KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha ESa atas rahmat- Nya
yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah “Timbunan
Tanah Lunak” yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Geoteknik
Dalam makalah ini saya membahas mengenai macam-macam Penanganan Timbunan
Tanah Lunak beserta jenisnya.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para
pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui secara langsung pengaplikasian Geotextile
2. Menambah wawasan konstruksi pada kondisi tanah lunak
3. Memenuhi tugas mata kuliah Geoteknik
1.3 Metode
Adapun metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah
dengan menggunakan metode sumber- sumber yang dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
tinggi dibandingkan denganGeotextile Non Woven sekitar 2 kali lipat untuk gramasi
atau berat per m2 yang sama.
3
c. Aplikasi Stabilisator
Manfaat Geotextile biasa disebut sebagai Reinforcement / Perkuatan.
Contohnya dipakai untuk proyek timbunan tanah, penguatan lereng agar tidak longsor
dll. Fungsi tersebut masih dijadikan perdebatan dikalangan ahli geoteknik, karena
Geotextile metode kerjanya menggunakan membrane effect yang hanya
mengandalkan tensile strength (kuat tarik) sehingga kemungkinan terjadinya
penurunan pada timbunan setempat masih besar, dan geotextile kekuatannya
kurang karena bahan geotextile memiliki sifat mudah mulur bila terkena air (terjadi
reaksi hidrolisis) hal tersebut rawan untuk bahan penguatan lereng.
Geosintetik untuk perkuatan timbunan dapat berupa geotekstil anyam dan nir-anyam,
maupun geogrid. Fungsi geotekstil, dalam hal ini sebagai tulangan, pemisah atau drainase.
Bila timbunan terletak pada tanah lunak, deformasi yang berlebihan menyebabkan timbunan
menjadi melengkungke bawah. Melengkungnya tubuh timbunan ini merusakkan bangunan di
atasnya.
Pada prinsipnya, timbunan berperilaku sama seperti balok yang dibebani, yaitu bila
timbunan melengkung terlalu tajam, maka akan timbul retak-retak di bagian bawahnya.
Analisis mekanika tanah dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi tanah dan geometri
timbunannya. Dari analisis ini akan dihasilkan kekuatan tulangan geotekstil yang dibutuhkan
agar timbunan tidak berdeformasi
secara berlebihan.
Geotekstil
(sumber : geotextile.web.id)
Geotekstil, bila diletakkan di bawah timbunan jalan atau tanggul juga dapat
mengurangi tegangan-tegangan pada lapisan tanah di bagian bawah, yaitu ketika lapisan ini
mengalami tarikan akibat beban yang bekerja. Dengan adanya geotekstil, integritas struktur
timbunan lebih terjaga, sehingga beban timbunan disebarkan ke area yang lebih luas dan
dengan demikian geotekstil dapat mengurangi intensitas tekanan ke tanah di bawahnya.
Jika tanah lunak yang berada di bawah timbunan terpenetrasi ke dalam bahan
timbunan di atasnya, maka sifat-sifat mekanis tanah timbunan akan terpengaruh, yaitu
kekuatan tanah di sekitar dasar timbunan akan berkurang. Kadar air dalam tanah lunak secara
berangsur-angsur berkurang oleh adanya geotekstil yang berfungsi sebagai drainase
4
2.4 Pemasangan Geotekstil
Timbunan yang diperkuat dengan tulangan geotekstil dapat memberikan penghematan
yang signifikan dibandingkan dengan metoda konvensional, seperti metoda stabilisasi dengan
pembangunan berm maupun metoda perpindahan. Dalam tanah pondasi di bawah timbunan
yang terlalu lunak, untuk dapat mendukung beban timbunan di atasnya, maka diperlukan
geotekstil untuk perkuatannya. Kecuali dipasang di dasar timbunan geotekstil juga dapat
dipasang untuk perkuatan lereng timbunan. Untuk ini, perancangan biasanya didasarkan pada
analisis stabilitas lereng.
5
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Pelaksanaan konstruksi jalan di atas lahan basah dengan perkuatan geotextile dapat
menghindarkan terjadinya keruntuhan lokal pada tanah lunak karena rendahnya daya
dukung tanah. Keuntungan pemasangan geotextile pada pelaksanaan jalan di atas
tanah lunak adalah kecepatan dalam pelaksanaan dan biaya yang relative lebih murah
di bandingkan dengan metode penimbunan konvensional.
Geosintetik banyak jenisnya dalam bahan yang digunakannya diantaranya Geogrid
dan Geotekstil
Geotekstil adalah bahan tekstil yang umumnya lolos air yang dipasang Bersama
pondasi,tanah, batuan,atau material geoteknik lainnya sebagai suatu kesatuan dari
system struktur, atau suatu produk buatan manusia.
3.2 Saran
Pemasangan geotextile harus sesuai dengan gambar .kerja.serta memperhatikan agar
geotextile yang telah terhampar tidak merosot terlipat atau sobek pada saat ditimbuni
material lain di atasnya,maka dari itu sebelum penghamparan geotextile disusun kayu
terlebih dahulu karena kondisi tanah yang lunak dan basah harus berhati hati dalam
penghamparan geotextile ini
6
DAFTAR PUSTAKA
http://www.galeripustaka.com/2013/04/geosintetik-untuk-perkuatan-timbunan.html
https://tekniksipilumb.wordpress.com/2014/10/01/geotextile/
https://dokumen.tips/documents/makalah-perbaikan-tanah-metode-geotextile-nda.html
http://eprints.ums.ac.id/32174/4/BAB%20I.pdf
https://docplayer.info/72974466-Makalah-metode-perkuatan-dan-perbaikan-tanah-surface-
reinforcement-disusun-oleh-ahmad-aldiansyah-pasaribu-nim.html