manajer Konstruksi, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.

7.3.2. TIMBUNAN

Timbunan dan/atau urugan harus menggunakan bahan-bahan yang disetujui Manajer Konstruksi.
Bahan-bahan untuk timbunan dan/atau urugan harus bebas dari bahan organik, lumpur dan batu-
batuan lebih besar dari 150 mm dan harus dalam keadaan kering.

APARTEMEN BINTARO MANSION Hal 1 dari 5


RENCANA KERJA DAN SYARAT 07 TIMBUNAN

7.3.3. PEMADATAN

Kontraktor harus menyediakan alat-alat yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini. Pemadatan harus
dilakukan sedemikian rupa hingga daya dukung ijin tanah dasar mencapai 18 ton/m2 dengan CBR
80%. Pemadatan dengan air yang berlebihan tidak diijinkan sama sekali.

7.3.4. PEMERIKSAAN

a. Semua bahan dan setiap bagian atau detail pekerjaan harus diperiksa dan disetujui Manajer
Konstruksi.

b. Manajer Konstruksi harus diberi kemudahan untuk memeriksa setiap pekerjaan dan Kontraktor
wajib menyediakan informasi dan detail yang dibutuhkan untuk melengkapi pemeriksaan.

c. Pekerjaan tanah dan pemadatan harus dibatasi pada daerah tertentu selama berlangsungnya
pengujian, sesuai petunjuk Manajer Konstruksi.

d. Manajer Konstruksi dapat menginstruksikan Kontraktor untuk membongkar atau membuka suatu
bagian pekerjaan yang dinilai tidak memenuhi ketentuan.

e. Setelah pemeriksaan, Kontraktor harus mengembalikan bagian pekerjaan tadi sesuai dengan
persyaratan dalam Spesifikasi Teknis ini.

f. Kontraktor tidak diijinkan melanjutkan pekerjaan bila garis dan elevasi belum ditetapkan.

g. Setiap pekerjaan Kontraktor yang bertentangan dengan Gambar Kerja, Spesifikasi Teknis atau
petunjuk Manajer Konstruksi, atau setiap pekerjaan tambahan yang dikerjakan tanpa
sepengetahuan Manajer Konstruksi, akan ditolak dan harus diganti, dan biaya sepenuhnya
menjadi tanggung-jawab Kontraktor.

7.3.5. BAHAN-BAHAN

Semua bahan untuk timbunan dan/atau urugan harus terdiri dari bahan-bahan yang disetujui oleh
Manajer Konstruksi dan harus bebas dari akar-akar, lumpur dan bahan-bahan lain yang merusak,
sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 02 31 5 Pekerjaan Galian, Urugan Kembali dan Pemadatan.

7.4. PELAKSANAAN PEKERJAAN

7.4.1. UMUM

a. Sebelum menempatkan bahan timbunan, lahan yang telah dikupas harus digilas sampai tercapai
kepadatan tanah yang diinginkan. Bahan-bahan yang tidak diinginkan harus disingkirkan dan
diganti dengan bahan yang disetujui. Bahan timbunan ditempatkan secara horisontal lapis demi
lapis dan setiap lapis lepas memiliki ketebalan maksimal 200 mm dan setiap lapisnya harus
dipadatkan dengan baik.

APARTEMEN BINTARO MANSION Hal 2 dari 5


RENCANA KERJA DAN SYARAT 07 TIMBUNAN

b. Manajer Konstruksi dapat mengubah ketebalan setiap lapisan, karena peralatan, bahan atau
kondisi lainnya, yang menurut pendapatnya penting untuk menjamin diperolehnya tingkat
pemadatan yang diinginkan. Semua urugan harus ditempatkan mendatar bertingkat. Bila urugan
akan ditempatkan di atas permukaan miring, permukaan tersebut harus dibuat bertanggul
sehingga permukaan yang miring dapat dihindarkan.

c. Permukaan timbunan harus landai ke arah saluran/parit. Muka tanah harus landai menjauhi
puncak timbunan untuk mengurangi erosi.

d. Kemiringan timbunan harus 1,5 (horisontal) berbanding 1 (vertikal) atau lebih landai.

