Anda di halaman 1dari 7

METODE PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN JALAN TANI


UMUM
Metode pelaksanaan pekerjaan sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Penggunaan metode yang tepat,
praktis, cepat dan aman sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan, sehingga target waktu, biaya dan mutu
sebagaimana diterapkan dapat tercapai.

LOKASI PEKERJAAN
Pekerjaan yang dilaksanakan pada pekerjaan ini adalah Pekerjaan PEMBANGUNAN JALAN TANI, yang berlokasi
di kota Pontianak.

LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini di bagi menjadi bagian pekerjaan dengan lingkup pekerjaan sebagai berikut :

Umum
Pekerasan Non Aspal
Perkerasan Aspal
Struktur
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

UMUM
1. Papan nama kegiatan
papan nama kegiatan ini dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data proyek
antara lain nama kegiatan, pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dll.

2. Pengukuran dan Pembersihan Lokasi


Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari sampah, rumput, dan
berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan. Pembersihan dilakukan dengan
menggunakan tenaga manual. Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan disuatu
tempat yang telah disetujui oleh pengawas, kemudian baru diangkut dengan menggunakan dump truck
untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.

Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, barulah dilakukan pengukuran lokasi. Hal ini
bertujuan untuk menentukan elevasi dan titik ikat (Bench Mark). Dalam pengukuran digunakan alat
Theodolit dan rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh seorang surveyor. Titik-titik yang menjadi acuan
ditandai dengan menggunakan patok. Patok terbuat dari kayu bulat dengan panjang 1m yang ditancapkan
kedalam tanah

3. Mobilisasi Dan Demobilisasi


Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
transportasi peralatan yang akan dipergunakan dalam melaksanakan paket pekerjaan. Penyedia jasa harus sudah
bisa memperhitungkan semua biaya yang diperlukan dalam rangkaian kegiatan untuk mendatangkan peralatan
dan mengembalikannya nanti bila pekerjaan telah selesai ke tempat semula.
Cara Pelaksanaan :
Penyediaan Peralatan dan Personil
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan personil sesuai dengan kebutuhan seperti yang
termuat dalam kontrak untuk menyelesaikan pekerjaan.
Sebelum mobilisasi dilaksanakan, maka penyedia jasa harus segera melaporkan kepada direksi
untuk mendapatkan persetujuan, dan bila dipandang perlu, direksi dapat meminta tambahan
peralatan maupun personil atas tanggungan penyedia jasa.
Program dan Pemberitahuan
Penyedia Jasa harus membuat schedule mobilisasi peralatan dan personil yang dilengkapi
dengan keterangan akan jenis dan kapasitas peralatan yang akan didatangkan.
Penyedia Jasa harus membuat pemberitahuan tertulis kepada direksi perihal kedatangan
maupun pengangkutan kembali peralatan dan personil.
Penyedia jasa harus meminta persetujuan direksi atas setiap perubahan jadwal peralatan dan
penyediaan personil.
Semua peralatan yang telah berada di lokasi pekerjaan, bila sudah tidak diperlukan, dapat
dipindahkan dari areal pekerjaan dengan seijin direksi.

DIVISI 4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN


Timbunan Bahu Jalan Pilihan (Ex. Peladis/ Tanah Bukit Tokok)
Pekerjaan bahu jalan harus dilaksanakan secepatnya setelah penyelesaian pekerjaan perkerasan permukaan
jalan
Set dan pasang patok pada pinggir jalan kepinggir bahu jalan.Pasang benang pada patok sepanjang jalan
dengan interval 10 m

Hamparkan material yang telah dipilih.Material untuk bahu jalan harus sesuai dengan keperluan timbunan
,Material yang telah dipilih harus bebas dari bahan organik ,seperti sisa-sisa tumbuhan dan akar
pepohonan.Material haru dihampar perlapisan maksimum 15 cm tebalnya dan dipadatkan lapis perlapis
dengan mesin gilas dengan penggetar yang berukuran kecil sampai kepadatan maksimum tercapai.
Pemadatan harus dilakukan dari bagian sisi luar bahu jalan terus kepinggir perkerasan jalan.siram dengan air
agar material mengandung air untuk hasil pemadatan yang lebih baik.Lapisan terakhir harus dipadatkan
sampai permukaannya rata.

