Anda di halaman 1dari 36

Materi#9

PERBAIKAN TANAH
Cahyo Purnomo Prasetyo, ST, MMT
TANAH
▪ Tanah adalah material yang terdiri dari agregat mineral-mineral padat yang
tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan
organik yang telah melapuk disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi
ruang kosong di antara partikel padat
▪ Dalam konstruksi, tanah berfungsi sebagai pendukung pondasi dari bangunan
dan jalan. Maka diperlukan tanah dengan kondisi kuat menahan beban di
atasnya dan menyebarkannya merata. Apabila tanah kurang baik maka perlu
dilakukan perbaikan untuk mendapatkan data tanah sesuai kriteria
konstruksi.
▪ Tanah kohesif lunak cenderung memiliki daya dukung yang lemah dan kurang
stabil sehingga berpotensi menimbulkan keruntuhan struktur. Oleh karena
itu, dilakukan suatu metode perbaikan (ground improvement) untuk
meningkatkan kualitas tanah yang lebih baik dan memenuhi syarat untuk
dilakukan sebuah konstruksi.
TUJUAN PERBAIKAN TANAH
▪ Menaikkan Daya dukung & Kuat Geser
▪ Menaikkan Modulus
▪ Mengurangi Kompressibilitas
▪ Mengontrol stabilitas volume (shringking & swelling)
▪ Mengurangi kerentanan terhadap liquifaksi
▪ Memperbaiki kualitas material untuk bahan konstruksi
▪ Memperkecil pengaruh lingkungan
TANAH KOHESIF LUNAK
▪ Tanah kohesif lunak cenderung memiliki daya dukung yang lemah dan
kurang stabil sehingga berpotensi menimbulkan keruntuhan struktur.
▪ Oleh karena itu perlu dilakukan metode perbaikan (ground
improvement) untuk meningkatkan kualitas tanah yang lebih baik dan
memenuhi syarat untuk dilakukan sebuah konstruksi.
PERMASALAHAN TANAH KOHESIF LUNAK
▪ Masalah yang sering kali timbul akibat tanah lunak adalah daya dukung
yang rendah, penurunan yang tinggi dan liquifaksi.
▪ Liquifaksi terjadi pada pasir yang jenuh air dan lepas. Pasir ini bersifat
seperti cairan dengan kuat gesernya nol sehingga daya dukung
tanahnya hilang.
▪ Bila terjadi gempa, akan berbahaya bagi struktur diatasnya karena pasir
tidak stabil dan bergerak kearah horisontal.
Metode Perbaikan Tanah dgn Cara Perkuatan
Metode perbaikan tanah ini prinsipnya yaitu tanah dipasang perkuatan,
sehingga gesekan antar tanah dan perkuatan akan menimbulkan ikatan
diantara keduanya dan berfungsi menahan tarikan yang terjadi dalam
tanah.
Tanah hanya memiliki kekuatan terhadap tekan, dengan adanya
perkuatan maka tanah yang dipasang perkuatan memiliki kekuatan tarik.
Metode Perbaikan Tanah dgn Cara Perkuatan (2)
Jenis Perbaikan Tanah:
1) Perbaikan Tanah dengan Cara Stone Columns.
2) Perbaikan Tanah dengan Cara Sand Pile.
3) Perbaikan Tanah dengan Cara Sand Compaction Pile.
4) Perbaikan Tanah dengan Cara Mixing Pile (Kapur).
5) Perbaikan Tanah dengan Cara Mixing Pile (Semen).
6) Perbaikan Tanah dengan Cara Cerucuk.
7) Perbaikan Tanah dengan Cara Grouted Pile.
8) Perbaikan Tanah dengan Cara Grouting.
9) Perbaikan Tanah dengan Cara Soil Nailing.
10) Perbaikan Tanah dengan Cara Material Geosynthetic (Geotextile,
Geomembran, Geogrid).
Pemilihan Alternatif Perbaikan Tanah dg Perkuatan
Dalam pelaksanaannya dilapangan akan dipilih jenis metode perbaikan
tanah yang mudah dilaksanakan dan target hasil yang dicapai dapat
mendukung kontruksi perkerasan jalan dalam jangka panjang.
Adapun pertimbangan dalam pemilihan alternatif perbaikan tanah dasar
yaitu sebagai berikut:
1) Pencegah Kelongsoran
2) Pencegah Pemampatan Tanah Dasar