7.4.2. PERSIAPAN PONDASI UNTUK TIMBUNAN

a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan timbunan, semua pekerjaan persiapan permukaan tanah harus
sudah diselesaikan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 02 20 0 Persiapan Permukaan Lahan

b. Semua tanah berumput, rumput dan tanaman yang rusak/busuk harus disingkirkan dari bagian
atas permukaan tanah, dan 150 mm bagian atas permukaan tanah harus dipadatkan sampai 90%
kepadatan kering maksimal sesuai ketentuan AASHTO metoda T180 (ASTM D1557).

c. Bila timbunan akan dilaksanakan pada sisi bukit atau lereng, lereng yang ada dilonggarkan
dengan bajak sampai kedalaman tidak kurang dari 100 mm untuk memastikan ikatan yang baik
antara timbunan dengan pondasi timbunan yang telah ada.

d. Bahan yang telah dilonggarkan tersebut harus digunakan berbarengan dengan lapisan pertama
bahan timbunan yang akan ditempatkan.

e. Bila timbunan yang telah ada akan dilebarkan atau disertakan ke dalam timbunan yang baru,
lereng-lereng timbunan yang ada harus dilonggarkan dengan bajak sampai kedalaman 100 mm,
atau bila tidak memungkinkan, tangga-tangga pada sisi-sisi horisontal dan vertikal harus
diselangkan pada lereng yang ada sampai kedalaman tidak lebih dari 200 mm dan timbunan
dibentuk lapis demi lapis seperti ditentukan/disyaratkan sampai mencapai elevasi dasar pondasi
lama sebelum ketinggiannya bertambah.

f. Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, di mana permukaan tanah akan ditutup/ditimbun
dengan bahan tidak kurang dari 300 mm, permukaan tanah lama harus dipadatkan untuk lapisan
timbunan baru.

g. Kedalaman total keseluruhan tidak boleh melebihi kedalaman lapisan yang diijinkan, dan
dipadatkan sampai minimal 95% dari kepadatan kering maksimal seperti ditentukan oleh
AASHTO T180, dengan nilai CBR minimal 6%. Pemadatan dilakukan hingga mencapai daya
dukung ijin 15 ton/m2.

7.4.3. PENEMPATAN TIMBUNAN

APARTEMEN BINTARO MANSION Hal 3 dari 5


RENCANA KERJA DAN SYARAT 07 TIMBUNAN

a. Umum

Kecuali ditentukan lain, semua timbunan harus dilaksanakan lapis demi lapis kira-kira sejajar
dengan permukaan tanah yang telah disiapkan atau landasan jalan. Selama pengerjaan timbunan,
permukaan yang rata yang memiliki puncak yang memadai harus senantiasa dijaga untuk
memungkinkan pengeringan. Timbunan harus dikerjakan sesuai dengan tingkat dan bentuk
potongan yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Setelah pekerjaan timbunan selesai, bentuk
timbunan harus tetap terjaga sampai disetujui.

b. Timbunan Tanah

Timbunan tanah harus dibuat dari bahan-bahan yang disetujui yang berasal dari tempat yang
ditentukan oleh Manajer Konstruksi. Kecuali untuk timbunan di rawa-rawa, timbunan tanah
harus dibuat dalam lapisan yang berurutan selebar penampang dan sepanjang yang diijinkan
untuk metoda pemadatan. Sebelum pemadatan, semua lapisan tidak boleh melebihi dari 150 mm
pada tempat-tempat yang akan dilalui pneumatic tire roller dan tidak melebihi dari 200 mm
untuk tempat-tempat yang akan dilalui roller tipe lainnya yang disetujui.

c. Timbunan di Air Tanah Dangkal

Di sawah-sawah atau kubangan air, harus dilaksanakan sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja
atau sesuai ketentuan yang diberikan kemudian.

d. Timbunan Bersebalahan dengan Gorong-gorong

Timbunan yang bersebelahan dengan gorong-gorong yang tidak bisa dipadatkan dengan roller,
harus dipadatkan dengan cara sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis Galian, Urukan Kembali dan
Pemadatan. Bahan timbunan yang ditempatkan bersebelahan dengan suatu bagian struktur dan 2
(dua) lapisan pertamanya ditempatkan di atas suatu puncak gorong-gorong atau konstruksi
sejenis, harus bebas dari batu-batuan lebih besar dari 100 mm dan memiliki gradasi yang sesuai
agar pemadatan berjalan dengan baik.

APARTEMEN BINTARO MANSION Hal 4 dari 5


RENCANA KERJA DAN SYARAT 07 TIMBUNAN

e. Pemadatan

Pemadatan Pemadatan harus dikerjakan sampai mencapai kepadatan yang sebanding dengan
kepadatan bahan di sebelahnya atau sesuai ketentuan dalam Spesifikasi Teknis Galian, Urukan
Kembali dan Pemadatan. Bila pemadatan tidak memenuhi ketentuan, perbaikan harus dilakukan
sampai nilai kepadatan yang ditentukan tercapai. Bahan timbunan di atas lapisan yang
pemadatannya tidak memenuhi ketentuan harus dibongkar dan harus dipadatkan kembali sesuai
petunjuk Manajer Konstruksi

AKHIR DARI BAB 07

APARTEMEN BINTARO MANSION Hal 5 dari 5

Anda mungkin juga menyukai