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR


Lapis. Pondasi Agregat. Kelas B
Bahan Lapis Pondasi Bawah harus ditempatkan dan ditimbun di tempat yang bebas dari lalu-lintas serta
saluran -saluran dan lintasan air di sekitarnya.
Lapis Pondasi Bawah tersebut dicampur dilapangan ruas jalan yang ber sangkutan dengan menggunakan
tenaga kerja atau motor grader. Pengadukan yang merata diperlukan dan bahan tersebut harus dipasang
dalam lapisan-lapisan melebihi 20 cm tebalnya atau ketebalan lain seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik
agar dapat mencapai tingkat pemadatan yang ditetapkan.
ketebalan Lapis Pondasi Bawah terpasang harus sesuai dengan Gambar Rencana dan seperti dinyatakan
dalam Daftar Penawaran, atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik di lapangan untuk memenuhi
kondisi lapis bawah dasar yang sebenarnya.
Penghamparan dan Pemadatan
dengan kelonggaran kira-kira 15%, penurunan ketebalan untuk pemadatan lapisan-lapisan Lapis Pondasi
Bawah. Segera setelah penghamparan dan pembentukan akhir masing-masing lapisan harus didapatkan
sampai lebar penuh Lapis Pondasi Bawah permukaan, dengan menggunakan mesin gilas roda baja atau
mesin gilas roda ban Pneumatic atau peralatan pemadat lain yang disetujui oleh Direksi Teknik.
Penggilasan untuk pembentukan dan pemadatan bahan Lapis Pondasi Bawah akan bergerak secara
gradual dari pinggir ke tengah, sejajar dengan garis sumbu jalan dan harus terus menerus sampai seluruh
permukaan telah didatarkan secara merata. Pada bagian-bagian super elevasi, kemiringan melintang Jalan
atau kelandaian yang terjal, penggilasan harus bergerak dari bagian yang lebih rendah ke bagian jalan yang
lebih tinggi. Setiap ketidakteraturan atau bagian ambles yang mungkin terjadi, harus dibetulkan dengan
menggaru atau meningkatkan dan menambahkan bahan Lapis Pondasi Bawah untuk membuat
permukaan tersebut mencapai bentuk dan ketinggian yang benar
Bagian-bagian yang sempit di sekitar Kerb atau dinding yang tidak dipadatkan dengan mesin gilas, harus
dipadatkan dengan pemadat atau mesin tumbuk yang disetujui.
Kandungan kelembaban untuk pemasangan harus dijaga dalam batas-batas 3% kurang dari kadar air
optimum sampai 1% lebih dari kadar air o ptimum dengan penyemprotan air atau pengeringan

seperlunya, dan bahan Lapis Pondasi Bawah dipadatkan untuk menghasilkan kepadatan yang ditetapkan,
ke seluruh ketebalan penuh masing-masing lapisan, mencapai 100% kepadatan kering maksimum yang
ditetapkan yang sesuai dengan AASHTO T99 (PB 0111)

DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL


Lapis Perekat
Ketika lapisan base course selesai dilaksanakan dan sebelum pelaksanaan pekerjaan pengaspalan, permukaan lapisan
base course harus disemprot dengan prime coat
Fungsi dari prime coat adalah sebagai perekat antara lapisan aspal dengan base, peningkatan adhesi dengan ikatan
partikel debu dan menutup pori-pori yang ada pada base.Penyemprotan prime coat harus dilaksanakan paling tidak
delapan jam sebelum pelaksanaan pengaspalan agar prime coat benar-benar kering dan berfungsi dengan baik.
Selama masa pengeringan, jalan harus ditutup dari lalu lintas yang melintasinya.
Teknik pelaksanaan :
Sebelum memulai pelaksanaan penyemprotan prime coat, hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah apakah
permuaan base course telah bersih dari debu dan kotoran lainnya. Sikat dan sapu bisa digunakan untuk
melaksanakan kegiatan ini. Terakhir permukaan base course harus dilembabkan dengan sedikit air untuk mengikat
sisa-sisa debu untuk memastikan adannya adhesi antara lapisan base dan aspal.
Prime coat dibuat menggunakan aspal dicampur minyak tanah sebagai pelarut. Pertama sekali aspal dipanaskan
mencapai suhu yang telah ditentukan dan kemudian dicampur dengan minyak tanah dengan porsi yang tepat.
Kemudian dilanjutkan dengan penyemprotan yang dapat dilakukan dengan peralatan penyemprot aspal, tapi
seandainya tidak tersedia dapat menggunakan kaleng yang dilubangi. Suhu prime coat penting untuk diperiksa,
kadar penyemprotannya tepat dan penyemprotan tersebut telah menutupi daerah yang diinginkan secara merata

Latasir Kelas B (SS-B) AMP


LATASIR dibuat dengan AMP. Hal yang paling penting lainnya adalah suhu pemanasan yang harus
dikontrol secara cermat untuk memastikan kualitas campuran.
Penyemprotan prime coat pada permukaan lapisan beton
Sebelum pelaksanaan pengaspalan (latasir) base course jalan harus di prime terlebih dahulu agar adanya
adhesi yang bagus antara lapisan pengaspalan dengan base course. Material untuk prime coat adalah aspal
yang dipanaskan dan dicampur dengan minyak tanah dengan komposisi 35-40 %.Campuran untuk prime
coat tersebut harus disemprotkan seara hati-hati dan dikontrol jumlah/kadar penyemprotannya.Setelah
penyemprotan, jalan harus ditutup untuk lalu lintas yang akan melalui jalan tersebut agar prime coat
tersebut dapat kering dan berfungsi dengan baik.