Pemilihan Alternatif Perbaikan Tanah dg Perkuatan (2)
1) Pencegah Kelongsoran
a) Cerucuk
Dalam perencanaan perbaikan tanah dasar Cerucuk akan dipasang
pada bagian timbunan yang kritis mengalami kelongsoran saja.
Dengan pemakaian Cerucuk pada bidang longsor dari tanah dasar,
maka kelongsoran timbunan dapat dicegah.
a) Geotextile
Dalam perencanaan perbaikan tanah dasar Geotextile akan
dipasang pada bagian timbunan yang kritis mengalami
kelongsoran. Dengan pemakaian Geotextile pada bidang
longsor dari tanah timbunan, maka kelongsoran timbunan
dapat dicegah.
Pemilihan Alternatif Perbaikan Tanah dg Perkuatan (3)
2) Pencegah Pemampatan Tanah Dasar
a) Cerucuk
Agar dapat mencegah pemampatan tanah dasar akibat beban timbunan
konstruksi jalan, maka Cerucuk harus dipasang disepanjang lebar
bentang dari ruas jalan. Hal ini bisa saja dilakukan akan tetapi memakan
waktu yang lama dalam penginstalan Cerucuk disepanjang bentang jalan.
b) Geotextile
Agar dapat mencegah pemampatan tanah dasar akibat beban timbunan
konstruksi jalan, maka Geotextile harus dipasang disepanjang lebar
bentang dari ruas jalan. Dalam pelaksanaanya hal ini mudah dilakukan
karena Geotextile merupakan lembaran yang tinggal dihamparkan dalam
penginstalannya sehingga tidak akan memakan waktu yang lama dalam
proses pekerjaan perbaikan tanah dengan Geotextile.
Pemilihan Alternatif Perbaikan Tanah dg Perkuatan (4)
Jadi Cerucuk dan Geotextile sama-sama dapat digunakan untuk
mencegah kelongsoran timbunan, namun dalam hal mencegah
pemampatan tanah dasar Geotextile bergunan sebagai separator yang
dapat mencegah bercampurnya timbunan pilihan dengan tanah dasar
yang jelek. Geotextile juga lebih mudah dalam pelaksanaannya
dibandingkan Cerucuk dan tidak memakan waktu yang lama dalam
penginstalannya.
Metode Geotextile
Geotekstil mulai berkembang sekitar tahun 1980-an, dalam pandangan
awam, namanya seperti mengandung bahan pakaian, dan tekstil. Tetapi
Geotekstil pada kenyataanya terbuat dari serat sintetik yang tidak bisa
diuraikan oleh makhluk mikroorganisme. Geotekstil memilki permukaan
yang lolos air (porous), tetapi derajat kelolosan air berbeda-beda dari
setiap jenis geotekstil yang diproduksi. (Koerner, 1990)
Menurut (Koerner dan Hausmann, 1987), aplikasi Geoteksil dalam
bidang geoteknik meliputi permasalahan diantaranya:
1. Dinding Penahan tanah (retaining walls).
2. Stabilitas lereng (slope stabilization).
3. Timbunan pada tanah lunak (embankment over very soft soils).
4. Penyokong jalan yang tidak diperkeras (unpaved road support).
5. Pondasi (reinforced earth slab).
Metode Geotextile (2)
➢ Geotekstil adalah lembaran sintesis yang tipis, fleksibel, permeable
yang digunakan untuk stabilisasi dan perbaikan tanah dikaitkan dengan
pekerjaan teknik sipil. Pemanfaatan geotekstil merupakan cara
moderen dalam usaha untuk perkuatan tanah lunak.
➢ Pemasangan Geotekstil dimaksudkan untuk :
▪ untuk perkuatan tanah lunak.
▪ untuk konstruksi teknik sipil yang mempunyai umur rencana cukup
lama dan mendukung beban yang besar seperti jalan rel dan dinding
penahan tanah.
▪ sebagai lapangan pemisah, penyaring, drainase dan sebagai lapisan
pelindung.
Metode Geotextile (3)
➢ Geotextile juga dapat digunakan sebagai perkuatan timbunan tanah
pada kasus:
▪ Timbunan tanah diatas tanah lunak
▪ Timbunan diatas pondasi tiang
▪ Timbunan diatas tanah yang rawan subsidence
TIPE GEOSINTETIK

