Anda di halaman 1dari 4

Stabilisasi Tanah dengan Geosintetik

Geosintetik terdiri dari kata Geo, yang artina bumi, dan Sintetik, yang artinya buatan. Dari
asal katanya, geosintetik dapat diartikan material buatan manusia yang digunakan untuk
pekerjaan yang berhubungan dengan bumi atau tanah. Golongan yang termasuk ke dalam
bagian geosintetik adalah geotextile, geomembrane, geogrid, geonet, geomat, geosynthetic
clay liner, geopipe, geocomposit, geocell, dan geofoam.
Geotekstil
Pembebanan atau pembangunan di atas tanah lunak kemungkinan akan menyebabkan
tanah mengalami penurunan yang besar dan kemungkinan runtuh akibat kurangnya daya
dukung tanah terhadap beban. Suatu cara untuk memperbaiki kondisi tersebut adalah
dengan cara penggunaan geotextile yang digelar di atas tanah lunak sebelum diberikan
pembebanan yang berfungsi sebagai perkuatan (reinforcement).
Pelaksanaan konstruksi jalan di atas lahan basah dengan perkuatan geotextile dapat
menghindarkan terjadinya keruntuhan lokal pada tanah lunak tersebut. Keuntungan
pemasangan geotextile pada pelaksanaan jaan di atas tanah lunak adalah kecepatan dalam
pelaksanaan dan biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan metoda penimbunan
konvensional.
Dalam pemilihan alternatif penggunaan geotextile perlu diperhatikan beberapa hal
yaitu faktor internal dan eksternal dari geotextile tersebut. Faktor internal geotextile yang
perlu diperhatikan antara lain kuat tarik geotextile, sifat perpanjangan (creep), struktur
geotextile, dan daya tahan terhadap faktor lingkungan. Sementara faktor eksternal
geotextile terdiri dari jenis bahan timbunan atau beban yang berinteraksi dengan
geotextile. Struktur geotekxtile, yaitu jenis anyam (woven) atau niranyam (non-woven)
juga mempengaruhi pada pemilihan geotextile untuk perkuatan. Kondisi lingkungan juga
memberikan reduksi terhadap kuat tarik geotextile karena reaksi kimia antara geotextile
dan lingkungan sekitar. Sinar ultraviolet, air laut, kondisi asam atau basa, serta
mikroorganisme seperti bakteri dapat mengurangi kekuatan geotextile tersebut. Waktu
pembebanan juga mempengaruhi karena akan terjadi degradasi oleh faktor fatigue atau
aging.

Metode pemasangan geotekstil pada proyek adalah seperti berikut:


1. Harus digelar di atas tanah dalam keadaan terhampar tanpa gelombang dan kerutan.
2. Aturan untuk overlapping dan penyambungan geotekstil adalah :

3. Pada daerah pemasangan yang berbentuk kurva (misalnya tikungan jalan), maka
geotekstil dipasang mengikuti/searah kurva seperti berikut

4. Jangan membuat overlapping atau jahitan pada daerah yang searah dengan beban roda
(beban lalu lintas).
5. Jika geotekstil dipasang untuk terkena langsung sinar matahari maka harus digunakan
yang berwarna hitam.
Beberapa contoh geotekstil sebagai berikut:

Geogrid

Geogrid adalah salah satu jeinis material geosintetik yang mempunyai bukaan yang
cukup besar dan kekakuan yang lebih baik dibanding gotekstil. Material dasar geogrid bisa
berupa polyphropylene, polyethilene dan polyesther atau material polymer yang lain.

Secara umum geogrid adalah bahan geosintetik yang berfungsi sebagai perkuatan dan
stabilisasi, adapun jenis pemanfaatannya sebagai berikut :
1. Geogrid Uniaxial
Berfungsi sebagai material perkuatan pada sistem konstruksi dinding penahan tanah
(retaining wall) dan perkuatan leerng (slope reinforcement).
2. Geogrid Biaxial
Berfungsi sebagai stabilisasi tanah dasar seperti pada tanah dasar lunak (soft clay
maupun tanah gambut). Metode kerjanya adalah interlocking, artinya mengunci agregat
yang ada di atas geogrid sehingga lapisan agregat tersebut lebih kaku dan mudah
dilakukan pemadatan.
3. Geogrid Triax
Fungsinya sama dengan Biaxial sebagai material stabilisasi tanah dasar lunak, hanya
saja kualitasnya lebih baik. Hal ini disebabkan bentuk bukaan segitiga lebih kaku
sehingga penyebaran beban menjadi lebih merata.
Metode pemasangan Geogrid
1. Persiapan tanah dasar berupa pembersihan dan pemadatan
2. Penggelaran atau penghamparan material geogrid dengan ketentuan overlapping
sebagai berikut :
Konsistensi Tanah
Kaku
Lunak
Sangat Lunak

Nilai CBR
>2
1-2
<1

Panjang Overlap
1 ft= 30,48 cm
2 ft= 60,96 cm
3 ft= 91,44 cm

3. Dilakukan penarikan atau penegangan geogrid, kemudian dilakukan pemasakan atau


penjangkaran menggunakan besi tulangan agar geogrid tidak melengkung saat
ditimbun.
4. Penghamparan atau penimbunan agregat di atas geogrid dengan cara dituangkan dan
diratakan searah dengan arah penghamparan geogrid dan arah overlappingnya.
5. Dilakukan pemadatan sampai mencapai nilai kepadatan yang ditetapkan.
Geosynthetic Clay Liner (GCL)
Secara umum, GCL hampir sama dengan geotekstil, bedanya hanya pada penggunaannya.
Geotekstil digunakan untuk perkuatan tanah dasar, sementara GCL biasanya digunakan
sebagai lapisan untuk tanah tempat pembuangan sampah. GCL diharapkan bisa menahan
rembesan air dari sampah-sampah yang ada agar tidak terkontaminasi dengan air tanah.

Geopipe
Geopipe sedang digunakan dalam banyak aspek geoteknik, transportasi dan teknik
lingkungan. Penggunaannya misalnya dalam distribusi air dan gas, selokan dan air limbah,
produksi minyak dan gas, penggunaan industri dan pertambangan, listrik dan komunikasi,
saluran dan sistem irigasi.

Geofoam
Fungsi utama dari geofoam adalah untuk mengisi celah kosong di bawah jalan, jembatan,
tanggul, dan lain-lain. Geofoam juga digunakan dalam aplikasi yang lebih luas , yang
utama adalah mengisi sebagai pengisi ruang kosong yang ringan , atap hijau , isolasi
termal , dan (bila tepat terbentuk ) drainase.

Anda mungkin juga menyukai