Hasil dibawa dengan gerobak ketempat penghamparan dan Campuran Latasir dihampar dengan tenaga
manusia.
Ketika lapisan prime coat telah kering dan latasir selesai dicampur tiba saatnya untuk dilaksanakan
penghamparan. Campuran latasir harus ditutup dengan kanvas selama pengangkutan ke tempat lokasi
penghamparan untuk menjaga kualitas campuran tetap baik, tidak kehilangan suhu dan mencegah
terkontaminasi dengan material lain. Hal penting lainnya adalah menggunakan wadah pengangkut yang
mempunyai kondisi bagus untuk meminimalkan campuran latasir yang tumpah.Penghamparan harus
dimulai dari titik terjauh dari tempat pencampuran aspal. Mal pembatas yang terbuat dari kayu sangat
berguna digunakan untuk menjaga agar ketika penghamparan campuran menutupi daerah yang tepat dan
mempunyai ketebalan yang sama, dan harus dipasang pada sisi tepi bagian pengaspalan dan di As jalan.
Penghamparan harus dilaksanakan per setengah bagian lintasan jalan untuk setiap penghamparannya. Untuk
mendapatkan hasil akhir yang mempuai kualitas yang baik penghamparan campuran latasir harus dikontrol
dengan baik.
Kemudian digilas dengan Tandem Roller sebanyak 6 pasing
Pemadatan harus dilaksanakan secepatnya setelah penghamparan, dan untuk hasil yang bagus dilakukan
pemadatan dengan menggunakan tandem roller atau mesin gilas 6-8 ton. Pastikan jumlah lintasan
pemadatan mencukupi dan jaga agar lapisan permukaan aspal tetap basah dengan air selama pemadatan
dilakukan. Setelah dilaksanakan pemadatan permukaan latasir akan meninggalkan bekas-bekas jejak
pemadatan, jalan harus ditutup terlebih dahulu dari lalu lintas berat antara 1-2 jam untuk mencegah
terjadinya pembebanan berlebih.

DIVISI 7. STRUKTUR
1. Baja Tulangan U24 Polos
tulangan 16

30 cm dengan panjang 50 cm dipasang diatas tulangan dudukan yang telah

dirakit.
Tulangan 19 dibuat satu ujung terikat/melekat pada beton dan ujung lainnya dibuat tidak
lekat dengan cara : dibungkus pipa PVC.
Tulangan dudukan dengan tulangan pokok 10 dan tulangan beugel U 10-15 dianyam sesuai
dengan gambar kerja, sisi paling luar 10 cm dari tepi/sambungan pelat
Pasang selimut beton dibawah tulangan dudukan yang telah diayam

2. Beton K350 (readymix)


Penentuan ukuran pelat beton
Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350

Persiapan di Lapangan
Pemasangan mal kotak ini dilakukan di atas beton K 125 yang ada hanya pada satu sisi jalan saja
sehingga bagian atau sisi lainnya dapat dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur
(nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck
mixer sewaktu melakukan pengecoran
Proses Pelaksanaan Pengecoran Slab Beton
Pastikan bekisting sudah benar dan kokoh
Tulangan sudah terpasang dengan benar dan sesuai gambar kerja
Sebelum dilkukan pengecoran,beton dari mixer dituang sedikit untuk menguji slump beton dan
mambuat kubus beton.
Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan
lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan pemadatan dibantu dengan
menggunakan vibrator beton
Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di
antaranya kosong).
Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik
untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak
secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut.
Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah
mengeras 3 - 4 jam sesudah pengecoran
Pada hari kedua setelah pengecoran selesai, dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni
di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu
Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan
pemasangan mal memanjang (samping).
Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dan diselesaikan sesuai
dengan panjang rencana jalan itu.
Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana, pemasangan mal
(bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi. Hanya saja mal memanjang pada salah
satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor. Pengecoran
dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang sudah
dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40.40.4 sebagai landasan ketika ditarik dan bergerak dari
ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton
yang sudah dicor.

3. Pekerjaan Joint Sealant


Sambungan susut (Contraction Joint) dibuat dengan cara melakukan saw cutting sedalam 1/4 tebal plat
dengan lebar saw cutting 6 10 mm .
Lokasi saw cutting harus benar benar tepat pada 1/2 panjang dowel
Pengisi celah hasil saw cutting dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah masuknya kotoran
sehingga mengganggu pek.Joint sealing.
Material harus bersifat thermoplastic atau menggunakan bahan polyuretany yang poriporinya
sudah diisi aspal.
Sebelum

pelaksanaan

kontraktor

hrs mengajukan

proposal

material

yang

dipakai beserta

spesifikasinya.
Lubang harus bersih dan kering (dikompressor).
Agar hasil bagus pengecoran sealant dilakukan 2 kali, 1/2 bagian2

PEKERJAAN AKHIR
Membersihkan sisa pekerjaa yang sudah tidak terpakai lagi dibersihkan dan diangkut ke luar proyek.
Membuat As Built Drawing Pekerjaan Seandainya terdapat perubahan-perubahan saat pelaksanaan di lapangan.

Pontianak, 25 Januari 2016

CV.NATASHA PUTRA BANGSA

ARY KRISTIAN, SH
Direktur

Anda mungkin juga menyukai