Geosentetik

Geotekstil Geogrid Geocomposite

Biaksial Uniaksial Non Woven


Woven Non Woven (Tidak
dengan Benang-
(Teranyam) Teranyam) (Dua arah) (Satu Arah) benang Perkuatan

Tipe Geosentetik Untuk Perkuatan Tanah


Jenis-jenis Geotextile
Jenis geotextile ada 2 yaitu :
1) Woven Geotextile (Anyaman)
▪ Geotextile Woven adalah salah satu jenis Geotextile teranyam yang
terbuat dari bahan dasar Polypropilene. Agar mempermudah
pengaplikasiannya, Geotextile Woven seperti karung beras dari
bahan sintetik berwarna hitam (bukan yang terbuat dari bahan
goni).
▪ Geotextile Woven memiliki fungsi sebagai bahan stabilisasi tanah
dasar terutama tanah dasar lunak agar tanah tersebut bisa terlapisi
dan tidak mudah turun. Geotextile jenis ini mempunyai tensile
strength (kuat tarik) yang lebih tinggi dibandingkan dengan
Geotextile Non Woven sekitar 2 kali lipat untuk gramasi atau berat
per m2 yang sama.
Jenis-jenis Geotextile (2)
2) Non-Woven Geotextile (Nir-Anyam)
▪ Geotextile Non Woven, adalah Filter Fabric yang jenisnya tidak
teranyam, berbentuknya seperti karpet kain. Umumnya bahan
dasarnya terbuat dari bahan polimer Polyesther atau
Polypropylene.
▪ Geotextile Non Woven digunakan sebagai :
✓ Penyaring (Filter)
✓ Aplikasi Separator / Pemisah
✓ Aplikasi Stabilisator, dan
✓ Fungsi Lainnya
Jenis-jenis Geogrid
Jenis geogrid ada 2 yaitu :

1) Geogrid Biaksial (dua arah)

2) Geogrid Uniaksial (satu Arah)


Faktor yang Diperhatikan
Dalam penggunaan geotekstil kita harus menetapkan perkuatan sebesar
apa yang dibutuhkan. Berikut faktor-faktor yang harus diperhatikan :
▪ Jenis geotekstil yang akan digunakan
▪ Sifat hubungan dan regangan,hal ini diperlukan agar deformasi yang
terjadi pada konstruksi perkuatan kecil.
▪ Sifat pembebanan, Perkuatan di atas tanah lunak,beban timbunan
yang lebih besar akan memerlukan perkuatan dengan tensile strength
yang lebih besar pula.
▪ Kondisi lingkungan, Perubahan cuaca, air laut, kondisi asam atau basa
serta mikro organisme seperti bakteri akan mengurangi kekuatan
geotextile.
▪ Bahan timbunan yang akan digunakan
Kelebihan Geotextile
Beberapa keuntungan menggunakan geotekstil, diantaranya :
▪ Mencegah kontaminasi agregat subbase dan base oleh tanah dasar lunak dan
mendistribusikan beban lalulintas yang efektif melalui lapisan-lapisan
timbunan.
▪ Meniadakan kehilangan agregat timbunan ke dalam tanah dasar yang lunak
dan memperkecil biaya dan kebutuhan tambahan ‘lapisan agregat terbuang’.
▪ Mengurangi tebal galian stripping dan meminimalkan pekerjaan persiapan.
▪ Meningkatkan ketahanan agregat timbunan terhadap keruntuhan setempat
pada lokasi beban dengan memperkuat tanah timbunan.
▪ Mengurangi penurunan dan deformasi yang tidak merata serta deformasi dari
struktur jadi.
▪ Kecepatan dalam pelaksanaan dan biaya yang relatif lebih murah di
bandingkan dengan metoda penimbunan konvensional
Kelebihan Geotextile (2)
Beberapa keuntungan menggunakan geotekstil (lanjutan) :
▪ Pelaksanaan konstruksi jalan di atas lahan basah dengan perkuatan geotextile
dapat menghindarkan terjadinya keruntuhan lokal pada tanah lunak karena
rendahnya daya dukung tanah.
▪ Keuntungan pemasangan geotextile pada pelaksanaan jalan di atas tanah
lunak adalah kecepatan dalam pelaksanaan dan bianyaa yang relatif lebih
murah di bandingkan dengan metoda penimbunan konvensional.
Metode Pemasangan Geotexstile
Cara pemasangan geotekstile ialah sebagai berikut:
1) Geotextile harus digelar di atas tanah dalam keadaan terhampar tanpa
gelombang atau kerutan.
2) Sambungan geotekstil tiap lembarannya dipasang overlapping
terhadap lembaran berikutnya.
3) Pada daerah pemasangan yang berbentuk kurva (misalnya tikungan
jalan), geotekstil dipasang mengikuti arah kurva.
4) Jangan membuat overlapping atau jahitan pada daerah yang searah
dengan beban roda (beban lalu-lintas).
5) Jika Geotextile dipasang untuk terkena langsung sinar matahari maka
digunakan geotekstil yang berwarna hitam.
Geotekstil non woven untuk konstruksi jalan

Gambar 1: Geotekstile non woven yang masih Gambar 2: Kondisi Tanah yang lunak dan
dalam gulungan berlumpur
Geotekstil non woven untuk konstruksi jalan (2)

Gambar 3: Lokasi penghamparan Gambar 4: Lapisan penghamparan


Geotextile Geotextile
Geotekstil non woven untuk konstruksi jalan (3)

Gambar 5: Penyambungan Geotextile dengan Gambar 6: Perataan tanah


cara penjahitan
KESIMPULAN
▪ Pelaksanaan konstruksi jalan di atas lahan basah dengan perkuatan
geotextile dapat menghindarkan terjadinya keruntuhan lokal pada
tanah lunak karena rendahnya daya dukung tanah. Keuntungan
pemasangan geotextile pada pelaksanaan jalan di atas tanah lunak
adalah kecepatan dalam pelaksanaan dan biaya yang relatif lebih murah
di bandingkan dengan metoda penimbunan konvensional
▪ Pemasangan geotextile harus sesuai dengan gambar.kerja.serta
memperhatikan agar geotextile yang telah terhampar tidak merosot,
terlipat atau sobek pada saat ditimbuni material lain di atasnya maka
dari itu sebelum penghamparan geotextile disusun kayu terlebih dahulu
karena kondisi tanah yang lunak dan basah harus berhati hati dalam
penghamparan geotextile ini.
Geotekstil Untuk Perkuatan
Tanah Gambut
Studi kasus Pulau Setoko & Nipah Kepulauan Riau
Prosedur Perencanaan Perkuatan Tanah
Perkuatan geotekstil di Pulau Setoko & Nipah

Perkuatan geotekstil di Pulau Setoko dan Nipah di Kepulauan Riau


Tanah lunak memiliki kedalaman 15 m di bawah permukaan
Perkuatan geotekstil di Pulau Setoko & Nipah (2)
Untuk memenuhi kriteria perkuatan yang disyaratkan dipilih geotekstil
non woven (polyester woven geotexstile) untuk perbaikan jalan di atas
tanah lunak
Perkuatan geotekstil di Pulau Setoko & Nipah (3)
Perkuatan geotekstil di Pulau Setoko & Nipah (4)
Perkuatan geotekstil di Pulau Setoko & Nipah (5)
Perkuatan geotekstil di Pulau Setoko & Nipah (6)

Komplek perkantoran terpadu Pemda Ogan Ilir


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai